Overview
Belajar web development bisa dimulai dengan berbagai cara, seperti menonton YouTube, membaca blog, dan mengikuti online course. Mengingat tugasnya yang cukup teknis dalam perusahaan, kamu perlu memilih metode belajar yang bisa memungkinkan kamu berlatih secara langsung, seperti ikut kursus online.
Web development berasal dari dua kata, yaitu web dan development
Web mengacu pada website, sementara development berkaitan dengan pembangunan website dari awal sampai akhir.
Dalam penerapannya, web development berhubungan dengan upaya mendesain fitur dan fungsionalitas website.
Ingin mengetahui lebih lanjut dan belajar tentang web development?
Artikel berikut akan membantumu memahami pengertian, konsep, jenis-jenis, proses kerja, dan sumber belajar web development.
Apa itu Web Development?
Dilansir dari Geeks for Geeks, web development adalah proses pembuatan, pembangunan, dan pemeliharaan website. Proses ini mencakup berbagai aspek, seperti web design, web content development, client/server-side scripting, dan network security configuration.
Dalam arti yang lebih luas, web development mencakup semua tindakan dan pembaruan yang diperlukan untuk membangun, memelihara, serta mengelola website. Hal ini dilakukan guna memastikan kinerja, user experience, dan kecepatan suatu website.
Seorang profesional yang melakukan proses ini disebut dengan web developer. Untuk membangun website, web developer menulis coding menggunakan berbagai bahasa khusus. Bahasa yang mereka gunakan bergantung pada jenis tugas dan platform tempat mereka bekerja.
Konsep Dasar Web Development
Untuk menjadi web developer, kamu harus memahami konsep dasar dari web development. Setidaknya, ada tiga hal yang sangat krusial dalam dunia pengembangan web dirangkum dari Monocubed:
HTML
HTML adalah markup language yang digunakan dalam penulisan kode untuk membuat halaman web. Bahasa ini membuat instruksi dan menyusun berbagai elemen di halaman web, seperti paragraf, bagian, judul, navigasi, dan sebagainya.
HTML bekerja dengan menggunakan tag, yaitu kata kunci yang memberitahu browser untuk menampilkan informasi pada halaman, seperti gambar, teks, dan video.
CSS (Cascading Style Sheets)
Jika HTML adalah markup language yang digunakan untuk menyusun halaman web, CSS adalah style sheet language yang membuat halaman web terlihat menarik. CSS dapat mengatur warna, jenis font, margin, dan banyak lainnya.
Desain menarik pada website dapat meningkatkan user experience dan membuat pengguna betah menyelami website tersebut lebih lama.
CSS memungkinkan halaman web terlihat konsisten dan profesional. Ini juga digunakan untuk membuat website kompatibel di perangkat apa pun.
JavaScript
Sekarang, jika HTML adalah markup language dan CSS adalah stylesheet language, JavaScript adalah programming language-nya.
Bahasa pemrograman JavaScript berorientasi pada objek yang dirancang untuk mengembangkan web. Javascript menjadikan halaman web lebih interaktif, seperti memungkinkan audiens mengisi form, sign-up, atau mendaftar event tertentu.
Jenis-jenis Web Development
Berdasarkan Geeks for Geeks, berikut jenis-jenis web development:
Frontend web development
Frontend web development berfokus pembuatan elemen dan fitur website yang akan dilihat oleh pengguna, seperti layout dan warna. Web development jenis ini memastikan aspek visual suatu website dapat berfungsi. Frontend disebut juga sebagai "client-side" dari website.
Backend web development
Jika frontend berhubungan dengan tampilan website, backend web development menampilkan semua elemen teknis di balik layar website. Backend web development adalah proses membangun dan memelihara dari sisi server, termasuk manajemen konten, integrasi server, dan database management.
Proses Kerja Web Development
Dirangkum dari XB Software, ada tujuh langkah proses pengembangan web.
#1 Pengumpulan informasi
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk pembuatan website. Sebagai web developer, kamu harus mendalami kebutuhan bisnis. Lakukan analisis tentang kebutuhan perusahaan dan ketahui tujuan pembuatan website.
Tim development harus memikirkan bagaimana membangun website yang bisa mencapai tujuan tersebut.
#2 Perencanaan (planning)
Informasi yang telah dikumpulkan kemudian digabungkan dan digunakan untuk membuat rencana yang detail.
Di tahap ini, web developer akan mengembangkan sitemap. Sitemap adalah daftar semua halaman penting dari suatu website. Sitemap akan mengklarifikasi konten apa yang akan ada di website dan membantu memahami struktur navigasi.
Saat perencanaan, kamu juga perlu memastikan website memiliki navigasi sesederhana mungkin agar memudahkan perjalanan audiens.
Tak hanya itu, web developer juga perlu mengetahui target audiens, seperti berapa usia serta apa minat dan kebiasaan mereka. Mengetahui hal ini membantu kamu menentukan desain yang cocok untuk website.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#3 Design, page layout, review, dan approval cycle
Di tahap desain, tim biasanya membuat satu atau lebih prototype untuk website. Prototype merupakan draft kasar dari suatu desain. Ini berisi rancangan dari website yang menunjukkan gambaran seperti apa hasil akhir website itu.
Tahap desain juga memperhatikan layout. Fungsi utama layout adalah memberikan informasi secara terstruktur, memvisualisasikan konten, serta mendemonstrasikan fungsi dasar. Hal yang harus diperhatikan dalam layout mencakup warna, logo, gambar, memastikan website memberikan gambaran umum tentang bisnis.
Desain yang sudah dirancang kemudian diberikan kepada stakeholder. Para stakeholder akan memberikan review ke desain tersebut. Jika masih ada yang tidak sesuai, kamu harus segera memperbaikinya. Siklus ini diulang sampai benar-benar sudah sesuai dengan keinginan stakeholder.
#4 Penulisan konten
Penulisan konten biasanya bisa dijalankan beriringan dengan proses lainnya. Pada langkah ini, penting untuk menuliskan esensi yang ingin dikomunikasikan perusahaan kepada audiens dan memberikan ajakan bertindak (call-to-action).
Penulisan konten juga melibatkan pembuatan konten utama yang menarik, pengeditan konten, serta penulisan konten baru. Umumnya, perusahaan sudah memiliki tim konten sendiri dan web developer bertugas memindahkan konten tersebut ke website.
#5 Coding
Pada langkah ini, kamu bisa mulai mengeksekusi pembuatan website. Elemen grafis yang telah dirancang digunakan untuk membuat website yang sebenarnya. Biasanya, web developer membuat home page terlebih dahulu lalu menambahkan sub-page sesuai dengan sitemap.
Detail lain yang perlu diperhatikan adalah pemasangan plugin dan penerapan Search Engine Optimization. SEO adalah pengoptimalan judul, deskripsi, dan tag menggunakan keyword yang memungkinkan website menduduki ranking tinggi di mesin pencarian.
#6 Testing, review, launch
Testing merupakan bagian rutin dari proses web development. Setiap link harus diuji untuk memastikan tidak ada yang error. Di sini, kamu perlu memeriksa setiap form, script, dan menggunakan software spell-checking untuk menemukan kemungkinan kesalahan penulisan (typo).
Web developer juga menggunakan code validator untuk memeriksa apakah kode sudah mengikuti standar web saat ini.
Setelah melakukan pengecekan berulang, kamu bisa mulai mengunggahnya ke server. Untuk tahap ini, diperlukan software FTP (File Transfer Protocol). Jangan lupa menjalankan final test untuk memastikan bahwa semua file sudah diinstal dengan benar.
#7 Pemeliharaan (maintenance)
Sebagai web developer, kamu tidak cukup hanya "menghadirkan" website kepada audiens. Lebih dari itu, kamu juga harus memastikan bahwa semuanya bekerja dengan baik, termasuk user experience dan fungsionalitas web.
Kamu perlu mendeteksi kemungkinan masalah yang dihadapi pengguna dan memperbaikinya secepat mungkin.
Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah selalu memperbarui website secara berkala.
Sumber Belajar Web Development
Kamu bisa belajar web development dengan beberapa sumber belajar berikut:
YouTube
Blog
JavaScript Plain English melalui Medium
Online course
Penutup
Web development adalah proses pembangunan dan pemeliharaan website. Proses ini bekerja di belakang layar untuk membuat website yang menarik dan berfungsi dengan baik guna meningkatkan user experience.
Dalam web development, ada tiga hal utama yang harus dipelajari yaitu HTML, CSS, dan JavaScript.
Belajar web development bisa dimulai dengan berbagai cara, seperti menonton YouTube, membaca blog, dan mengikuti online course. Mengingat tugasnya yang cukup teknis dalam perusahaan, kamu perlu memilih metode belajar yang bisa memungkinkan kamu berlatih secara langsung, seperti ikut kursus online.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)