Apa itu Backend?
Di era digital ini, penggunaan software dan website terus berkembang. Untuk membangun sistem software dan website yang efektif dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, diperlukan backend.
Backend adalah sistem yang menjadi bagian dari server sehingga tidak terlihat dan tidak dapat diakses oleh pengguna seperti halnya front end.
Sebagian besar data atau sintaks website atau software disimpan di dalam sistem backend komputer, dan pengelolaan backend dilakukan oleh seorang backend developer.
Perbedaan Backend dan Frontend
Backend dan frontend tidak bisa dipisahkan karena keduanya berperan penting dalam pengembangan website atau software. Berikut ini adalah perbedaan backend dan frontend:
- Backend merupakan bagian yang tidak terlihat oleh pengguna. Sebaliknya, frontend dapat dilihat dan diakses pengguna.
- Backend merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk menyimpan, memproses, dan mengirimkan data ke frontend. Sementara itu, bagian frontend bertanggung jawab untuk menampilkan data kepada pengguna, menangani input pengguna, dan membuat interface pengguna yang interaktif dan menarik secara visual.
- Bahasa yang digunakan pada backend meliputi Java, Ruby, Python, dan .Net, sementara frontend menggunakan bahasa HTML, CSS, dan JavaScript.
Contoh Backend dan Frontend
Berdasarkan techtarget.com, berikut ini adalah contoh backend:
- Bahasa pemrograman dan script: misal PHP, Python, dan C# digunakan untuk menulis kode backend yang berjalan di server.
- Framework pengujian otomatis: menjalankan pengujian secara otomatis, menghasilkan laporan pengujian, dan memberikan feedback terhadap kualitas kode.
- Skalabilitas dan ketersediaan jaringan: kemampuan sistem untuk menangani kenaikan traffic dan memastikan sistem tetap beroperasi.
- Manajemen basis data dan transformasi data: pengelolaan basis data, termasuk perancangan, implementasi, dan pemeliharaan skema basis data.
- Cybersecurity dan backup data: memastikan bahwa sistem aman terhadap potensi ancaman.
Sementara itu, contoh frontend adalah:
- Bahasa desain dan markup: misal HTML, CSS, dan JavaScript merupakan bahasa utama yang digunakan untuk membuat dan mendesain halaman web.
- Search Engine Optimisation (SEO): optimasi konten dan struktur website untuk meningkatkan visibilitas dan peringkatnya di halaman hasil mesin pencari.
- Pengujian kegunaan dan aksesibilitas: memastikan bahwa suatu website mudah digunakan dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas.
- Desain grafis dan alat pengeditan gambar: pembuatan dan pengeditan gambar, grafik, dan elemen visual lainnya yang digunakan di website.
- Performa web dan kompatibilitas browser: pengoptimalan performa website dan upaya memastikan website berfungsi di berbagai browser dan perangkat yang berbeda
Penutup
Backend merupakan sistem yang menjadi bagian dari server yang bertanggung jawab untuk menyimpan, memproses, dan mengirimkan data ke frontend. Backend developer menggunakan berbagai tools dan bahasa pemrograman seperti Python, PHP, dan C# untuk membangun sistem backend yang kuat.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apakah pengerjaan backend dan frontend harus dipisahkan?
Berdasarkan itchronicles.com, ada beberapa alasan mengapa backend dan frontend harus dipisahkan dalam pengerjaannya:
Modularitas
Dengan memisahkan frontend dan backend, setiap komponen menjadi lebih modular sehingga dapat dikembangkan, diuji, dan diterapkan secara mandiri. Pemisahan ini menjadikan suatu sistem lebih mudah dipelihara atau di-update tanpa memengaruhi komponen lainnya.
Skalabilitas
Pemisahan frontend dan backend bermanfaat untuk dapat meng-upgrade komponen secara mandiri sesuai kebutuhan. Misalnya, saat traffic suatu website meningkat, seorang developer dapat melakukan scale-up terhadap backend tanpa memengaruhi kinerja frontend.
Kemudahan untuk beralih framework
Seorang developer dapat beralih framework dengan lebih mudah jika ada pemisahan frontend dan backend. Misalnya, jika dia ingin beralih dari AngularJS ke ReactJS, dia dapat melakukannya tanpa memengaruhi kode backend yang sudah ada.
Deployment yang lebih cepat dan aman
Pemisahan frontend dan backend juga bermanfaat supaya proses deployment atau implementasi sistem lebih cepat dan aman karena setiap komponen dapat diterapkan secara terpisah. Dengan demikian, bila frontend mengalami kegagalan, backend dapat tetap berjalan dan sebaliknya.
Multi-tier development
Pemisahan frontend dan backend juga memungkinkan pengembangan pada berbagai aspek karena suatu aplikasi dapat dikembangkan dan diuji secara mandiri. Misalnya, seorang developer dapat mengerjakan tampilan display dan akses data secara terpisah sehingga lebih efisien.
Penggabungan Application Programming Interface (API)
Dengan menggabungkan API, seorang developer dapat menyederhanakan pengelolaan kode di berbagai perangkat. Hal ini dapat bermanfaat baginya untuk membangun satu sistem backend yang juga dapat digunakan untuk mendukung beberapa aplikasi frontend.
Dengan demikian, seorang developer dapat mengurangi kebutuhan untuk menggandakan kode dan mengelola banyak versi suatu kode yang sama.