Apa itu Buyer Persona?
Hubspot mendefinisikan buyer persona adalah representasi semi-fiksi dari pelanggan ideal yang diciptakan berdasarkan market research dan data riil terkait pelanggan yang sudah ada.
Dalam menciptakan buyer persona, ada beberapa aspek yang dipertimbangkan mencakup demografi, pola perilaku konsumen, motivasi, dan tujuan. Semakin detail, karakter buyer persona akan semakin akurat.
Contoh Buyer Persona
Sebagai contoh buyer persona, katakanlah ada sebuah biro perjalanan yang mayoritas pelanggannya berasal dari kalangan VIP. Detail persona di bawah ini dibuat dengan lebih dulu mengidentifikasi demografi pelanggan yang sudah ada sebelumnya.
Dari detail di atas, dapat dibayangkan bahwa Tony adalah individu yang berpendidikan tinggi, berpendapatan di atas rata-rata, dan rawan bosan karena semua bisnisnya sukses dan berjalan dengan stabil.
Tony sangat cocok menjadi target bisnis biro perjalanan yang disebutkan sebelumnya. Bisnis tersebut juga bisa menyasar para pensiunan kaya raya untuk mengisi waktu luang dengan travelling ke tempat-tempat eksotis.
Sumber informasi Tony juga jadi pertimbangan penting dalam merencanakan strategi pemasaran. Perusahaan bisa memasang iklan PPC dengan beberapa pilihan platform, seperti Google Ads dan Facebook Ads.
Keduanya bisa dipakai karena selain main Facebook, Tony juga sering membaca berita di portal media online yang biasa menyediakan slot untuk display ads. Jika ada sisa dari budget beriklan, bisa dialokasikan untuk memasang iklan di media cetak.
Namun jika mempertimbangkan daya jangkau dan biayanya, perusahaan bisa memprioritaskan beriklan di platform online advertising saja.
FAQ (Frequently Asked Question)
Kenapa buyer persona penting?
Buyer persona penting karena akan membantu brand menentukan di mana harus memprioritaskan waktu dan anggaran.
Misal, buyer persona merupakan pengguna internet yang aktif di sosial media. Maka, perusahaan bisa mengalokasikan budget lebih untuk strategi social media marketing. Budget bisa disebar untuk beriklan di berbagai platform medsos seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan YouTube.