E-mail Cadence
E-mail cadence mengatur frekuensi dan jadwal pengiriman e-mail kepada customer. Cati tahu manfaat, cara menerapkan, dan cara mengukur keberhasilannya di sini!
Digital Marketer
Pengertian E-mail Cadence

E-mail cadence adalah strategi untuk mengatur frekuensi dan jadwal pengiriman e-mail kepada customer.
Konsep ini berfokus pada pencapaian keseimbangan antara mengirimkan informasi yang cukup sering agar tetap relevan untuk customer, tanpa membuat mereka merasa terganggu. Proses penentuan e-mail cadence yang ideal melibatkan analisis terhadap interaksi customer dengan e-mail sebelumnya, bisa mencakup open rate e-mail, klik, dan respons terhadap e-mail.
Selain itu, adaptasi terhadap preferensi dan perilaku customer juga menjadi kunci, sehingga konten dan waktu pengiriman bisa diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan engagement dan konversi pembelian.
Pentingnya E-mail Cadence
Dilansir dari Pipedrive.com, inilah alasan pentingnya e-mail cadence dalam digital marketing:
- Meningkatkan efektivitas: dengan e-mail cadence yang tepat, perusahaan bisa berkomunikasi dengan customer secara konsisten dan tidak berlebihan, sehingga meningkatkan efektivitas komunikasi.
- Membangun hubungan yang kuat: pengaturan ritme pengiriman e-mail yang sesuai membantu membangun hubungan yang lebih personal dan kuat dengan customer.
- Menjaga brand awareness: e-mail cadence yang tepat menjaga perusahaan tetap dalam ingatan customer, di mana hal ini juga meningkatkan peluang konversi pembelian ulang.
- Mengadaptasi preferensi customer: menyesuaikan frekuensi dan isi e-mail berdasarkan perilaku dan preferensi customer dapat mengurangi risiko unsubscribes, meningkatkan penerimaan e-mail.
- Meningkatkan ROI: implementasi e-mail cadence yang efektif dapat memaksimalkan return on investment dari e-mail marketing campaign, dengan meminimalkan penolakan dan memaksimalkan engagement dari customer.
Cara Menerapkan E-mail Cadence
Dirangkum dari Mailchimp, berikut beberapa langkah efektif dalam menerapkan e-mail cadence:
- Segmentasi audiens: lakukan segmentasi audiens berdasarkan perilaku, preferensi, dan data demografis. Hal ini bertujuan memastikan pesan disesuaikan dengan kebutuhan dan minat yang berbeda.
- Tentukan jadwal pengiriman: tentukan frekuensi pengiriman e-mail yang ideal berdasarkan interaksi sebelumnya dan feedback dari audiens. Jadwal harus fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam perilaku customer.
- A/B testing: lakukan A/B testing pada berbagai aspek e-mail, seperti subjek, konten, dan waktu pengiriman, untuk menemukan kombinasi paling efektif dalam meningkatkan tingkat respons dari customer.
- Analisis respons: gunakan analisis data untuk memantau bagaimana customer berinteraksi dengan e-mail. Parameter seperti open rate, klik, dan konversi sangat penting untuk menilai keefektifan cadence yang telah diterapkan.
- Penyesuaian yang berlanjut: secara rutin, lakukan penilaian dan sesuaikan e-mail cadence berdasarkan data terbaru serta tren perilaku customer. Ini memastikan strategi tetap relevan dan efisien.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana mengukur keberhasilan sebuah email cadence?
Keberhasilan sebuah e-mail cadence dapat diukur melalui beberapa metrik kinerja utama, yang meliputi:
- Open rate: ini mengukur persentase penerima yang membuka e-mail yang dikirim. Open rate tinggi menunjukkan subjek e-mail cukup menarik bagi penerima.
- Click-through rate (CTR): ini adalah persentase penerima yang mengeklik salah satu link dalam e-mail. CTR tinggi menunjukkan konten e-mail relevan dan menarik bagi penerima.
- Conversion rate: ini mengukur persentase penerima yang melakukan aksi yang diinginkan setelah mengeklik link dalam e-mail, seperti melakukan pembelian atau mendaftar sebuah event. Tingkat konversi tinggi menunjukkan email berhasil mendorong penerima untuk bertindak.
- Bounce rate: ini mengukur persentase e-mail yang tidak berhasil dikirimkan ke inbox penerima, baik karena alamat e-mail tidak valid atau masalah lain. Tingkat penolakan rendah penting untuk memastikan sebagian besar e-mail sampai ke penerima.
- Unsubscribe rate: ini adalah persentase penerima yang memilih untuk berhenti berlangganan dari e-mail lists. Tingkat berhenti berlangganan rendah menunjukkan konten masih relevan dan diinginkan oleh audiens.