Product Market Fit

PMF atau product market fit adalah titik di mana sebuah produk yang telah dikembangkan dan ditawarkan ke pasar mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan tepat.

Product Management

Mau Belajar

Product Management

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Product Management

GRATIS?

Apa itu Product Market Fit?

Pengertian poroduct market fit

PMF atau product market fit adalah titik di mana sebuah produk yang telah dikembangkan dan ditawarkan ke pasar mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan tepat. Dengan kata lain, product market fit terjadi ketika produk yang ditawarkan bisnis sangat diminati oleh pasar.

Pengertian PMF lebih mudah dipahami dengan membayangkan skenario berikut.

Perusahaan X menciptakan produk tas anti air. Perusahaan berusaha memecahkan masalah konsumen yang isi tasnya sering terkena air hujan sehingga mereka tidak perlu kebingungan lagi mencari jas hujan khusus untuk tas. Ketika produk tersebut mampu memecahkan masalah dan diterima baik oleh konsumen, berarti perusahaan telah mencapai product market fit.

Dalam product management, menemukan product market fit merupakan hal yang sangat krusial. Jika produk yang dihasilkan bisnis mampu memenuhi kebutuhan pasar, peluang produk tersebut untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan semakin besar.

Product market fit juga berfungsi sebagai landasan strategis dalam pengembangan produk selanjutnya, baik itu dalam peningkatan fitur, penambahan layanan, maupun pembuatan inovasi.

Namun, mencapai product market fit bukanlah hasil akhir. Kebutuhan dan selera pasar dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus memantau dan mengevaluasi produk secara berkala agar tetap relevan serta sesuai dengan perkembangan pasar.

Dengan mencapai product market fit, bisnis telah menemukan fondasi kuat untuk pertumbuhan dan pengembangan produknya di masa depan.

Tujuan Product Market Fit

Berikut adalah tujuan melakukan product market fit:

#1 Memastikan produk menyelesaikan masalah pelanggan

Tujuan utama product market fit adalah memastikan produk/layanan yang ditawarkan bisnis relevan dan bermanfaat bagi pelanggan. Bisnis harus bisa menyelesaikan masalah tertentu yang dihadapi target pelanggan.

Jika produk tidak menyelesaikan masalah, bisnis akan sulit untuk mencapai product market fit.

#2 Mengidentifikasi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi

Salah satu tugas product manager adalah memahami apa yang diinginkan pelanggan dan bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan melakukan market research yang mendalam, perusahaan dapat memastikan produk memiliki fitur dan manfaat yang dapat menyelesaikan masalah konsumen.

#3 Menciptakan produk yang dapat bersaing di pasar

Produk yang memiliki product market fit cenderung lebih mudah bersaing karena mereka berhasil memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang tidak bisa dilakukan kompetitor. Artinya, produk/layanan yang ditawarkan harus memiliki nilai unik yang membedakannya dari produk lain di pasar.

#4 Menciptakan produk untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis

Produk/layanan dengan product market fit yang tepat akan menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan dan membantu pertumbuhan bisnis. Pelanggan yang puas akan terus menggunakan produk tersebut dan bahkan mungkin merekomendasikannya kepada orang lain.

#5 Mencapai kepuasan pelanggan

Produk yang memiliki product market fit berpotensi memiliki tingkat kepuasan pelanggan tinggi karena telah memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Hal ini penting karena kepuasan pelanggan akan memengaruhi retensi pelanggan dan word-of-mouth marketing, dua faktor tersebut sangat penting bagi pertumbuhan bisnis.

Metrik-metrik untuk Mengukur Keberhasilan Product Market Fit 

Metrik keberhasilan product market fit bisa beragam, tergantung pada jenis produk atau layanan, pasar yang dituju, dan model bisnis perusahaan. Berikut beberapa metrik yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan PMF:

  • Customer Retention Rate (CRR): CRR mengukur seberapa sering pelanggan kembali dan menggunakan produk/layanan bisnis. Jika pelanggan terus kembali, mengartikan mereka menemukan nilai dari produk tersebut dan menunjukkan adanya PMF.
  • Net Promoter Score (NPS): NPS adalah metrik yang mengukur sejauh mana pelanggan bersedia merekomendasikan produk kepada orang lain. Skor yang tinggi menunjukkan pelanggan puas dengan produk sekaligus merupakan indikasi kuat dari PMF.
  • Churn rate: churn rate menunjukkan persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk dalam periode tertentu. Tingkat churn yang rendah menggambarkan pelanggan tetap setia dan menjadi salah satu tolok ukur adanya PMF.
  • Penggunaan fitur produk: jika user aktif menggunakan fitur tertentu dalam produk, fitur-fitur tersebut berarti memberikan nilai bagi mereka. Metrik ini juga bisa dianggap sebagai indikator PMF.
  • Loyalitas pelanggan: bisnis dapat mengukur customer loyalty melalui frekuensi pembelian ulang atau interaksi pelanggan dengan merek. Pelanggan yang loyal menunjukkan keberadaan PMF.
  • Organic growth: pertumbuhan organik, seperti peningkatan traffic web atau jumlah pengguna tanpa perlu melakukan upaya pemasaran menjadi tanda perusahaan telah mencapai PMF.

Dari berbagai metrik di atas, perlu diingat bahwa tidak ada satu metrik pun yang dapat sepenuhnya menunjukkan product market fit. Biasanya, perusahaan melihat gabungan beberapa metrik untuk mendapatkan gambaran lebih baik untuk menjawab apakah bisnis telah mencapai PMF.

