Customer Lifecycle

Customer lifecycle adalah konsep yang menggambarkan perjalanan pelanggan, mulai dari pertama kali mengetahui tentang sebuah produk/layanan sampai menjadi pelanggan setia. 

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Customer Lifecycle?

Customer lifecycle adalah konsep yang menggambarkan perjalanan pelanggan, mulai dari pertama kali mengetahui tentang sebuah produk/layanan sampai menjadi pelanggan setia. 

Customer lifecycle adalah konsep yang menggambarkan perjalanan pelanggan, mulai dari pertama kali mengetahui tentang sebuah produk/layanan sampai menjadi pelanggan setia. 

Dalam digital marketing, customer lifecycle penting karena dapat membantu bisnis merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran. Dengan memahami setiap tahapan, bisnis lebih efektif dalam menargetkan dan berkomunikasi dengan pelanggan, serta meningkatkan customer lifetime value (CLV).

Pada praktiknya, mengelola customer lifecycle melibatkan penggunaan data dan feedback pelanggan untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan di setiap tahapan. Ini termasuk personalisasi interaksi, customer service, dan strategi customer retention yang efektif. Teknologi seperti customer relationship management (CRM) dan tool otomasi marketing dapat sangat membantu upaya ini.

Tahap-tahap Customer Lifecycle

Hubspot menjelaskan tahapan yang ada di customer lifecycle, yaitu:

#1 Reach

Tahap pertama adalah tentang menciptakan kesadaran. Pelanggan potensial mulai menyadari produk/layanan bisnis, mungkin melalui iklan, media sosial, atau rekomendasi. Di tahap ini, penting untuk memastikan materi marketing dan konten bisnis berada di tempat yang tepat untuk menarik perhatian calon pelanggan.

#2 Acquisition

Setelah pelanggan mengetahui tentang produk, tahap selanjutnya adalah menarik minat mereka untuk lebih terlibat. Proses ini bisa melalui kunjungan ke website maupun interaksi langsung dengan tim penjualan atau layanan pelanggan.

Di tahap ini, penting untuk memberikan informasi yang relevan dan meyakinkan pelanggan tentang value produk/layanan.

#3 Conversion

Tahap konversi terjadi ketika pelanggan potensial membuat keputusan untuk membeli dan menjadi pelanggan. Tahap ini menjadi “momen kritis” di mana user experience dan kepuasan dengan proses pembelian dapat memengaruhi keputusan mereka.

#4 Retention

Setelah pembelian, fokus beralih ke mempertahankan pelanggan tersebut. Proses ini memastikan kepuasan pelanggan dengan produk/layanan dan mendorong pembelian berulang.

Strategi di tahap ini termasuk layanan pelanggan yang tepat, penawaran khusus, dan program loyalitas.

#5 Loyalty

Tahap akhir adalah tentang mengubah pelanggan yang puas menjadi brand advocate. Pelanggan loyal tidak hanya melakukan pembelian berulang, tetapi juga cenderung merekomendasikan produk/layanan kepada orang lain.

Membangun hubungan yang kuat dan terus-menerus dengan pelanggan melalui komunikasi yang efektif dan penghargaan atas loyalitas mereka menjadi kunci di tahap ini.

Contoh Penerapan Customer Lifecycle

Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan konsep customer lifecycle adalah Apple. Berikut bagaimana Apple menerapkan setiap tahapan dari customer lifecycle:

  • Reach: Apple menggunakan berbagai strategi marketing untuk menjangkau pelanggan baru, termasuk iklan yang menarik, peluncuran produk yang ditunggu-tunggu, dan kekuatan di online presence. Mereka juga memiliki toko ritel yang terletak di lokasi strategis untuk menarik perhatian dan meningkatkan brand awareness.
  • Acquisition: Apple menarik pelanggan dengan cara menawarkan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, sekaligus desain elegan. User experience yang intuitif dan kekuatan dalam customer service juga membantu mengonversi minat menjadi pembelian.
  • Conversion: Apple berhasil mengubah pengunjung menjadi pelanggan melalui pengalaman di offline store, website yang mudah digunakan, dan proses pembelian yang smooth. Mereka juga menawarkan opsi pembiayaan dan program tukar tambah untuk memudahkan pembelian.
  • Retention: Apple mempertahankan pelanggan melalui pembaruan software yang teratur, dukungan teknis, dan ekosistem produk yang terintegrasi, sehingga mendorong pelanggan untuk terus menggunakan dan membeli produk Apple.
  • Loyalty: Apple membangun customer loyalty melalui produk berkualitas tinggi, layanan pelanggan yang dimaksimalkan, dan kekuatan brand identity. Program loyalitas seperti Apple One serta layanan berlangganan seperti Apple Music dan Apple TV+ juga membantu mempertahankan pelanggan sekaligus mendorong pembelian berulang.

FAQ (Frequently Asked Question)

Mengapa penting untuk memahami siklus hidup pelanggan?

Berikut beberapa alasan pentingnya memahami customer lifecycle:

  • Meningkatkan user experience: dengan memahami customer lifecycle, bisnis dapat mengidentifikasi dan mengoptimalkan setiap touchpoint pelanggan, dari kesadaran awal sampai pembelian dan seterusnya. Hal ini membantu perusahaan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan bagi pelanggan.
  • Meningkatkan customer retention: memahami customer lifecycle berguna agar bisnis bisa mengidentifikasi di mana dan mengapa pelanggan mungkin berhenti berinteraksi dengan brand. Dengan informasi ini, bisnis mampu mengembangkan strategi untuk meningkatkan customer retention, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
  • Mendorong loyalitas dan brand advocacy: pelanggan yang puas dan terlibat cenderung menjadi brand advocate. Dengan memahami dan mengelola customer lifecycle secara efektif, bisnis mendorong loyalitas pelanggan dan mendorong untuk merekomendasikan brand kepada orang lain.
  • Optimasi dalam marketing dan sales: memahami customer lifecycle berfungsi agar bisnis menargetkan pelanggan dengan pesan yang tepat pada waktu yang tepat. Hal ini meningkatkan efektivitas campaign marketing dan penjualan serta membantu mengoptimalkan alokasi sumber daya.
  • Meningkatkan keputusan berbasis data: dengan memahami customer lifecycle, bisnis dapat mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan untuk membuat keputusan yang lebih tepat berbasis data. Hal ini membantu meningkatkan strategi bisnis secara keseluruhan.
  • Mengurangi biaya customer acquisition: dengan mempertahankan pelanggan yang ada melalui pengelolaan customer lifecycle yang efektif, bisnis bisa mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru, yang sering kali lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan lama.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu