7 Tool Business Intelligence Paling Efektif untuk Pengolahan Data

Yuk, pelajari berbagai tools business intelligence populer yang paling sering digunakan data analyst!
RevoU Staff
February 23, 2024
6
min read

Mau Belajar

Data Analytics

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
DAFTAR FULL PROGRAMCOBA COURSE GRATIS

Overview

Business Intelligence (BI) tools membantu organisasi mengubah data mentah menjadi insight berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih informasi dan strategis. Dengan fitur seperti visualisasi data, analisis prediktif, dan integrasi sumber data yang luas, BI tools memungkinkan pengguna dari berbagai latar belakang untuk mengakses, menganalisis, dan berbagi informasi bisnis dengan mudah.

Dalam dunia bisnis yang dinamis, keberadaan business intelligence (BI) tools bukan lagi sekedar pilihan, melainkan kebutuhan fundamental.

Alat-alat ini dirancang untuk mengolah dan menganalisis kumpulan data besar, mengubahnya menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan BI Tools, perusahaan bisa mengidentifikasi tren pasar, memahami perilaku konsumen, dan membuat keputusan strategis dengan lebih cepat dan akurat.

Dari visualisasi data yang intuitif hingga laporan analitik mendalam, BI Tools menawarkan kemampuan untuk memperkuat strategi bisnis melalui penggunaan data yang efektif. Mari kita jelajahi lebih lanjut bagaimana alat-alat canggih ini membantu dalam operasi bisnis dan strategi pengambilan keputusan di era digital saat ini.

Kegunaan BI Tools

Berikut beberapa poin penting kegunaan BI tools:

  • Mengolah data dari berbagai sumber: BI tools berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal, dalam satu platform terpadu.
  • Visualisasi data: tool ini memudahkan kamu dalam memvisualisasikan data melalui grafik, chart, dan dashboard interaktif, sehingga informasi lebih mudah dipahami dan dianalisis.
  • Analisis data real-time: beberapa BI tools menawarkan kemampuan untuk menganalisis data secara real-time, memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi terkini.
  • Self-service analytics: BI tools memperbolehkan user non-teknis untuk melakukan eksplorasi data sendiri tanpa perlu bergantung pada tim IT, meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
  • Kolaborasi dan sharing: fasilitas kolaborasi dalam BI tools berguna untuk berbagi insights dan laporan dengan mudah kepada stakeholder, memperkuat kerjasama tim dan pengambilan keputusan yang lebih cepat.
  • Mengambil keputusan berbasis data: dengan mengolah data menjadi insights yang actionable, BI tools membantu organisasi membuat keputusan strategis yang didukung oleh data.
  • Optimasi proses bisnis: analisis data mendalam membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan proses bisnisnya.
  • Prediksi dan tren analisis: beberapa BI tools dilengkapi dengan kemampuan analisis prediktif dan machine learning, memungkinkan perusahaan untuk memprediksi tren masa depan dan membuat strategi proaktif.
  • Meningkatkan ROI: dengan memanfaatkan data untuk strategi dan operasional, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan pada akhirnya meningkatkan return on investment (ROI).

Rekomendasi Top 7 Tools Business Intelligence

Berikut rekomendasi top 7 tools business intelligence (BI) yang populer digunakan oleh perusahaan dan data analyst, lengkap dengan pro dan cons untuk setiap tool:

#1 Tableau

Tableau adalah salah satu tool BI yang memungkinkan analyst untuk mengubah data menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti, melalui visualisasi data menarik.

Dengan interface yang intuitif dan drag-and-drop, Tableau membantu analyst dalam membuat dashboard dan laporan yang kompleks. Tool ini sangat cocok untuk organisasi yang membutuhkan presentasi data kuat dan interaktif.

tampilan tableau

Pro:

  • Visualisasi data yang menarik dan interaktif.
  • User interface intuitif dengan drag-and-drop functionality.
  • Kompatibel dengan berbagai sumber data.
  • Punya komunitas pengguna yang besar dan aktif.

Cons:

  • Biaya lisensinya relatif tinggi.
  • Tool-nya cenderung sulit dipelajari pemula.
  • Performa aplikasi dapat terpengaruh dengan dataset yang sangat besar.

#2 Metabase

Metabase adalah tool BI open-source yang menawarkan cara cepat dan sederhana untuk membuat laporan serta dashboard dari berbagai sumber data. Dengan fokus pada kemudahan penggunaan, Metabase cocok untuk user non-teknis yang ingin mendapatkan insight dari data tanpa perlu memiliki latar belakang coding atau analisis data mendalam.

tampilan metabase

Pro:

  • Open source dan mudah untuk di-setup.
  • User-friendly, sesuai untuk user non-teknis.
  • Mendukung berbagai jenis database.
  • Punya fitur dashboard dan sharing.

Cons:

  • Fitur lebih terbatas dibandingkan dengan tools BI berbayar.
  • Kustomisasi visualisasi terbatas.
  • Dukungan komunitas yang lebih kecil.

#3 Power BI

Power BI dari Microsoft adalah tool analitik bisnis yang menyediakan visualisasi data interaktif dan kemampuan business intelligence.

Dengan integrasi kuat ke dalam ekosistem Microsoft (termasuk Excel dan Azure), Power BI memudahkan analyst  untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan insight dari data. Power BI menawarkan versi gratis dan berbayar dengan fitur yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan perusahaan.

tampilan power bi

Pro:

  • Integrasi yang kuat dengan produk-produk Microsoft lainnya.
  • Harga kompetitif, termasuk versi gratisnya sudah cukup kuat.
  • Kemampuan AI dan machine learning untuk analisis data.
  • Update fitur secara berkala.

Cons:

  • DAX (Data Analysis Expressions) bisa kompleks untuk pemula.
  • Performa dengan dataset besar membutuhkan versi premium.
  • Lebih menguntungkan bagi user yang terbiasa dengan ekosistem Microsoft.

#4 Qlik

Qlik menawarkan dua produk utama, yaitu QlikView dan Qlik Sense, keduanya dirancang untuk menyediakan analisis data dan visualisasi.

Qlik membedakan dirinya dengan teknologi associative engine, memungkinkan analyst untuk menjelajahi data dari berbagai sudut tanpa dibatasi oleh query yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih intuitif dan penemuan insight yang belum diketahui sebelumnya.

Pro:

  • Associative engine unik yang membantu analisis data dari berbagai sudut.
  • Scalable dan performa tinggi.
  • Visualisasi data interaktif dan user-friendly.
  • Fitur augmented analytics dan NLP (Natural Language Processing).

Cons:

  • Lisensi dan biaya total kepemilikan yang tinggi.
  • Tool cenderung sulit dipelajari untuk pengembangan aplikasi yang lebih kompleks.

#5 Looker Studio (sebelumnya Google Data Studio)

Looker Studio, bagian dari Google Cloud, adalah tool BI untuk mengubah data menjadi dashboard dan laporan yang dapat disesuaikan serta mudah dibagikan. 

Dengan integrasi kuat ke dalam layanan Google lainnya, Looker Studio menjadi pilihan yang tepat untuk perusahaan yang sudah menggunakan alat seperti Google Analytics, Google Ads, dan Google Sheets.

tampilan looker studio

Pro:

  • Gratis digunakan.
  • Integrasi kuat dengan produk Google lainnya seperti Google Analytics dan Google Sheets.
  • User interface-nya bersifat user-friendly.
  • Kemampuan sharing dan kolaborasi yang kuat.

Cons:

  • Fitur lebih terbatas dibandingkan dengan tools BI premium.
  • Kustomisasi dan kontrol data lebih terbatas.
  • Kinerja dengan dataset besar bisa menjadi tantangan.

#6 Amazon QuickSight

Amazon QuickSight adalah tool BI yang cepat, scalabel, dan mudah digunakan, dibangun oleh Amazon Web Services (AWS).

QuickSight memudahkan dalam membuat dan mempublikasikan dashboard interaktif yang dapat diakses dari perangkat apapun. Dengan model pembayaran pay-per-session, QuickSight menawarkan solusi yang hemat biaya untuk analisis data dan business intelligence.

tampilan amazon quicksight

Pro:

  • Integrasi dengan AWS dan sumber data cloud lainnya.
  • Pay-per-session pricing model yang unik dan hemat biaya.
  • Kemampuan machine learning insights.
  • Scalable dan performa tinggi.

Cons:

  • Terbatas pada user AWS.
  • Kurangnya fitur dibandingkan dengan kompetitor lain.
  • Visualisasi yang lebih terbatas.

#7 MicroStrategy

MicroStrategy adalah platform analitik dan mobilitas yang menyediakan fitur-fitur canggih untuk analisis data, visualisasi, dan pembuatan laporan. Dengan fokus pada keamanan dan skalabilitas, MicroStrategy dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan besar yang membutuhkan tool BI komprehensif dan terintegrasi.

tampilan microstrategy

Pro:

  • Platform analitik yang komprehensif dengan dukungan untuk mobile analytics.
  • Fitur keamanan dan administrasi yang kuat.
  • Skalabilitas tinggi dan dukungan untuk big data.
  • Integrasi dengan berbagai sumber data.

Cons:

  • Biaya lisensinya tinggi.
  • Kompleksitas dalam setup dan penggunaan.
  • Cenderung sulit dipelajari untuk fitur-fitur lanjutan.

FAQ (Frequently Ask Question)

Bagaimana BI tools mengelola keamanan data?

Keamanan data merupakan salah satu aspek kritis dalam penggunaan BI tools, mengingat sensitivitas dan pentingnya data yang diolah. BI tools mengelola keamanan data melalui berbagai mekanisme dan fitur untuk memastikan data tetap aman dari akses tidak sah, manipulasi, atau kebocoran:

Autentikasi dan otorisasi

  • Autentikasi user: memastikan hanya user terverifikasi yang dapat mengakses BI tool. Ini biasanya melibatkan kombinasi username dan password
  • Role Based Access Management (RBAC): mengontrol akses ke data dan fungsi dalam BI tool berdasarkan peran user. Ini memastikan user hanya dapat mengakses data dan melakukan tindakan yang relevan dengan peran mereka dalam perusahaan.

Enkripsi data

BI tools menggunakan protokol enkripsi seperti TLS (Transport Layer Security) untuk melindungi data saat dikirimkan dari dan ke BI tool. Tool ini juga menyimpan data pada disk dengan enkripsi untuk mencegah akses tidak sah jika seseorang mendapatkan akses fisik ke server.

Audit dan pencatatan

BI tools bekerja dengan mencatat aktivitas user, termasuk query data, akses laporan, dan perubahan konfigurasi, untuk memungkinkan pemantauan dan analisis keamanan. Setelahnya, tool menyediakan bukti historis aktivitas yang dapat digunakan untuk investigasi keamanan atau memenuhi persyaratan kepatuhan.

Manajemen data dan privasi

BI tools mengaburkan data sensitif atau pribadi dalam laporan atau dashboard untuk melindungi privasi individu. Ada juga kebijakan retensi data yang menentukan berapa lama data disimpan dan kapan harus dihapus, meminimalkan risiko kebocoran data.

Integrasi dengan standar keamanan dan kepatuhan

Banyak BI tools menyesuaikan dengan standar industri, memastikan tool mematuhi standar keamanan data seperti GDPR, HIPAA, SOC 2, dan ISO 27001.

Keamanan infrastruktur

BI tools secara teratur memperbarui infrastruktur pendukungnya untuk melindungi terhadap kerentanan keamanan. Pengelolaan konfigurasi juga memastikan BI tools dan server yang menjalankannya dikonfigurasi dengan cara yang mengutamakan keamanan.

Dukungan untuk keamanan di lingkungan cloud

Untuk BI tools yang dihosting di cloud, ada fitur keamanan yang disediakan oleh penyedia cloud, seperti VPC dan Firewall.

Bagaimana cara memilih tool BI yang tepat?

