Cara Menggunakan Google Keyword Planner (Lengkap)

Kuasai cara menggunakan Google Keyword Planner untuk riset keyword iklan di Google Ads. Pelajari juga keuntungan, cara kerja, dan tips sukses memakainya.
Evita Fitriyah
December 20, 2022
10
min read

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
DAFTAR FULL PROGRAMCOBA COURSE GRATIS

Overview

Gunakan Google Keyword Planner untuk memilih keyword di iklan Google Ads. Perlu beberapa langkah untuk mendapatkan keyword terbaik. Salah pilih keyword, bisa-bisa iklanmu sulit dapat conversion.

Pilih kata kunci atau keyword untuk Google Ads memang kadang membingungkan, salah pilih keyword bisa-bisa iklan jadi boncos. Oleh karena itu, riset keyword menjadi salah satu langkah terpenting dalam menjalankan campaign PPC di search engine

Google Ads sebagai salah satu platform PPC sudah menyediakan fitur bawaan untuk riset keyword, yakni Google Keyword Planner yang dapat kamu gunakan secara gratis. Ingin tahu bagaimana cara menggunakan Google Keyword Planner? Yuk, simak artikel berikut!

Apa itu Google Keyword Planner?

Google Keyword Planner adalah tool gratis bawaan dari Google Ads yang dapat digunakan untuk riset keyword, baik untuk keperluan campaign pencarian berbayar (PPC), maupun organik (SEO). Untuk mengakses tool ini, kamu harus memiliki akun Google Ads terlebih dahulu.

Selain dapat diakses secara gratis, kelebihan lain dari Google Keyword Planner ialah tool ini menggunakan data milik Google.

Keuntungan Menggunakan Google Keyword Planner

keuntungan menggunakan Google Keyword Planner

Google Keyword Planner memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  • Dapat digunakan secara gratis - Google Keyword Planner dapat digunakan 100% gratis, tidak ada biaya langganan.
  • Memberikan ide keyword - Keyword Planner dapat memberikan saran kata kunci baru yang berkaitan dengan bisnis atau objective kamu.
  • Volume Pencarian BulananTool ini dapat menunjukkan volume pencarian bulanan rata-rata dari kata kunci yang dipilih.
  • Estimasi biaya - Keyword Planner dapat menunjukkan biaya rata-rata yang akan dikeluarkan untuk sebuah iklan jika kamu ingin muncul dalam pencarian untuk kata kunci tersebut.
  • Mengelompokkan keywords - Dalam Keyword Planner, kamu dapat menyesuaikan kata kunci pilihan ke dalam berbagai kategori yang terkait dengan bisnis kamu.
  • Membuat campaign tepat sasaran - Dengan tool ini, kamu dapat membuat campaign tepat sasaran berdasarkan temuan kata kunci yang kuat yang akan menarik audiens kamu. Perlu diperhatikan bahwa terdapat faktor lain yang dapat menentukan seberapa sukses campaign pencarian, di antaranya biaya iklan, produk, dan buyer persona

Bagaimana Cara Google Keyword Planner Bekerja?

Untuk mengakses Keyword Planner, kamu perlu menggunakan Expert Mode di Google Ads. Keyword Planner tidak dapat diakses jika akunmu menggunakan Smart Mode yang khusus ditujukan untuk membuat Smart Campaign. 

Pastikan kamu sudah melengkapi account setup dengan memasukkan informasi penagihan. Untuk mencoba tool ini, kamu hanya perlu set up campaign tanpa menjalankan campaign secara aktif.

Cara Menggunakan Google Keyword Planner

7 Langkah Cara Menggunakan Google Keyword Planner

Berikut 7 langkah cara menggunakan Google Keyword Planner:

#1 Buka Google Ads

Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 1

Klik ‘Get Started’, setelah itu kamu akan diminta untuk login ke akun Google. Jika kamu sudah memiliki akses ke akun Google Ads, kamu akan menemukan beberapa list pilihan akun Google Ads. Jika kamu belum memiliki Google Ads, kamu dapat membuat akun Google Ads baru. 

#2 Pilih menu “Tools” dan klik opsi “Keyword Planner”

Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 2
Pilih menu "tools".
Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 2
Google Keyword Planner menyediakan 2 opsi untuk riset keyword.

Kamu akan menemukan dua opsi berbeda, yaitu:

1. Discover new keywords: Opsi ini dapat membantumu menjangkau orang-orang yang tertarik dengan produk atau layanan bisnismu.

2. Get search volume and forecasts: Opsi yang dapat membantu untuk mengetahui volume pencarian dan metrik historis lainnya untuk keywords yang kamu target, serta perkiraan tentang kinerja keyword tersebut di masa mendatang.

 #3 Discover new keywords

opsi discover new keyword di Google Keyword Planner

Opsi ini berguna apabila kamu ingin mencari ide keyword baru. Untuk menggunakan opsi ini, kamu bisa memulainya dengan dua cara:

1. Start with a keyword

Jika kamu memilih fitur ini, kamu perlu memasukkan kata atau frasa yang mendeskripsikan produk atau layanan bisnismu (misalnya, “kemeja” atau “kemeja pria”). Pilihan ini memungkinkan kamu untuk mengakses basis data kata kunci internal Google untuk berbagai industri.

Tips: Kamu bisa memasukkan beberapa keywords ke dalam bagian ini. Caranya, kamu hanya tinggal letakkan tanda koma setelah setiap keyword, lalu tekan enter. Contohnya, jika kamu memiliki bisnis hijab, kamu bisa memasukkan istilah seperti 'kerudung wanita' dan 'hijab pashmina' dalam kolom pencarian. Pastikan kata kunci yang kamu cari relevan dengan bisnismu.

2. Start with a website

Fitur ini dapat kamu gunakan apabila kamu ingin mencari ide kata kunci dari website yang menyediakan produk atau layanan yang sama dengan bisnismu. 

Di fitur ini terdapat dua pilihan pencarian, yaitu (1) Use the Entire Site: Keyword Planner akan mencari keyword menggunakan situs website secara keseluruhan, dan (2) Use Only This Page: Keyword Planner hanya akan mencari keyword dari halaman URL yang kamu masukkan.

Setelah itu, kamu bisa klik ‘Get Results’ dan Google Keyword Planner akan menampilkan berbagai pilihan keywords yang bisa kamu gunakan.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

#4 Get search volume and forecast

Get search volume and forecast option - Google Keyword Planner
Opsi "Get search volume and forecast" di Google Keyword Planner.

Opsi ini sangat berguna jika kamu sudah memiliki daftar kata kunci dan hanya ingin memeriksa volume pencariannya. Opsi ini tidak akan membantu kamu menghasilkan ide kata kunci baru. Untuk menggunakannya, kamu perlu salin dan tempel daftar kata kunci ke dalam kolom pencarian, kamu juga bisa upload daftar kata kunci dalam format .csv, setelah itu klik 'Get Started'.

Kamu akan melihat hasil kata kunci yang sama dengan yang kamu lihat saat menggunakan fitur Discover New Keywords.

Perbedaannya adalah kamu hanya mendapatkan data tentang kata kunci yang kamu masukkan dan Google akan memprediksi berapa banyak klik dan tayangan yang akan didapatkan dari kata kunci tersebut.

#5 Filter dan urutkan daftar keyword

Di bagian atas keyword results page, kamu akan menemukan empat opsi targeting, yaitu lokasi, bahasa, search networks, dan periode tanggal.

1. Locations (lokasi)

Pilih negara tujuan targeting pemasaran kamu. 

2. Language (bahasa)

Kamu perlu memilih bahasa yang sesuai dengan kata kunci yang kamu cari. 

3. Search networks

Pilihan ini berguna apabila kamu ingin beriklan hanya di Google Search atau Google sekaligus mitra pencariannya. Termasuk pula properti Google seperti YouTube. Sebaiknya, gunakan opsi hanya 'Google'.

4. Date range

Di bagian ini, kamu dapat memilih periode tanggal tertentu atau kamu bisa membiarkannya sebagai settingan default yaitu 12 bulan.

Setelah itu, kamu bisa menambahkan filter. Berikut beberapa filter yang bisa kamu gunakan:

1. Keyword

Di filter ini, kamu bisa menentukan apakah keyword results page akan menunjukkan keywords yang mengandung kata atau frasa tertentu atau tidak. 

Misalnya, apabila kamu menjual hanya hijab polos, kamu bisa pilih opsi 'doesn't contain' lalu masukan frasa 'hijab motif'. Dengan begitu, keyword results page hanya menampilkan kata kunci yang berkaitan dengan hijab polos. 

2. Competition

"Competition" menunjukkan seberapa kompetitif penempatan iklan untuk sebuah kata kunci secara spesifik untuk lokasi dan opsi Search Network yang telah kamu pilih. Di opsi ini, kamu bisa menentukan apakah kamu ingin mencari keyword dengan kata kunci rendah, sedang, atau tinggi. Hal ini sangat berguna apabila kamu ingin menjalankan iklan PPC. 

Tingkat persaingan—rendah, sedang, atau tinggi— ditentukan oleh jumlah bidding dari setiap kata kunci relatif terhadap semua kata kunci di seluruh Google. Jika Google tidak memiliki cukup data, maka akan muncul tanda hubung (-).

Perlu diingat bahwa Google Keyword Planner dirancang 100% untuk Google Ads bukan untuk SEO. Jadi, skor "Competition di sini hanya mengacu pada persaingan Google Ads, bukan seberapa kompetitif kata kunci dalam hasil pencarian organik Google. 

3. Exclude Keywords in My Account

Filter ini menyisihkan kata kunci yang telah digunakan di Google Ads.

4. Exclude Adult Ideas

Filter ini menghapus kata kunci yang ditautkan ke konten dewasa dari pencarian.

5. Avg. Monthly Searches

Ini berguna untuk memfilter kata kunci dengan volume pencarian yang tinggi. Sebaiknya, kamu juga memfilter kata kunci yang tidak mendapatkan banyak pencarian.

6. Ad Impression Share

“Ad impression share” adalah perolehan jumlah tayangan iklanmu dibagi dengan jumlah total tayangan yang diperoleh iklan lain untuk kategori serupa. Metrik ini dapat membantu kamu mengidentifikasi peluang potensial yang dimiliki sebuah kata kunci untuk mendapatkan impressions dan clicks. Filter ini hanya berlaku untuk Google Ads dan bukan untuk SEO.

7. Top of Page Bid

Filter ini menunjukkan estimasi besaran biaya yang akan kamu bayar agar iklanmu muncul di bagian atas halaman untuk kata kunci tersebut.

Jika kamu hanya ingin menargetkan kata kunci yang dicari oleh calon pembeli, kamu dapat menetapkan besaran bid ke harga tertentu.

#6 Analisis daftar keyword di “Keyword Ideas”

Setelah filter kata kunci, kamu bisa mulai menganalisis daftar kata kunci. Berikut merupakan beberapa istilah yang terdapat di bagian "keyword Ideas".

1. Keyword (by relevance): Ini adalah daftar kata kunci yang dianggap Google paling relevan dengan kata kunci atau URL yang kamu masukkan.

2. Avg. monthly searches: Frekuensi rata-rata orang menelusuri kata kunci dan istilah serupa berdasarkan rentang bulan, lokasi, dan Search Network settings. 

3. Competition: Ingat, "Competition" di Google Keyword Planner tidak ada hubungannya dengan kompetisi di hasil pencarian organik (SEO). "Competition" di bagian ini hanyalah jumlah pengiklan yang menawar (bidding) kata kunci tersebut. Untuk bisnis kecil, umumnya disarankan untuk memfilter tingkat kesulitan sedang hingga rendah, karena cenderung memiliki saran bidding yang lebih rendah. Dengan cara itu, pemilik bisnis dapat menghasilkan lebih banyak dengan budget terbatas.

4. Three month change: Istilah ini menunjukkan perubahan tiga bulan dalam tren pencarian dengan membandingkan data bulan terakhir dengan data dari dua bulan sebelumnya.  Contohnya, jika bulan terakhir adalah November, maka data November akan dibandingkan dengan September untuk menunjukkan perubahan volume selama tiga bulan. 

5. Top of Page Bid: Semakin tinggi bid yang ditampilkan, semakin menguntungkan traffic-nya. 

#7 Pilih keyword yang paling relevan dengan bisnismu

Nah, sekarang kamu sudah tahu fungsi dari setiap fitur di Keyword Planner. Sekarang, waktunya untuk langkah terakhir yaitu mencari keywords yang relevan dengan bisnismu.

Sebaiknya kamu menggunakan fitur 'Discover new keywords' karena opsi ini adalah cara terbaik untuk menemukan kata kunci baru di Google Keyword Planner.

Pertama-tama, tentukan kata kunci yang tidak terlalu spesifik tapi juga tidak terlalu luas. Pilih yang paling bisa mendeskripsikan produkmu. 

Misalnya, kalau kamu memiliki bisnis sepatu sandal, sebaiknya kamu tidak menggunakan keyword 'sepatu' karena terlalu luas. Jangan pula menggunakan kata kunci 'sepatu olahraga nyaman berwarna hitam' yang mana terlalu spesifik. Akan tetapi, kata kunci 'sepatu olahraga' bisa menjadi pilihan yang tepat. Setelah menentukan kata kunci, kamu bisa klik 'Get Started'.

Tips Menggunakan Google Keyword Planner

tips sukses menggunakan Google Keyword Planner

Pilih keyword terbaikmu dengan melakukan beberapa tips berikut:

#1 Manfaatkan filter untuk optimasi budget dan targeting audiens

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mempelajari bahwa terdapat berbagai filter yang dapat digunakan di Google Keyword Planner. Filter ini dapat berguna untuk menentukan audiens yang tepat dan mengoptimalkan budget yang ada. 

Walaupun tujuan filter adalah untuk menyortir daftar atau laporan kata kunci, ingatlah untuk tidak menetapkan terlalu banyak batasan. Semakin kamu menjadi lebih familiar dengan berbagai kata kunci di industri bisnismu dan opsi pemfilteran yang tersedia, kamu akan mulai menemukan filter mana yang paling cocok untuk bisnismu.

#2 Bidding branded keyword

Branded keywords adalah frasa yang terkait langsung dengan merek, produk, dan layanan bisnismu. Jenis kata kunci ini dapat ditemukan melalui media sosial dan search engine.

Ada tiga jenis branded keyword menurut sproutsocial.com, (1) Nama brand: contoh ‘Coca Cola’ dan ‘RevoU’, (2) Nama produk: contoh ‘Galaxy Z Flip’ dan ‘Diet Coke’, (3) Nama brand salah eja: contoh ‘Spotifi’ dari Spotify dan ‘Fruit Loops’ dari Fruit Loops.

Kenapa kita perlu bidding keyword merek kita sendiri? Ini beberapa alasan mengapa kamu harus mulai bidding menggunakan branded keywords:

1. Meningkatkan kesempatan brand kamu untuk muncul beberapa kali di search result page (SERP), sehingga kamu dapat mendominasi halaman pencarian. 

2. Mengatur informasi apa yang ingin kamu sampaikan yang akan muncul di halaman pencarian sehingga menarik audiens untuk mengunjungi website-mu. Misalnya, kamu dapat menyampaikan harga promo produkmu.

3. Mengurangi kemungkinan brand kompetitor muncul di hasil pencarian brand milikmu. Hal itu mungkin saja terjadi jika kompetitor bidding iklan menggunakan keyword brand bisnismu.

4. Branded keyword biasanya memiliki biaya yang rendah. Apabila brand bisnismu sudah dikenal, menggunakan branded keyword merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan CTR dan Quality Score yang tinggi dengan harga bid yang cenderung murah.

5. Brand keyword bisa membawa peluang untuk meningkatkan conversion. Orang menelusuri branded keyword bisnismu karena sudah mengenal produkmu. Mungkin mereka pernah membeli ataupun mendengar testimoni dari teman. Karena itu, mereka tergolong calon pelanggan potensial yang sudah berniat melakukan konversi, seperti bertransaksi di website-mu.

#3 Curi ide keyword dari kompetitor

Kamu dapat menemukan ide keyword dari kompetitor dengan memasukkan URL website kompetitor di Keyword Planner.

riset ide keyword untuk Google Ads

#4 Atur lokasi pencarian

Google Keyword Planner punya filter location yang mencakup tingkat negara sampai kota. Hal ini sangat berguna terutama apabila kamu ingin menjalankan  iklan PPC yang targeting audiens lokal. 

#5 Perhatikan negative keyword

Negative keywords adalah jenis kata kunci yang mencegah iklan kamu muncul untuk hasil pencarian kata atau frasa tertentu. Iklan kamu tidak ditampilkan kepada siapa pun yang menelusuri frasa tersebut.

Hal ini sangat berguna untuk mengeliminasi keywords yang tidak relevan dengan jasa atau produk milik bisnismmu. Misalnya, kamu hanya menjual sepatu ukuran dewasa, lalu kamu menggunakan kata kunci 'sepatu olahraga' di Keyword Planner. Kamu akan menemukan kata kunci lain seperti 'sepatu olahraga anak' yang mana tidak relevan dengan produk yang kamu tawarkan. Kamu dapat menambahkan kata kunci tersebut ke dalam opsi negative keywords sehingga iklanmu tidak akan muncul dengan pencarian menggunakan keyword tersebut.

Itu dia cara menggunakan Google Keyword Planner. Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi mencari keyword untuk mengiklankan bisnismu di Google Ads. 

Jangan lupa untuk menggunakan fitur filter, gunakan branded keyword, eliminasi keyword yang tidak relevan menggunakan negative keyword, dan cari ide keyword dari kompetitor. Semakin sering kamu mengeksplorasi keywords di Google Keyword Planner, semakin familiar dan mahir kamu menemukan keywords yang tepat untuk bisnismu!

Evita Fitriyah
Evita is a tourism graduate who discovered her passion in digital marketing. Working as a Digital Marketing Consultant, she has been helping more than +30 local brands to develop online marketing strategies. Aside from her daily hustle, she is a home workout athlete and aspiring writer.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Artikel Lainnya

Mau belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
Menu

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

DAFTAR FULL PROGRAM

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Cara Menggunakan Google Keyword Planner (Lengkap)

Kuasai cara menggunakan Google Keyword Planner untuk riset keyword iklan di Google Ads. Pelajari juga keuntungan, cara kerja, dan tips sukses memakainya.
Evita Fitriyah
December 20, 2022
10
min read

Overview

Gunakan Google Keyword Planner untuk memilih keyword di iklan Google Ads. Perlu beberapa langkah untuk mendapatkan keyword terbaik. Salah pilih keyword, bisa-bisa iklanmu sulit dapat conversion.

Pilih kata kunci atau keyword untuk Google Ads memang kadang membingungkan, salah pilih keyword bisa-bisa iklan jadi boncos. Oleh karena itu, riset keyword menjadi salah satu langkah terpenting dalam menjalankan campaign PPC di search engine

Google Ads sebagai salah satu platform PPC sudah menyediakan fitur bawaan untuk riset keyword, yakni Google Keyword Planner yang dapat kamu gunakan secara gratis. Ingin tahu bagaimana cara menggunakan Google Keyword Planner? Yuk, simak artikel berikut!

Apa itu Google Keyword Planner?

Google Keyword Planner adalah tool gratis bawaan dari Google Ads yang dapat digunakan untuk riset keyword, baik untuk keperluan campaign pencarian berbayar (PPC), maupun organik (SEO). Untuk mengakses tool ini, kamu harus memiliki akun Google Ads terlebih dahulu.

Selain dapat diakses secara gratis, kelebihan lain dari Google Keyword Planner ialah tool ini menggunakan data milik Google.

Keuntungan Menggunakan Google Keyword Planner

keuntungan menggunakan Google Keyword Planner

Google Keyword Planner memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  • Dapat digunakan secara gratis - Google Keyword Planner dapat digunakan 100% gratis, tidak ada biaya langganan.
  • Memberikan ide keyword - Keyword Planner dapat memberikan saran kata kunci baru yang berkaitan dengan bisnis atau objective kamu.
  • Volume Pencarian BulananTool ini dapat menunjukkan volume pencarian bulanan rata-rata dari kata kunci yang dipilih.
  • Estimasi biaya - Keyword Planner dapat menunjukkan biaya rata-rata yang akan dikeluarkan untuk sebuah iklan jika kamu ingin muncul dalam pencarian untuk kata kunci tersebut.
  • Mengelompokkan keywords - Dalam Keyword Planner, kamu dapat menyesuaikan kata kunci pilihan ke dalam berbagai kategori yang terkait dengan bisnis kamu.
  • Membuat campaign tepat sasaran - Dengan tool ini, kamu dapat membuat campaign tepat sasaran berdasarkan temuan kata kunci yang kuat yang akan menarik audiens kamu. Perlu diperhatikan bahwa terdapat faktor lain yang dapat menentukan seberapa sukses campaign pencarian, di antaranya biaya iklan, produk, dan buyer persona

Bagaimana Cara Google Keyword Planner Bekerja?

Untuk mengakses Keyword Planner, kamu perlu menggunakan Expert Mode di Google Ads. Keyword Planner tidak dapat diakses jika akunmu menggunakan Smart Mode yang khusus ditujukan untuk membuat Smart Campaign. 

Pastikan kamu sudah melengkapi account setup dengan memasukkan informasi penagihan. Untuk mencoba tool ini, kamu hanya perlu set up campaign tanpa menjalankan campaign secara aktif.

Cara Menggunakan Google Keyword Planner

7 Langkah Cara Menggunakan Google Keyword Planner

Berikut 7 langkah cara menggunakan Google Keyword Planner:

#1 Buka Google Ads

Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 1

Klik ‘Get Started’, setelah itu kamu akan diminta untuk login ke akun Google. Jika kamu sudah memiliki akses ke akun Google Ads, kamu akan menemukan beberapa list pilihan akun Google Ads. Jika kamu belum memiliki Google Ads, kamu dapat membuat akun Google Ads baru. 

#2 Pilih menu “Tools” dan klik opsi “Keyword Planner”

Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 2
Pilih menu "tools".
Cara Menggunakan Google Keyword Planner - 2
Google Keyword Planner menyediakan 2 opsi untuk riset keyword.

Kamu akan menemukan dua opsi berbeda, yaitu:

1. Discover new keywords: Opsi ini dapat membantumu menjangkau orang-orang yang tertarik dengan produk atau layanan bisnismu.

2. Get search volume and forecasts: Opsi yang dapat membantu untuk mengetahui volume pencarian dan metrik historis lainnya untuk keywords yang kamu target, serta perkiraan tentang kinerja keyword tersebut di masa mendatang.

