Engagement Rate

Engagement rate adalah sebuah metrik yang dapat mengukur interaksi audiens terhadap konten yang dibuat, terutama pada media sosial.

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Engagement Rate?

engagement rate adalah

Maraknya penggunaan media sosial sudah mengubah cara perusahaan terhubung dengan audiens mereka. Untuk itu, banyak bisnis kini aktif di media sosial untuk menjangkau audiens dengan cara membuat konten yang bisa memancing interaksi (engagement). 

Maka dari  itu, engagement rate diperlukan untuk dapat mengukur keberhasilan suatu konten. 

Berdasarkan sproutsocial.com, engagement rate adalah sebuah metrik yang dapat mengukur interaksi audiens terhadap konten yang dibuat, terutama pada media sosial. 

Metrik ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu brand campaign karena semakin banyak audiens yang berinteraksi dengan kontennya, semakin besar potensi mereka untuk menjadi pembeli atau melakukan conversion

Faktor yang Memengaruhi Engagement Rate

Engagement rate dipengaruhi oleh banyak faktor, dan beberapa di antaranya adalah:

#1 Kualitas Konten

Kualitas konten adalah faktor paling signifikan yang memengaruhi engagement rate. Misalnya saja, audiens akan lebih cenderung memilih untuk berinteraksi dengan konten berkualitas tinggi yang  menghibur, menginspirasi, edukatif, atau persuasif. 

Ketika sebuah konten berkualitas tinggi, audiens cenderung menunjukkan ketertarikan dengan melakukan share dan memberikan comment, atau like, yang dapat meningkatkan jangkauan dan visibilitas brand di media sosial

#2 Relevansi Konten

Pembuatan konten juga perlu mempertimbangkan minat audiens. Sebaiknya, konten  dibuat sesuai dengan apa yang menjadi ketertarikan audiens. Pelajari topik-topik yang dekat dengan keseharian mereka.

Menyelipkan unsur-unsur dari keseharian bisa mengemas konten yang berisi pembahasan serius menjadi ringan dan mudah dinikmati.

Dengan begitu, lebih mudah bagi suatu brand untuk membangun koneksi dan menunjukkan bahwa bisnisnya dapat memahami kebutuhan dan minat audiensnya.  

Ketika konten dirasa relevan dengan audiens, akan sangat mungkin bagi mereka untuk tertarik dan melakukan share konten itu kepada orang lain. 

Maka dari itu, diperlukan riset mendalam untuk memahami karakteristik audiens lalu meramu konten yang cocok.

#3 Waktu Posting

Waktu posting sangat penting karena dapat memengaruhi visibilitas konten atau kapan audiens melihatnya. 

Sebaiknya, konten dijadwalkan di waktu yang paling optimal, yaitu saat audiens paling aktif dan online. Dengan penjadwalan yang efektif, suatu bisnis dapat meningkatkan kemungkinan konten untuk dilihat sehingga engagement rate juga semakin bertambah. 

#4 Call-to-Action (CTA)

CTA adalah ajakan supaya audiens melakukan suatu tindakan, seperti mengeklik link atau melakukan pembelian. CTA yang efektif sangat penting untuk meningkatkan engagement rate karena mendorong audiens untuk berinteraksi dengan konten secara aktif. 

CTA yang dibuat dapat memiliki banyak bentuk, mulai dari pertanyaan untuk audiens hingga permintaan feedback. Dengan memasukkan CTA dalam konten, audiens akan memiliki arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.. 

#5 Konsistensi posting

Mem-posting konten secara teratur membuat audiens, terutama followers, tetap tertarik dan menunjukkan bahwa suatu bisnis aktif membuat konten. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang kuat dengan audiens sehingga engagement rate-nya pun meningkat dari waktu ke waktu. 

