Apa itu CTA (Call to Action)?
Dilansir dari Investopedia, call to action atau biasa disingkat CTA adalah istilah marketing untuk mengajak target audiens mengambil tindakan yang diinginkan bisnis.
CTA yang ditulis dengan jelas mendorong aktivitas audiens sesuai ekspektasi pemasar.
CTA umumnya berupa button dan hyperlink.
Dengan adanya CTA, bisnis bisa mendorong audiens melakukan berbagai hal, seperti mengeklik link, mengunjungi online store, mendaftar event, dan melakukan pembelian.
Manfaat CTA
CTA merupakan aspek penting untuk mencapai tujuan pemasaran, baik untuk memperluas audiens maupun sales. Misal pada website, adanya link dan button CTA berguna sebagai “penunjuk jalan” untuk memberi tahu pengunjung apa yang perlu mereka lakukan selanjutnya.
Tanpa CTA yang jelas, pengunjung mungkin kesulitan menentukan tindakan untuk membeli produk atau mendaftar ke suatu layanan.
Berikut beberapa manfaat lain dari CTA dirangkum dari Sprout Social:
- Memandu pengunjung website apa yang harus dilakukan selanjutnya serta menyederhanakan perjalanan mereka.
- Dengan CTA yang jelas, bisnis dapat mengurangi risiko audiens tidak jadi mengeklik halaman karena kebingungan atau merasa kewalahan.
- Semakin banyak orang mengikuti CTA, semakin banyak lead, pelanggan, dan prospect yang didapatkan bisnis.
Jenis-jenis CTA
Dirangkum dari Hubspot, berikut jenis-jenis CTA:
#1 Lead generation
CTA sangat penting untuk menghasilkan lead dari website. Melalui CTA, bisnis berusaha mengubah pengunjung menjadi lead. CTA akan ditempatkan di bagian mana pun dari website yang memiliki persentase pengunjung baru yang tinggi.
Tempat paling populer untuk menempatkan CTA jenis ini adalah di blog, baik di akhir postingan, sidebar, maupun floating banner yang ada di pojok halaman.
Agar hasilnya sesuai dengan target, lead generation harus menarik perhatian dan bisa secara efektif mengomunikasikan nilai yang ingin disampaikan.
#2 Form submission
Begitu pengunjung masuk ke landing page, biasanya mereka harus melakukan dua hal lagi sebelum bisa terdaftar sebagai lead, yaitu mengisi form dan mengklik tombol submit.
Di tahap ini, pengunjung sudah sangat dekat untuk menjadi lead. Oleh sebab itu, bisnis harus membuat tulisan di CTA yang lebih menarik, spesifik, dan sesuai dengan penawaran marketing yang akan mereka berikan.
#3 Tombol “read more”
Di beberapa blog maupun portal media online, tim marketing mungkin tidak ingin menampilkan seluruh postingan di halaman beranda. Mereka akan berusaha memikat audiens dengan menampilkan beberapa paragraf pertama konten diikuti dengan CTA "baca lebih lanjut" atau “read more”.
Ini juga memungkinkan lebih banyak konten bisa ditampilkan di homepage feed.
#4 Social sharing
Social sharing merupakan jenis CTA yang digunakan untuk mendorong audiens berbagi konten dengan orang lain. CTA social sharing adalah cara paling sederhana bagi pengunjung, lead, dan pelanggan untuk terlibat dan berinteraksi dengan merek.
#5 Lead nurturing
Ketika seseorang sudah menjadi lead tetapi masih ragu mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli produk atau layanan, di sinilah CTA lead nurturing berfungsi. CTA ini berusaha membujuk lead dengan jenis penawaran lain, seperti product demo, uji coba gratis, atau penawaran gratis lainnya.
CTA biasanya ditampilkan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi lead.
#6 Closing the sale
Setelah lead generation dan lead nurturing selesai, bisnis tentu ingin melangkah lebih jauh untuk mengubah lead menjadi customer. Jenis CTA ini berfokus pada penjualan, yaitu ingin membuat calon pelanggan membeli produk atau layanan saat itu juga.
#7 Event promotion
Event promotion cocok digunakan saat bisnis mengadakan acara, baik offline maupun online. Tujuannya jelas, yaitu agar acara dihadiri banyak orang. CTA event promotion membantu meningkatkan awareness bagi audiens tentang acara tersebut atau bahkan membantu mendorong penjualan tiket.
Jenis CTA ini bisa ditempatkan di berbagai tempat, tergantung segmen audiens mana yang diinginkan hadir.
#8 Product atau service discovery
Ketika seseorang mengunjungi website, mencoba mempelajari tentang perusahaan, serta mencari apa yang ditawarkan, bisnis tentu ingin pengunjung mengetahuinya dengan cara semudah mungkin.
Dalam hal ini, CTA tidak perlu didesain secara berlebihan. Teks sederhana yang ada di button sudah dapat membantu selama button tersebut terlihat menonjol dari background-nya.
Contoh CTA
Berikut adalah contoh CTA dari beberapa blog ternama.
Dalam blog-nya, Neil Patel menggunakan kalimat "book a call" yang mengarahkan pengunjung untuk mengisi alamat e-mail dan nomor telepon. Nantinya, data ini digunakan untuk memberikan audiens informasi lebih lanjut tentang layanan Neil Patel Digital.
Ahrefs blog menampilkan CTA di sidebar untuk pengunjung yang ingin membagikan artikel ke media sosial. Di bawahnya, ada juga CTA bagi pengunjung yang ingin mendapatkan update artikel mingguan dengan button “subscribe”.
TechTarget memiliki resource library yang berisi kumpulan e-book. Pada halaman di atas, ada beberapa pilihan buku disertai kalimat yang menggambarkan isi e-book. Jika pengunjung tertarik, mereka bisa mengeklik “learn more” untuk mendapatkan e-book tersebut.
Penutup
Call to action atau CTA adalah text prompt yang meminta audiens untuk melakukan tindakan tertentu. CTA umumnya berbentuk button dan hyperlink.
Dengan adanya CTA yang jelas, audiens akan lebih mudah menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya sampai berhasil membeli produk atau mendaftar ke suatu layanan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa fungsi Call to Action pada copywriting?
Copywriting merupakan proses penulisan kata-kata untuk mempersuasi atau memotivasi pembacanya agar mengambil tindakan tertentu. Upaya mempersuasi tersebut bisa terbantu dengan adanya CTA. Teks yang ada di CTA harus dibuat semenarik mungkin supaya audiens terdorong untuk bertindak sesuai tujuan pemasar.
Tidak hanya menarik, tapi juga jelas dan tidak bertele-tele. Bagi bisnis, CTA memberi kesempatan untuk mempersuasi seseorang agar melakukan sesuatu yang menguntungkan bisnis, seperti membeli produk, berbagi ke media sosial, mendaftar ke newsletter, maupun membaca lebih lanjut tentang produk atau layanan.
Sementara untuk audiens, teks CTA yang tepat bisa memberi tahu mereka apa yang perlu dilakukan selanjutnya dengan jelas.
