Engagement

Dalam konteks digital marketing, engagement adalah istilah untuk menyebut interaksi antara merek dengan konsumen. 

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Engagement?

Pengertian engagement
Pengertian engagement

Dalam konteks digital marketing, engagement adalah istilah untuk menyebut interaksi antara merek dengan konsumen. 

Engagement berkaitan erat dengan strategi yang berfokus pada bagaimana cara meningkatkan partisipasi sekaligus membangun hubungan yang baik dengan pengguna, leads, maupun pelanggan.

Representasi dari engagement bisa dalam berbagai bentuk tindakan, seperti click, like, comment, dan share.

Saat ini, penggunaan istilah engagement lebih lekat di ranah social media marketing.

Apa itu Engagement di Media Sosial?

Sprout Social mendefinisikan engagement social media adalah istilah umum untuk tindakan yang mencerminkan dan mengukur seberapa banyak audiens di media sosial berinteraksi dengan konten.

Untuk memudahkan pengertian engagement, berikut contoh analoginya.

Bayangkan ada suatu pesta pernikahan yang memiliki ratusan tamu undangan. Namun, dalam acara tersebut orang-orang hanya duduk diam tanpa mengobrol satu sama lain dan tidak ada rangkaian acara hiburan seperti musik, tarian, dan lain-lain.

Tentu acara pernikahan menjadi tidak menarik dan tamu undangan tidak bisa menikmati acaranya. Demikian pula hal yang terjadi ketika media sosial tidak memiliki engagement.

Bentuk engagement media sosial sendiri bervariasi, tergantung pada platform media sosial masing-masing.

Misalnya, Instagram memiliki engagement untuk like, share, mention, dan comment. Sementara engagement Twitter meliputi retweets, likes, hashtag, follow, dan lain sebagainya.

Biasanya, pengukuran social media engagement menggunakan metrics antara lain:

  • Shares atau retweets.
  • Comments.
  • Likes.
  • Followers dan audience growth.
  • Click-throughs atau clicks..
  • Mentions (tagged maupun untagged).
  • Hashtag.
  • Saves.
  • Profile visits.
  • Direct messages atau replies.

Contoh Engagement di Media Sosial

Salah satu contoh cara menaikkan engagement di media sosial adalah dengan mengadakan giveaway. Umumnya, ketertarikan audiens meningkat ketika mereka ingin membagikan produk secara gratis.

Contoh engagement - giveaway
Contoh engagement - giveaway

Di atas adalah contoh giveaway yang dilakukan oleh Skintific, salah satu merek perawatan wajah asal Kanada. Dalam konten yang diunggah di media sosialnya, Skintific mengadakan giveaway dengan hadiah produk full size.

Cara untuk terlibat dalam giveaway yaitu audiens harus share produk di Instagram stories, tag, dan mention, dan comment postingan tersebut.

Penutup

Engagement adalah semua bentuk interaksi (dua arah) antara merek dengan konsumen. Dalam hal media sosial, engagement mengartikan bagaimana upaya suatu merek dalam mendapatkan keterlibatan audiens melalui konten-konten yang diunggah.

Keberhasilan engagement pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan penjualan.

Dalam melihat jumlah engagement, perusahaan bukan sekedar mengunggah konten media sosial saja, melainkan juga menghitung berbagai metrics, seperti jumlah likes, replies, comments, dan sebagainya.

FAQ (Frequently Asked Question)

Platform social media apa yang harus dipilih?

Setiap platform media sosial memiliki keunikan masing-masing. Namun, jika perusahaan tidak bisa mengetahui bagaimana segmentasi pelanggan di masing-masing platform, konten media sosial yang diunggah juga tidak akan efektif.

Memilih platform media sosial yang sesuai dengan perusahaan sebenarnya tergantung pada jenis bisnis dan demografinya.

Sebagai contoh, suatu merek memiliki identitas visual yang kuat. Merek tersebut bisa menggunakan Instagram dan TikTok untuk menunjang konten-konten yang diunggah.

Penting juga untuk menjaga konsistensi dalam membuat konten. Hal itu bisa dilakukan dengan cara membuat content pillar.

Apakah boleh posting konten yang sama untuk semua platform?

Setiap audiens di masing-masing media sosial memiliki alasan berbeda mengapa mereka mengikuti (follow) suatu merek.

Misalnya, followers di Instagram mengikuti suatu merek karena sering mem-posting video-video lucu. Sementara followers di Twitter mengikuti merek karena di akun Twitter merek tersebut sering memberikan tips dan trik menarik berbentuk thread.

Oleh sebab itu, suatu bisnis tidak disarankan posting konten yang sama untuk semua platform.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu