Apa itu Canvassing?
Menurut Hubspot.com, canvassing adalah aktivitas menghubungi calon pelanggan yang sebelumnya tidak memiliki interaksi atau hubungan apapun dengan suatu brand atau perusahaan.
Tujuan canvassing adalah memprospek calon pelanggan sehingga bisa menghasilkan penjualan.
Aktivitas dalam canvassing bisa berupa cold calling, door-to-door, dan networking.
Meskipun canvassing cenderung sudah kuno, masih ada perusahaan yang menerapkannya karena kelebihan yang dimiliki.
Manfaat Penting Metode Canvassing
Mengutip dari Marketing91.com, berikut ini adalah beberapa manfaat dari metode canvassing:
Ekonomis
Canvassing dapat menjadi strategi penjualan yang hemat biaya dibandingkan dengan metode pemasaran lainnya karena cenderung berupa interaksi dan upaya penjangkauan pribadi. Pengeluaran yang ada dapat dikatakan minimal karena hanya untuk biaya perjalanan, materi promosi, dan pelatihan untuk tim penjualan.
Prospek yang menjanjikan
Canvassing memungkinkan suatu bisnis untuk terus menghasilkan prospek baru karena banyaknya pelanggan potensial yang dapat didekati, terutama jika target pasarnya sudah jelas. Karena itu, peluang untuk menghasilkan penjualan bisa jadi meningkat.
Tidak memerlukan tim besar
Canvassing dapat dijalankan secara efektif bahkan dengan tim penjualan yang relatif kecil. Dengan tim kecil yang terampil, sejumlah besar pelanggan potensial dapat dijangkau. Dengan kata lain, canvassing dapat diterapkan tanpa memerlukan staf atau biaya yang banyak.
Fleksibel
Tidak seperti metode marketing yang memiliki batasan waktu tertentu seperti iklan TV maupun ads di platform online, canvassing dapat dilakukan hampir setiap saat. Hal ini disebabkan karena sales representative dapat menyesuaikan jadwal mereka untuk menjangkau prospek.
Lebih memahami calon pelanggan
Canvassing memberikan peluang untuk mengumpulkan wawasan tentang pelanggan secara langsung. Melalui percakapan langsung, sales representative dapat mempelajari preferensi pelanggan dan perilaku pembelian mereka.
Informasi ini dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi pemasaran, mengoptimalkan penawaran produk, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kekurangan Canvassing
Melansir dari Marketing91.com, kekurangan canvassing adalah:
Proses yang melelahkan
Canvassing bisa jadi melelahkan secara fisik dan mental bagi orang yang melakukannya. Hal ini disebabkan karena beberapa aktivitasnya memerlukan tim sales untuk sering berjalan atau bepergian, berdiri dalam waktu lama, dan menghadapi potensi penolakan atau keberatan dari prospek. Karena itu, canvassing juga membutuhkan stamina dan ketekunan.
Tingkat keberhasilan rendah
Canvassing memiliki tingkat keberhasilan yang relatif rendah dibandingkan dengan metode penjualan lainnya. Tidak semua prospek dapat menerima atau tertarik dengan suatu penawaran sehingga jumlah penolakan juga tinggi. Maka dari itu, sales representative perlu melakukan upaya yang lebih dan mendekati prospek sebanyak-banyaknya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Tidak disukai oleh kebanyakan orang
Banyak orang merasa beberapa aktivitas canvassing seperti cold calling atau door-to-door marketing cukup mengganggu atau membuat tidak nyaman. Mereka cenderung menganggap aktivitas tersebut merupakan gangguan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka akan cenderung menolak atau bahkan memusuhi sales representative yang melakukan canvassing.
Metode yang ketinggalan zaman
Di era yang marak akan strategi digital marketing seperti melalui media sosial, metode canvassing yang lebih tradisional mungkin dianggap ketinggalan zaman.
Selain itu, banyaknya aktivitas belanja online dan komunikasi digital telah mengubah preferensi dan perilaku konsumen. Akibatnya, canvassing bisa jadi kurang relevan dengan keadaan sekarang yang lebih modern dan serba teknologi.
Tidak profesional
Canvassing dapat dianggap tidak profesional atau memaksa jika tidak dilakukan dengan benar. Hal ini disebabkan karena beberapa sales representative mungkin menggunakan taktik agresif yang melanggar batasan pribadi sehingga dapat merusak reputasi bisnis.
Pengalaman negatif dengan tenaga sales yang memaksa dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap perusahaan sehingga juga berpengaruh buruk terhadap citra brand dan hubungan dengan pelanggan.
Contoh Canvassing
Mengutip dari Hubspot.com, aktivitas-aktivitas di bawah ini merupakan contoh canvassing:
Cold Calling
Cold calling adalah upaya menjangkau pelanggan potensial melalui telepon tanpa kontak atau hubungan sebelumnya. Sales representative biasanya menggunakan daftar nomor telepon yang dimiliki dan melakukan panggilan ke individu atau bisnis untuk memperkenalkan produk atau layanan mereka.
Harapannya adalah orang yang ditelepon dapat terlibat dalam percakapan sehingga menghasilkan prospek atau penjualan. Cold calling membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif dan cara promosi penjualan yang persuasif untuk menarik minat calon pelanggan melalui telepon.
Door-to-Door
Door-to-door canvassing adalah kunjungan fisik ke tempat tinggal pelanggan potensial. Melalui cara ini, sales representative mengetuk pintu, memperkenalkan diri, dan memulai percakapan untuk mempromosikan produk atau layanan mereka, misalnya dengan memberikan materi informasi dan mendemonstrasikan produk.
Canvassing door-to-door membutuhkan keterampilan interpersonal yang sangat baik, ketangguhan dalam menghadapi penolakan, dan kemampuan untuk menyesuaikan promosi penjualan dengan setiap audiens.
Surat dan E-mail
Canvassing melalui surat dan e-mail bisa berupa pengiriman materi promosi, surat penjualan, atau brosur langsung ke individu atau bisnis. Cara ini memungkinkan bisnis menjangkau sejumlah besar pelanggan potensial sekaligus.
Namun, mengirim surat atau e-mail juga harus mematuhi peraturan yang relevan, seperti undang-undang anti spam, dan sales representative juga perlu memastikan bahwa kontennya menarik dan relevan bagi penerima.
Networking
Networking memerlukan keterlibatan aktif dengan individu atau bisnis untuk membangun hubungan dengan mereka dan mempromosikan produk atau layanan kepada mereka. Networking dapat terjadi pada acara industri, konferensi, pameran dagang, atau bahkan pertemuan informal.
Networking membutuhkan komunikasi yang efektif dan kemampuan untuk mempresentasikan bisnis dengan cara yang positif dan mudah diingat.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara canvassing yang benar?
Menurut Hubspot.com, cara canvassing yang tepat misalnya:
Identifikasi target market
Sebelum memulai canvassing, penting untuk mengidentifikasi dan menentukan target market, misalnya dengan meneliti dan memahami demografi, karakteristik, dan kebutuhan pelanggan potensial. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut adalah membuat buyer persona atau karakter fiktif yang menggambarkan pelanggan ideal.
Dengan mengidentifikasi target pasar, suatu bisnis dapat memfokuskan upaya dan sumber daya yang ada supaya dapat menjangkau audiens yang tepat sehingga meningkatkan peluang keberhasilan.
Tetapkan tujuan
Yang dimaksud dengan tujuan misalnya menghasilkan leads, meningkatkan penjualan atau brand awareness. Dengan menetapkan tujuan yang terukur, suatu bisnis dapat melacak kemajuan dan mengevaluasi keefektifan strategi campaign. Selain itu, menetapkan tujuan juga memberikan motivasi bagi tim sales dan membantu mereka untuk fokus dalam melakukan canvassing.
Buat sales pitch
Mengembangkan sales pitch atau promosi penjualan yang menarik dan persuasif sangat penting untuk keberhasilan canvassing. Pitch yang dibuat harus jelas dan dapat mengkomunikasikan nilai unik dari suatu produk atau layanan dan memenuhi kebutuhan target market.
Sales pitch yang dibuat dengan baik membantu meningkatkan rasa percaya diri supaya dapat lebih persuasif dalam melakukan canvassing sehingga meningkatkan peluang menghasilkan prospek.
Maklumi penolakan
Seorang sales representative harus memahami bahwa tidak semua orang mungkin tertarik dengan canvassing. Meski demikian, mereka harus tetap secara aktif mendengarkan kekhawatiran atau pertanyaan audiens dan menanggapinya dengan penuh atensi.
Namun, mereka tetap harus berlapang dada bila pada akhirnya audiens tersebut menolak produk atau layanan yang ditawarkan karena tidak semua orang cocok dengan canvassing.