Doxing

Praktik doxing berusaha mencari dan mengungkap informasi pribadi seseorang di internet tanpa izin. Bagaimana peraturan terkait praktik ini dan cara mencegahnya? Simak ulasan berikut!

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Apa itu Doxing?

Doxing adalah praktik mencari dan mengungkap informasi pribadi seseorang di internet tanpa izin.

Hal ini dilakukan dengan tujuan membuat malu, mengintimidasi, atau bahkan membahayakan target. Adapun informasi yang diungkapkan bisa berupa nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, informasi keuangan, dan data sensitif lainnya.

Doxing menjadi perhatian serius karena melanggar privasi individu dan memiliki konsekuensi hukum yang berat. Pelaku doxing sering kali mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk media sosial, forum online, dan database yang bocor, untuk mengumpulkan informasi rinci tentang targetnya.

Apakah Doxing Ilegal?

Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, doxing bisa dianggap sebagai bentuk pelecehan atau stalking, dan dilarang oleh berbagai undang-undang federal dan negara bagian. 

Secara lebih spesifik, di Eropa, undang-undang seperti GDPR (General Data Protection Regulation) memberikan perlindungan terhadap data pribadi dan pelanggaran terhadap aturan ini mengakibatkan denda besar bagi pelanggar.

Sedangkan di Indonesia, doxing dianggap ilegal dan diatur dalam UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi. UU ITE mengancam pelaku doxing dengan hukuman penjara hingga enam tahun dan denda hingga Rp 600 juta.

Bahaya Doxing

Doxing dapat membawa berbagai risiko serius bagi bisnis, termasuk:

  • Merusak reputasi: informasi yang dirilis melalui doxing dapat mencakup data internal atau rahasia bisnis yang, jika dibocorkan ke publik, bisa merusak reputasi perusahaan di mata pelanggan, investor, dan mitra bisnis.
  • Gangguan operasional: jika informasi kontak atau alamat bisnis dipublikasikan secara tidak sah, hal ini dapat menyebabkan gangguan operasional. Misalnya, bisnis menjadi sasaran protes atau demonstrasi yang tidak diinginkan, atau bahkan ancaman keamanan langsung terhadap fasilitas atau karyawan.
  • Kerugian finansial: tergantung pada jenis informasi yang diungkap, doxing bisa menyebabkan kerugian finansial langsung. Misalnya, jika informasi tentang rekening bank perusahaan atau detail transaksi bocor, hal ini dapat menyebabkan penipuan atau pencurian identitas yang mengakibatkan kerugian keuangan yang besar.
  • Masalah hukum dan kepatuhan: doxing data yang sensitif dapat melanggar undang-undang privasi dan perlindungan data, seperti GDPR di Eropa atau HIPAA di AS untuk data kesehatan. Pelanggaran ini mengakibatkan denda yang signifikan dan tindakan hukum terhadap perusahaan.
  • Kehilangan kepercayaan: jika pelanggan merasa perusahaan tidak bisa melindungi informasi pribadi mereka atau informasi sensitif lainnya, mereka kemungkinan kehilangan kepercayaan dan berpindah ke pesaing, yang dapat merugikan bisnis dalam jangka panjang.

Jenis-jenis Doxing

Berikut beberapa jenis doxing yang umum ditemui:

  • Offline doxing: mengunjungi lokasi offline untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang, seperti mengambil foto atau mengumpulkan dokumen yang ditinggalkan.
  • Online doxing: menggunakan sumber online untuk mengumpulkan informasi pribadi, termasuk melalui media sosial, database publik, dan website pengumpulan data.
  • Swatting: jenis doxing yang melibatkan pelaporan palsu kepada pihak berwenang, di mana pelaku mengklaim adanya keadaan darurat serius di alamat korban, sehingga tim SWAT datang ke lokasi.
  • Doxware: serangan ini melibatkan hacker yang mengancam akan merilis informasi sensitif kecuali korban membayar tebusan.
  • Doxing asosiatif: ini terjadi ketika seseorang mengekspos informasi pribadi tidak hanya individu target, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka untuk meningkatkan tekanan atau rasa takut.
  • Hacktivism: terjadi saat informasi pribadi seseorang diungkap sebagai bagian dari campaign aktivisme atau politik untuk mempermalukan atau mengancam individu tersebut.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara mencegah doxing?

Untuk mencegah doxing, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengurangi informasi yang dibagikan secara online: hati-hati dengan informasi yang dibagikan di media sosial atau forum online. Disarankan untuk membatasi publikasi detail seperti alamat rumah, tanggal lahir, atau informasi sensitif lainnya.
  • Menggunakan pengaturan privasi: pengaturan privasi pada semua akun media sosial harus digunakan untuk membatasi siapa yang bisa melihat informasi pribadi.
  • Mengaktifkan two-factor authentication (2FA): mengaktifkan 2FA pada semua layanan online bisa menambah lapisan keamanan.
  • Menggunakan password yang kuat dan unik: password harus panjang, menggunakan campuran huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol agar sulit ditebak.
  • Update software secara rutin: pastikan operation system (OS) dan aplikasi selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
  • Kenali website yang tidak aman: website yang tidak aman biasanya ditandai dengan URL "HTTP" (bukan "HTTPS"), kurangnya kebijakan privasi, atau informasi kontak yang tidak lengkap.
  • Menggunakan mode privasi di browser: lakukan browsing dalam mode incognito atau private untuk mencegah penyimpanan data browsing dan cookie.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi