Apa itu UX Writing?
UX writing adalah proses penulisan teks di berbagai user interface digital (seperti aplikasi, website, dan software) yang bertujuan untuk membimbing user melalui interaksi mereka dengan produk.
Aspek penting dari UX writing adalah kemampuan untuk menyederhanakan informasi dan memberikan instruksi yang jelas, ringkas, serta mudah dimengerti. Tujuan akhirnya yakni memudahkan user untuk menavigasi, menjelajahi fitur, dan mencapai tujuan mereka tanpa hambatan.
Salah satu faktor yang membedakan UX writing dari bentuk penulisan lain adalah fokusnya pada user experience. Setiap kata dan pesan yang disampaikan dirancang untuk memastikan kenyamanan, efisiensi, dan kepuasan user selama interaksi mereka dengan sistem digital. Penulisan ini mencakup segala sesuatu mulai dari label tombol, menu navigasi, pesan error, sampai petunjuk step-by-step dalam proses penggunaan.
Dalam praktiknya, UX writing memerlukan pemahaman mendalam tentang behavior, preferensi, dan kebiasaan user. Writer harus memastikan konten relevan dengan situasi spesifik user serta mencerminkan tujuan dan harapan mereka.
Selain itu, UX writing juga memerlukan kolaborasi erat dengan UX designer, developer, dan berbagai stakeholder lain agar memastikan teks yang ditampilkan konsisten dengan elemen desain serta fungsionalitas produk.
Peran UX Writing dalam Product Development
Dirangkum dari Xplainerr, berikut beberapa kegunaan utama UX writing dalam pengembangan produk:
Meningkatkan engagement user
UX writing yang dijalankan dengan tepat menciptakan komunikasi antara produk dan konsumennya. Pemilihan kata-kata secara strategis dan pesan yang jelas membuat membantu user memahami cara menggunakan produk/layanan, hingga pada gilirannya meningkatkan engagement dan customer retention.
Mengurangi kesalahan penggunaan
Salah satu tujuan utama UX writing adalah untuk mengarahkan user melalui serangkaian tindakan atau instruksi. Dengan memberikan petunjuk yang jelas dan ringkas, UX writing mengurangi kemungkinan kesalahan atau kebingungan yang mungkin dialami user, sehingga membuat interaksi mereka dengan produk lebih lancar dan intuitif.
Membantu dalam konsistensi brand
Teks dalam produk digital merupakan “extension” dari identitas brand-nya. UX writing yang konsisten dan sejalan dengan style suatu brand membantu memperkuat identitas di mata user.
Meningkatkan conversion dan kepuasan pelanggan
Pesan yang jelas dan persuasif mendorong user untuk mengambil tindakan, seperti melakukan pembelian, mendaftar untuk langganan, atau menggunakan fitur tertentu. Selain itu, dengan mengurangi hambatan yang mungkin dialami user, UX writing mampu meningkatkan kepuasan pelanggan yang secara langsung memengaruhi konversi dan brand loyalty.
Menghemat biaya untuk customer support
Jika berhasil mengkomunikasikan fungsionalitas produk secara efektif dan mengurangi ambiguitas, UX writing dapat mengurangi jumlah pertanyaan dan keluhan yang harus ditangani oleh tim customer support. Di samping menghemat biaya, kegunaan ini juga menghemat sumber daya manusianya.
Contoh UX Writing
Berikut contoh UX writing dari beberapa website brand besar:
Contoh 1: penjelasan cara kerja Duolingo for Business
Di atas adalah contoh UX writing dari website Duolingo. Dari gambar tersebut, ada beberapa tulisan yang memberi tahu pengunjung bahwa mereka akan mendapatkan informasi tentang bagaimana sistem atau layanan ini bekerja (how it works).
Penjelasan berlanjut dengan memberikan step-by-step cara kerja aplikasi Duolingo for Business, mulai dari sign up, check out, access your administrator portal, sampai redeem and learn.
Contoh 2: form login Netflix
Gambar di atas menampilkan halaman login dari platform streaming Netflix.
Terdapat tulisan sambutan dengan kata-kata "Welcome back!" yang menunjukkan pengunjung sudah pernah mendaftar sebelumnya. Di bawah pesan sambutan, ada tulisan tambahan "joining Netflix is easy" yang bertujuan memberi kesan bahwa proses login atau bergabung dengan Netflix tidak rumit.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa saja prinsip utama dalam UX writing?
Prinsip-prinsip dalam UX writing adalah fondasi yang membantu memastikan komunikasi antara produk dengan user berlangsung efektif. Berikut beberapa prinsip utama yang harus diperhatikan dalam UX writing:
Ketajaman dan kepastian
Setiap kata yang digunakan dalam user interface harus memiliki tujuan yang jelas, menghindari ambiguitas, dan tidak terlalu panjang (bertele-tele). Hal ini memastikan user bisa mengikuti instruksi tanpa kebingungan atau kesalahan interpretasi.
Empati dan penggunaan bahasa yang user-friendly
UX writing harus selalu mempertimbangkan perspektif user, menggunakan bahasa yang menunjukkan empati dan memahami kebutuhan serta tantangan mereka. Dengan menggunakan nada penulisan yang asertif, UX writing membuat user merasa lebih nyaman dan dihargai.
Konsistensi
Bahasa dan terminologi yang digunakan harus konsisten di seluruh produk. Konsistensi membantu user mempelajari dan mengingat interaksi produk.
Memberikan konteks yang tepat
UX writing harus menyediakan cukup informasi untuk setiap elemen atau tindakan dalam produk. Artinya, teks dapat memberikan petunjuk, saran, atau feedback yang membantu memahami apa yang perlu dilakukan selanjutnya, mengapa suatu tindakan diperlukan, atau bagaimana user harus bereaksi terhadap informasi.
Fokus pada user dan penelitian
Penulisan yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang user, termasuk tujuan, motivasi, dan perilaku mereka. UX writer harus terlibat dalam penelitian tentang user untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka.
Desain konten
Lebih dari sekadar menulis kata-kata, UX writing melibatkan perencanaan strategis tentang bagaimana dan kapan konten disajikan kepada user. Diperlukan kerja sama dengan designer atau developer untuk memastikan kata-kata dan desain visual bekerja bersama serta bisa mengkomunikasikan pesan yang koheren.
