Di era informasi yang serba cepat dan digital, Kementerian Kesehatan Indonesia menghadapi tantangan baru dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kapasitas komunikasi digitalnya, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan RevoU mengadakan Workshop Media Sosial yang berlangsung pada 20-22 November 2023 di Bogor.
Di era informasi yang serba cepat dan digital, Kementerian Kesehatan Indonesia menghadapi tantangan baru dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas komunikasi digitalnya, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan RevoU mengadakan Workshop Media Sosial yang berlangsung pada 20-22 November 2023 di Bogor.
Social Media Operators and Managers
Kementerian Kesehatan Indonesia adalah lembaga pemerintah pusat yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesehatan. Untuk mendukung Transformasi Sistem Kesehatan, salah satu inisiatif penting yang dilakukan Kementerian Kesehatan adalah pembentukan Digital Transformation Office (DTO), yang bertujuan memajukan sektor kesehatan melalui penerapan teknologi digital.
Dalam era media sosial, Kementerian Kesehatan dihadapkan pada tantangan unik, yaitu harus siap merespon cepat terhadap situasi krisis kesehatan dan menjadi sumber informasi utama yang terpercaya melalui media sosial
Untuk melakukan hal ini, mereka ingin meningkatkan ilmu dan keterampilan terkait sosial media.
Lebih detilnya lagi, berikut beberapa hal yang ingin dipahami lebih mendalam antara lain cara:
RevoU menghadirkan Social Media Corporate Training berupa Workshop dengan materi :
Pelatihan ini :
Sebanyak 40 peserta dari berbagai satuan kerja di bawah Kementerian Kesehatan mendapat ilmu dan keterampilan baru, antara lain:
1. Peserta berhasil mengembangkan kampanye media sosial yang kreatif dan informatif
Tak hanya ilmu, tim Kementerian Kesehatan langsung mengevaluasi dan mengembangkan strategi media sosial sesuai dengan aspek yang telah dipelajari di kelas.
Mulai dari Problem Statement, Goals Setting, Measurement Plan, Brand Identity, Audience Targeting, hingga Content Theme dan Content Pillar. Semua disusun sesuai dengan kreativitas dan daya tanggap masing-masing kelompok.
Strategi ini kemudian diberikan feedback dari 2 juri, yaitu Yudystira selaku instructor pelatihan dan Nani Indriana selaku Ketua Tim Kerja Produksi Komunikasi di Kementrian Kesehatan RI. Feedback dari kedua juri ini membantu peserta memahami kelebihan dan hal yang bisa ditingkatkan dari strategi mereka.
2. Peserta langsung mempraktikkan dan memiliki portofolio konten video vertikal yang menarik
Di akhir pelatihan, tim Kementrian Kesehatan sudah memiliki 12 video vertikal yang dapat dipublikasikan menjadi konten mereka. Semua video ini adalah hasil karya dari 40 peserta yang terbagi menjadi 6 kelompok tadi (setiap kelompok 2 video).
Tidak hanya video, pengalaman peserta dalam membuat konten mulai dari content brief, script, shooting, sampai editing pun menjadi bekal berharga yang dapat menjadi dasar untuk eksekusi konten lainnya di masa mendatang.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka dalam manajemen media sosial, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir kreatif dan strategis.