Responsive Web Design

Responsive web design adalah pendekatan dalam web development yang membuat website bisa menyesuaikan tampilannya di berbagai jenis layar dan ukuran perangkat.

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu Responsive Web Design?

pengertian Responsive Web Design

RWD atau responsive web design adalah pendekatan dalam web development yang membuat website bisa menyesuaikan tampilannya di berbagai jenis layar dan ukuran perangkat.

Tujuan utama RWD adalah memastikan konten dan elemen website mudah dibaca sekaligus dinavigasi tanpa perlu terlalu sering men-scroll halaman, baik saat diakses melalui desktop, tablet, maupun smartphone.

Dalam responsive web design, elemen-elemen pada halaman web (seperti gambar, kolom teks, atau navigasi) diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengubah bentuk dan ukuran secara otomatis sesuai lebar layar.

Hal ini dicapai melalui penggunaan teknik-teknik tertentu dalam kode HTML dan CSS, terutama konsep seperti flexible grid, responsive image, dan media query CSS untuk memastikan tampilan situs tetap konsisten di berbagai perangkat.

Tak hanya meningkatkan aksesibilitas dan fungsionalitas website, RWD juga mendukung strategi SEO, karena mesin pencari cenderung mengutamakan website yang mobile-friendly dalam hasil pencariannya.

Prinsip Responsive Web Design

BrowserStack menjelaskan prinsip-prinsip utama dalam responsive web design, yaitu:

#1 Layout grid yang fleksibel

Semua elemen desain di sebuah halaman web diatur menggunakan sistem grid. Namun, berbeda dengan grid statis, grid dalam RWD bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan diri secara otomatis dengan ukuran layar perangkat.

Ukuran elemen-elemen (seperti kolom, gambar, atau teks) biasanya dinyatakan dalam persentase, bukan piksel tetap, memungkinkan elemen tersebut untuk “mengembang” dan “menyusut” secara proporsional.

#2 Responsive image

Gambar yang tidak menyesuaikan ukurannya dengan layar bisa memicu masalah layout dan membuat loading page menjadi lebih lama, terutama pada koneksi internet yang lebih lambat.

Oleh karena itu, RWD mengharuskan gambar untuk bersifat "responsif". Artinya, gambar tersebut harus menyesuaikan ukurannya secara otomatis sesuai dengan dimensi layar perangkat. Hal ini memastikan gambar tetap terlihat jelas dan tidak memengaruhi layout elemen lain.

#3 Media query CSS

Media query berfungsi untuk mengumpulkan data tentang pengunjung dan perangkat yang digunakan. Informasi ini kemudian dipakai untuk menerapkan style CSS berdasarkan karakteristik perangkat, seperti lebar layar dan resolusi.

Dengan media query, sebuah halaman web dapat menampilkan layout berbeda untuk layar desktop, tablet, atau smartphone, sembari mempertahankan konten yang sama.

#4 Breakpoint

Breakpoint adalah titik di mana layout website berubah untuk mengakomodasi ukuran layar berbeda. Misalnya, desain web memiliki tampilan tertentu untuk layar lebar (seperti desktop) dan tampilan berbeda untuk layar yang lebih kecil (seperti ponsel).

Didefinisikan dalam kode CSS, breakpoint membantu dalam mengatur ulang dan mengubah layout konten untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna di setiap ukuran layar.

#5 Mobile-first approach

Prinsip ini menekankan pentingnya merancang website untuk perangkat mobile terlebih dahulu, lalu meningkatkan dan menyesuaikan desain untuk layar yang lebih besar.

Mobile-first approach didasarkan pada gagasan bahwa lebih mudah meningkatkan pengalaman pengguna dan menambah fitur di layar yang lebih besar daripada mengurangi elemen serta menyesuaikan website untuk layar kecil.

Contoh Responsive Web Design

Contoh Responsive Web Design

Gambar di atas menunjukkan desain web situs RevoUpedia dari tampilan smartphone dan laptop.

Tampilan smartphone menampilkan layout yang dioptimalkan untuk layar lebih kecil. Semua elemen ditata agar mudah dibaca dan diakses tanpa perlu scroll terlalu banyak.

Sementara itu, tampilan untuk layar yang lebih besar (laptop) memiliki lebih banyak ruang, membuat beberapa elemen ditampilkan lebih luas. Misalnya, menu navigasi di bagian atas membantu user untuk dengan cepat beralih ke bagian-bagian lain dari situs, seperti "Panduan Karir", "Panduan Teknis", dan "Kosakata".

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa saja keuntungan dan kekurangan responsive web design?

Dirangkum dari Geeks for Geeks dan Skyrefot, inilah beberapa keuntungan dan kekurangan dari responsive web design:

Keuntungan:

  • Meningkatkan user experience: RWD memungkinkan konten web menyesuaikan diri dengan ukuran layar perangkat, memberikan pengalaman pengguna secara konsisten dan memudahkan navigasi, terutama pada perangkat mobile.
  • SEO-friendly: website responsif berpotensi mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam ranking hasil pencarian Google, terutama pada pencarian mobile, karena website tersebut menyediakan pengalaman pengguna yang lebih optimal.
  • Meningkatkan profit dan penjualan: dengan memaksimalkan aksesibilitas di berbagai perangkat, responsive website dapat menjangkau audiens lebih luas yang berpotensi meningkatkan konversi dan penjualan.
  • Mengurangi maintenance: dibandingkan mengelola website terpisah untuk desktop dan mobile, lebih baik mengelola satu website yang bisa menyesuaikan dengan semua perangkat, mengurangi waktu dan biaya untuk maintenance.
  • Kemudahan dalam tracking pengunjung: analisis pengunjung website menjadi lebih sederhana karena data dari user yang menggunakan mobile dan desktop bisa langsung digabungkan.

Kekurangan:

  • Loading time halaman lebih lama: website yang mengandung konten media berukuran besar membuat waktu loading lebih lama di perangkat mobile, sehingga bisa memengaruhi pengalaman pengguna.
  • Kesulitan dalam navigasi: meskipun konten menyesuaikan dengan ukuran layar, navigasi di perangkat dengan layar berukuran kecil menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi website yang memiliki banyak halaman atau konten kompleks.
  • Memerlukan banyak waktu untuk pengembangan: membuat desain responsif serta menguji situs di berbagai perangkat dan layar membutuhkan waktu dan sumber daya lebih banyak dibandingkan pendekatan tradisional.
  • Kualitas navigasi di perangkat mobile: meskipun responsif, tampilan dan fungsi navigasi di layar yang lebih kecil mungkin tidak seefisien saat dilihat di desktop.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Menu