Selain itu, postingan yang konsisten juga dapat meningkatkan visibilitas di platform media sosial. Konten yang di-post secara teratur akan menambah peluang untuk muncul di feed audiens sehingga dapat menghasilkan lebih banyak interaksi dengan konten tersebut. 

Maka, jika suatu bisnis ingin membangun online presence dan engagement rate yang kuat, penting untuk membuat jadwal posting yang konsisten. 

Contoh Perhitungan Engagement Rate   

Terdapat banyak rumus untuk menghitung engagement rate berdasarkan platform social media  yang digunakan. Namun, umumnya, cara menghitung engagement rate adalah menggunakan Engagement Rate per Reach (ERR), dan rumusnya adalah:  

cara menghitung engagement rate

Berdasarkan hootsuite.com, nilai engagement rate yang baik adalah antara 1%-5%, sehingga diharapkan sebuah postingan dapat mencapai nilai tersebut atau lebih. 

Berikut ini adalah contoh konkret untuk mengilustrasikan penghitungan engagement rate:

Misalnya, seseorang mem-posting sebuah video di Instagram dan mendapat 1.000 likes, 200 comments, dan 100 shares. Video tersebut dilihat oleh 10.000 orang. Berapakah engagement rate-nya? 

Untuk menghitung engagement rate-nya, dapat digunakan rumus:

Engagement  rate = (Total likes + comments + shares)  / Total reach x 100

 = 1.300 / 10.000 x 100

= 13%

Dalam contoh ini, engagement rate untuk video Instagram adalah 13%, yang berarti bahwa untuk setiap 100 orang yang melihat video tersebut, 13 orang tertarik dengan kontennya. 

FAQ (Frequently Asked Question)

Mengapa penting mengukur engagement rate?

Mengutip dari sproutsocial.com, engagement rate penting untuk diukur, dan beberapa alasannya adalah untuk:

  1. Mengukur visibilitas

Engagement rate penting untuk mengukur visibilitas karena metrik ini  adalah memperlihatkan seberapa banyak audiens berinteraksi dengan suatu konten di platform media sosial. 

Saat konten memiliki engagement rate yang lebih tinggi, algoritma platform media sosial akan menganggap bahwa konten tersebut berharga dan relevan bagi audiensnya. Karena itu, algoritma tersebut dapat meningkatkan visibilitas konten dan menjangkau audiens yang lebih besar. 

  1. Brand affinity

Brand affinity adalah koneksi emosional audiens yang terbangun dengan suatu merek, dan engagement rate penting untuk brand affinity karena dapat mengukur tingkat interaksi dan koneksi yang dimiliki audiens. 

Ketika audiens melihat dan tertarik dengan konten suatu brand, dia kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk konten tersebut. Sebagai dampaknya, dapat tercipta loyalitas yang lebih kuat terhadap brand-nya. 

Dengan membina hubungan yang kuat dengan audiens, sebuah bisnis dapat memperoleh pelanggan atau pendukung setia. 

  1. Mengukur kredibilitas

Engagement rate dapat mengukur kredibilitas karena metrik ini juga merupakan indikator tingkat kepercayaan suatu audiens. Saat audiens tertarik dengan sebuah konten, audiens tersebut bisa jadi menganggap konten tersebut berharga dan relevan. 

Dengan secara konsisten memberikan konten berkualitas tinggi, suatu usaha dapat meningkatkan kredibilitas dan reputasinya.

  1. Membantu strategi peningkatan sales

Pengukuran engagement rate di social media dapat menunjang  strategi penjualan suatu bisnis. Hal ini disebabkan audiens yang sering berinteraksi dengan konten media sosial suatu bisnis sudah bisa dianggap calon pembeli potensial. 

Jika bisnis rutin posting konten berkualitas tinggi, bukan tidak mungkin mereknya akan menjadi top of mind

Sebagai dampaknya, kepercayaan pelanggan terhadap suatu produk atau layanan meningkat, dan pada akhirnya, berpotensi mendorong lebih banyak penjualan. 

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi