Buat Aplikasi AI 10X Lebih Cepat Tanpa Developer dengan Platform No-Code

This is some text inside of a div block.
This is some text inside of a div block.
This is some text inside of a div block.

Oleh: Anton Rifco

Ringkasan

  • Platform no-code dan low-code memungkinkan pembuatan aplikasi tanpa menulis kode, menghemat waktu dan biaya, serta dirancang untuk berbagai jenis pengguna.
  • Keuntungan utama platform low-code untuk bisnis adalah development yang disederhanakan, ramah bagi non-developer, prototyping cepat, dan efisiensi biaya.
  • Platform low-code sering digunakan untuk membuat tools internal, MVP, dan integrasi data untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Aplikasi AI dapat dibuat menggunakan platform low-code seperti Retool. Dimulai dari membuat project, mendesain tampilan UI, hingga integrasi data dan interaksi komponen.

Sekilas Tentang Platform No-Code & Low-Code 

Platform No-Code vs Low-Code

Dalam membangun aplikasi, khususnya untuk bisnis, kecepatan dan efisiensi adalah kunci kesuksesan. Salah satu cara mencapainya adalah dengan menggunakan platform no-code dan low-code.

Kedua platform ini memungkinkanmu membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode sehingga menghemat waktu dan biaya.

Lalu, apa perbedaan antara platform no-code dan low-code? Ada 3 perbedaan utama, yaitu:

  1. Target Pengguna
  • Low-Code: Dirancang untuk technical users seperti developer, maupun pengguna yang nyaman untuk belajar sedikit coding
  • No-Code: Ditujukan untuk business users yang tidak memiliki pengalaman coding, dan ingin membuat aplikasi sederhana.
  1. Kustomisasi
  • Low-Code: Memungkinkan penyesuaian komponen dengan sedikit hand-coding.
  • No-Code: Merupakan sistem tertutup dengan kustomisasi yang terbatas.
  1. Fleksibilitas
  • Low-Code: Lebih fleksibel untuk integrasi yang kompleks.
  • No-Code: Hanya mendukung drag-and-drop tanpa coding sama sekali.

Apa Manfaat Platform No-Code & Low-Code untuk Bisnis?

Jika dibandingkan dengan platform heavy code, platform no-code dan low-code memiliki berbagai keunggulan dan manfaat signifikan untuk bisnis, seperti:

  1. Development yang disederhanakan. Platform ini menggunakan tools dan interface drag-and-drop sehingga tidak memerlukan banyak coding dan mempercepat proses development.
  2. Ramah bagi Non-Developer, karena mudah diakses oleh pengguna tanpa pengalaman coding dan memungkinkan untuk kolaborasi antar tim dalam bisnis.
  3. Prototyping lebih cepat. Dengan kode yang otomatis melalui drag-and-drop, iterasi kode dan penerapan ke aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini memungkinkan bisnis dapat merespons kebutuhan customer dan perubahan pasar dengan cepat.
  4. Efisiensi biaya, terutama di tahap awal pengembangan aplikasi (MVP), karena tim developer yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan platform heavy code. Namun, seiring pertumbuhan pengguna aplikasi berbasis no-code atau low-code, biaya yang diperlukan cenderung meningkat.

Dengan memahami dan memanfaatkan platform no-code dan low-code, bisnis dapat mengoptimalkan pengembangan aplikasi dengan lebih cepat, efisien, dan hemat biaya, sambil tetap menjaga fleksibilitas dan kemampuan kustomisasi yang diperlukan untuk integrasi yang kompleks.

Contoh Penggunaan Platform Low-Code dalam Bisnis

  1. Internal tools, seperti Sales Dashboard, Business Intelligence Dashboard, Inventory Management, hingga HR Management (seperti sistem Absensi).
  1. Membuat MVP dan prototype, agar bisa mendapat feedback dari customer dengan lebih cepat sehingga produk bisa disesuaikan dengan kebutuhan customer sebelum launching.
  1. Integrasi data dengan berbagai sistem dan sumber data untuk menciptakan workflow yang lancar dan terintegrasi.

    Misalnya, menggabungkan aplikasi dengan data CRM, sales, dan sistem manajemen lainnya sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berdasarkan data.

Contoh kasus lainnya adalah situasi di mana tim Data Engineering berupaya membangun integrasi yang memungkinkan transfer data antara berbagai sistem database.

Langkah-Langkah Membuat Aplikasi AI dengan Platform Low-Code

Berikut ini adalah panduan lengkap untuk membantumu membuat aplikasi AI dengan platform low-code, yaitu Retool.

Retool adalah platform pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat aplikasi dengan cepat tanpa perlu menulis kode.

Retool memiliki kapabilitas berikut:

  1. Membuat aplikasi menggunakan UI drag-and-drop.
  2. Mengintegrasikan berbagai sumber data, seperti database, API, email, dan lainnya.
  3. Mengotomatisasi proses bisnis dengan UI yang terintegrasi dengan sumber data dan trigger tertentu.

Dalam artikel ini, kamu akan belajar cara membuat chatbotChat with Your Doc” untuk membaca informasi suatu dokumen spesifik.

Step 1: Buat Project di Retool

  • Buat project baru pada menu “Apps”, klik “Create”, dan pilih jenis app yang ingin dibuat.

    Karena “Chat with Your Doc” adalah aplikasi berbasis web, maka pilih “App”.
  • Buat Resource baru dan tambahkan sumber data yang akan digunakan dalam aplikasi.

    Pada menu Resources, klik “Create New” dan pilih jenis sumber data yang sesuai. Dalam “Chat with Your Doc”, tidak ada sumber data yang diintegrasikan.

Step 2: Desain Tampilan UI Aplikasi

Pada halaman project App yang telah dibuat, terdapat canvas kosong yang menjadi tempatmu mendesain UI aplikasi.

Di halaman ini, terdapat beberapa menu seperti:

  • Add UI, untuk menambahkan elemen UI ke canvas dengan cara drag-and-drop. Setiap elemen memiliki pengaturan di bagian kanan untuk menentukan jenis interaksi, seperti klik atau input data.
  • Component Tree, menampilkan hierarki dari semua komponen yang ada di dalam aplikasi. Ini membantu dalam mengelola dan mengatur komponen-komponen yang telah ditambahkan.
  • Code, digunakan untuk menambah query atau logika secara manual. Ini memungkinkan adanya interaksi dan fungsi tertentu pada komponen.
  • Code Search, memungkinkan pencarian kode dalam project, memudahkanmu untuk menemukan dan mengedit bagian kode tertentu.
  • State, menampilkan dan mengelola variabel state yang digunakan dalam aplikasi.
  • Releases and History, menyediakan riwayat perubahan dan versi dari aplikasi sehingga kamu dapat melihat perubahan dan memulihkan versi sebelumnya jika diperlukan.
  • App Settings, untuk mengatur konfigurasi aplikasi seperti nama, deskripsi, dan pengaturan lainnya.

Untuk mendesain UI aplikasi, klik “Add UI” kemudian drag-and-drop komponen-komponen yang dibutuhkan.

Komponen yang dibutuhkan untuk "Chat with Your Doc":

  1. Buat 2 container, yaitu “Upload Your Doc” untuk upload dokumen dan “Chat with Your Doc” untuk chat dengan GPT-4 agar bisa mengekstrak informasi dokumen.
  2. Pada container “Upload Your Doc”, tambahkan “File Input” dan “Text” untuk menampilkan nama file. Klik menu “Code”, kemudian tambahkan variabel “uploaded_file”.
  3. Pada container “Chat with Your Doc”, tambahkan “Chat”
  4. Tambahkan “Button Group” untuk opsi “Upload” dan “Reset”

Step 3: Menghubungkan ke Sumber Data dan Menambah Interaksi Komponen

"Chat with Your Doc" memiliki data flow yang mencakup upload dokumen, konversi dokumen ke teks, dan interaksi chat dengan GPT-4 sebagai berikut.

Maka dari itu, perlu dilakukan pengaturan pada tiap-tiap komponen.

