Low Quality Traffic

Low quality traffic adalah kunjungan ke website yang tidak memberikan kontribusi positif terhadap tujuan bisnis.

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Low Quality Traffic?

Low quality traffic adalah kunjungan ke website yang tidak memberikan kontribusi positif terhadap tujuan bisnis.

Traffic jenis ini biasanya memiliki ciri khas bounce rate yang tinggi, session duration singkat, dan minimnya interaksi dengan konten situs. Hal ini sering terjadi karena pengunjung website tidak sesuai dengan target audiens yang dituju, bisa saja karena kesalahan dalam targeting iklan, kesalahan SEO, atau karena sumber traffic yang tidak relevan.

Akibatnya, meskipun volume pengunjung mungkin terlihat tinggi, mereka tidak meningkatkan konversi, penjualan, atau parameter performa lain yang penting bagi kesuksesan bisnis.

Faktor Pemicu Low Quality Traffic

Dirangkum dari One Up Web, berikut beberapa penyebab utama low quality traffic:

Kesalahan dalam penggunaan keyword

Kesalahan dalam penggunaan kata kunci terjadi ketika keyword yang digunakan terlalu umum, tidak relevan, atau tidak spesifik, sehingga menarik pengunjung yang sebenarnya tidak tertarik dengan konten atau produk yang ditawarkan.

Penggunaan keyword yang tidak tepat juga bisa menyebabkan situs muncul di hasil pencarian yang tidak sesuai, yang pada gilirannya menambah jumlah kunjungan namun tidak memberikan nilai tambah.

Masalah teknis

Masalah teknis pada website, seperti page loading time yang lambat, situs tidak responsif di perangkat mobile, atau seringnya downtime, akan mengganggu user experience.

Hal ini menyebabkan pengunjung meninggalkan situs sebelum mereka sempat berinteraksi dengan konten yang ada. Selain itu, masalah teknis juga bisa menghambat indexing situs oleh mesin pencari, yang menyebabkan rendahnya visibilitas dan traffic tidak berkualitas.

Masalah dengan E.A.T. (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness)

Website yang tidak memenuhi faktor E.A.T. kemungkinan tidak dianggap kredibel oleh user atau oleh algoritma pencarian Google. Hal ini mengakibatkan traffic berkualitas rendah karena pengunjung mungkin cepat meninggalkan situs setelah menyadari konten tidak memenuhi standar keahlian, otoritas, atau kepercayaan yang mereka harapkan.

Kurangnya personalisasi

Kurangnya personalisasi dalam konten menyebabkan pengunjung merasa situs tidak relevan dengan kebutuhan atau minat mereka. Situs yang tidak dapat menyajikan konten yang dipersonalisasi dengan preferensi atau user behavior cenderung mengalami bounce rate lebih tinggi dan engagement rendah.

Dampak Low Quality Traffic

Berikut beberapa dampak dari low quality traffic:

  • Meningkatkan bounce rate: traffic berkualitas rendah sering kali meningkatkan jumlah pengunjung yang masuk dan langsung keluar dari situs tanpa berinteraksi dengan konten lebih lanjut.
  • Mengurangi konversi: pengunjung yang tidak sesuai dengan target pasar bisnis cenderung tidak melakukan konversi (seperti pembelian atau pendaftaran) yang berdampak negatif terhadap tujuan bisnis situs tersebut.
  • Menyesatkan data analitik: traffic yang tidak relevan dapat mengganggu analisis data, sehingga sulit untuk mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan campaign marketing yang sebenarnya.
  • Menghabiskan sumber daya: sumber daya seperti bandwidth dan server dapat terkuras oleh traffic yang tidak menghasilkan nilai tambah, yang juga dapat meningkatkan biaya operasional.
  • Merusak reputasi situs: seringnya kunjungan singkat dan tidak relevan bisa dilihat sebagai indikasi situs tersebut tidak menawarkan konten yang bernilai atau menarik, sehingga berpotensi merusak reputasi situs dalam jangka panjang.

Contoh Low Quality Traffic

Inilah beberapa contoh low quality traffic yang sering dijumpai di website:

  • Traffic dari campaign PPC yang tidak relevan: saat iklan pay-per-click (PPC) ditujukan kepada audiens yang tidak sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan, mengakibatkan kunjungan yang tidak berinteraksi lebih jauh dengan situs.
  • Pengunjung dari negara yang tidak ditarget: situs yang menerima kunjungan dari negara-negara di luar target pasar utama biasanya mengalami kesulitan dalam mengubah kunjungan tersebut menjadi konversi.
  • Spam bot atau traffic buatan: kunjungan otomatis yang dihasilkan oleh bot untuk menggelembungkan statistik traffic sering tidak relevan dan tidak memberikan nilai tambah.
  • Traffic media sosial yang tidak sesuai: misalnya, jika sebuah link dibagikan di platform media sosial dalam konteks yang tidak sesuai, pengunjung yang datang dari link tersebut mungkin tidak akan tertarik dengan isi situsnya.
  • Referral spam: traffic yang dihasilkan oleh website lain, yang secara buatan menanamkan link mereka di banyak website untuk meningkatkan ranking-nya sendiri tanpa menyediakan kunjungan yang berkualitas.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara mengatasi low quality traffic? 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa cara untuk mengatasi low quality traffic:

  • Memperbaiki target iklan: sesuaikan target iklan agar lebih spesifik dan relevan dengan audiens yang diinginkan. Gunakan data demografis, minat, dan perilaku untuk mengoptimalkan campaign iklan.
  • Meningkatkan kualitas konten: pastikan konten relevan, bermanfaat, dan menarik bagi target audiens. Konten berkualitas tinggi cenderung menarik pengunjung untuk engage.
  • Optimasi SEO: lakukan optimasi keyword dan pastikan situs mengarahkan ke audiens yang tepat. Hindari penggunaan kata kunci terlalu umum yang bisa menarik traffic yang tidak relevan.
  • Analisis dan filter traffic: gunakan tool web analytics untuk memonitor traffic history dan mengidentifikasi sumber traffic berkualitas rendah. Setelah itu, buat filter untuk mengecualikan traffic yang tidak diinginkan.
  • Perbaiki user experience (UX): desain ulang situs untuk memastikan navigasi yang mudah dan meningkatkan user experience. Situs yang mudah dijelajahi cenderung mempertahankan pengunjung lebih lama.
  • Penggunaan teknologi bot blocker: implementasikan solusi teknis untuk memblokir kunjungan otomatis yang berasal dari bot dan spam, yang umumnya menyumbang sejumlah besar traffic berkualitas rendah.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu