top of page

CTR

CTR (Click-through Rate) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur user engagement. 

digital-marketer

Apa itu CTR?

CTR adalah

Melansir dari SEMrush.com, CTR (Click-through Rate) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur user engagement

CTR merupakan jumlah klik suatu iklan dibandingkan dengan jumlah tayang iklan tersebut. 

CTR cukup penting karena membantu digital marketer menilai kinerja dan relevansi iklan mereka. 

CTR yang lebih tinggi umumnya menunjukkan bahwa iklan tersebut menarik bagi audiens target, sedangkan CTR yang lebih rendah menunjukkan bahwa iklan tersebut mungkin kurang menarik atau relevan.

Fungsi CTR

Fungsi mengukur dan menganalisis CTR yaitu: 

Mengevaluasi kinerja campaign

CTR membantu mengevaluasi keefektifan campaign iklan. Dengan mengukur rasio klik terhadap tayangan, seorang digital marketer dapat mengukur seberapa menarik suatu iklan untuk membangkitkan minat audiens. 

Mengukur relevansi dan daya tarik iklan

CTR yang tinggi menunjukkan bahwa konten, desain, dan targeting iklan beresonansi dengan audiens. Melalui analisis CTR, digital marketer dapat memperoleh wawasan mengenai aspek iklan yang sudah optimal sehingga dapat menyesuaikan strateginya. 

Mengoptimalkan campaign

Dengan melacak CTR, digital marketer juga dapat mengidentifikasi iklan yang berperforma buruk sehingga dapat memperbaikinya. Salah satu caranya adalah dengan bereksperimen menggunakan berbagai format iklan, visual, dan targeting, untuk meningkatkan CTR dan kesuksesan kampanye.

Contoh Penggunaan CTR

Berikut ini adalah contoh penggunaan CTR dalam digital marketing

Mengukur kinerja konten website 

CTR untuk berbagai jenis konten website (misal link, tombol, dan banner) dapat dilacak, sehingga seorang digital marketer dapat memahami bagian atau elemen yang menghasilkan lebih banyak interaksi. Dengan demikian, desain atau penempatannya juga dapat disesuaikan.

Optimasi landing page

Dengan melacak CTR dari suatu iklan atau kampanye ke landing page, seorang digital marketer dapat mengidentifikasi area yang bisa jadi menghambat conversion (misalnya elemen seperti judul, tombol CTA, atau penempatan formulir) dan membuatnya semakin optimal. 

A/B testing 

CTR sering digunakan dalam A/B testing, di mana dua atau lebih variasi elemen atau kampanye dibandingkan. Misalnya, seorang digital marketer dapat membuat berbagai versi iklan atau landing page dan mengukur CTR masing-masing untuk menentukan versi mana yang performanya lebih baik.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara menghitung CTR?

CTR dapat dihitung dengan cara membagi jumlah klik dengan jumlah tayangan dan kemudian mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mengubahnya menjadi persentase. 

Berikut adalah rumus CTR:

rumus menghitung CTR
  • Klik: frekuensi pengguna mengeklik iklan atau kampanye 
  • Tayangan: frekuensi iklan atau kampanye ditampilkan ke pengguna

Sebagai contoh, jika suatu iklan mendapatkan 500 klik dengan 10.000 tayangan, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Oleh karena itu, CTR untuk iklan tersebut adalah 5%.

Berapa persentase CTR yang bagus?

CTR yang bagus dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti industri, format iklan, platform, maupun tujuan kampanye.

Misalnya, menurut Wordstream.com, CTR rata-rata di industri B2B adalah 2.41% untuk Google Ads search campaign, sementara di bidang e-commerce, CTR rata-ratanya adalah 3.78%. 

Meskipun tidak ada ambang batas yang ditetapkan secara universal untuk menentukan CTR yang "bagus", CTR yang lebih tinggi biasanya menunjukkan kinerja iklan yang lebih baik.

Bagaimana cara meningkatkan CTR?

Melansir dari SEMrush.com, ada beberapa cara meningkatkan CTR yaitu: 

  • Tingkatkan relevansi iklan: Pastikan iklan relevan dengan audiens target. Buat copy iklan yang menarik sesuai kebutuhan, keinginan, atau masalah mereka. Selain itu, penting untuk menggunakan kata kunci yang relevan dan menyelaraskan pesan dengan harapan audiens target.
  • Optimalkan penempatan iklan: Identifikasi penempatan iklan atau saluran berperforma tinggi yang sesuai dengan audiens target. Semisal beriklan di TikTok untuk menjangkau audiens dari kalangan anak muda.
  • Tingkatkan kualitas iklan: Rancang materi iklan yang menarik secara visual dan menarik perhatian sehingga dapat lebih menonjol dari kompetitor. Misalnya, gunakan judul yang jelas dan ringkas, serta CTA yang mengundang rasa penasaran.
  • Lakukan A/B testing: Uji berbagai judul, format iklan, visual, CTA, atau pesannya untuk mengidentifikasi elemen mana yang menghasilkan CTR lebih tinggi. Setelah itu,  sempurnakan dan optimalkan iklan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian ini.
  • Perbaiki targeting: Tinjau dan sempurnakan penargetan audiens untuk memastikan suatu iklan menjangkau orang yang tepat. Manfaatkan opsi targeting seperti demografi, minat, perilaku, atau lokasi untuk menayangkan iklan ke segmen audiens yang paling relevan.
  • Tingkatkan landing page: Optimalkan desain landing page, waktu loading, dan kontennya untuk memberikan user experience yang baik. Selain itu, permudah pengguna untuk melakukan action yang diinginkan, dan pastikan landing page selaras dengan pesan pada iklan.

Mulai karirmu dalam

digital-marketer

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS
bottom of page