MongoDB

MongoDB adalah sistem manajemen database jenis NoSQL yang bersifat open source dan efektif untuk penyimpanan data skala besar. 

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Apa itu MongoDB?

apa itu MongoDB, arti MongoDB, pengertian MongoDB, definisi MongoDB, MongoDB adalah

MongoDB adalah sistem manajemen database jenis NoSQL yang bersifat open source dan efektif untuk penyimpanan data skala besar. 

Berbeda dari database relasional, MongoDB menggunakan struktur dokumen dan koleksi, memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam menangani berbagai jenis data. Ini sangat berguna dalam data analytics karena kemampuannya mengelola volume data yang besar dengan efisien. 

Dalam cara kerja MongoDB, sistem ini mengadopsi BSON (Binary JSON) untuk penyimpanan data. BSON juga mendukung tipe data yang lebih beragam dibandingkan JSON tradisional, memfasilitasi proses penyimpanan dan pengambilan data yang lebih cepat dan efisien.

Fitur tersebut menjadikannya solusi ideal untuk aplikasi yang memerlukan penanganan data besar dan kompleks, serta memungkinkan adaptasi yang cepat terhadap kebutuhan data yang terus berkembang.

Keunggulan MongoDB

MongoDB memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan data analyst dan developer:

  • Kecepatan Tinggi: menawarkan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan relational database tradisional, memungkinkan pengambilan data yang lebih cepat dan efisien, terutama dalam lingkungan dengan volume data besar.
  • Dukungan untuk Kueri Ad-hoc: memungkinkan pengguna untuk menjalankan query ad-hoc, yaitu query yang tidak ditentukan atau diprediksi saat mendesain database. Fitur ini memberikan fleksibilitas luar biasa dan sangat berguna dalam lingkungan data yang dinamis dan tidak terstruktur. Pengguna dapat dengan mudah melakukan query yang kompleks dan bervariasi sesuai kebutuhan mereka pada saat itu.
  • Fleksibilitas: sebagai database system NoSQL, MongoDB sangat cocok untuk menangani data terstruktur maupun tidak terstruktur, memberikan keleluasaan lebih dalam pengelolaan berbagai jenis data. 
  • Sharding: dengan fitur sharding, MongoDB dapat mengatasi masalah kinerja server saat menangani dataset besar, membagi dan mendistribusikan data ke beberapa server untuk proses yang lebih efisien.
  • Dukungan Teknis: menawarkan dukungan teknis profesional, memberikan akses langsung ke para ahli untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan berbagai masalah teknis yang mungkin dihadapi.

Kekurangan MongoDB

Meskipun MongoDB memiliki banyak keunggulan, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:

  • Joins yang Rumit: MongoDB tidak mendukung operasi joins seperti database relasional, yang membuat penggabungan dokumen menjadi proses yang lebih kompleks dan memerlukan pendekatan manual atau solusi alternatif. 
  • Ketergantungan Tinggi pada Kualitas Indeks: kinerja MongoDB sangat bergantung pada kualitas indeks. Jika indeks tidak dirancang dengan baik atau mengandung kesalahan, ini dapat berdampak negatif pada kecepatan dan efisiensi akses data. 
  • Data Duplikat: MongoDB bisa mengalami masalah dengan data duplikat, yang dapat menyebabkan pengelolaan data menjadi kurang efisien dan meningkatkan kompleksitas dalam pengelolaan database.
  • Penggunaan Memori Tinggi: MongoDB memerlukan penggunaan memori yang tinggi, terutama karena cara penyimpanan dan pengelolaan data yang dilakukannya. Ini membutuhkan perhatian khusus dalam manajemen sumber daya sistem. 
  • Batas Ukuran Data dan Nesting: MongoDB membatasi ukuran dokumen hingga maksimal 16MB dan tidak memperbolehkan nesting lebih dari 100 level, yang bisa menjadi pembatasan dalam kasus penggunaan tertentu.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara install MongoDB? 

Untuk menginstal MongoDB, ikuti langkah-langkah berikut ini:

Di Windows:

  • Tentukan Build MongoDB: Pilih build MongoDB yang sesuai dengan versi Windows pengguna. Pastikan untuk memilih antara versi 32-bit atau 64-bit sesuai dengan sistem operasi di perangkat pengguna. 
  • Download MongoDB: Kunjungi halaman unduhan MongoDB dan download file .msi untuk Windows. 
  • Lakukan Instalasi: Buka file .msi yang telah diunduh dan ikuti petunjuk instalasi. Pilih direktori instalasi sesuai keinginan pengguna.
  • Konfigurasi dan Jalankan MongoDB: Setelah instalasi, buat direktori data dan konfigurasikan MongoDB. Jalankan mongod.exe untuk memulai server MongoDB.

Di MacOS:

  • Gunakan Homebrew: Jika belum terinstal, instal Homebrew, sebuah pengelola paket untuk MacOS.
  • Instal MongoDB: Buka terminal dan jalankan perintah brew tap mongodb/brew diikuti dengan brew install [email protected] (atau versi terbaru).
  • Jalankan MongoDB: Gunakan perintah brew services start mongodb/brew/mongodb-community untuk mulai menjalankan MongoDB.

Di Linux:

  • Tambahkan Repository MongoDB: Tergantung distribusi Linux pengguna, tambahkan repository MongoDB ke sistem pengguna.
  • Instal MongoDB: Gunakan manajer paket sistem pengguna untuk menginstal MongoDB. Misalnya, pada Ubuntu, pengguna bisa menggunakan perintah sudo apt-get install -y mongodb-org.
  • Jalankan MongoDB: Gunakan perintah sistem untuk memulai layanan MongoDB, seperti sudo systemctl start mongod pada sistem yang menggunakan systemd.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi