KPI Digital Marketing
Pelajari berbagai contoh KPI Digital Marketing dan vanity metrics di artikel berikut ini.
Digital Marketing
Hasna Latifatunnisa
KPI Digital Marketing Adalah
Key Performance Indicator atau KPI merupakan alat ukur untuk mengevaluasi seberapa sukses seseorang atau perusahaan dalam mencapai target yang telah ditentukan.
Sementara KPI Digital Marketing adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kesuksesan strategi digital marketing.
KPI memberikan target yang jelas bagi sebuah tim, mengukur proses kerja, dan menjadi data dan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan dalam pengaturan strategi.
Mengapa Penting untuk Melacak KPI?
- Mengukur target perusahaan – KPI digunakan perusahaan untuk mengukur sejauh mana kinerja divisi atau karyawan dalam memenuhi target strategis perusahaan.
- Mengukur produktivitas atau hasil kerja karyawan atau divisi secara objektif – Dibanding penilaian yang didasarkan pada pengamatan dan opini manager, KPI membantu manajer untuk lebih objektif dalam memberikan penilaian terhadap karyawan.
- Membantu perusahaan mengusut masalah dan melakukan penyesuaian – Dengan melacak KPI, perusahaan dapat melihat dengan lebih mudah ketika mereka dalam bahaya dan dapat lebih cepat melakukan penyesuaian.
Contoh KPI DIgital Marketing
Berikut adalah contoh KPI Digital Marketing yang dibagi dalam lima kategori utama:
#1 Lead Generation
Lead generation adalah metode untuk menggaet pelanggan potensial. Berikut adalah beberapa contoh KPI untuk mengukur kesuksesan strategi lead generation:
Monthly New Leads
Metric ini menunjukkan jumlah lead baru yang diperoleh dalam sebulan terakhir. Lead baru dapat berupa audiens yang mendaftar free trial, membuat akun pada situs ritel online milikmu, dan lain-lain.
Cara mengukur: Gunakan software seperti salesforce atau Hubspot guna memudahkan kamu dalam mendapatkan data leads atau calon pelanggan terbaru sekaligus melakukan filter data berdasarkan periode tertentu.
Cara optimasi: Tingkatkan anggaran campaign iklan cost per click untuk menjangkau lebih banyak audiens, buatlah konten SEO agar brandmu lebih mudah ditemukan di search engine, dan cobalah memberikan penawaran diskon.
Qualified Leads
Tidak semua leads yang kamu dapatkan adalah leads yang berkualitas dan akan menjadi customer kamu. Memonitor jumlah qualified leads akan membuat kamu mengetahui apakah campaign pemasaran tersebut telah efektif mencapai target lead yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh tim.
Cara mengukur: Kategorikan leads berdasarkan kualifikasi tertentu (contoh: budget, authority, needs, urgency). Apabila kamu menggunakan software CRM, kamu bisa memfilter leads berdasarkan kategori dan tanggal untuk melihat secara detail jumlah qualified leads yang kamu peroleh dalam jangka waktu tertentu.
Cara optimasi: Buatlah campaign dengan target spesifik untuk menjangkau audiens yang tepat.
Cost per Conversion
Cost per Conversion menunjukkan berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan lead yang pada akhirnya berhasil menjadi customer. Meski awalnya campaign iklan menghasilkan ratusan leads, namun seringkali hanya sebagian kecil saja yang berhasil menjadi paying customer.
Cara mengukur: Hitung waktu, sumber daya, serta biaya yang keluar untuk melakukan sebuah aktifitas marketing, lalu bandingkan dengan jumlah conversions atau paying customers yang didapat dalam jangka waktu tertentu.
Cara meningkatkan: Buatlah campaign dengan target audiens yang spesifik dan terus lakukan pembaharuan user experience.
Cost per Leads (CPL)
Cost per Leads (CPL) menunjukkan biaya untuk memperoleh lead baru.
Cara mengukur: Hitung waktu, sumber daya, serta biaya yang keluar untuk melakukan sebuah aktifitas marketing, lalu bandingkan dengan jumlah leads atau prospek yang didapat dalam jangka waktu tertentu.
Cara optimasi: Perhatikan jenis campaign gratis dan berbayar yang paling cocok untuk mendatangkan lead, kemudian tingkatkan anggaran sekaligus waktu yang diperlukan.
#2 Situs Web & Traffic
Berikut adalah beberapa KPI untuk mengukur kesuksesan situs web dan traffic:
Traffic Website Bulanan
Kamu perlu memantau berapa jumlah pengunjung dari setiap kategori page, misalnya landing page, blog, homepage, dan lain sebagainya. Angka tersebut berguna untuk mengevaluasi bagian mana dari website kamu yang memiliki conversion rate tertinggi.
Cara mengukur: Gunakanlah analytics tool, seperti Google Analytics.
Cara optimasi: Jalankan lebih banyak paid search campaign dan buat konten SEO.
Rata-Rata Waktu Kunjungan
Metric ini sangat penting untuk traffic organik, sebab Google akan memberikan ranking pada suatu halaman berdasarkan relevansinya terhadap keywords yang dicari. Semakin tinggi waktu rata-rata audiens mengunjungi website kamu maka website kamu dianggap semakin relevan..
Cara Mengukur: Gunakanlah Google Analytics untuk melihat berapa rata-rata waktu visit audiens di setiap page website kamu.
Cara optimasi: Produksi konten yang bermanfaat dengan menambahkan lebih banyak informasi di dalamnya.
Returning vs. New Visitors
Dengan mengukur persentase audiens yang kembali mengunjungi website kamu, menunjukkan seberapa besar mereka tertarik dengan konten yang ada di dalamnya.
Return rate yang rendah bisa saja mengindikasikan bahwa konten yang kamu buat belum cukup menarik dan informatif bagi audiens.
Cara optimasi: Berikan informasi yang relevan dan bermanfaat di landing page maupun konten blog kamu dan gunakan remarketing ads untuk mengingatkan kembali ke calon pelanggan tentang brand dan produk yang kamu tawarkan.
Website Conversion Rate
Dengan metric ini kamu dapat mengevaluasi page mana saja yang mendatangkan conversion tertinggi dan bisa membantumu mengetahui konten seperti apa yang paling menarik minat audiens atau mendatangkan konversi.
Cara mengukur: Gunakan Google Analytics untuk mengetahui conversion rate dari setiap page milikmu.
Cara optimasi: Beranilah melakukan percobaan dari berbagai elemen dalam landing page untuk meningkatkan conversion rate, misalnya menambahkan gambar, mengganti CTA (atau Call to Action), atau mengubah copy.
#3 Optimasi SEO
Metrik SEO berfokus pada pengukuran kuantitas dan kualitas traffic organik yang datang ke sebuah website.
Traffic dari Pencarian Organik
Traffic menunjukkan jumlah kunjungan website setiap bulan yang berasal dari hasil pencarian di search engine seperti Google, Yahoo, Bing, dan sebagainya.
Cara optimasi: Optimasi konten kamu untuk mencapai peringkat yang lebih tinggi di halaman search engine (SERP).
Keywords Berada di 10 Teratas SERP
Ketika audiens melakukan pencarian di Google, mereka jarang masuk ke halaman kedua hasil pencarian. Oleh sebab itu, penting bagi kamu mengupayakan agar situs web milikmu berada di ranking 10 teratas.
Cara mengukur: Gunakan software atau tools SEO yang berbeda, seperti Semrush, Ahrefs, atau Ubersuggest.
Cara optimasi: Buatlah konten berkualitas menggunakan variasi keywords. Jangan lupa tautkan halaman lain yang relevan supaya seluruh jaringan konten saling terkait.
Inbound Link Menuju Website
Jumlah inbound link yang mengarahkan ke website kamu menunjukkan kredibilitas dari konten yang kamu buat. Semakin banyak website lain yang memberikan tautan ke website milikmu, maka ranking di search engine Google juga semakin naik.
Cara mengukur: Gunakan tools SEO (Semrush, Ahrefs, Ubersuggest dan sebagainya) untuk melakukan crawl website dan melihat berapa jumlah inbound link yang kamu terima.
Cara optimasi: Tingkatkan reputasi brand kamu sebagai situs yang kredibel untuk ditautkan dalam berita, laporan, artikel, dan lainnya.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#4 Iklan Berbayar
Saat menjalankan iklan berbayar, kamu harus terus memantau dengan teliti dalam melakukan evaluasi profitabilitas ROI dari strategi yang telah dijalankan. Beberapa metrik untuk mengukur kesuksesan iklan berbayarmu.
Click Through Rate (CTR) di Iklan Pay-per-click
KPI ini memberi gambaran tentang efektivitas campaign pay-per-click (PPC) milikmu. Jika CTR rendah, mengartikan konten iklan kamu tidak cukup menarik bagi seseorang untuk membawa audiens menuju landing page.
KPI ini memberi gambaran tentang efektivitas campaign pay-per-click (PPC) milikmu. Jika CTR rendah, mengartikan konten iklan kamu tidak cukup menarik bagi seseorang untuk membawa audiens menuju landing page.
Cara mengukur: Setiap platform iklan biasanya menyediakan data CTR dari setiap iklan yang kamu jalankan.
Cara optimasi: Lakukan testing untuk mengetahui iklan seperti apa yang cocok untuk audiens perusahaanmu.. Rajinlah mengubah desain iklan kamu. Selain itu, tingkatkan juga copy, ubah teks dengan bentuk call to action, dan sebagainya.
Leads & Conversion dari iklan Berbayar
Pantau jumlah lead dan konversi dari iklan berbayar kamu setiap bulan.
Cara mengukur: Jika kamu menggunakan Google Ads, kamu bisa melihat hasil analisis dan performa iklan di akun Google Analytics.
Cara optimasi: Optimasi copy dan visual iklan serta buatlah keywords yang relevan dengan layanan atau produk bisnis kamu.
Cost per Acquisition
Dikarenakan mendapatkan lead dan customer melalui iklan pay-per-click bisa sangat mahal, maka penting untuk selalu memantau dan mengukur ROI dari strategi iklan PPC tersebut.
Cara mengukur: Kamu tentu butuh waktu untuk mengubah lead menjadi customer, maka sebaiknya hitung KPI dalam jeda waktu dua bulan. Hitung semua biaya bulanan dari sumber daya, waktu, dan uang yang dihabiskan untuk campaign iklan berbayar. Setelah itu, bagilah dengan jumlah konversi (lead yang telah menjadi paying customer).
Cara optimasi: Targetkan keyword dengan sedikit persaingan (long tail keywords), tingkatkan user experience landing page milikmu, dan berikan informasi yang bermanfaat.
#5 Media Sosial
Upaya optimasi media sosial harus berfokus pada dua hal, yaitu membangun komunitas yang terlibat dan mengubahnya menjadi customer.
Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase efektivitas media sosial perusahaanmu untuk menarik pengunjung melakukan sebuah tindakan, seperti subscription, download, atau penjualan.
Cara mengukur: Parameter UTM adalah kunci untuk membuat konversi sosial kamu terlacak. Setelah kamu menambahkan UTM pada konten media sosialmu, hitung conversion rate dengan membagi jumlah konversi dengan jumlah visitor.
Cara optimasi: Buat campaign media sosial dengan target audiens yang jelas. Lakukan A/B test dari segi copy, visual, dan lain-lain untuk mengetahui konten apa yang disukai oleh audiens media sosialmu
Engagement Rate
Metric media sosial ini menunjukkan jumlah orang yang aktif terlibat dengan konten kamu. Interaksi yang terjadi biasanya berupa share, likes, comment, clicks, dan sebagainya.
Cara mengukur: Gunakan tools marketing (BuzzSumo atau Hubspot). Kamu juga bisa mengukur Engagement Rate dengan menjumlahkan interaksi yang kamu terima di setiap postingan lalu dibagi dengan jumlah followers kamu.
Cara optimasi: Rutin publish konten di waktu terbaik, bagikan konten ke lebih dari satu media sosial, dan sebagainya.
Audience Size
Selalu pantau jumlah followers kamu setiap bulan guna mengukur seberapa besar audiens yang telah kamu dapatkan. Naiknya jumlah followers bisa menjadi tanda bahwa konten yang kamu buat benar-benar efektif menarik perhatian audiens.
Cara mengukur: Gunakan tools seperti Buffer untuk memudahkan kamu dalam memantau data penambahan jumlah followers dan engagement.
Cara optimasi: Publikasikan konten original dan buatlah campaign media sosial dengan target yang jelas.
Cara Memilih KPI yang Tepat
Tidak semua KPI penting untuk digunakan. Kamu harus bisa memilih KPI sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut beberapa cara memilih KPI yang tepat:
- Pilih yang langsung terkait dengan bisnis – KPI adalah alat ukur kuantitatif untuk mengukur kinerja perusahaan. Gunakan KPI yang sesuai dengan goal atau target perusahaan kamu.
- Fokus pada metrik utama – Melacak KPI yang terlalu banyak membuat perusahaan kewalahan dengan data dan justru kehilangan fokus utama. Gunakan metric yang penting dan relevan yang dapat memberikan value terhadap pembuatan keputusan bisnis.
- Pertimbangkan tahap pertumbuhan perusahaan –Pilih metrik yang sesuai dengan level pertumbuhan perusahaanmu.
Vanity Metrics
Vanity Metrics adalah parameter yang membuat performa bisnis seakan-akan terlihat bagus, namun sebenarnya tidak banyak memberikan value untuk membuat keputusan bisnis.
Metric ini tidak berguna bagi kepentingan bisnis karena kamu tidak dapat menarik kesimpulan apa pun dari sana.
Sebagai contoh, media sosial akun bisnis kamu mengalami jumlah kenaikan likes dan followers. Semakin banyak konten yang disukai memang semakin bagus, namun apakah itu menunjukkan lead dan penjualan kamu juga meningkat?
Data tersebut tidak selalu berkorelasi dengan data yang benar-benar penting, seperti engagement, pendapatan, atau keuntungan.
Alih-alih membuang waktu dengan hasil semu, lebih baik kamu mengenali data-data yang lebih penting, seperti engagement rate, biaya akuisisi, dan lainnya.