  1. File Name & File Input
  • Logika: Ketika tidak ada file yang diupload, maka nama file disembunyikan. Dan karena maksimal hanya 1 file yang diupload, maka jika file sudah diupload, komponen File Input disembunyikan.
  • Pengaturan: Pada menu “Appearance” > “Hidden”, tambahkan kode berikut pada komponen:some text
    • File name: {{ !uploaded_file.value }}
    • File input: {{ uploaded_file.value }}
  1. Reset Button
  • Logika: Ketika pengguna mengklik tombol Reset, data file yang diinput akan dihilangkan dan kembali ke kolom “File Input”
  • Pengaturan: Pada menu “Interaction”, tambahkan 2 pengaturan berikut.
  1. Upload Button

Terdapat 2 jenis alur yang dikerjakan oleh query yang berbeda, yaitu:

  • convertDoctoText: Mengubah file yang diinput menjadi teks
  • uploadDoc: Memasukkan data teks ke dalam vektor data base

#1 convertDoctoText

  • Logika: Ketika Upload, file yang diinput akan diubah menjadi teks dan mentrigger query uploadDoc.
  • Pengaturan: Buat Code AI Action menggunakan Retool AI dengan action “Convert document to text” dari variabel file input dan atur interaction sebagai berikut.

Di sisi lain, buat Code AI Action lain menggunakan Retool Vectors dengan action “Upsert Document” ke dalam Vector yang sudah dibuat.

Set Event Handler Success di “convertDoctoText” sebagai berikut. Ini berarti ketika file sukses diupload dan dikonversikan ke teks, ini akan mentrigger flow “uploadDoc”.

#2 uploadDoc

  • Logika: Setelah file diubah menjadi teks, data teks akan dimasukkan ke dalam vektor database.
  • Pengaturan: Buat Code AI Action menggunakan Retool Vectors dengan action “Upsert document” dengan Vector yang sudah dibuat. Pengaturannya dapat dilakukan seperti berikut.
  1. Chat Box

Logika: GPT-4 dapat merespons chat dan menyimpan history chat sebagai knowledge. Pengaturan:

  • Atur “Temperature” dengan skala 0-1 untuk mengatur seberapa kreatif atau eksak jawaban dari AI. Semakin mendekati 1 berarti semakin sesuai knowledge sedangkan semakin mendekati 0 berarti semakin kreatif (lebih rawan untuk halusinasi)
  • Ceklis “Use Retool Vector to provide more context to your query” agar ChatGPT dapat mengakses database yang sudah dibuat di Retool.
  • Pilih model GPT yang diinginkan, kemudian klik Run.
  1. Progress Bar/Progress Circle
  • Logika: Tanda loading tampil saat upload atau menunggu respons ChatGPT.
  • Pengaturan: Koneksikan variabel baru “runningProgress” pada komponen Upload dan Chat Box menggunakan Event Handler.

Step 4: Simpan dan Bagikan Akses Aplikasi secara Publik

Ketika aplikasi sudah selesai dibuat, klik “Share”. Kemudian, “Enable Public Link” dan copy link-nya.

Kamu bisa mengakses “Chat with Your Doc” yang sudah dibuat di artikel ini di sini.

Kesimpulan

Terdapat alternatif untuk membuat software, khususnya dalam membuat tools internal atau MVP dengan platform low-code dan no-code.

Dengan kapabilitas yang ada, kamu dapat membangun aplikasi yang bisa berinteraksi dengan GenAI melalui konsep RAG (Retrieval-Augmented Generation), di mana pengguna bisa berinteraksi dengan model AI menggunakan pengetahuan/informasi spesifik dari perusahaanmu.

Jika kamu ingin belajar membuat Aplikasi AI dengan Platform No-Code untuk dirimu sendiri maupun tim kamu, RevoU memiliki pelatihan AI yang dapat membantumu!

Cek silabus dan info pelatihan selengkapnya di AI for Digital Content Creation (untuk pribadi) atau AI Corporate Training (untuk tim).

Oleh: Anton Rifco

Ringkasan

  • Platform no-code dan low-code memungkinkan pembuatan aplikasi tanpa menulis kode, menghemat waktu dan biaya, serta dirancang untuk berbagai jenis pengguna.
  • Keuntungan utama platform low-code untuk bisnis adalah development yang disederhanakan, ramah bagi non-developer, prototyping cepat, dan efisiensi biaya.
  • Platform low-code sering digunakan untuk membuat tools internal, MVP, dan integrasi data untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Aplikasi AI dapat dibuat menggunakan platform low-code seperti Retool. Dimulai dari membuat project, mendesain tampilan UI, hingga integrasi data dan interaksi komponen.

Sekilas Tentang Platform No-Code & Low-Code 

Platform No-Code vs Low-Code

Dalam membangun aplikasi, khususnya untuk bisnis, kecepatan dan efisiensi adalah kunci kesuksesan. Salah satu cara mencapainya adalah dengan menggunakan platform no-code dan low-code.

Kedua platform ini memungkinkanmu membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode sehingga menghemat waktu dan biaya.

Lalu, apa perbedaan antara platform no-code dan low-code? Ada 3 perbedaan utama, yaitu:

  1. Target Pengguna
  • Low-Code: Dirancang untuk technical users seperti developer, maupun pengguna yang nyaman untuk belajar sedikit coding
  • No-Code: Ditujukan untuk business users yang tidak memiliki pengalaman coding, dan ingin membuat aplikasi sederhana.
  1. Kustomisasi
  • Low-Code: Memungkinkan penyesuaian komponen dengan sedikit hand-coding.
  • No-Code: Merupakan sistem tertutup dengan kustomisasi yang terbatas.
  1. Fleksibilitas
  • Low-Code: Lebih fleksibel untuk integrasi yang kompleks.
  • No-Code: Hanya mendukung drag-and-drop tanpa coding sama sekali.

Apa Manfaat Platform No-Code & Low-Code untuk Bisnis?

Jika dibandingkan dengan platform heavy code, platform no-code dan low-code memiliki berbagai keunggulan dan manfaat signifikan untuk bisnis, seperti:

  1. Development yang disederhanakan. Platform ini menggunakan tools dan interface drag-and-drop sehingga tidak memerlukan banyak coding dan mempercepat proses development.
  2. Ramah bagi Non-Developer, karena mudah diakses oleh pengguna tanpa pengalaman coding dan memungkinkan untuk kolaborasi antar tim dalam bisnis.
  3. Prototyping lebih cepat. Dengan kode yang otomatis melalui drag-and-drop, iterasi kode dan penerapan ke aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini memungkinkan bisnis dapat merespons kebutuhan customer dan perubahan pasar dengan cepat.
  4. Efisiensi biaya, terutama di tahap awal pengembangan aplikasi (MVP), karena tim developer yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan platform heavy code. Namun, seiring pertumbuhan pengguna aplikasi berbasis no-code atau low-code, biaya yang diperlukan cenderung meningkat.

Dengan memahami dan memanfaatkan platform no-code dan low-code, bisnis dapat mengoptimalkan pengembangan aplikasi dengan lebih cepat, efisien, dan hemat biaya, sambil tetap menjaga fleksibilitas dan kemampuan kustomisasi yang diperlukan untuk integrasi yang kompleks.

Contoh Penggunaan Platform Low-Code dalam Bisnis

  1. Internal tools, seperti Sales Dashboard, Business Intelligence Dashboard, Inventory Management, hingga HR Management (seperti sistem Absensi).
  1. Membuat MVP dan prototype, agar bisa mendapat feedback dari customer dengan lebih cepat sehingga produk bisa disesuaikan dengan kebutuhan customer sebelum launching.
  1. Integrasi data dengan berbagai sistem dan sumber data untuk menciptakan workflow yang lancar dan terintegrasi.

    Misalnya, menggabungkan aplikasi dengan data CRM, sales, dan sistem manajemen lainnya sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berdasarkan data.

Contoh kasus lainnya adalah situasi di mana tim Data Engineering berupaya membangun integrasi yang memungkinkan transfer data antara berbagai sistem database.

Langkah-Langkah Membuat Aplikasi AI dengan Platform Low-Code

Berikut ini adalah panduan lengkap untuk membantumu membuat aplikasi AI dengan platform low-code, yaitu Retool.

Retool adalah platform pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat aplikasi dengan cepat tanpa perlu menulis kode.

Retool memiliki kapabilitas berikut:

  1. Membuat aplikasi menggunakan UI drag-and-drop.
  2. Mengintegrasikan berbagai sumber data, seperti database, API, email, dan lainnya.
  3. Mengotomatisasi proses bisnis dengan UI yang terintegrasi dengan sumber data dan trigger tertentu.

Dalam artikel ini, kamu akan belajar cara membuat chatbotChat with Your Doc” untuk membaca informasi suatu dokumen spesifik.

Step 1: Buat Project di Retool

  • Buat project baru pada menu “Apps”, klik “Create”, dan pilih jenis app yang ingin dibuat.

    Karena “Chat with Your Doc” adalah aplikasi berbasis web, maka pilih “App”.
  • Buat Resource baru dan tambahkan sumber data yang akan digunakan dalam aplikasi.

    Pada menu Resources, klik “Create New” dan pilih jenis sumber data yang sesuai. Dalam “Chat with Your Doc”, tidak ada sumber data yang diintegrasikan.

Step 2: Desain Tampilan UI Aplikasi

Pada halaman project App yang telah dibuat, terdapat canvas kosong yang menjadi tempatmu mendesain UI aplikasi.

Di halaman ini, terdapat beberapa menu seperti:

  • Add UI, untuk menambahkan elemen UI ke canvas dengan cara drag-and-drop. Setiap elemen memiliki pengaturan di bagian kanan untuk menentukan jenis interaksi, seperti klik atau input data.
  • Component Tree, menampilkan hierarki dari semua komponen yang ada di dalam aplikasi. Ini membantu dalam mengelola dan mengatur komponen-komponen yang telah ditambahkan.
  • Code, digunakan untuk menambah query atau logika secara manual. Ini memungkinkan adanya interaksi dan fungsi tertentu pada komponen.
  • Code Search, memungkinkan pencarian kode dalam project, memudahkanmu untuk menemukan dan mengedit bagian kode tertentu.
  • State, menampilkan dan mengelola variabel state yang digunakan dalam aplikasi.
  • Releases and History, menyediakan riwayat perubahan dan versi dari aplikasi sehingga kamu dapat melihat perubahan dan memulihkan versi sebelumnya jika diperlukan.
  • App Settings, untuk mengatur konfigurasi aplikasi seperti nama, deskripsi, dan pengaturan lainnya.

Untuk mendesain UI aplikasi, klik “Add UI” kemudian drag-and-drop komponen-komponen yang dibutuhkan.

Komponen yang dibutuhkan untuk "Chat with Your Doc":

  1. Buat 2 container, yaitu “Upload Your Doc” untuk upload dokumen dan “Chat with Your Doc” untuk chat dengan GPT-4 agar bisa mengekstrak informasi dokumen.
  2. Pada container “Upload Your Doc”, tambahkan “File Input” dan “Text” untuk menampilkan nama file. Klik menu “Code”, kemudian tambahkan variabel “uploaded_file”.
  3. Pada container “Chat with Your Doc”, tambahkan “Chat”
  4. Tambahkan “Button Group” untuk opsi “Upload” dan “Reset”

Step 3: Menghubungkan ke Sumber Data dan Menambah Interaksi Komponen

"Chat with Your Doc" memiliki data flow yang mencakup upload dokumen, konversi dokumen ke teks, dan interaksi chat dengan GPT-4 sebagai berikut.

Maka dari itu, perlu dilakukan pengaturan pada tiap-tiap komponen.

  1. File Name & File Input
  • Logika: Ketika tidak ada file yang diupload, maka nama file disembunyikan. Dan karena maksimal hanya 1 file yang diupload, maka jika file sudah diupload, komponen File Input disembunyikan.
  • Pengaturan: Pada menu “Appearance” > “Hidden”, tambahkan kode berikut pada komponen:some text
    • File name: {{ !uploaded_file.value }}
    • File input: {{ uploaded_file.value }}
  1. Reset Button
  • Logika: Ketika pengguna mengklik tombol Reset, data file yang diinput akan dihilangkan dan kembali ke kolom “File Input”
  • Pengaturan: Pada menu “Interaction”, tambahkan 2 pengaturan berikut.
  1. Upload Button

Terdapat 2 jenis alur yang dikerjakan oleh query yang berbeda, yaitu:

  • convertDoctoText: Mengubah file yang diinput menjadi teks
  • uploadDoc: Memasukkan data teks ke dalam vektor data base

#1 convertDoctoText

  • Logika: Ketika Upload, file yang diinput akan diubah menjadi teks dan mentrigger query uploadDoc.
  • Pengaturan: Buat Code AI Action menggunakan Retool AI dengan action “Convert document to text” dari variabel file input dan atur interaction sebagai berikut.

Di sisi lain, buat Code AI Action lain menggunakan Retool Vectors dengan action “Upsert Document” ke dalam Vector yang sudah dibuat.

Set Event Handler Success di “convertDoctoText” sebagai berikut. Ini berarti ketika file sukses diupload dan dikonversikan ke teks, ini akan mentrigger flow “uploadDoc”.

#2 uploadDoc

  • Logika: Setelah file diubah menjadi teks, data teks akan dimasukkan ke dalam vektor database.
  • Pengaturan: Buat Code AI Action menggunakan Retool Vectors dengan action “Upsert document” dengan Vector yang sudah dibuat. Pengaturannya dapat dilakukan seperti berikut.
  1. Chat Box

Logika: GPT-4 dapat merespons chat dan menyimpan history chat sebagai knowledge. Pengaturan:

  • Atur “Temperature” dengan skala 0-1 untuk mengatur seberapa kreatif atau eksak jawaban dari AI. Semakin mendekati 1 berarti semakin sesuai knowledge sedangkan semakin mendekati 0 berarti semakin kreatif (lebih rawan untuk halusinasi)
  • Ceklis “Use Retool Vector to provide more context to your query” agar ChatGPT dapat mengakses database yang sudah dibuat di Retool.
  • Pilih model GPT yang diinginkan, kemudian klik Run.
  1. Progress Bar/Progress Circle
  • Logika: Tanda loading tampil saat upload atau menunggu respons ChatGPT.
  • Pengaturan: Koneksikan variabel baru “runningProgress” pada komponen Upload dan Chat Box menggunakan Event Handler.

Step 4: Simpan dan Bagikan Akses Aplikasi secara Publik

Ketika aplikasi sudah selesai dibuat, klik “Share”. Kemudian, “Enable Public Link” dan copy link-nya.

Kamu bisa mengakses “Chat with Your Doc” yang sudah dibuat di artikel ini di sini.

Kesimpulan

Terdapat alternatif untuk membuat software, khususnya dalam membuat tools internal atau MVP dengan platform low-code dan no-code.

Dengan kapabilitas yang ada, kamu dapat membangun aplikasi yang bisa berinteraksi dengan GenAI melalui konsep RAG (Retrieval-Augmented Generation), di mana pengguna bisa berinteraksi dengan model AI menggunakan pengetahuan/informasi spesifik dari perusahaanmu.

Jika kamu ingin belajar membuat Aplikasi AI dengan Platform No-Code untuk dirimu sendiri maupun tim kamu, RevoU memiliki pelatihan AI yang dapat membantumu!

Cek silabus dan info pelatihan selengkapnya di AI for Digital Content Creation (untuk pribadi) atau AI Corporate Training (untuk tim).

Enter Your Details Below to Get Access

Full Name *
Email *
Whatsapp Number *
Company Name*
Job Title *
Role *
Number of employee *
Thank you! You can read the full content now.
Oops! Something went wrong while submitting the form.

More posts

Siap meningkatkan skill tim Anda dengan Corporate Training?

Di RevoU, tim anda akan belajar secara interaktif bersama instruktur ahli, dengan metode 70% praktik, 20% mentoring, dan 10% teori. Miliki kebebasan memilih program, durasi, dan lokasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Konsultasi Sekarang

Ready to Unlock Your Team's Potential?
Consult Free Session Now!

Talk to us

Enter Your Details Below to Discuss with Us

Full Name *
Whatsapp Number *
Email Address *
Company Name *
How did you first learn about RevoU Corporate Training? *
Program *
Number of Training Participants *
Thank you for reaching out to us!
We’ve received your information and our team will contact you shortly. Stay tuned!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Scroll to see more contents