Growth Marketing

Growth marketing berfokus pada pertumbuhan bisnis dengan menggabungkan data, teknologi, dan kreativitas. Inilah manfaat, contoh perusahaan, dan cara memilih growth markeitng yang tepat!

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Growth Marketing?

Growth marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada pertumbuhan bisnis dengan menggabungkan data, teknologi, dan kreativitas.

Berbeda dengan marketing tradisional, growth marketing menekankan eksperimen berkelanjutan, analisis data, dan iterasi cepat untuk meningkatkan jumlah konsumen dan pendapatan.

Selain menargetkan akuisisi pelanggan baru, pendekatan ini juga mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan yang sudah ada. Growth marketing memanfaatkan data dan analisis untuk menginformasikan dan mengoptimalkan setiap aspek campaign marketing, dari konten yang digunakan sampai saluran distribusi.

Metode ini melibatkan berbagai taktik seperti A/B testing, content marketing, SEO, dan e-mail marketing, serta mendorong kolaborasi untuk mencapai pertumbuhan bisnis.

Dengan pendekatan fleksibel dan terukur, growth marketing membantu bisnis bereaksi cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen, menjadikannya kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital.

Manfaat Growth Marketing bagi Bisnis

Beberapa manfaat growth marketing bagi bisnis adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan pendapatan: growth marketing berfokus pada hasil pendapatan melalui pendekatan yang terstruktur dan terukur, seperti penggunaan iklan yang intuitif dan campaign video viral, yang meningkatkan brand exposure serta user engagement.
  • Eksperimen: strategi ini mendorong eksperimen untuk menemukan strategi marketing yang efisien, memungkinkan bisnis beradaptasi dengan cepat dan menghindari keterlambatan respons dari pasar.
  • Iterasi cepat: growth marketing melibatkan iterasi yang cepat atas campaign marketing yang berkelanjutan, membantu meningkatkan efektivitas marketing jangka panjang.
  • Menargetkan segmentasi user: pendekatan ini menyesuaikan campaign untuk segmen user tertentu, meningkatkan relevansi dan efektivitas iklan.
  • Penggunaan media sosial dan iklan: growth marketing memanfaatkan platform media sosial dan iklan untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens secara efektif sekaligus personal.
  • Mengoptimalkan biaya marketing: growth marketing bisa mengoptimalkan biya dengan cara mengukur dan meningkatkan frekuensi pembelian ulang dari pelanggan.

Perbedaan Growth Marketing dengan Marketing Tradisional

Growth marketing adalah strategi yang terfokus pada pertumbuhan berkelanjutan bisnis dengan memanfaatkan data untuk menuntun setiap keputusan dan tindakan pemasaran. Ini mencakup eksperimen berkelanjutan dan pengujian untuk menemukan pendekatan yang paling efektif, serta menekankan retensi pelanggan dan optimisasi customer lifecycle melalui personalisasi yang mendalam dan keterlibatan yang meningkat.

Sebaliknya, marketing tradisional cenderung berfokus pada peningkatan brand awareness, menciptakan permintaan melalui iklan dan promosi yang lebih umum dan kurang disesuaikan. Strategi ini sering menggunakan media cetak dan siaran, dengan campaign yang direncanakan jauh-jauh hari serta pelaksanaan yang kurang fleksibel.

Lebih lanjut, berikut tabel perbedaan antara growth marketing dan marketing tradisional:

Contoh Strategi Growth Marketing

Dilansir dari Growth Collective, inilah beberapa contoh dari strategi growth marketing

#1 Leveraging customer psychology

Ini adalah cara efektif untuk mendorong pembelian yang lebih cepat oleh konsumen. Taktik seperti Fear of Missing Out (FOMO) digunakan untuk menciptakan urgensi. Misalnya, Traveloka dan Tokopedia menunjukkan jumlah kamar hotel yang tersedia untuk mendorong pelanggan segera membeli​​.

#2 Hyper-personalization

Ini adalah personalisasi yang sangat spesifik, membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Menggunakan tool pengumpulan data dan AI, perusahaan seperti Spotify memberikan rekomendasi musik yang disesuaikan berdasarkan riwayat dan preferensi pelanggan​​.

#3 Re-engagement campaign

Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan koneksi dengan pelanggan yang sudah ada, meningkatkan customer lifetime value (CLV). Contohnya, e-mail otomatis bagi keranjang belanja yang ditinggalkan dapat menarik kembali pelanggan agar membeli produk​​.

#4 Influencer marketing

Contoh ini menggunakan influencer untuk mencapai target audiens dengan lebih efektif. Misalnya, Wardah Cosmetics bekerja sama dengan ribuan influencer untuk membuat konten yang autentik dan menarik​​.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara memilih strategi growth marketing yang tepat?

Memilih strategi growth marketing yang tepat merupakan langkah penting untuk memastikan keberhasilan marketing campaign. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menentukan strategi yang sesuai adalah:

  • Analisis data: sebelum memulai, penting untuk mengumpulkan dan menganalisis data terkait dengan pelanggan, termasuk demografi, perilaku, dan preferensi mereka. Tools seperti Google Analytics, CRM, dan platform analitik lainnya bisa membantu mendapatkan informasi yang diperlukan.
  • Definisikan tujuan: jelasnya tujuan pemasaran adalah kunci. Tentukan apa yang ingin dicapai dengan growth marketing, baik itu peningkatan brand awareness, peningkatan konversi, retensi pelanggan, dll. Tujuan yang spesifik akan membantu mengarahkan strategi dan taktik dipilih.
  • Kenali target audiens: mengerti siapa target audiens dan apa yang mereka butuhkan sangat penting. Ini akan memengaruhi segala sesuatu dari jenis konten yang dibuat, channel marketing yang digunakan, hingga pesan yang disampaikan.
  • Eksperimen dan A/B testing: jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai strategi dan taktik. A/B testing dapat membantu memahami apa yang paling efektif dengan audiens bisnis. Coba variabel yang berbeda seperti judul, konten, desain, dan channel distribusi untuk melihat apa yang memberikan hasil terbaik.
  • Integrasikan teknologi: manfaatkan teknologi terkini untuk mengautomasi dan menyederhanakan proses. Teknologi seperti AI dan machine learning dapat membantu dalam personalisasi dan segmentasi, yang pada akhirnya juga meningkatkan efektivitas campaign.
  • Fokus pada retensi pelanggan: growth marketing tidak hanya tentang mendapatkan pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan yang sudah ada. Implementasikan strategi yang fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan dan mendorong pembelian ulang.
  • Analisis dan iterasi: selalu ulas kembali dan analisis hasil dari strategi yang diimplementasikan. Gunakan data untuk membuat keputusan berdasarkan informasi dan terus melakukan iterasi pada strategi bisnis untuk peningkatan berkelanjutan.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi