Apa itu Web Service?
Internet berfungsi untuk menghubungkan satu komputer dan lainnya agar bisa berinteraksi. Namun proses pertukaran informasi tak bisa bekerja begitu saja tanpa adanya sebuah sarana. Maka dari itu dikembangkanlah web service.
Dirangkum dari berbagai sumber, web service adalah sarana atau metode standar untuk memungkinkan dua perangkat, sistem, atau aplikasi dengan bahasa yang berbeda bisa saling bertukar data dengan bantuan jaringan internet.
Hal ini karena web service menggunakan format XML (Extensible Markup Languange) untuk pertukaran data. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan bahwa 2 sistem dengan bahasa berbeda, yaitu Python dan Java, bisa saling berinteraksi karena adanya web service.
Tanpa ada web service, sistem berbahasa Python tidak bisa dipahami oleh sistem dengan bahasa Java.
Manfaat Web Service
Jika dipecah, berikut ini manfaat web service:
- Memungkinkan dua sistem atau aplikasi dengan bahasa pemrograman berbeda saling berinteraksi dan bertukar data apapun, termasuk dokumen yang kompleks.
- Bisa diakses melalui jaringan internet maupun intranet.
- Integrasi antar sistem lebih mudah.
- Memungkinkan user untuk menjeda layanan saat tidak digunakan, lalu menyambungkannya lagi saat pemakaian layanan dilanjutkan (operasi sinkron).
- Memungkinkan user melakukan dua fungsi atau tugas dalam aplikasi, atau yang disebut operasi asinkron.
- User bisa menjalankan fungsi atau prosedur dari jarak jauh.
Alur Kerja Web Service
Cara kerja web service bisa dilihat pada gambar sederhana di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan proses client-server, di mana komputer user disebut dengan client dan perangkat yang menyediakan layanan disebut server.
Pada gambar tersebut juga bisa terlihat bagaimana web service bekerja. Pertama-tama, user menggunakan browser akan mengirimkan request atau permintaan kepada server dengan bantuan internet. Request ini bisa berupa apa saja, misalnya booking tiket di ticketing website atau pencarian dengan keyword “berita terbaru” di search engine.
Browser yang digunakan oleh user bisa saja dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang berbeda, misalnya Java. Begitu juga dengan situs booking tiket yang menggunakan bahasa lain, misalnya Python.
Namun dengan bantuan web service, user bisa mengakses situs tersebut tanpa ada kendala. Hal ini karena data yang diterima oleh web service merupakan bahasa perantara yang disebut XML.
Ketika server mengirimkan respons, data kembali diterjemahkan oleh web service menjadi XML sebelum diteruskan ke user.
Contoh Web Service
Web service umumnya digunakan pada aplikasi atau sistem yang besar dan kompleks. Salah satu contohnya adalah Google Maps.
Google Maps biasanya digunakan untuk mengetahui rute dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memperlihatkan tempat dan lalu lintas pada lokasi tertentu.
Misalnya, Dinda ingin melakukan perjalanan dari rumahnya di Bekasi Utara ke sebuah mall di Jakarta Utara. Dinda melakukan request dengan menginput lokasinya saat ini dan alamat yang dituju.
Dengan bantuan internet, request tersebut diterima oleh web service dalam bentuk XML. Request dilanjutkan ke server dan memperlihatkan informasi rute terbaik untuk sampai ke lokasi tujuan.
Setelah data dikumpulkan, server mengirimkan informasi atau respons tersebut ke web service. Masih dalam format XML, web service mengirimkan respons tersebut ke perangkat Dinda untuk ditampilkan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan API dan web service?
Web service dan API (Application Programming Interface) kerap dibahas berbarengan karena memiliki fungsi yang hampir mirip.
Dikutip dari Altex Soft, API adalah sekumpulan fungsi dan prosedur perangkat lunak yang memungkinkan transmisi data antara semua jenis produk perangkat lunak (software), dan bisa berfungsi baik secara online maupun offline.
Misalnya, pada contoh Google Maps di atas. Google Maps menggunakan API yang berbeda untuk menampilkan fitur peta, rute, dan tempat pada suatu lokasi.
API memberikan izin kepada developer untuk mengakses informasi user Google Maps, dan mengumpulkan data tersebut dalam format XML atau JSON.
Data yang dikumpulkan bisa diberikan ke user. Misalnya, jika user aktif melakukan perjalan, dalam sebulan sekali Google Maps akan memberikan laporan via e-mail ke user yang berisi tempat-tempat yang dikunjungi.
Sementara web service merupakan bagian dari API yang hanya bisa diakses menggunakan jaringan internet, dan format bahasa yang digunakan hanyalah XML.
