top of page

Bounce Rate

Bounce rate adalah persentase pengunjung yang membuka suatu website dan kemudian keluar tanpa interaksi lebih jauh.

digital-marketer

Apa itu Bounce Rate?

bounce rate adalah

Bounce rate adalah persentase pengunjung yang membuka suatu website dan kemudian keluar tanpa interaksi lebih jauh.

Interaksi yang dimaksud misalnya mengeklik link, mengisi formulir, atau mengunduh gambar. 

Saat aktivitas-aktivitas tersebut tidak terekam dalam analytics website tersebut, maka kejadian itu akan dihitung sebagai bounce

Bounce rate yang tinggi dinilai sebagai indikasi adanya kesalahan di dalam website, karena itu bounce rate yang lebih rendah dianggap lebih baik. 

Penghitungan Bounce Rate

Berikut ini adalah cara penghitungan bounce rate

  • Saat pengguna membuka website, kode pelacakan (seperti di Google Analytics) yang disematkan di website tersebut mulai merekam session tersebut.
  • Kode pelacakan itu kemudian mengukur durasi waktu sesi pengguna. Jika pengguna meninggalkan website tanpa interaksi apa pun dalam batas waktu tertentu, hal ini dianggap sebagai bounce.
  • Kode pelacakan memantau interaksi pengguna di halaman web. Jika tidak ada interaksi yang terjadi dan pengguna keluar dari halaman, itu juga akan dihitung sebagai bounce.
  • Bounce rate kemudian dihitung dengan membagi jumlah sesi bounce satu halaman dengan jumlah total sesi dan mengalikan hasilnya dengan 100. Perhitungan ini menghasilkan persentase pengunjung yang melakukan bounce dari website.
  • Data bounce rate biasanya tersedia di alat analisis website seperti Google Analytics. Dengan alat tersebut, pemilik website dan digital marketer dapat menganalisis bounce rate di berbagai halaman, sumber traffic, dan lain-lain. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun strategi yang tepat untuk mengurangi bounce rate.

Apakah Bounce Rate Termasuk Ranking Faktor di Google Search?

Google secara resmi menyatakan bahwa bahwa mereka tidak menggunakan bounce rate sebagai faktor dalam algoritma peringkat pencarian mereka. Artinya, bounce rate suatu website atau halaman web tidak secara langsung memengaruhi posisinya di hasil mesin pencari.

Google bertujuan memberikan hasil penelusuran yang paling relevan dan berguna kepada pengguna. Karena itu, ada banyak faktor lain yang dipertimbangkan Google saat menentukan peringkat pencarian, misalnya relevansi konten, kualitas website, backlink, user experience, kecepatan memuat halaman, dan banyak lagi.

Meskipun bounce rate tidak berpengaruh terhadap peringkat penelusuran secara langsung, penting untuk berupaya mengurangi bounce rate dan meningkatkan engagement pengguna sebagai bagian peningkatan user experience dan kinerja website.

Bounce Rate dalam Google Analytics 4

Berbeda dengan versi sebelumnya (Universal Google Analytics), Google Analytics 4 tidak menampilkan bounce rate secara langsung dalam pelaporan default-nya, namun bounce rate tetap dapat ditampilkan melalui fitur Customize Report. 

Selain itu, terdapat perbedaan dalam penghitungan bounce rate di Universal Google Analytics dan Google Analytics 4.  

Dalam Universal Google Analytics, bounce rate adalah persentase pengunjung yang sama sekali tidak memiliki interaksi dengan suatu website, dan sebuah bounced session memiliki durasi 0 detik. 

Misalnya, jika seseorang mengunjungi suatu website dan tidak melakukan aktivitas apapun di halaman tersebut, dan kemudian langsung meninggalkan website-nya, dia akan dihitung sebagai bounce

Sementara itu, bounce rate dalam Google Analytics 4 mengukur persentase pengunjung yang tidak tertarik atau engaged. Seorang pengunjung dapat dikatakan engaged saat dia melihat halaman suatu website lebih dari 10 detik, mengunjungi minimal dua halaman website tersebut, atau melakukan conversion

Dengan demikian jika seseorang mengeklik sebuah website kurang dari 10 detik, kemudian mengunjungi hanya 1 halaman saja dan langsung keluar dari website, dia akan termasuk bounce.  

FAQ (Frequently Asked Question)

Berapa bounce rate yang bagus?

Bounce rate yang "bagus" berbeda-beda, tergantung pada jenis website, sasaran, dan konteksnya. Secara umum, bounce rate yang lebih rendah sering dianggap optimal karena menunjukkan keterlibatan dan interaksi yang baik antara pengguna dengan konten website.

Mengutip dari Hubspot.com, bounce rate rata-rata website adalah 26% hingga 70%, dan nilai yang optimal yaitu antara 20% dan 40%. Jika nilai bounce rate mencapai 90%, bisa jadi ada suatu masalah, misalnya jumlah bot yang berlebih dan error pada kode pelacakan . 

Meskipun demikian, bounce rate tidak seharusnya menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menilai performa website. Evaluasi bounce rate juga perlu diselaraskan dengan aspek lain, misalnya kualitas konten dan kecepatan loading supaya pengunjung dapat lebih tertarik dengan website tersebut.

Mulai karirmu dalam

digital-marketer

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS
bottom of page