Memilih BI tool yang tepat untuk perusahaan melibatkan pertimbangan yang cermat terhadap berbagai faktor. Berikut cara memilihnya:

  • Tentukan kebutuhan dan tujuan bisnis: mulailah dengan mengidentifikasi apa yang ingin kamu capai dengan BI tool. Apakah untuk meningkatkan analisis data, mempercepat pengambilan keputusan, atau meningkatkan efisiensi operasional? Mengetahui tujuan spesifik membantu mempersempit pilihan.
  • Evaluasi kemudahan penggunaan: carilah BI tool yang menawarkan interface intuitif dan fitur drag-and-drop, memudahkan semua user (tidak hanya data analyst) untuk membuat laporan dan dashboard dengan cepat.
  • Periksa kompatibilitas dengan sumber data yang ada: pilihlah tool yang dapat dengan mudah terintegrasi dengan sumber data yang kamu miliki, apakah itu database on-premise, aplikasi SaaS, atau sumber data cloud, agar memudahkan penggabungan dan analisis data.
  • Analisis fitur analitik dan visualisasi: fitur analitik dan visualisasi yang kaya akan membantu mengungkap insight penting dari data kamu. Carilah tool yang menawarkan berbagai pilihan grafik, interaktivitas, dan opsi analisis data canggih.
  • Pertimbangkan skalabilitas dan performa: carilah tool yang bisa “tumbuh” bersama kebutuhan data perusahaan, mampu mengelola peningkatan volume data tanpa adanya masalah performa, dan menawarkan opsi real-time analytics jika dibutuhkan.
  • Evaluasi Total Cost of Ownership (TCO): kalkulasikan TCO dengan mempertimbangkan semua aspek seperti lisensi, implementasi, pelatihan, dan pembaruan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan potensi biaya tak terduga atau perluasan fungsionalitas di masa depan.
  • Uji coba sebelum membeli: manfaatkan free trial atau demo untuk menguji fungsionalitas, user interface, dan apakah tool tersebut memenuhi kebutuhan khusus perusahaan kamu. Uji coba ini juga bagus untuk menilai seberapa baik support dan dokumentasi yang disediakan.
RevoU Staff
Kickstart your career in tech with RevoU!

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Artikel Lainnya

Mau belajar

Data Analytics

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
Daftar Isi

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Mau Belajar

Data Analytics

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

DAFTAR FULL PROGRAM

Mau Belajar

Data Analytics

?

7 Tool Business Intelligence Paling Efektif untuk Pengolahan Data

Yuk, pelajari berbagai tools business intelligence populer yang paling sering digunakan data analyst!
RevoU Staff
February 23, 2024
6
min read

Overview

Business Intelligence (BI) tools membantu organisasi mengubah data mentah menjadi insight berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih informasi dan strategis. Dengan fitur seperti visualisasi data, analisis prediktif, dan integrasi sumber data yang luas, BI tools memungkinkan pengguna dari berbagai latar belakang untuk mengakses, menganalisis, dan berbagi informasi bisnis dengan mudah.

Dalam dunia bisnis yang dinamis, keberadaan business intelligence (BI) tools bukan lagi sekedar pilihan, melainkan kebutuhan fundamental.

Alat-alat ini dirancang untuk mengolah dan menganalisis kumpulan data besar, mengubahnya menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan BI Tools, perusahaan bisa mengidentifikasi tren pasar, memahami perilaku konsumen, dan membuat keputusan strategis dengan lebih cepat dan akurat.

Dari visualisasi data yang intuitif hingga laporan analitik mendalam, BI Tools menawarkan kemampuan untuk memperkuat strategi bisnis melalui penggunaan data yang efektif. Mari kita jelajahi lebih lanjut bagaimana alat-alat canggih ini membantu dalam operasi bisnis dan strategi pengambilan keputusan di era digital saat ini.

Kegunaan BI Tools

Berikut beberapa poin penting kegunaan BI tools:

  • Mengolah data dari berbagai sumber: BI tools berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal, dalam satu platform terpadu.
  • Visualisasi data: tool ini memudahkan kamu dalam memvisualisasikan data melalui grafik, chart, dan dashboard interaktif, sehingga informasi lebih mudah dipahami dan dianalisis.
  • Analisis data real-time: beberapa BI tools menawarkan kemampuan untuk menganalisis data secara real-time, memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi terkini.
  • Self-service analytics: BI tools memperbolehkan user non-teknis untuk melakukan eksplorasi data sendiri tanpa perlu bergantung pada tim IT, meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
  • Kolaborasi dan sharing: fasilitas kolaborasi dalam BI tools berguna untuk berbagi insights dan laporan dengan mudah kepada stakeholder, memperkuat kerjasama tim dan pengambilan keputusan yang lebih cepat.
  • Mengambil keputusan berbasis data: dengan mengolah data menjadi insights yang actionable, BI tools membantu organisasi membuat keputusan strategis yang didukung oleh data.
  • Optimasi proses bisnis: analisis data mendalam membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan proses bisnisnya.
  • Prediksi dan tren analisis: beberapa BI tools dilengkapi dengan kemampuan analisis prediktif dan machine learning, memungkinkan perusahaan untuk memprediksi tren masa depan dan membuat strategi proaktif.
  • Meningkatkan ROI: dengan memanfaatkan data untuk strategi dan operasional, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan pada akhirnya meningkatkan return on investment (ROI).

Rekomendasi Top 7 Tools Business Intelligence

Berikut rekomendasi top 7 tools business intelligence (BI) yang populer digunakan oleh perusahaan dan data analyst, lengkap dengan pro dan cons untuk setiap tool:

#1 Tableau

Tableau adalah salah satu tool BI yang memungkinkan analyst untuk mengubah data menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti, melalui visualisasi data menarik.

Dengan interface yang intuitif dan drag-and-drop, Tableau membantu analyst dalam membuat dashboard dan laporan yang kompleks. Tool ini sangat cocok untuk organisasi yang membutuhkan presentasi data kuat dan interaktif.

tampilan tableau

Pro:

  • Visualisasi data yang menarik dan interaktif.
  • User interface intuitif dengan drag-and-drop functionality.
  • Kompatibel dengan berbagai sumber data.
  • Punya komunitas pengguna yang besar dan aktif.

Cons:

  • Biaya lisensinya relatif tinggi.
  • Tool-nya cenderung sulit dipelajari pemula.
  • Performa aplikasi dapat terpengaruh dengan dataset yang sangat besar.

#2 Metabase

Metabase adalah tool BI open-source yang menawarkan cara cepat dan sederhana untuk membuat laporan serta dashboard dari berbagai sumber data. Dengan fokus pada kemudahan penggunaan, Metabase cocok untuk user non-teknis yang ingin mendapatkan insight dari data tanpa perlu memiliki latar belakang coding atau analisis data mendalam.

tampilan metabase

Pro:

  • Open source dan mudah untuk di-setup.
  • User-friendly, sesuai untuk user non-teknis.
  • Mendukung berbagai jenis database.
  • Punya fitur dashboard dan sharing.

Cons:

  • Fitur lebih terbatas dibandingkan dengan tools BI berbayar.
  • Kustomisasi visualisasi terbatas.
  • Dukungan komunitas yang lebih kecil.

#3 Power BI

Power BI dari Microsoft adalah tool analitik bisnis yang menyediakan visualisasi data interaktif dan kemampuan business intelligence.

Dengan integrasi kuat ke dalam ekosistem Microsoft (termasuk Excel dan Azure), Power BI memudahkan analyst  untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan insight dari data. Power BI menawarkan versi gratis dan berbayar dengan fitur yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan perusahaan.

tampilan power bi

Pro:

  • Integrasi yang kuat dengan produk-produk Microsoft lainnya.
  • Harga kompetitif, termasuk versi gratisnya sudah cukup kuat.
  • Kemampuan AI dan machine learning untuk analisis data.
  • Update fitur secara berkala.

Cons:

  • DAX (Data Analysis Expressions) bisa kompleks untuk pemula.
  • Performa dengan dataset besar membutuhkan versi premium.
  • Lebih menguntungkan bagi user yang terbiasa dengan ekosistem Microsoft.

#4 Qlik

Qlik menawarkan dua produk utama, yaitu QlikView dan Qlik Sense, keduanya dirancang untuk menyediakan analisis data dan visualisasi.

Qlik membedakan dirinya dengan teknologi associative engine, memungkinkan analyst untuk menjelajahi data dari berbagai sudut tanpa dibatasi oleh query yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih intuitif dan penemuan insight yang belum diketahui sebelumnya.

Pro:

  • Associative engine unik yang membantu analisis data dari berbagai sudut.
  • Scalable dan performa tinggi.
  • Visualisasi data interaktif dan user-friendly.
  • Fitur augmented analytics dan NLP (Natural Language Processing).

Cons:

  • Lisensi dan biaya total kepemilikan yang tinggi.
  • Tool cenderung sulit dipelajari untuk pengembangan aplikasi yang lebih kompleks.

#5 Looker Studio (sebelumnya Google Data Studio)

Looker Studio, bagian dari Google Cloud, adalah tool BI untuk mengubah data menjadi dashboard dan laporan yang dapat disesuaikan serta mudah dibagikan. 

Dengan integrasi kuat ke dalam layanan Google lainnya, Looker Studio menjadi pilihan yang tepat untuk perusahaan yang sudah menggunakan alat seperti Google Analytics, Google Ads, dan Google Sheets.

tampilan looker studio

Pro:

  • Gratis digunakan.
  • Integrasi kuat dengan produk Google lainnya seperti Google Analytics dan Google Sheets.
  • User interface-nya bersifat user-friendly.
  • Kemampuan sharing dan kolaborasi yang kuat.

Cons:

  • Fitur lebih terbatas dibandingkan dengan tools BI premium.
  • Kustomisasi dan kontrol data lebih terbatas.
  • Kinerja dengan dataset besar bisa menjadi tantangan.

#6 Amazon QuickSight

Amazon QuickSight adalah tool BI yang cepat, scalabel, dan mudah digunakan, dibangun oleh Amazon Web Services (AWS).

QuickSight memudahkan dalam membuat dan mempublikasikan dashboard interaktif yang dapat diakses dari perangkat apapun. Dengan model pembayaran pay-per-session, QuickSight menawarkan solusi yang hemat biaya untuk analisis data dan business intelligence.

tampilan amazon quicksight

Pro:

  • Integrasi dengan AWS dan sumber data cloud lainnya.
  • Pay-per-session pricing model yang unik dan hemat biaya.
  • Kemampuan machine learning insights.
  • Scalable dan performa tinggi.

Cons:

  • Terbatas pada user AWS.
  • Kurangnya fitur dibandingkan dengan kompetitor lain.
  • Visualisasi yang lebih terbatas.

#7 MicroStrategy

MicroStrategy adalah platform analitik dan mobilitas yang menyediakan fitur-fitur canggih untuk analisis data, visualisasi, dan pembuatan laporan. Dengan fokus pada keamanan dan skalabilitas, MicroStrategy dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan besar yang membutuhkan tool BI komprehensif dan terintegrasi.

tampilan microstrategy

Pro:

  • Platform analitik yang komprehensif dengan dukungan untuk mobile analytics.
  • Fitur keamanan dan administrasi yang kuat.
  • Skalabilitas tinggi dan dukungan untuk big data.
  • Integrasi dengan berbagai sumber data.

Cons:

  • Biaya lisensinya tinggi.
  • Kompleksitas dalam setup dan penggunaan.
  • Cenderung sulit dipelajari untuk fitur-fitur lanjutan.

FAQ (Frequently Ask Question)

Bagaimana BI tools mengelola keamanan data?

Keamanan data merupakan salah satu aspek kritis dalam penggunaan BI tools, mengingat sensitivitas dan pentingnya data yang diolah. BI tools mengelola keamanan data melalui berbagai mekanisme dan fitur untuk memastikan data tetap aman dari akses tidak sah, manipulasi, atau kebocoran:

Autentikasi dan otorisasi

  • Autentikasi user: memastikan hanya user terverifikasi yang dapat mengakses BI tool. Ini biasanya melibatkan kombinasi username dan password
  • Role Based Access Management (RBAC): mengontrol akses ke data dan fungsi dalam BI tool berdasarkan peran user. Ini memastikan user hanya dapat mengakses data dan melakukan tindakan yang relevan dengan peran mereka dalam perusahaan.

