Apa itu Tipe Data dalam Pemrograman?
Data type atau tipe data adalah klasifikasi value suatu variabel yang membantu operasi komputer untuk mengenali nilai data tanpa menghasilkan output error.
Tipe data memudahkan program dalam mendeteksi berbagai jenis informasi. Ini juga termasuk memastikan sistem operasional dapat berjalan dan meminimalkan kesalahan (error).
Pada dasarnya, komputer hanya memahami bahasa biner (binary language) yaitu 1 dan 0. Agar komputer melakukan operasi yang lebih kompleks, perlu adanya tipe data yang bisa dipahami bahasa komputer atau bahasa pemrograman.
Dalam sistem pemrograman, data diklasifikasikan menjadi berbagai jenis. Ini bertujuan agar data dapat ditafsirkan, disusun, dan digunakan dalam software.
Fungsi Tipe Data
Tipe data berfungsi agar bahasa pemrograman mengetahui instruksi terhadap data yang akan diolah.
Data analyst menggunakan tipe data untuk mendefinisikan data yang berada di kolom atau baris tertentu.
Ketika menggunakan bahasa pemrograman, analyst memerlukan tipe data yang kompatibel sesuai dengan tipe function. Artinya, jika tipe data tidak cocok dengan function, bahasa pemrograman tidak akan bisa memprosesnya.
Sebagai contoh, karena tidak mengetahui tipe data, analyst meletakkan angka di tipe data yang seharusnya digunakan untuk kata/kalimat. Alhasil, bahasa pemrograman tidak mampu mengenali instruksi tersebut dan menampilkan hasil error.
Contoh lain misalnya, saat analyst memiliki dua elemen dari tipe data numerik, analyst menentukan operasi penambahan dan pengurangan. Sistem dapat menambah dan mengurangi data tanpa adanya error.
Sebaliknya, apabila analyst menggunakan operasi tersebut untuk tipe data teks, hasilnya akan error karena tipe data teks tidak bisa melakukan operasi penambahan atau pengurangan.
Macam-macam Tipe Data dan Contoh Tipe Data
Ada dua macam tipe data, yaitu tipe data primitif dan tipe data composite.
Tipe Data Primitive
Seperti namanya, tipe data primitive adalah tipe data sederhana. Tipe data ini bisa menyimpan satu nilai seperti digit, byte, atau karakter. Namun, tipe data primitif tidak bisa menjangkau data kompleks yang memiliki tingkat kerumitan tinggi.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa macam tipe data primitif:
#1 Integer
Integer atau bilangan bulat adalah tipe data primitif yang digunakan untuk angka tanpa pecahan. Artinya, tipe data ini tidak memiliki pecahan desimal. Bilangan bulat bisa berupa negatif atau positif.
Contoh: 46, 2, -202, 9857, -67.
Umumnya, bahasa pemrograman memiliki batasan (limit) angka minimal dan maksimal yang direpresentasikan sebagai bilangan bulat.
Misalnya, Java menetapkan ukuran bilangan bulat antara -2.147.483.648 dan 2.147.483.647.
#2 Floating Point
Floating point adalah tipe data numerik yang menyatakan angka dengan nominal pecahan. Contohnya: 98.5, 0.078, 9.35.
#3 Character
Character adalah tipe data yang digunakan untuk menyatakan satu angka, huruf, atau special character.
Contohnya: %, 5, q, @
#4 String
String adalah tipe data yang menyatakan rangkaian character, angka, atau simbol–dan selalu diperlakukan sebagai teks. Karena itu, meski dalam keadaan berbentuk numerik sekalipun, tipe data string tidak bisa dipakai untuk operasi perhitungan matematis.
Contohnya: “Halo, John Mayer!”, “087912345609”, “Lorem Ipsum Dolor Sit Amet”
#5 Boolean
Boolean adalah tipe data yang menyatakan true (benar) atau false (salah).
Contoh: Di Python, tipe data boolean punya memiliki nilai numerik 1 (untuk benar) atau 0 (untuk salah).
Tipe Data Composite
Berbeda dengan primitif, tipe data composite dapat mengelola data yang memerlukan tingkat pengolahan rumit. Tipe data ini terdiri dari gabungan beberapa tipe data lainnya.
Tipe data composite bisa terdiri dari beberapa tipe data primitif yang sama atau berbeda, terkadang disebut sebagai item, elemen, atau member. Berikut beberapa contoh tipe data composite:
#1 Array
Array dikenal juga dengan list. Array adalah tipe data yang menyatakan kumpulan dari beberapa elemen dalam urutan tertentu. Elemen dalam array memiliki jenis dan nilai sama.
Contoh array dalam baris atau kolom yang sama: melati, mawar, anggrek, lavender, kamboja.
#2 Object
Object adalah kumpulan data yang biasanya berbentuk function, struktur, variabel, atau kelas. Object digunakan saat ingin menyimpan lebih dari satu nilai untuk satu variabel.
Contoh: dalam satu form submission pengunjung website ada beberapa informasi, yaitu nama depan, nama belakang, usia, dan tanggal lahir.
Penutup
Dalam konteks pemrograman, tipe data adalah klasifikasi untuk menentukan jenis nilai yang dimiliki variabel. Tipe data berfungsi menempatkan variabel mana saja yang dapat diaplikasikan menggunakan operasi-operasi tertentu.
Misalnya, saat memiliki data berupa teks atau kalimat, operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan tidak bisa diterapkan.
Secara umum, ada dua jenis tipe data, yaitu primitive dan composite. Keduanya terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Tipe data primitive terdiri dari integer, floating point, character, string, dan boolean.
Sementara tipe data composite terdiri dari array, object, dan class.
FAQ (Frequently Asked Question)
Mengapa tipe data penting?
Dalam dunia bisnis, perusahaan perlu memahami cara mengolah dan memanfaatkan seluruh data pelanggan. Data yang dimanfaatkan dengan tepat berguna dalam strategi pengembangan bisnis di masa depan.
Seorang data analyst harus mengetahui tipe data agar bisa mengolah survei dan instrumentation.
Survei
Bisnis yang menyediakan produk/jasa sering kali membuat survei pelanggan. Survei sering dilakukan di sepanjang customer journey, mulai dari menganalisis kebutuhan hingga pengalaman membeli produk/layanan.
Data hasil survei umumnya akan berisi informasi-informasi seperti nama, usia, tanggal lahir, alamat e-mail, atau nomor telepon. Masing-masing informasi memiliki format yang berbeda (angka, huruf, atau karakter). Memahami tipe data memudahkan analyst dalam mengelompokkan informasi tersebut.
Instrumentation
Instrumentation adalah proses pelacakan behavioral data dari sumber data primer dan sinkronisasi data ke sistem penyimpanan internal atau eksternal. Proses instrumentation diawali dengan memutuskan fenomena apa saja yang ingin diketahui dan informasi yang ingin dikumpulkan.
Di sini, analyst berperan menentukan tipe data dari setiap informasi agar proses instrumentation berjalan lebih efisien dan meminimalkan kesalahan.