Apa itu Competitive Advantage?
Dirangkum dari berbagai sumber, competitive advantage adalah atribut atau hal yang membuat suatu company lebih unggul dibandingkan pesaingnya.
Atribut ini bisa beragam dan biasanya dipengaruhi oleh pengalaman customer. Misalnya, harga yang lebih terjangkau, kualitas lebih baik, branding dan strategi marketing yang efektif, copyright, layanan pelanggan yang memuaskan, dan distribusi yang lebih luas.
Tergantung pada atribut tunggal (unique selling point) yang ingin ditonjolkan, company bisa menawarkan produk atau layanan mereka dengan harga yang lebih tinggi atau lebih terjangkau.
Misalnya, dua brand makanan olahan daging ayam memiliki kualitas, rasa, dan harga yang tak jauh berbeda. Namun, salah satunya memiliki unique selling point yang sangat signifikan dengan pesaingnya, yaitu memiliki jenis olahan daging ayam yang lebih banyak.
Maka, ada kemungkinan customer lebih memilih brand yang memiliki variasi produk dibandingkan dengan yang tidak, meskipun produk tersebut memiliki harga yang sedikit lebih mahal.
Jenis-jenis Competitive Advantage
Dirangkum dari Investopedia dan Wall Street Mojo, berikut jenis-jenis competitive advantage:
#1 Comparative advantage
Comparative advantage adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membuat produk atau layanan yang lebih baik dari pesaingnya, dengan biaya modal yang lebih sedikit.
Jenis competitive advantage ini sering digunakan untuk membandingkan produk dari dua tempat atau negara yang berbeda.
Misalnya, mesin cuci yang dilengkapi fitur anti-kusut. Produk ini dibuat oleh produsen di dua negara berbeda, yaitu Amerika dan China.
Mesin cuci buatan Amerika dibanderol dengan harga yang lebih tinggi daripada mesin cuci buatan China, padahal fitur yang ditawarkan lebih sedikit. Perbedaan harga ini dikarenakan upah tenaga kerja di China lebih rendah dibandingkan dengan di Amerika.
Karena produk buatan China lebih murah, margin keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.
Selain lokasi geografis, comparative advantage juga bisa dipengaruhi oleh skala ekonomi dan sistem internal yang efisien.
#2 Differential advantage
Differential advantage digunakan oleh perusahaan yang memiliki penawaran atau layanan yang unik, yang tak bisa ditemukan pada pesaingnya. Karena keunikan dan inovasi yang ditawarkan, perusahaan tersebut bisa dianggap superior dan memimpin pasar.
Misalnya Apple. Apple terkenal karena memiliki produk yang inovatif, seperti sistem operasi iOS. Sistem operasi ini hanya ada pada iPhone dan gadget Apple lainnya. Berbeda dengan smartphone lain karena menggunakan sistem operasi yang umum, yaitu Android.
Selain itu iPhone juga dikenal memiliki kamera dan memori penyimpanan yang lebih luas dibandingkan smartphone pada umumnya. Sehingga walaupun harganya mahal, iPhone banyak diburu orang.
#3 Cost-based advantage
Jenis competitive advantage ini merujuk pada menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaingnya.
Cost-based advantage atau disebut juga dengan perang harga adalah salah satu tipe competitive advantage yang umum dan efektif. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan selama biaya modal atau produksi yang dikeluarkan rendah.
Contoh Competitive Advantage
Salah satu contoh competitive advantage yang paling sederhana dan mudah ditemui adalah perang harga antara toko A dan B.
Katakanlah kedua toko tersebut merupakan toko sembako yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga.
Meski menawarkan produk yang sama, harga yang ditawarkan berbeda.
Misalnya, harga jual telur 1 kg lebih murah di toko A, dengan selisih Rp 500, dibandingkan di toko B. Karena hal tersebut, orang-orang lebih memilih membeli telur di toko A.
Contoh di atas merupakan competitive advantage jenis cost-based advantage, karena ada dua pihak menjual produk yang sama namun harga berbeda.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana perusahaan dikatakan memiliki competitive advantage?
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan memiliki competitive advantage atau tidak, ada beberapa hal yang perlu diketahui lebih dulu:
- Siapa saja pesaing yang bergerak di market yang sama dengan perusahaan?
- Siapa target pasar perusahaan? Apakah orang-orang yang umum, atau orang-orang dengan permasalahan khusus (misalnya, moisturizer untuk remaja vs moisturizer untuk wanita usia 40).
- Apa dan bagaimana nilai atau manfaat tersebut diberikan kepada customer? Misalnya, membuat strategi marketing story telling di sosial media dan bekerja sama dengan influencer yang sesuai dengan buyer persona perusahaan.
Setelah menganalisis ketiga hal tersebut, perusahaan bisa menentukan competitive advantage apa yang diinginkan.