 #3 Discover new keywords

opsi discover new keyword di Google Keyword Planner

Opsi ini berguna apabila kamu ingin mencari ide keyword baru. Untuk menggunakan opsi ini, kamu bisa memulainya dengan dua cara:

1. Start with a keyword

Jika kamu memilih fitur ini, kamu perlu memasukkan kata atau frasa yang mendeskripsikan produk atau layanan bisnismu (misalnya, “kemeja” atau “kemeja pria”). Pilihan ini memungkinkan kamu untuk mengakses basis data kata kunci internal Google untuk berbagai industri.

Tips: Kamu bisa memasukkan beberapa keywords ke dalam bagian ini. Caranya, kamu hanya tinggal letakkan tanda koma setelah setiap keyword, lalu tekan enter. Contohnya, jika kamu memiliki bisnis hijab, kamu bisa memasukkan istilah seperti 'kerudung wanita' dan 'hijab pashmina' dalam kolom pencarian. Pastikan kata kunci yang kamu cari relevan dengan bisnismu.

2. Start with a website

Fitur ini dapat kamu gunakan apabila kamu ingin mencari ide kata kunci dari website yang menyediakan produk atau layanan yang sama dengan bisnismu. 

Di fitur ini terdapat dua pilihan pencarian, yaitu (1) Use the Entire Site: Keyword Planner akan mencari keyword menggunakan situs website secara keseluruhan, dan (2) Use Only This Page: Keyword Planner hanya akan mencari keyword dari halaman URL yang kamu masukkan.

Setelah itu, kamu bisa klik ‘Get Results’ dan Google Keyword Planner akan menampilkan berbagai pilihan keywords yang bisa kamu gunakan.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

#4 Get search volume and forecast

Get search volume and forecast option - Google Keyword Planner
Opsi "Get search volume and forecast" di Google Keyword Planner.

Opsi ini sangat berguna jika kamu sudah memiliki daftar kata kunci dan hanya ingin memeriksa volume pencariannya. Opsi ini tidak akan membantu kamu menghasilkan ide kata kunci baru. Untuk menggunakannya, kamu perlu salin dan tempel daftar kata kunci ke dalam kolom pencarian, kamu juga bisa upload daftar kata kunci dalam format .csv, setelah itu klik 'Get Started'.

Kamu akan melihat hasil kata kunci yang sama dengan yang kamu lihat saat menggunakan fitur Discover New Keywords.

Perbedaannya adalah kamu hanya mendapatkan data tentang kata kunci yang kamu masukkan dan Google akan memprediksi berapa banyak klik dan tayangan yang akan didapatkan dari kata kunci tersebut.

#5 Filter dan urutkan daftar keyword

Di bagian atas keyword results page, kamu akan menemukan empat opsi targeting, yaitu lokasi, bahasa, search networks, dan periode tanggal.

1. Locations (lokasi)

Pilih negara tujuan targeting pemasaran kamu. 

2. Language (bahasa)

Kamu perlu memilih bahasa yang sesuai dengan kata kunci yang kamu cari. 

3. Search networks

Pilihan ini berguna apabila kamu ingin beriklan hanya di Google Search atau Google sekaligus mitra pencariannya. Termasuk pula properti Google seperti YouTube. Sebaiknya, gunakan opsi hanya 'Google'.

4. Date range

Di bagian ini, kamu dapat memilih periode tanggal tertentu atau kamu bisa membiarkannya sebagai settingan default yaitu 12 bulan.

Setelah itu, kamu bisa menambahkan filter. Berikut beberapa filter yang bisa kamu gunakan:

1. Keyword

Di filter ini, kamu bisa menentukan apakah keyword results page akan menunjukkan keywords yang mengandung kata atau frasa tertentu atau tidak. 

Misalnya, apabila kamu menjual hanya hijab polos, kamu bisa pilih opsi 'doesn't contain' lalu masukan frasa 'hijab motif'. Dengan begitu, keyword results page hanya menampilkan kata kunci yang berkaitan dengan hijab polos. 

2. Competition

"Competition" menunjukkan seberapa kompetitif penempatan iklan untuk sebuah kata kunci secara spesifik untuk lokasi dan opsi Search Network yang telah kamu pilih. Di opsi ini, kamu bisa menentukan apakah kamu ingin mencari keyword dengan kata kunci rendah, sedang, atau tinggi. Hal ini sangat berguna apabila kamu ingin menjalankan iklan PPC. 

Tingkat persaingan—rendah, sedang, atau tinggi— ditentukan oleh jumlah bidding dari setiap kata kunci relatif terhadap semua kata kunci di seluruh Google. Jika Google tidak memiliki cukup data, maka akan muncul tanda hubung (-).

Perlu diingat bahwa Google Keyword Planner dirancang 100% untuk Google Ads bukan untuk SEO. Jadi, skor "Competition di sini hanya mengacu pada persaingan Google Ads, bukan seberapa kompetitif kata kunci dalam hasil pencarian organik Google. 

3. Exclude Keywords in My Account

Filter ini menyisihkan kata kunci yang telah digunakan di Google Ads.

4. Exclude Adult Ideas

Filter ini menghapus kata kunci yang ditautkan ke konten dewasa dari pencarian.

5. Avg. Monthly Searches

Ini berguna untuk memfilter kata kunci dengan volume pencarian yang tinggi. Sebaiknya, kamu juga memfilter kata kunci yang tidak mendapatkan banyak pencarian.

6. Ad Impression Share

“Ad impression share” adalah perolehan jumlah tayangan iklanmu dibagi dengan jumlah total tayangan yang diperoleh iklan lain untuk kategori serupa. Metrik ini dapat membantu kamu mengidentifikasi peluang potensial yang dimiliki sebuah kata kunci untuk mendapatkan impressions dan clicks. Filter ini hanya berlaku untuk Google Ads dan bukan untuk SEO.

7. Top of Page Bid

Filter ini menunjukkan estimasi besaran biaya yang akan kamu bayar agar iklanmu muncul di bagian atas halaman untuk kata kunci tersebut.

Jika kamu hanya ingin menargetkan kata kunci yang dicari oleh calon pembeli, kamu dapat menetapkan besaran bid ke harga tertentu.

#6 Analisis daftar keyword di “Keyword Ideas”

Setelah filter kata kunci, kamu bisa mulai menganalisis daftar kata kunci. Berikut merupakan beberapa istilah yang terdapat di bagian "keyword Ideas".

1. Keyword (by relevance): Ini adalah daftar kata kunci yang dianggap Google paling relevan dengan kata kunci atau URL yang kamu masukkan.

2. Avg. monthly searches: Frekuensi rata-rata orang menelusuri kata kunci dan istilah serupa berdasarkan rentang bulan, lokasi, dan Search Network settings. 

3. Competition: Ingat, "Competition" di Google Keyword Planner tidak ada hubungannya dengan kompetisi di hasil pencarian organik (SEO). "Competition" di bagian ini hanyalah jumlah pengiklan yang menawar (bidding) kata kunci tersebut. Untuk bisnis kecil, umumnya disarankan untuk memfilter tingkat kesulitan sedang hingga rendah, karena cenderung memiliki saran bidding yang lebih rendah. Dengan cara itu, pemilik bisnis dapat menghasilkan lebih banyak dengan budget terbatas.

4. Three month change: Istilah ini menunjukkan perubahan tiga bulan dalam tren pencarian dengan membandingkan data bulan terakhir dengan data dari dua bulan sebelumnya.  Contohnya, jika bulan terakhir adalah November, maka data November akan dibandingkan dengan September untuk menunjukkan perubahan volume selama tiga bulan. 

5. Top of Page Bid: Semakin tinggi bid yang ditampilkan, semakin menguntungkan traffic-nya. 

#7 Pilih keyword yang paling relevan dengan bisnismu

Nah, sekarang kamu sudah tahu fungsi dari setiap fitur di Keyword Planner. Sekarang, waktunya untuk langkah terakhir yaitu mencari keywords yang relevan dengan bisnismu.

Sebaiknya kamu menggunakan fitur 'Discover new keywords' karena opsi ini adalah cara terbaik untuk menemukan kata kunci baru di Google Keyword Planner.

Pertama-tama, tentukan kata kunci yang tidak terlalu spesifik tapi juga tidak terlalu luas. Pilih yang paling bisa mendeskripsikan produkmu. 

Misalnya, kalau kamu memiliki bisnis sepatu sandal, sebaiknya kamu tidak menggunakan keyword 'sepatu' karena terlalu luas. Jangan pula menggunakan kata kunci 'sepatu olahraga nyaman berwarna hitam' yang mana terlalu spesifik. Akan tetapi, kata kunci 'sepatu olahraga' bisa menjadi pilihan yang tepat. Setelah menentukan kata kunci, kamu bisa klik 'Get Started'.

Tips Menggunakan Google Keyword Planner

tips sukses menggunakan Google Keyword Planner

Pilih keyword terbaikmu dengan melakukan beberapa tips berikut:

#1 Manfaatkan filter untuk optimasi budget dan targeting audiens

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mempelajari bahwa terdapat berbagai filter yang dapat digunakan di Google Keyword Planner. Filter ini dapat berguna untuk menentukan audiens yang tepat dan mengoptimalkan budget yang ada. 

Walaupun tujuan filter adalah untuk menyortir daftar atau laporan kata kunci, ingatlah untuk tidak menetapkan terlalu banyak batasan. Semakin kamu menjadi lebih familiar dengan berbagai kata kunci di industri bisnismu dan opsi pemfilteran yang tersedia, kamu akan mulai menemukan filter mana yang paling cocok untuk bisnismu.

#2 Bidding branded keyword

Branded keywords adalah frasa yang terkait langsung dengan merek, produk, dan layanan bisnismu. Jenis kata kunci ini dapat ditemukan melalui media sosial dan search engine.

Ada tiga jenis branded keyword menurut sproutsocial.com, (1) Nama brand: contoh ‘Coca Cola’ dan ‘RevoU’, (2) Nama produk: contoh ‘Galaxy Z Flip’ dan ‘Diet Coke’, (3) Nama brand salah eja: contoh ‘Spotifi’ dari Spotify dan ‘Fruit Loops’ dari Fruit Loops.

Kenapa kita perlu bidding keyword merek kita sendiri? Ini beberapa alasan mengapa kamu harus mulai bidding menggunakan branded keywords:

1. Meningkatkan kesempatan brand kamu untuk muncul beberapa kali di search result page (SERP), sehingga kamu dapat mendominasi halaman pencarian. 

2. Mengatur informasi apa yang ingin kamu sampaikan yang akan muncul di halaman pencarian sehingga menarik audiens untuk mengunjungi website-mu. Misalnya, kamu dapat menyampaikan harga promo produkmu.

3. Mengurangi kemungkinan brand kompetitor muncul di hasil pencarian brand milikmu. Hal itu mungkin saja terjadi jika kompetitor bidding iklan menggunakan keyword brand bisnismu.

4. Branded keyword biasanya memiliki biaya yang rendah. Apabila brand bisnismu sudah dikenal, menggunakan branded keyword merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan CTR dan Quality Score yang tinggi dengan harga bid yang cenderung murah.

5. Brand keyword bisa membawa peluang untuk meningkatkan conversion. Orang menelusuri branded keyword bisnismu karena sudah mengenal produkmu. Mungkin mereka pernah membeli ataupun mendengar testimoni dari teman. Karena itu, mereka tergolong calon pelanggan potensial yang sudah berniat melakukan konversi, seperti bertransaksi di website-mu.

#3 Curi ide keyword dari kompetitor

Kamu dapat menemukan ide keyword dari kompetitor dengan memasukkan URL website kompetitor di Keyword Planner.

riset ide keyword untuk Google Ads

#4 Atur lokasi pencarian

Google Keyword Planner punya filter location yang mencakup tingkat negara sampai kota. Hal ini sangat berguna terutama apabila kamu ingin menjalankan  iklan PPC yang targeting audiens lokal. 

#5 Perhatikan negative keyword

Negative keywords adalah jenis kata kunci yang mencegah iklan kamu muncul untuk hasil pencarian kata atau frasa tertentu. Iklan kamu tidak ditampilkan kepada siapa pun yang menelusuri frasa tersebut.

Hal ini sangat berguna untuk mengeliminasi keywords yang tidak relevan dengan jasa atau produk milik bisnismmu. Misalnya, kamu hanya menjual sepatu ukuran dewasa, lalu kamu menggunakan kata kunci 'sepatu olahraga' di Keyword Planner. Kamu akan menemukan kata kunci lain seperti 'sepatu olahraga anak' yang mana tidak relevan dengan produk yang kamu tawarkan. Kamu dapat menambahkan kata kunci tersebut ke dalam opsi negative keywords sehingga iklanmu tidak akan muncul dengan pencarian menggunakan keyword tersebut.

Itu dia cara menggunakan Google Keyword Planner. Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi mencari keyword untuk mengiklankan bisnismu di Google Ads. 

Jangan lupa untuk menggunakan fitur filter, gunakan branded keyword, eliminasi keyword yang tidak relevan menggunakan negative keyword, dan cari ide keyword dari kompetitor. Semakin sering kamu mengeksplorasi keywords di Google Keyword Planner, semakin familiar dan mahir kamu menemukan keywords yang tepat untuk bisnismu!

Evita Fitriyah
Evita is a tourism graduate who discovered her passion in digital marketing. Working as a Digital Marketing Consultant, she has been helping more than +30 local brands to develop online marketing strategies. Aside from her daily hustle, she is a home workout athlete and aspiring writer.
Menu