Apa itu Email Marketing?
Berdasarkan Mailchimp, email marketing adalah salah satu bentuk digital marketing yang memanfaatkan media email untuk mempromosikan produk/layanan bisnis.
Email marketing membantu pelanggan bisnis mendapatkan informasi tentang produk atau penawaran terbaru. Ini memungkinkan mereka tertarik untuk membeli produk terbaru dengan diskon khusus.
Tujuan dari email marketing adalah untuk meningkatkan brand awareness, promosi produk dan layanan, dan usaha untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
Dikarenakan salah satu tujuannya untuk engagement, email marketing termasuk ke dalam channel CRM (Customer Relationship Marketing).
Kenapa Email Marketing Penting?
Sebagai salah satu media komunikasi digital tertua, e-mail menjadi pilihan strategi marketing yang efektif digunakan banyak industri bisnis.
Neil Patel menyebut bahwa email marketing adalah “the king of marketing channels” atau raja dari channel marketing. Hal ini dikarenakan basis pengguna email mencapai lebih dari 4,5 miliar orang sehingga jangkauannya sangat luas.
Dilansir dari Hubspot, email marketing memberikan berbagai keuntungan dan manfaat bagi perusahaan, antara lain:
Meningkatkan penjualan dan leads
Hubspot mengidentifikasi 59% marketer yang menyatakan bahwa email adalah sumber ROI (Return on Investment) terbesar mereka dan bahkan meningkatkan pendapatan hingga 760%.
Hubspot juga menjelaskan bahwa 59% responden mengungkapkan email marketing dapat memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Dengan email marketing, marketer dapat memberikan pesan-pesan persuasif yang akhirnya mendorong audiens menuju website penjualan. Tak hanya itu, melalui inbound method, email marketing berguna menjaga leads sekaligus meningkatkan conversion.
Menghasilkan traffic ke website perusahaan
Saat bisnis memiliki banyak konten bagus di website, salah satu cara untuk memberitahukan konten itu kepada audiens adalah dengan mengirimi mereka email.
Sederhananya, saat marketer mengirim email marketing berisi konten-konten menarik, audiens akan tertarik untuk klik CTA konten tersebut, lalu membawa mereka ke website tempat konten diunggah.
Tentunya hal ini berpengaruh terhadap kenaikan traffic untuk keperluan SEO.
Menghasilkan konten yang dipersonalisasi
Hubspot mengungkapkan bahwa email yang menyertakan nama penerima di subjek email dapat menghasilkan CTR lebih tinggi. Sebagai contoh, saat mengirim email marketing dengan sapaan “Hai, Diego!”, bukankah itu memungkinkan mereka tergerak untuk membuka email marketing karena merasa terpanggil?
Dengan email marketing, konten bisa dipersonalisasi sesuai target audiens.
Media komunikasi dengan audiens
Sebuah bisnis harus terus menjaga komunikasi dengan audiensnya. Ketika audiens sudah menaruh kepercayaan kepada produk tertentu, besar kemungkinan mereka akan menjadi customer yang loyal terhadap brand.
Email marketing membantu untuk terus berkomunikasi dengan banyak audiens sekaligus dan membuat mereka terus mengingat produk yang ditawarkan. Produkmu akan terus terlihat dan eksis di mata mereka.
Mengirim campaign sesuai jadwal
Email marketing bisa dijadwalkan sesuai kebutuhan perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin memberikan informasi penawaran di hari tertentu. Maka, tim CRM dapat menjadwalkan pengiriman email campaign beberapa hari sebelum penawaran itu berlangsung.
Dengan begitu, email akan sampai kepada audiens di waktu yang tepat.
Menghemat biaya campaign
Campaign tradisional dikenal menghabiskan banyak biaya untuk beriklan, seperti menyebarkan di media cetak, banner, hingga billboard.
Menggunakan email marketing membuat perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa lokasi beriklan, mengirim surat ke media cetak, dan lainnya. Perusahaan hanya memerlukan sumber daya yang mumpuni, termasuk copywriter dan graphic designer.
Tak hanya itu, email juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk diproduksi. Ini bisa dibuat dalam waktu 1 hari. Jauh lebih hemat dan memangkas banyak anggaran, bukan?
Media untuk mengumpulkan survei dan feedback
Mengetahui pengalaman customer atau user experience sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Dengan ini, perusahaan bisa mengoptimalkan produk/layanan yang mendapat respons positif dari customer. Di sisi lain, perusahaan dapat memperbaiki apa yang menjadi sumber keluhan pengguna.
Untuk mendapatkan informasi terkait kedua hal tersebut, email marketing dapat dimanfaatkan untuk menge-blast konten berisi survei yang perlu diisi customer. Survei bisa berisi pengalaman, tingkat kepuasan, kritik, dan saran.
Memberikan nilai lebih kepada audiens
Saat menjual produk/layanan, suatu bisnis harus bisa memberikan nilai bagi audiens sehingga mereka merasa perlu melakukan pembelian lagi. Email merupakan metode yang tepat agar customer setia membeli produk yang kita tawarkan.
Ini bisa dilakukan dengan menjelaskan manfaat yang akan didapatkan ketika mereka mencoba produk itu.
Mengetahui nilai-nilai yang dianggap penting dan bermanfaat membuat customer yang tadinya tidak melakukan pembelian bisa kembali ke produk yang ditawarkan.
Memiliki media sendiri dan contact lists
Jika platform media sosial umumnya memiliki followers dan tidak ada contact list pelanggan tertentu, email marketing memiliki daftar kontak pelanggan. Aset ini bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menjangkau audiens, meningkatkan penjualan, hingga leads.
Terlebih saat ini email dianggap sebagai media yang diinginkan dan dipercaya customer untuk menerima berbagai macam informasi.
Memiliki forum untuk self-promotion
Selama ini, self-promotion menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan customer baru. Jika sebuah bisnis gagal dalam mempromosikan brand-nya sendiri, mereka akan kesulitan menarik pelanggan atau customer acquisition.
Manfaat email marketing selalu memberi kesempatan bagi bisnis untuk memperkenalkan brand dan mempromosikan produk kapan saja. Semisal, ada penambahan fitur dalam produk, tim CRM bisa dikerahkan untuk mengirim pemberitahuan terkait update tersebut ke kontak email pengguna.
Contoh Email Marketing Berdasarkan Jenisnya
Inilah contoh email marketing berdasarkan jenisnya.
Survey email
Di atas adalah salah satu contoh survey email.
Setiap bisnis tentu membutuhkan feedback dari pelanggan agar bisa tahu hal apa saja yang masih perlu ditingkatkan dari produknya. Mengirim survey email juga dapat menjadi gambaran bahwa perusahaan menghargai pendapat customer guna menciptakan pengalaman pelayanan yang baik sekaligus tahu apa yang diharapkan customer dari bisnismu.
Promotion email
Jenis email marketing yang dikirimkan oleh contoh di atas merupakan yang paling sering digunakan. Ini adalah jenis promotion email.
Suatu bisnis umumnya menggunakan promotion email untuk meningkatkan brand awareness sekaligus mempersuasi customer ketika ada produk/layanan baru.
Seasonal marketing email
Salah satu online bookstore, Periplus, mengirimkan seasonal marketing email bagi pelanggannya. Email jenis ini biasanya digunakan untuk musim, waktu, atau acara-acara khusus. Tujuannya adalah untuk menjangkau customer dan prospect tentang informasi penjualan yang akan datang.
Seasonal marketing email banyak digunakan ketika hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, Hari Ibu, dan Hari Kemerdekaan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Kapan Email Marketing Digunakan?
Hubspot menyebutkan email marketing tepat digunakan saat perusahaan ingin fokus ke hal-hal berikut:
- Ingin mempromosikan konten blog yang relevan berpengaruh ke prospect.
- Berusaha membangun hubungan yang lebih personal dengan audiens.
- Ingin menghasilkan leads dengan mempersuasi pelanggan agar mau memberikan informasi pribadi. Nantinya, pelanggan mendapat imbalan aset yang dianggap berharga semisal booklet panduan belajar skill tertentu.
- Meningkatkan brand awareness sehingga produk yang ditawarkan tetap menjadi top of mind bagi pelanggan.
- Memelihara leads dengan konten-konten yang dapat membantu mereka mencapai tujuannya.
- Ingin memasarkan dan mempromosikan produk.
Apa Saja Strategi Email Marketing yang Efektif?
Dirangkum dari Sendinblue, berikut strategi yang bisa dilakukan agar email marketing lebih efektif:
#1 Optimalkan call to action (CTA)
Call to action (CTA) menjadi bagian yang dapat meningkatkan CTR secara drastis. Dengan demikian, siapkan CTA disertai teks dan button menarik yang bisa membawa audiens tergerak untuk mengekliknya.
Berikut beberapa tips menulis CTA yang efektif:
- Awali kalimat dengan kata kerja perintah, misalnya beli, download, belanja, dan lainnya.
- Bangkitkan emosi audiens dengan kalimat di CTA.
- Arahkan ke fear of missing out (FOMO), seperti “daftar sekarang, hanya tersedia 50 kursi!”.
- Jelaskan alasan dan manfaat mengeklik CTA, contohnya “beli sekarang untuk mendapatkan diskon 60%”.
#2 Tetapkan segmentasi dan target audiens
Untuk mengirim email marketing, perlu mengelompokkan audiens sesuai relevansinya. Tetapkan pengelompokan tersebut berdasarkan minat, tindakan, demografi, pekerjaan, dan sebagainya.
Setiap kelompok tentu memiliki kebutuhan, keinginan, dan motivasi berbeda. Untuk menjangkau audiens dan memahami kebutuhan itu, marketer harus bisa mengirim email yang cocok dengan kondisi target audiens.
#3 Personalisasi email marketing
Accenture Interactive menyatakan bahwa 91% konsumen lebih tertarik membeli produk yang memberikan penawaran yang relevan dengan mereka. Inilah kenapa personalisasi email menjadi hal penting yang sayang jika dilewatkan.
Hanya dengan mengirim audiens email yang subjeknya adalah nama depan mereka, email itu kemungkinan dibuka lebih tinggi dibanding email lain.
Inilah tips untuk personalisasi email marketing yang bisa dipertimbangkan:
- Gunakan nama depan pelanggan di bagian subjek, kalimat pembuka, dan/atau isi.
- Promosikan konten berdasarkan behavior pelanggan.
- Rekomendasikan produk yang relevan dengan pembelian sebelumnya.
- Kirim pemberitahuan bahwa pelanggan meninggalkan sesuatu di keranjangnya yang masih perlu di-checkout.
#4 Kirim email di waktu terbaik
Sama seperti strategi media sosial yang memiliki waktu-waktu tertentu untuk posting, email marketing juga perlu mempertimbangkan waktu terbaik pengiriman. Saat sudah menentukan target audiens, bisa diprediksi kapan kemungkinan besar mereka membuka email.
#5 Lakukan A/B testing
A/B testing berguna untuk memastikan bahwa email yang dikirim benar-benar bisa mendongkrak strategi marketing.
Hasil dari A/B testing ini bisa dimanfaatkan untuk mengatur strategi mendatang. Misalnya, perusahaan ingin melakukan testing apakah kalimat pembuka email yang melemparkan pertanyaan lebih banyak diklik dibandingkan yang tidak.
Elemen email yang diuji bisa berupa CTA, subjek email, link yang diletakkan di body email, email copy, waktu pengiriman email, dan jenis konten yang paling banyak diklik.
#6 Lacak metrik
Jika sudah melakukan semua strategi di atas, selanjutnya harus melacak performa campaign email itu.
Beberapa metrik yang penting untuk dilacak biasanya mencakup bounce rate, unsubscribe rate, email open rate, list growth rate, email sign-up, dan lainnya.
Melacak metrik email marketing membantu mengevaluasi dan mengatur strategi peningkatan.