Contoh Penerapan Product Market Fit

Berikut beberapa perusahaan yang berhasil menerapkan product market fit:

Dropbox

Dropbox, layanan penyimpanan cloud, menggunakan pendekatan yang menarik untuk mengukur product market fit. Mereka merilis video demo sebelum meluncurkan produk secara resmi dan meminta orang melakukan pendaftaran sehingga Dropbox bisa memberi tahu mereka ketika produk diluncurkan. Dalam waktu 24 jam, lebih dari 70.000 orang mendaftar, memberikan Dropbox konfirmasi kuat bahwa mereka telah mencapai PMF.

Facebook

Facebook mengukur PMF dengan melihat berapa banyak pengguna yang kembali setelah hari pertama. Sebelumnya, mereka menemukan fakta bahwa jika pengguna tidak kembali dalam tujuh hari pertama setelah pendaftaran, mereka cenderung tidak pernah kembali. Oleh karena itu, Facebook fokus meningkatkan pengalaman pengguna selama tujuh hari pertama.

Airbnb

Airbnb menggunakan pendekatan unik untuk mengukur product market fit. Mereka melihat berapa banyak pengguna yang menginap melalui platform Airbnb dibandingkan dengan jumlah total penginapan di kota tertentu. Jumlah yang didapatkan memberi gambaran tentang sejauh mana perusahaan telah menembus pasar.

FAQ (Frequently Asked Question)       

Bagaimana tahapan dalam melaksanakan product market fit?

Tahapan melaksanakan product market fit
Tahapan melaksanakan product market fit

Ada tahapan yang harus dijalankan perusahaan untuk melaksanakan product market fit, yaitu:

#1 Mengidentifikasi pasar sasaran

Langkah pertama dalam mencapai PMF adalah menentukan siapa target pelanggan bisnis. Perusahaan perlu mengetahui siapa yang mungkin membutuhkan produk, apa masalah yang mereka hadapi, dan bagaimana produk yang ditawarkan dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.

#2 Mengembangkan MVP (Minimum Viable Product)

Setelah mengidentifikasi pasar sasaran, tahap berikutnya adalah mengembangkan MVP yang dapat menyelesaikan masalah pelanggan target. MVP adalah versi dasar dari fitur-fitur produk yang digunakan menarik pengguna awal dan mengumpulkan feedback untuk iterasi selanjutnya.

#3 Menguji dan mengumpulkan feedback

Setelah MVP siap, tiba saatnya untuk melakukan pengujian pasar. Pengujian melibatkan penyebaran produk ke sekelompok pengguna awal dan meminta feedback dari mereka. Feedback akan digunakan untuk memahami apa yang berfungsi, apa yang tidak, dan bagaimana bisnis dapat meningkatkan produk/layanan tersebut.

#4 Iterasi dan pengembangan produk

Berdasarkan feedback dari pengguna, perusahaan perlu melakukan iterasi dan perbaikan produk. Tujuannya adalah memastikan produk memenuhi kebutuhan pelanggan sebaik mungkin.

#5 Mengukur product market fit

Setelah iterasi dan pengembangan selesai, saatnya untuk mengukur PMF. Metrik-metrik seperti Customer Retention Rate (CRR), Net Promoter Score (NPS), churn rate, penggunaan fitur produk, dan customer loyalty bisa digunakan untuk pengukuran ini.

#6 Meningkatkan dan mengoptimalisasi produk

Jika sudah mencapai PMF, perusahaan tidak bisa berhenti sampai di situ. Selalu ada ruang untuk peningkatan dan optimalisasi produk. Bisnis harus terus mendengarkan pelanggan dan membuat penyesuaian produk sesuai kebutuhan.

Faktor apa saja yang menentukan keberhasilan product market fit?   

Keberhasilan product market fit (PMF) ditentukan oleh beberapa faktor penting:

  • Kebutuhan pasar: produk yang sukses adalah produk yang berhasil menyelesaikan masalah pelanggannya. Kebutuhan pasar yang kuat dan jelas untuk produk bisnis menjadi faktor penting dalam mencapai PMF.
  • Nilai unik produk: produk harus menawarkan sesuatu yang unik dan berbeda dari apa yang ditawarkan oleh kompetitor. Apakah itu fitur inovatif, desain superior, atau pengalaman pengguna yang lebih baik, nilai unik tersebut membantu membedakan produk dan mencapai PMF.
  • Kualitas produk: untuk mencapai PMF, bisnis juga harus memiliki produk berkualitas tinggi yang dapat diandalkan dan memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan.
  • Pemahaman pelanggan: memahami siapa pelanggan bisnis, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana mereka menggunakan produk juga penting. Dengan pemahaman mendalam tentang pelanggan, perusahaan dapat membuat produk yang lebih baik sesuai kebutuhan mereka.
  • Penyesuaian dan iterasi: kemampuan untuk belajar dari feedback pelanggan dan membuat penyesuaian produk menjadi faktor yang tak kalah penting. PMF jarang terjadi pada iterasi pertama dari produk, sehingga bisnis harus memiliki kemampuan untuk terus melakukan iterasi dan menyesuaikan produk berdasarkan feedback pelanggan.
  • Strategi harga: harga produk harus sesuai dengan nilai yang ditawarkannya. Jika harga terlalu tinggi, bisnis mungkin mengalami kesulitan menarik pelanggan. Namun, apabila harga terlalu rendah, bisnis juga mungkin tidak dapat mencapai profitabilitas.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Product Management

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu