Apa itu Pay Per Click (PPC)?
PPC kepanjangan dari pay per click adalah model digital advertising berbayar yang mengharuskan pengiklan membayar sejumlah biaya setiap kali iklannya mendapat click.
PPC dapat membantu pengiklan menargetkan calon konsumen dengan sangat spesifik, misalnya berdasarkan lokasi atau minat. Karena itu, banyak bisnis atau merek yang memasukkan PPC dalam strategi pemasaran mereka.
Dalam bidang digital marketing, marketer biasanya sudah akrab dengan PPC, terutama jika role-nya berhubungan dengan SEM.
Saat ini, banyak platform yang menawarkan strategi PPC, seperti Google Ads, Twitter Ads, Facebook Ads, YouTube Ads, dan banyak lain-lain. Meski demikian, Google Ads menjadi platform PPC paling populer yang banyak digunakan pengiklan.
Iklan PPC juga dapat muncul dalam berbagai format dan ukuran, misalnya video, teks, dan gambar. Materi iklan ini muncul di search engine, website, media sosial, dan banyak lainnya.
Kelebihan Pay Per Click (PPC)
Melansir dari Search Engine Journal dan Outlook Studio, kelebihan iklan pay per click adalah sebagai berikut.
#1 Mendapat hasil yang cepat
Suatu bisnis tentu ingin mendapatkan hasil dari iklan secepat mungkin. PPC memungkinkan perusahaan melihat bagaimana peningkatan traffic website dalam waktu beberapa hari saja.
Hal ini dikarenakan platform akan menempatkan iklan di bagian atas pencarian dan berpotensi lebih besar untuk mendapatkan klik dari pengunjung.
#2 Memudahkan untuk menjangkau target yang spesifik
Platform PPC menawarkan pengiklan untuk menargetkan iklan berdasarkan segmen pelanggan seperti demografi, minat, perilaku pencarian (search behavior) pengunjung, konten yang dilihat, bagaimana tindakan mereka terhadap iklan, dan banyak lainnya.
Dengan fitur ini, pengiklan dapat menjangkau target audiens yang lebih spesifik dan kecenderungan audiens mengeklik iklan lebih besar.
#3 Bisa mengatur budget sesuai kemampuan
Hal yang menarik dari iklan pay per click adalah bisa diubah dan disesuaikan kapan pun sesuai kebutuhan bisnis. Ini berarti pengiklan memegang kendali penuh atas campaign marketing di platform iklan tersebut.
Tak hanya itu, pengiklan juga akan menetapkan anggaran dan penawaran iklannya sendiri.
Ketika sebuah bisnis melihat strategi PPC-nya efektif digunakan, mereka bisa segera meningkatkan penawaran. Sebaliknya, saat perusahaan ingin menghentikan budget beriklan, mereka dapat menghentikan iklan sesegera mungkin.
#4 Kesuksesannya mudah diukur
PPC menjadi salah satu strategi digital marketing yang kesuksesannya sangat mudah diukur.
PPC memungkinkan pengiklan dengan mudah melacak iklan mana yang dilihat calon customer, keywords yang sering dipakai, iklan mana yang berkinerja baik, conversions, hingga CTR.
Kekurangan Pay Per Click (PPC)
Cognitive SEO dan Search Engine Journal juga menyebutkan beberapa kekurangan PPC, antara lain:
#1 Strategi jangka panjang yang mahal
Jika digunakan sebagai strategi bisnis jangka panjang, perusahaan harus terus menyiapkan anggaran khusus PPC. Ketika perusahaan berhenti membayar, iklan juga akan berhenti tayang.
Menginginkan iklan terus terlihat di SERP mengartikan anggaran iklan PPC juga harus selalu dikeluarkan perusahaan.
#2 Visibilitas hilang ketika berhenti membayar
Salah satu kelemahan utama PPC adalah iklan tidak akan lagi berada di posisi atas search engine ketika perusahaan berhenti membayar iklan.
Berbeda dengan strategi content marketing yang masih bisa berada di SERP selama konten itu tetap relevan dengan keywords.
#3 Kemungkinan menghasilkan ROI yang rendah
Salah satu kekurangan iklan PPC bagi advertiser adalah menghasilkan ROI rendah. ROI PPC dihitung untuk jangka pendek melalui banyaknya penghasilan penjualan produk dikurangi jumlah biaya yang dikeluarkan untuk PPC.
Artinya, setiap perusahaan berhenti membayar iklan, ROI juga tidak akan bertambah dalam jangka panjang.
#4 Kurang cocok untuk meningkatkan brand awareness
Tujuan dari PPC adalah menjual produk/layanan dengan cepat. Dikarenakan cara kerjanya adalah dengan membayar platform iklan, strategi PPC kurang cocok untuk meningkatkan brand awareness.
Perusahaan tetap membutuhkan strategi konten (seperti media sosial atau blog) yang mampu meningkatkan kesadaran merek pada pelanggan.
Contoh Pay Per Click (PPC)
Contoh pay per click yang paling populer adalah Google Ads. Dengan platform ini, suatu bisnis dapat menawar keywords tertentu yang digunakan untuk beriklan di search engine Google. Ketika perusahaan telah mengatur campaign dan pembayaran PPC, website mereka dapat berada di ranking atas pencarian.
Perusahaan akan membayar kepada Google setiap kali ada pengunjung yang mengeklik website tersebut.
Dengan platform pay per click Google Ads, pengiklan juga bisa menyesuaikan iklan untuk menjangkau segmen atau kelompok tertentu, termasuk berdasarkan wilayah geografis, minat, dan sebagainya).
Fleksibilitas dan kontrol yang mumpuni dalam Google Ads membantu bisnis menaikkan penjualan dan pendapatan.
PPC juga bisa diterapkan di berbagai platform sosial media. Contoh penggunaan iklan pay per click pada sosial media adalah Facebook Ads, Twitter Ads, dan LinkedIn Ads.
Penutup
Pay per click adalah salah satu jenis marketing yang dilakukan dengan cara membayar iklan setiap kali ada pengunjung yang mengeklik iklan itu. Dengan kata lain, perusahaan hanya akan membayar iklan ketika pengunjung benar-benar sudah mengekliknya.
Dengan PPC, perusahaan lebih mudah menjangkau target iklan secara spesifik, mengukur hasil, mengatur budget iklan, dan mendapatkan hasil beriklan yang lebih cepat.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara kerja pay per click (PPC)?
Masing-masing platform PPC (seperti Google Ads dan Bing Ads) memiliki format iklan berbeda, termasuk search ad, video ads, display ads, dan lain-lain.
Namun, terlepas dari apapun platform iklannya, sebagian besar cara kerja PPC punya aturan main yang mirip. Prosesnya adalah sebagai berikut:
- Pengiklan mendaftar akun melalui platform yang ingin digunakan.
- Pengiklan mulai membuat iklan dengan tujuan atau objective yang ingin dicapai, menambahkan keywords, dan lain sebagainya.
- Pengiklan menetapkan besaran biaya maksimum yang bersedia dibayar untuk setiap klik.
- Iklan akan mengikuti lelang (auction) dengan pengiklan lain yang menawar keywords serupa.
- Lelang menentukan urutan penayangan iklan dan iklan pemenang berada di urutan atas search engine.
- Pengiklan membayar ke platform PPC setiap saat ada orang yang mengeklik iklan mereka.
APA Perbedaan PPC vs SEO?
SEO merupakan strategi untuk mengoptimalkan halaman website agar berada di halaman pertama SERP (search engine result page). Strategi ini dilakukan melalui hasil pencarian organik search engine tanpa membayar biaya khusus ke platform iklan tertentu.
Sementara itu, PPC adalah strategi beriklan dengan mengeluarkan sejumlah biaya setiap kali pengunjung mengeklik website atau iklan tersebut.
Dalam menjalankan strategi marketing, perusahaan bisa memilih menggunakan SEO atau PPC. SEO tepat digunakan ketika bisnis mengutamakan strategi marketing jangka panjang dan menginginkan website bertahan di halaman pertama SERP dalam waktu lama.
Sementara PPC cocok digunakan saat perusahaan menginginkan hasil dan keuntungan yang lebih cepat.
Meski demikian, bukan berarti SEO dan PPC tidak bisa berjalan beriringan. Justru kedua strategi ini bekerja lebih baik jika diterapkan bersamaan. PPC baik digunakan untuk strategi jangka pendek. Sementara SEO cocok menjadi strategi jangka panjang.
Sederhananya, PPC mendatangkan conversion lebih cepat, namun bisnis harus mengeluarkan biaya beriklan. SEO membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil strateginya, tapi dari segi biaya lebih murah karena biasanya hanya dipakai untuk membeli tools SEO.