Apa itu BRD (Business Requirements Document)?
Menurut Indeed.com, Business Requirements Document atau BRD adalah laporan yang berisi tujuan dan persyaratan dari suatu proyek baru.
BRD merupakan perencanaan yang menjelaskan kebutuhan suatu bisnis serta hasil yang ingin dicapai seiring dengan berjalannya proyek.
BRD biasanya dibuat di tahap awal proyek dan berfungsi sebagai referensi untuk semua stakeholders yang terlibat, seperti business analyst, project manager, dan tim developer.
Konten di Dalam BRD (Business Requirements Document)
Berikut ini adalah konten yang biasanya terdapat dalam BRD:
- Ringkasan: Bagian ini memberikan ringkasan singkat tentang proyek dan mendeskripsikan maksud dan tujuan utamanya.
- Tujuan Proyek: Tujuan proyek menguraikan apa yang ingin dicapai oleh proyek dan hasil yang diinginkan.
- Pernyataan Kebutuhan: Pernyataan kebutuhan menggambarkan kebutuhan atau masalah mendasar yang ingin ditangani oleh proyek.
- Ruang Lingkup Proyek: Bagian ini menguraikan apa yang akan disertakan dari proyek serta batasan proyek.
- Laporan Keuangan: Laporan keuangan mencakup informasi tentang anggaran, perkiraan biaya, sumber pendanaan, dan rencana keuangan yang relevan dengan proyek.
- Persyaratan Fungsional: Bagian ini menguraikan fitur spesifik yang harus dimiliki oleh proyek atau sistem, misalnya karakteristik, kemampuan, dan kinerja sistem.
- Kebutuhan Personil: Bagian ini mengidentifikasi sumber daya manusia dan keterampilan yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan proyek.
- Jadwal dan Batas Waktu: Bagian ini menjabarkan jadwal proyek, milestone, dan tenggat waktunya. Gunanya adalah bagi stakeholder untuk melacak kemajuan dan mengelola ekspektasi.
- Asumsi: Asumsi adalah kondisi atau faktor yang diyakini benar tetapi belum diverifikasi atau dikonfirmasi selama pengembangan BRD.
- Biaya dan Manfaat: Bagian ini menjelaskan biaya yang terkait dengan proyek dan manfaat potensial yang ingin diberikannya.
Mengapa BRD Penting?
Mengutip dari Indeed.com, berikut ini adalah pentingnya BRD yang dibuat dengan baik:
Menghindari kegagalan proyek
Sebuah BRD membantu mencegah kegagalan proyek dengan memastikan bahwa persyaratannya telah dipahami secara akurat. Persyaratan yang tidak sesuai dapat menyebabkan hasil proyeknya tidak memenuhi ekspektasi bisnis, sehingga mengakibatkan kegagalan proyek.
BRD berperan sebagai peta jalan yang memandu proses pengembangan sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan yang merugikan.
Menyelaraskan dengan tujuan bisnis
Dengan mendefinisikan persyaratan bisnis secara jelas, BRD dapat memastikan bahwa proyek selaras dengan tujuan perusahaan. Penyelarasan ini membantu dalam memantau kesehatan proyek secara keseluruhan dan memastikan bahwa upaya difokuskan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kolaborasi stakeholder
BRD memfasilitasi konsensus dan kolaborasi antara stakeholder dan anggota tim karena BRD berfungsi sebagai referensi umum untuk diskusi dan pengambilan keputusan. Dengan melibatkan pemangku kepentingan dari bidang bisnis yang berbeda, BRD membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada beragam perspektif.
Penghematan biaya
BRD yang dikembangkan dengan baik dapat menghemat biaya secara signifikan. Dengan menjelaskan persyaratan proyek secara akurat di awal, BRD dapat meminimalkan perubahan drastis yang tidak diinginkan dan pengerjaan ulang selama proses pengembangan.
Contoh Penggunaan BRD
Berikut ini merupakan contoh penggunaan BRD dalam proyek yang berbeda:
Proyek pengembangan software
Dalam proyek pengembangan software, BRD dapat menjelaskan persyaratan fungsional, arsitektur sistem, serta desain user interface. BRD berfungsi sebagai referensi bagi tim pengembangan untuk membangun software sambil memastikan bahwa software tersebut sesuai dengan tujuan bisnis dan kebutuhan pengguna.
Proyek campaign marketing
BRD pada proyek campaign marketing mengidentifikasi tujuan campaign, audiens target, channel, dan metrik keberhasilan. BRD berfungsi bagi tim marketing untuk melaksanakan campaign dan memastikannya sejalan dengan tujuan pemasaran.
Proyek pengembangan produk
Pada proyek pengembangan produk, BRD digunakan untuk menentukan persyaratan produk, fitur, fungsionalitas, dan user experience. Dalam hal ini, BRD merupakan blueprint untuk tim pengembangan supaya dapat merancang, membangun, dan menguji produk, serta memastikan bahwa produk tersebut memenuhi permintaan pasar.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan BRD dan FRD?
BRD (Business Requirements Document) dan FRD (Functional Requirements Document) adalah dua dokumen yang digunakan dalam suatu proyek, namun keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut:
- BRD menjelaskan garis besar tujuan bisnis dan solusi yang diusulkan, sementara FRD berfokus pada aspek terperinci dari suatu sistem.
- BRD menetapkan cakupan dan tujuan proyek secara keseluruhan, sedangkan FRD menjelaskan fungsi dan karakteristik sistem tertentu.
- BRD memberikan ringkasan tanpa detail implementasi teknis, semetara FRD menjelaskan spesifikasi teknis terperinci untuk fungsionalitas sistem.
- BRD menargetkan stakeholder bisnis dan pembuat keputusan, sementara FRD ditujukan untuk tim pengembangan.
- BRD dibuat di awal proyek dan dapat berkembang, tetapi perubahan besar jarang terjadi, sementara FRD memuat lebih banyak iterasi dan penyempurnaan selama pengembangan.