top of page

Pseudocode

Pseudocode adalah cara penulisan kode dan algoritma menggunakan bahasa umum yang digunakan sehari-hari sehingga lebih mudah dipahami, terutama bagi orang tanpa latar belakang programming.

software-engineer

Apa itu Pseudocode?

Apa itu pseudocode
Apa itu Pseudocode

Bagi programmer dan developer, berurusan dengan kode merupakan makanan sehari-hari saat mengembangkan sebuah program. Kode-kode ini ditulis dengan bantuan bahasa pemrograman seperti Javascript, Python, dan SQL. 

Agar program bisa berjalan, kode atau instruksi yang dimasukkan harus sesuai dengan aturan bahasa pemrograman. Kesalahan karakter bisa membuat program tak berjalan.

Dalam prosesnya, programmer juga menggunakan pseudocode untuk menjelaskan cara kerja atau blueprint dari sebuah program. 

Pseudocode adalah cara penulisan kode dan algoritma menggunakan bahasa umum yang digunakan sehari-hari sehingga lebih mudah dipahami. Karena itu pseudocode juga disebut sebagai false code atau representation code.

Biasanya bahasa yang digunakan dalam pseudocode adalah bahasa Inggris sederhana, tapi bisa juga dengan bahasa Indonesia atau bahasa lain. Tujuannya agar siapapun yang tidak memiliki latar belakang programming bisa memahami sebuah program dan menjalankannya dengan benar.

Fungsi Pseudocode

Fungsi utama dari pseudocode adalah agar sebuah blueprint program bisa dipahami dengan baik, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki latar belakang programming. Hal ini akan sangat membantu pemula dalam belajar mengembangkan sebuah software.

Selain itu, berikut kegunaan pseudocode:

  • Digunakan sebagai alat untuk membuat, mendesain, atau merencanakan prototipe dan algoritma.
  • Merepresentasikan algoritma pada diagram flowchart dan UML, di mana keduanya hanya berfokus pada penataan langkah-langkah dalam bentuk grafis.
  • Memberikan gambaran yang jelas dan ringkas mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu proses atau algoritma, sehingga membuat fase konstruksi kode lebih mudah bagi programmer.
  • Sebagai dokumentasi kasar suatu program 
  • Membantu mengetahui bug program sebelum algoritma atau kode mulai dituliskan.

Contoh Pseudocode

Berikut ini dua contoh pseudocode sederhana yang bisa digunakan untuk belajar software engineering

#1 Menyeleksi nilai murid yang tidak ikut remedial

Pseudocode digunakan untuk menyeleksi murid yang ikut remedial. Aturannya adalah murid yang mendapatkan nilai 60 ke atas, maka dianggap lulus. Sedangkan anak dengan nilai kurang dari 60 dinyatakan remedial.

Maka pseudocode-nya tertulis:

If student's grade is greater than or equal to 60

Print "passed"

else

Print "failed"

#2 Menghitung rata-rata dari lima data

Untuk membuat pseudocode menghitung rata-rata dari lima data, maka data tersebut harus dimasukkan terlebih dahulu. Misalnya data tersebut berisi angka: 20, 10, 5, 15, dan 40. 

Setelah data di-input, lakukan penghitungan dengan cara menambah semua data terlebih dahulu lalu dibagi lima. 

Penulisan pseudocode-nya adalah sebagai berikut:

START

INPUT five numbers and store them in variables num1, num2, num3, num4, and num5

CALCULATE the sum of the five inputted numbers and store them in variable sum

CALCULATE the average of the five inputted numbers and store them in variable avg

PRINT the value of the variable avg

END

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa saja ciri-ciri pseudocode?

Sebelum membuat blueprint program menggunakan pseudocode, perlu diketahui ciri-ciri dari pseudocode. Ciri-ciri yang paling menonjol adalah pseudocode ditulis dengan bahasa manusia sederhana yang mudah dipahami, baik itu bahasa Inggris, Indonesia, atau bahasa lain. 

Pseudocode juga memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Tidak mengandung sintaks seperti dalam bahasa pemrograman. Sintaks adalah sekumpulan aturan yang menentukan karakter apa saja yang valid sehingga program atau sistem bisa dijalankan. 
  • Karena ditulis dengan bahasa manusia, tidak perlu memusingkan karakter unik seperti tanda kurung, titik dua, dan titik koma.
  • Pseudocode tidak bisa dibaca oleh komputer, karena fungsinya untuk dibaca oleh manusia. 
  • Disusun dalam bentuk baris atau urutan permasalahan, dan setiap baris hanya boleh berisi satu pernyataan. 

Bagaimana cara menulis pseudocode?

Cara menulis pseudocode sendiri berbeda-beda tergantung pada tujuannya. Namun tetap ada aturan yang harus diikuti agar pseudocode bisa dibaca.

Dirangkum dari Geeks for Geeks, berikut ini tahapan membuat pseudocode serta aturan yang harus diikuti:

  1. Mulai dengan menuliskan isi dari pseudocode yang dibuat. Misalnya, pseudocode menjelaskan tahapan dari program yang memungkinkan user memeriksa nomor bersifat ganjil atau genap. 
  2. Gunakan aturan penamaan kalimat yang sesuai, misalnya, CamelCase untuk metode, huruf besar untuk konstanta, dan huruf kecil untuk variabel. Hal ini agar pembaca bisa membedakan antara ketiganya. 
  3. Gunakan penamaan konvensi yang sederhana dan sesuai dengan yang ada dalam program. 
  4. Gunakan konstruk notasi seperti yang digunakan dalam pemrograman, agar penjelasan yang ada pada blueprint relevan seperti pada program. Konstruk notasi yang digunakan yaitu if-then-else, for, while, cases, sequence, dan repeat-until.
  5. Jabarkan setiap konstruk yang ada dalam program dengan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti. Hal ini membantu pembaca memahami kontrol keputusan dan mekanisme eksekusi program. 
  6. Jangan memasukkan terlalu banyak istilah teknis. Pastikan pseudocode mudah dipahami meski ada beberapa istilah yang diambil dari pemrograman.
Konstruk pseudocode
6 Konstruk Pseudocode yang umum digunakan

Mulai karirmu dalam

software-engineer

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS
bottom of page