Enkripsi data

BI tools menggunakan protokol enkripsi seperti TLS (Transport Layer Security) untuk melindungi data saat dikirimkan dari dan ke BI tool. Tool ini juga menyimpan data pada disk dengan enkripsi untuk mencegah akses tidak sah jika seseorang mendapatkan akses fisik ke server.

Audit dan pencatatan

BI tools bekerja dengan mencatat aktivitas user, termasuk query data, akses laporan, dan perubahan konfigurasi, untuk memungkinkan pemantauan dan analisis keamanan. Setelahnya, tool menyediakan bukti historis aktivitas yang dapat digunakan untuk investigasi keamanan atau memenuhi persyaratan kepatuhan.

Manajemen data dan privasi

BI tools mengaburkan data sensitif atau pribadi dalam laporan atau dashboard untuk melindungi privasi individu. Ada juga kebijakan retensi data yang menentukan berapa lama data disimpan dan kapan harus dihapus, meminimalkan risiko kebocoran data.

Integrasi dengan standar keamanan dan kepatuhan

Banyak BI tools menyesuaikan dengan standar industri, memastikan tool mematuhi standar keamanan data seperti GDPR, HIPAA, SOC 2, dan ISO 27001.

Keamanan infrastruktur

BI tools secara teratur memperbarui infrastruktur pendukungnya untuk melindungi terhadap kerentanan keamanan. Pengelolaan konfigurasi juga memastikan BI tools dan server yang menjalankannya dikonfigurasi dengan cara yang mengutamakan keamanan.

Dukungan untuk keamanan di lingkungan cloud

Untuk BI tools yang dihosting di cloud, ada fitur keamanan yang disediakan oleh penyedia cloud, seperti VPC dan Firewall.

Bagaimana cara memilih tool BI yang tepat?

Memilih BI tool yang tepat untuk perusahaan melibatkan pertimbangan yang cermat terhadap berbagai faktor. Berikut cara memilihnya:

  • Tentukan kebutuhan dan tujuan bisnis: mulailah dengan mengidentifikasi apa yang ingin kamu capai dengan BI tool. Apakah untuk meningkatkan analisis data, mempercepat pengambilan keputusan, atau meningkatkan efisiensi operasional? Mengetahui tujuan spesifik membantu mempersempit pilihan.
  • Evaluasi kemudahan penggunaan: carilah BI tool yang menawarkan interface intuitif dan fitur drag-and-drop, memudahkan semua user (tidak hanya data analyst) untuk membuat laporan dan dashboard dengan cepat.
  • Periksa kompatibilitas dengan sumber data yang ada: pilihlah tool yang dapat dengan mudah terintegrasi dengan sumber data yang kamu miliki, apakah itu database on-premise, aplikasi SaaS, atau sumber data cloud, agar memudahkan penggabungan dan analisis data.
  • Analisis fitur analitik dan visualisasi: fitur analitik dan visualisasi yang kaya akan membantu mengungkap insight penting dari data kamu. Carilah tool yang menawarkan berbagai pilihan grafik, interaktivitas, dan opsi analisis data canggih.
  • Pertimbangkan skalabilitas dan performa: carilah tool yang bisa “tumbuh” bersama kebutuhan data perusahaan, mampu mengelola peningkatan volume data tanpa adanya masalah performa, dan menawarkan opsi real-time analytics jika dibutuhkan.
  • Evaluasi Total Cost of Ownership (TCO): kalkulasikan TCO dengan mempertimbangkan semua aspek seperti lisensi, implementasi, pelatihan, dan pembaruan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan potensi biaya tak terduga atau perluasan fungsionalitas di masa depan.
  • Uji coba sebelum membeli: manfaatkan free trial atau demo untuk menguji fungsionalitas, user interface, dan apakah tool tersebut memenuhi kebutuhan khusus perusahaan kamu. Uji coba ini juga bagus untuk menilai seberapa baik support dan dokumentasi yang disediakan.
RevoU Staff
Kickstart your career in tech with RevoU!
Menu