Cara Membuat Landing Page yang Mudah dan Menghasilkan
Pelajari cara membuat landing page yang efektif dan meningkatkan konversi situs web kamu!
Digital marketing
Cynthia Tjandra
Landing page yang efektif adalah salah satu elemen kunci dalam strategi pemasaran digital. Hal ini karena landing page dapat mengubah pengunjung menjadi prospek (leads), dan prospek menjadi pelanggan.
Namun, membuat landing page yang menarik dan efektif tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti visual, copywriting, dan CTA.
Artikel ini akan membahas cara membuat landing page yang menarik dan efektif agar bisa mencapai goals campaign kamu, terutama untuk beriklan di Facebook Ads, Google Ads, dan media pemasaran lainnya.
Kita akan membahas cara untuk membuat landing page menarik, persiapan yang perlu dilakukan sebelum membuat landing page, langkah-langkah dalam membuat landing page, dan tips untuk mengoptimalkan landing page agar lebih efektif dalam meningkatkan konversi.
Yuk, simak artikel ini sampai tuntas untuk tahu cara membuat landing page yang memikat audiensmu!
Apa yang Membuat Suatu Landing Page Menarik?
Sebelum memulai proses pembuatan landing page, sangat penting untuk memahami apa yang membuat suatu landing page menarik dan efektif untuk mengarahkan pengunjung ke tindakan yang diinginkan.
Beberapa faktor yang dapat membuat landing page menarik adalah:
#1 Visual yang Menarik
Buat tampilan visual yang semenarik mungkin, dengan penggunaan warna, kontras, dan elemen visual yang memanjakan mata target audiensmu. Penggunaan gambar dan video juga dapat meningkatkan daya tarik visual.
#2 Copywriting yang Efektif
Copywriting yang efektif dapat membantu menginformasikan pengunjung tentang produk atau layanan yang ditawarkan dengan jelas dan persuasif. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti dan fokus pada manfaat produk atau layanan yang ditawarkan.
#3 Call-to-Action yang Jelas
Call-to-action (CTA) yang jelas dan menarik dapat membantu memotivasi pengunjung untuk mengambil tindakan yang diinginkan. Pastikan CTA mudah dilihat dan mudah dipahami. Jangan ragu untuk mengujinya lewat A/B testing untuk mengetahui CTA mana yang paling efektif.
Kita akan bahas semua poin-poin ini lebih detail di bawah. Yuk, simak apa yang harus kamu siapkan sebelum mulai mendesain landing page-mu.
Persiapan Membuat Landing Page
Sebelum memulai proses pembuatan landing page, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan landing page yang efektif:
#1 Tetapkan Tujuan Landing Page
Pastikan kamu memiliki tujuan yang jelas untuk landing page kamu. Apakah kamu ingin mengumpulkan e-mail, menjual produk atau jasa, atau mengarahkan pengunjung ke halaman lain? Tujuan yang jelas akan membantu kamu membuat landing page yang lebih fokus dan efektif. Dikutip dari Unbounce, landing page digunakan untuk:
- Mendorong Penjualan
Untuk pemasar e-commerce, landing page dapat membantu mengubah pengunjung menjadi pembeli. Mulailah membuat satu landing page yang didedikasikan untuk mempromosikan satu produk tertentu, atau sekelompok produk terkait.
- Mendapatkan Lebih Banyak Konversi
Konversi menjadi tujuan dari setiap campaign pemasaran. Konversi bisa berbeda-beda arti tergantung tujuan akhir dari setiap campaign, bisa sign up, submit form, download, sampai pembelian.
Gunakan landing page untuk mendapatkan lebih banyak konversi karena audiens akan diarahkan untuk fokus melakukan tindakan tertentu, tidak terganggu elemen lain yang ada di homepage website biasa.
- Hasilkan Lebih Banyak Prospek
Selain konversi, leads juga menjadi aset penting bagi bisnis. Leads menggambarkan orang-orang yang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap suatu produk atau layanan, sehingga pemasar lebih mudah untuk mengubahnya menjadi pembeli yang membayar (paying customer).
Misal untuk pemasar produk SaaS, landing page dapat membantu mendorong pertumbuhan. Pemasar bisa menetapkan tujuan landing page apakah untuk menarik pengunjung dengan demo produk, uji coba gratis, atau konsultasi dengan tim penjualan.
#2 Riset Kata Kunci
Lakukan riset kata kunci atau keyword untuk menemukan kueri yang relevan dengan produk atau layanan kamu. Ini akan membantu kamu membuat konten yang berpotensi lebih besar dicari target audiensmu dan meningkatkan kemungkinan landing page kamu muncul di hasil pencarian search engine.
#3 Identifikasi Target Audiens
Identifikasi target audiens kamu dan pastikan landing page kamu sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
#4 Persiapkan Desain Branding
Persiapkan desain dan konten landing page kamu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang membuat landing page menarik seperti yang dijelaskan di atas. Simak lebih lanjut cara kamu bisa membuat landing page dengan desain dan konten yang menarik di bawah ini.
Cara Membuat Landing Page
#1 Pilih Platform Pembuatan Landing Page
Ada banyak platform pembuatan landing page seperti Unbounce, Leadpages, Instapage, Wix atau bahkan WordPress. Pilihlah platform yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.
#2 Pilih Template yang Sesuai
Kabar baiknya, sebagian besar landing page mengikuti struktur yang sangat mirip karena sudah teruji keberhasilannya. Kamu dapat mengekspresikan kreativitas dengan elemen dan gambar yang menarik, tetapi tetap berpegang pada format landing page yang cukup umum menarik pengunjung.
Landing page yang baik memiliki lima elemen:
a. Headline yang menarik perhatian pengunjung
b. Gambar yang relevan dengan audiens kamu
c. Formulir prospek atau formulir yang meminta informasi pengunjung yang berada di bagian paruh atas landing page
d. CTA menarik yang berorientasi pada tindakan
3. Tulisan dan deskripsi yang menginformasikan dan membujuk pengunjung untuk melengkapi formulir di halaman landing page
#3 Buat Tulisan/Copy yang Menarik
- Berikan Judul yang Menarik Perhatian
Kamu memiliki waktu kurang dari 15 detik untuk menarik perhatian pengunjung di landing page. Artinya, bagian judul atau headline mungkin menjadi hal terpenting di landing page. Pastikan headline mudah diingat, jelas, dan menyelesaikan masalah yang paling dipedulikan pengunjung kamu. Simak contoh judul hook di bawah ini.
- Fokus pada Manfaatnya
Ketimbang informasi yang mendetail tentang suatu produk atau layanan, audiens lebih peduli soal bagaimana produk tersebut bisa memecahkan masalah mereka. Karena itu, tulis copy yang berfokus pada manfaat produk, bagaimana produk tersebut akan membantu membuat hidup mereka lebih mudah, dan mengapa hal ini akan menguntungkan pengguna.
Jangan hanya membuat daftar banyak fitur. Coba memposisikan diri sebagai calon pembeli potensial dari produkmu.
Mengambil contoh dari Moka POS, audiens landing page ini adalah pemilik bisnis yang mencari perangkat kasir. Dengan mengacu pada hal-hal yang difokuskan pebisnis: kecepatan operasional, ketahanan perangkat, dan after-sales; landing page ini berhasil memfokuskan manfaat dalam poin-poin tersebut dengan penyampaian singkat.
- Pakai Bahasa yang Sederhana
Secara umum, landing page cenderung menghasilkan konversi lebih baik jika mudah dibaca dan ditulis secara ringkas. Hindari jargon-jargon teknis yang rumit dan sulit dipahami orang awam. Coba potong bagian yang tidak perlu yang sebenarnya tidak memberikan nilai tambah untuk audiens.
Tips Tambahan: Social Proof
Menurut penelitian, social proof bekerja dengan baik untuk memengaruhi orang agar melakukan tindakan yang diinginkan.
Social proof dapat berbentuk testimoni klien, ulasan produk, logo merek tempat kamu bekerja, ulasan layanan kamu, atau bukti bahwa orang lain telah menggunakan produk kamu.
Pada dasarnya, calon pembeli produkmu ingin tahu bahwa produkmu digunakan dan solutif bagi masalah orang lain. Tambahkan testimonial atau ulasan dari pelanggan yang puas untuk membantu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan audiensmu.
#4 Terapkan Formulir Prospek Sesuai Kebutuhan
Formulir prospek harus mudah diakses jika calon pelanggan ingin segera melakukan konversi. Kamu tentunya tidak ingin mereka berlama-lama mencari button “buy now” dan pada akhirnya berisiko membatalkan pembelian.
Jadi, pastikan form yang harus diisi bisa terlihat segera setelah seseorang membuka halaman landing page.
#5 Buat CTA yang Jelas
Tindakan yang kamu ingin pengunjung lakukan di landing page kamu dikenal sebagai CTA (atau call-to-action). Ini bisa muncul sebagai formulir atau tombol yang dapat diklik. Pertimbangkan tindakan apa yang kamu targetkan bagi audiensmu, apakah “buy now” atau “learn more”, lalu tentukan kalimat CTA yang paling bisa membujuk mereka untuk melakukan tindakan tersebut.
Berikut beberapa tips membuat CTA:
- Buatlah spesifik
Tombol CTA dengan frasa seperti "Pelajari Lebih Lanjut" atau "Mulai Sekarang" bisa efektif, namun bisa menjadi ambigu. Saat pengguna menekan tombol seperti itu, mereka tidak akan tahu apa yang diharapkan. Sebaiknya gunakan CTA yang lebih deskriptif seperti "Lihat Harga" atau "Mulai Uji Coba Gratis kamu".
- Sederhanakan CTA dalam formulir
Jika ada formulir di halaman, pikirkan cara untuk membuatnya lebih singkat dan mudah diisi pengunjung. Formulir yang lebih panjang dengan lebih banyak kolom pengisian rawan membuat pengunjung kewalahan dan pada akhirnya batal mengisi.
- Hilangkan distraksi lainnya
Manfaat landing page adalah menghapus semua gangguan atau distraksi. Tawarkan pengunjung kamu hanya satu cara untuk menyelesaikan tindakan yang kamu harapkan. Hindari menyertakan header, footer, atau ajakan bertindak lainnya, serta tautan navigasi ke halaman lain.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#6 Pilih Gambar yang Menarik
Setelah kamu sudah punya judul, deskripsi dan CTA yang menarik, saatnya mengerjakan visual landing page kamu. Mulailah dengan memilih gambar apa yang ingin kamu tampilkan, apakah itu gambar produk, stok foto, atau ilustrasi khusus.
- Pilih gambar utama atau hero image
Sebagian besar landing page dimulai dengan grafik yang besar dan memukau untuk memperkenalkan penawaran kepada pengunjung. Kamu dapat memilih dari gambar stok bebas royalti dari situs seperti Pexels, Pixabay, dan Unsplash.
Prioritaskan orang daripada produk
Jika memungkinkan, cobalah untuk menggabungkan foto asli individu yang sedang menggunakan atau menikmati produk di landing page kamu. Ini akan meningkatkan hubungan emosional pengunjung dengan penawaran kamu.
- Visualisasikan keuntungannya
Cari lebih banyak visual yang melengkapi materi lainnya di landing page kamu. Karena mayoritas pengunjung tidak akan benar-benar membaca setiap kata yang kamu tulis, kamu mungkin ingin berkreasi menggunakan ilustrasi unik.
#7 Periksa Kembali dan Publikasikan
Inilah saat yang kamu tunggu-tunggu. Tetapi sebelum kamu klik publikasikan landing page kamu, lihat sekali lagi untuk memastikan semua sudah ter-set-up dengan lengkap.
- Periksa kembali tulisan dan deskripsi kamu
Lakukan pemeriksaan cepat untuk memastikan halaman kamu bebas dari kesalahan ketik dan kesalahan tata bahasa.
- Periksa SEO
Pastikan apakan setiap elemen di landing page sudah SEO-friendly. Optimalkan dengan membuat judul halaman dan deskripsi meta yang berfokus pada kata kunci.
- Periksa Formulir
Periksa lagi formulir yang ada di landing page. Untuk melihat apakah ada sesuatu yang kamu lewatkan, baca halaman dari POV pengunjung.
Tips tambahan: Setelah pengunjung mengisi formulir, kamu harus mengirimkannya ke halaman yang mengucapkan pesan terima kasih. Halaman terima kasih memenuhi tiga fungsi:
Sebagai tempat untuk menyampaikan janji yang dibuat dalam penawaran kamu (biasanya dalam bentuk unduhan instan).
Memungkinkan kamu untuk melibatkan prospek baru kamu dalam konten yang lebih relevan.
Memungkinkan kamu untuk berterima kasih atas perhatian mereka sebagai awal membangun koneksi dengan calon customer.
Kalau semuanya sudah kamu cek, saatnya publikasikan landing page-mu. Terus observasi dan lihat apakah landing page yang kamu buat sudah efektif.
Jika kurang efektif, ini saatnya kamu mengambil langkah untuk mengoptimasi landing page kamu.
Tips Optimasi Landing Page agar Converting
Setelah landing page kamu selesai dibuat, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan konversi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimasi landing page kamu:
#1 Uji dan evaluasi dengan A/B Testing
Lakukan uji A/B untuk menguji elemen yang berbeda pada landing page kamu, seperti headline, CTA, atau visual, dan evaluasi hasilnya untuk meningkatkan konversi. Buat duplikat dari landing page kamu dan uji setiap elemen (jangan lupa untuk selalu membuat halaman duplikat sebelum menguji elemen).
Kunci untuk pengujian terpisah adalah membuat penyesuaian yang relatif kecil untuk setiap eksperimen. Jika kamu menguji judul dan gambar secara terpisah pada saat yang sama, misalnya, kamu tidak akan mengetahui aspek mana yang berhasil.
Sebaiknya menguji satu elemen pada satu waktu. Elemen yang lebih bagus hasilnya akan menjadi “juara” elemen tersebut, setelah itu kamu dapat membuat penantang baru untuk menguji aspek berikutnya. Siklus ini diulang sampai kamu mendapatkan tingkat konversi paling maksimal.
Lantas, apa saja yang harus kamu uji?
Kamu dapat menguji hampir semua hal di landing page. Namun, meskipun memungkinkan, sebaiknya batasi pengujian pada beberapa elemen laman yang paling berpengaruh, seperti:
a. judul
b. gambar
c. warna CTA
d. deskripsi/ tulisan di halaman
e. panjang dan jenis kolom pengisian dalam formulir
Coba mulai dengan perubahan yang paling sederhana terlebih dahulu, seperti judul atau warna CTA. Lalu lanjutkan ke upaya yang lebih besar, seperti tulisan atau copy di landing page.
#2 Berikan penawaran yang menarik
Sebagian besar orang mungkin berpendapat bahwa apa pun yang gratis pasti menarik. Tetapi alih-alih berfokus pada menawarkan freebies, produk kamu juga harus cukup menarik dan meyakinkan.
Kenapa harus meyakinkan? Kamu akan meminta pengunjung memberikan e-mail mereka. Masalahnya, siapa yang ingin memberikan data pribadi ke orang asing? Jadi, hanya dengan penawaran yang menariklah kamu bisa meyakinkan pengunjung untuk memberikan kontak pribadi mereka.
Untuk menilai apakah penawaran kamu menarik atau tidak, tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah penawaran saya mengatasi masalah untuk target pasar saya?
b. Apakah ada manfaat yang jelas yang dapat diperoleh pengunjung dari penawaran ini?
c. Dapatkah penawaran saya menyaingi kompetitor?
#3 Percepat waktu muat halaman
Hubspot menyebut penundaan satu detik dalam waktu muat halaman berarti 7% konversi lebih sedikit dan mengurangi page views sebanyak 11%. Waktu muat halaman yang lambat juga dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan frustasi pelanggan.
Ada berbagai cara untuk mengurangi waktu pemuatan halaman:
- Compress dan optimasi ukuran gambar di dalam landing page
- Kurangi redirection link yang tidak diperlukan
- Cache halaman web kamu dan aktifkan cache browser
- Gunakan metode loading page asinkron dan tunda pemuatan untuk file CSS dan JavaScript
- Hilangkan plugin yang tidak perlu
Pada akhirnya, mengurangi kecepatan pemuatan halaman tidak hanya meningkatkan kinerja keseluruhan dan UX situs web kamu, tetapi juga SEO-nya.
#4 Tambahkan urgensi dan kelangkaan pada penawaranmu
Salah satu taktik pemasaran emosional paling efektif adalah rasa takut ketinggalan/fear-of-missing-out (lebih dikenal sebagai FOMO). Konsumen tidak suka kehilangan opsi terbaik, dan begitu kamu menjelaskan bahwa penawaran kamu sangat diminati dan/atau sangat terbatas, mereka akan lebih mudah terbujuk.
Tips tambahan: Untuk menunjukkan kelangkaan, sebutkan seberapa sedikit penawaran kamu yang tersisa. Sertakan penghitung waktu mundur, gunakan kata-kata seperti "segera berakhir" atau "kesempatan terakhir".
#5 Gunakan video
Ajakan bertindak menjadi kunci membuat video yang efektif dan tidak mengalihkan perhatian audiens. Berikut adalah beberapa alasan untuk mulai memanfaatkan video sebagai media pemasaran:
- Meningkatkan tingkat konversi
- Merupakan cara yang terasa lebih personal untuk berbagi pesan dan terhubung dengan audiens
- Bisa lebih menarik dan lebih dinikmati daripada media gambar
Penutup
Dalam pembuatan landing page, pastikan kamu selalu mempertimbangkan apa intensi dan aksi yang ingin dicapai oleh pengunjung.
Memahami faktor-faktor yang membuat landing page menarik, melakukan persiapan dengan baik, dan mengoptimalkan landing page akan membantu kamu mencapai tujuan yang diinginkan dan meningkatkan konversi. Selamat mencoba!
Landing page yang efektif adalah salah satu elemen kunci dalam strategi landing page dapat mengubah pengunjung menjadi prospek (leads), dan prospek menjadi pelanggan.
landing page yang menarik dan efektif tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti visual, Artikel ini akan membahas cara membuat campaign kamu, terutama untuk beriklan di Kita akan membahas cara untuk membuat landing page, langkah-langkah dalam membuat landing page agar lebih efektif dalam meningkatkan Yuk, simak artikel ini sampai tuntas untuk tahu cara membuat Apa yang Membuat Suatu Landing Page Menarik?
landing page, sangat penting untuk memahami apa yang membuat suatu Beberapa faktor yang dapat membuat Buat tampilan visual yang semenarik mungkin, dengan penggunaan warna, kontras, dan elemen visual yang memanjakan mata target audiensmu. Penggunaan gambar dan video juga dapat meningkatkan daya tarik visual.
#2 Copywriting yang Efektif
Copywriting yang efektif dapat membantu menginformasikan pengunjung tentang produk atau layanan yang ditawarkan dengan jelas dan persuasif. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti dan fokus pada manfaat produk atau layanan yang ditawarkan.
#3 Call-to-Action yang Jelas
testing untuk mengetahui CTA mana yang paling efektif.
landing page-mu.
Sebelum memulai proses pembuatan landing page yang efektif:
#1 Tetapkan Tujuan Landing Page
landing page kamu. Apakah kamu ingin mengumpulkan landing page yang lebih fokus dan efektif. Dikutip dari Unbounce, Mendorong Penjualan
e-commerce, landing page yang didedikasikan untuk mempromosikan satu produk tertentu, atau sekelompok produk terkait.
- Konversi menjadi tujuan dari setiap campaign, bisa submit form, .
leads juga menjadi aset penting bagi bisnis. paying customer).
landing page dapat membantu mendorong pertumbuhan. Pemasar bisa menetapkan tujuan Lakukan keyword untuk menemukan kueri yang relevan dengan produk atau layanan kamu. Ini akan membantu kamu membuat konten yang berpotensi lebih besar dicari target audiensmu dan meningkatkan kemungkinan search engine.
#3 Identifikasi Target Audiens
landing page kamu sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
#4 Persiapkan Desain Branding
landing page kamu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang membuat landing page dengan desain dan konten yang menarik di bawah ini.
Ada banyak landing page seperti Unbounce, Leadpages, Instapage, Wix atau bahkan WordPress. Pilihlah platform yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.
#2 Pilih Template yang Sesuai
landing page mengikuti struktur yang sangat mirip karena sudah teruji keberhasilannya. Kamu dapat mengekspresikan kreativitas dengan elemen dan gambar yang menarik, tetapi tetap berpegang pada formata. b. Gambar yang relevan dengan audiens kamu3. Tulisan dan deskripsi yang menginformasikan dan membujuk pengunjung untuk melengkapi formulir di halaman Berikan Judul yang Menarik PerhatianKetimbang informasi yang mendetail tentang suatu produk atau layanan, audiens lebih peduli soal bagaimana produk tersebut bisa memecahkan masalah mereka. Karena itu, tulis Jangan hanya membuat daftar banyak fitur. Coba memposisikan diri sebagai calon pembeli potensial dari produkmu.
landing page ini adalah pemilik bisnis yang mencari perangkat kasir. Dengan mengacu pada hal-hal yang difokuskan pebisnis: kecepatan operasional, ketahanan perangkat, dan landing page ini berhasil memfokuskan manfaat dalam poin-poin tersebut dengan penyampaian singkat.Secara umum, social proof bekerja dengan baik untuk memengaruhi orang agar melakukan tindakan yang diinginkan.
#4 Terapkan Formulir Prospek Sesuai Kebutuhan
#5 Buat CTA yang Jelas
Tombol CTA dengan frasa seperti "Pelajari Lebih Lanjut" atau "Mulai Sekarang" bisa efektif, namun bisa menjadi ambigu. Saat pengguna menekan tombol seperti itu, mereka tidak akan tahu apa yang diharapkan. Sebaiknya gunakan CTA yang lebih deskriptif seperti "Lihat Harga" atau "Mulai Uji Coba Gratis kamu".
Jika ada formulir di halaman, pikirkan cara untuk membuatnya lebih singkat dan mudah diisi pengunjung. Formulir yang lebih panjang dengan lebih banyak kolom pengisian rawan membuat pengunjung kewalahan dan pada akhirnya batal mengisi.
landing page dimulai dengan grafik yang besar dan memukau untuk memperkenalkan penawaran kepada pengunjung. Kamu dapat memilih dari gambar stok bebas royalti dari situs seperti Pexels, Pixabay, dan Unsplash.
- Secara umum, social proof bekerja dengan baik untuk memengaruhi orang agar melakukan tindakan yang diinginkan.
#4 Terapkan Formulir Prospek Sesuai Kebutuhan
#5 Buat CTA yang Jelas
- Tombol CTA dengan frasa seperti "Pelajari Lebih Lanjut" atau "Mulai Sekarang" bisa efektif, namun bisa menjadi ambigu. Saat pengguna menekan tombol seperti itu, mereka tidak akan tahu apa yang diharapkan. Sebaiknya gunakan CTA yang lebih deskriptif seperti "Lihat Harga" atau "Mulai Uji Coba Gratis kamu".
- Jika ada formulir di halaman, pikirkan cara untuk membuatnya lebih singkat dan mudah diisi pengunjung. Formulir yang lebih panjang dengan lebih banyak kolom pengisian rawan membuat pengunjung kewalahan dan pada akhirnya batal mengisi.
landing page kamu selesai dibuat, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan konversi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimasi A/B Testing
landing page kamu, seperti landing page kamu dan uji setiap elemen (jangan lupa untuk selalu membuat halaman duplikat sebelum menguji elemen).
Kamu dapat menguji hampir semua hal di a. judul
e. panjang dan jenis kolom pengisian dalam formulir
copy di Sebagian besar orang mungkin berpendapat bahwa apa pun yang gratis pasti menarik. Tetapi alih-alih berfokus pada menawarkan Kenapa harus meyakinkan? Kamu akan meminta pengunjung memberikan Untuk menilai apakah penawaran kamu menarik atau tidak, tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
b. Apakah ada manfaat yang jelas yang dapat diperoleh pengunjung dari penawaran ini?
landing page
redirection link yang tidak diperlukan
Cache halaman cache browser
loading page asinkron dan tunda pemuatan untuk file - Hilangkan Pada akhirnya, mengurangi kecepatan pemuatan halaman tidak hanya meningkatkan kinerja keseluruhan dan web kamu, tetapi juga SEO-nya.
#4 Tambahkan urgensi dan kelangkaan pada penawaranmu
fear-of-missing-out (lebih dikenal sebagai FOMO). Konsumen tidak suka kehilangan opsi terbaik, dan begitu kamu menjelaskan bahwa penawaran kamu sangat diminati dan/atau sangat terbatas, mereka akan lebih mudah terbujuk.
Tips tambahan: Untuk menunjukkan kelangkaan, sebutkan seberapa sedikit penawaran kamu yang tersisa. Sertakan penghitung waktu mundur, gunakan kata-kata seperti "segera berakhir" atau "kesempatan terakhir".
#5 Gunakan video
- Meningkatkan tingkat konversi
- Bisa lebih menarik dan lebih dinikmati daripada media gambar