Deployment

Penyebaran atau deployment adalah tahap akhir dalam software development life cycle di mana aplikasi atau software yang telah dikembangkan, dites, disetujui, kemudian dipindahkan atau "disebar" ke lingkungan produksi.

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu Deployment?

Pengertian deployment
Pengertian deployment

Penyebaran atau deployment adalah tahap akhir dalam software development life cycle di mana aplikasi atau software yang telah dikembangkan, dites, disetujui, kemudian dipindahkan atau "disebar" ke lingkungan produksi.

Lingkungan produksi bisa berupa server, komputer user, atau infrastruktur cloud tempat aplikasi akan digunakan oleh end user.

Proses deployment melibatkan berbagai tahapan penting, termasuk persiapan, instalasi, konfigurasi, pengujian, dan optimasi. Tujuan utama proses ini adalah memastikan software berfungsi dengan baik dan aman di lingkungan target.

Jika diumpamakan, deployment seperti mengantarkan pizza yang sudah dimasak dan siap santap ke rumah pelanggan. Penjual tidak hanya perlu memastikan pizza sampai ke tujuan, tetapi juga mengupayakan pizza sampai dalam keadaan hangat dan lezat.

Kesuksesan proses deployment merupakan kunci untuk memastikan produk software dapat digunakan dengan baik oleh end user. Oleh sebab itu, software engineer harus memiliki pengetahuan yang baik tentang deployment dan mampu melaksanakannya dengan efisien dan efektif.

Tujuan Deployment

Berikut beberapa tujuan deployment:

  • Meningkatkan efisiensi: dengan deployment, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya. Software atau aplikasi bisa diinstal, dikonfigurasi, dan dites secara otomatis, sehingga meminimalkan kesalahan dan meningkatkan produktivitas.
  • Mengurangi downtime: deployment yang berjalan dengan baik akan membantu mengurangi downtime atau waktu tidak aktif. Artinya, software atau aplikasi selalu siap digunakan pengguna sekaligus memperlancar kegiatan operasional perusahaan.
  • Meningkatkan kepuasan pengguna: deployment juga memastikan software berfungsi dengan baik dan aman. Pada gilirannya, software yang bekerja secara maksimal akan meningkatkan kepuasan pengguna.
  • Mendorong inovasi: dengan deployment, perusahaan bisa dengan cepat meluncurkan fitur atau perbaikan baru, sehingga memfasilitasi inovasi dan pertumbuhan.
  • Meningkatkan kontrol dan visibilitas: proses deployment berguna untuk memberikan wawasan tentang performa dan stabilitas software/aplikasi, memungkinkan perusahaan membuat keputusan berdasarkan data.
  • Mengurangi risiko adanya kesalahan: deployment yang dilakukan dengan tepat dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan dan error pada aplikasi di lingkungan produksi.
  • Meningkatkan kualitas produk: proses deployment melibatkan serangkaian pengujian intensif. Hal ini akan memastikan aplikasi bebas dari bug, sehingga meningkatkan kualitas produk.

Jenis-jenis Deployment

Dirangkum dari Umbraco, berikut jenis-jenis deployment:

Metadata deployment

Metadata deployment adalah proses penyebaran informasi atau data yang mendeskripsikan struktur dan sifat dari konten atau aset lainnya.

Dalam konteks pengembangan software, metadata bisa mencakup hal-hal seperti struktur database, konfigurasi sistem, skrip, dan sebagainya. Proses ini memastikan semua aset dan sumber daya yang diperlukan telah diatur dengan benar di lingkungan produksi.

Jika diibaratkan, metadata deployment seperti mempersiapkan resep dan bahan-bahan untuk memasak. Koki perlu mengetahui semua bahan yang dibutuhkan, berapa banyak yang harus disiapkan, dan langkah-langkah apa yang harus diikuti.

Tanpa metadata, koki tersebut tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

Content Deployment

Content deployment adalah proses penyebaran konten atau materi aktual yang akan digunakan oleh end user. Konten bisa berupa halaman web, gambar, video, dokumen, aplikasi, dan lainnya.

Tujuan dari content deployment adalah memastikan semua konten dan materi siap untuk digunakan oleh pengguna setelah dipindahkan ke lingkungan produksi.

Menggunakan analogi memasak, content deployment seperti proses memasak itu sendiri. Koki sudah memiliki resep dan bahan-bahan (metadata), dan sekarang mereka perlu mengolahnya menjadi hidangan yang siap santap.

Content deployment memastikan apa yang disajikan kepada pengguna (dalam analogi ini adalah makanan) bisa menjadi sesuatu yang dinikmati.

Contoh Deployment

Berikut beberapa contoh penerapan deployment:

Update aplikasi

Contoh paling umum dari deployment adalah ketika sebuah aplikasi mendapatkan pembaruan atau update. Saat versi baru dari sebuah aplikasi dirilis, deployment dilakukan untuk menggantikan versi lama di lingkungan produksi.

Proses ini biasanya melibatkan pemeriksaan kesalahan (bug), penambahan fitur baru, dan peningkatan keamanan.

Penyebaran website

Ketika sebuah website baru dibuat atau website lama didesain ulang, deployment diperlukan untuk memindahkan website tersebut dari lingkungan pengembangan ke server produksi. Proses ini memastikan website dapat diakses dan digunakan oleh pengguna di internet.

Peluncuran mobile app

Deployment juga dilakukan saat mengembangkan mobile app baru dan sudah siap diluncurkan. Proses deployment bekerja untuk memindahkan aplikasi dari lingkungan pengembangan ke app store (seperti Google Play Store atau Apple App Store), sehingga pengguna dapat mulai men-download dan menggunakannya.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana siklus deployment?

Umumnya, siklus deployment adalah sebagai berikut:

Pengembangan dan pengujian

Tahap awal dalam siklus deployment yaitu pengembangan dan pengujian. Dalam tahap ini, software/aplikasi yang telah dikembangkan akan diuji secara menyeluruh untuk memastikan semua fitur berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan user.

Pengujian akan melibatkan berbagai skenario untuk mengecek kualitas dan keandalan software.

Persiapan deployment

Setelah proses pengujian selesai dan software dinyatakan siap untuk disebar, langkah selanjutnya adalah persiapan deployment.

Dalam tahap ini, tim menyiapkan semua yang diperlukan untuk proses deployment, seperti packaging perangkat lunak, menyiapkan lingkungan produksi, dan merencanakan strategi untuk mengantisipasi jika terjadi masalah.

Proses deployment

Tahap inti dari siklus deployment dilakukan saat software atau aplikasi dipindahkan dari lingkungan pengujian ke lingkungan produksi. Proses ini bisa dilakukan secara manual atau otomatis, tergantung pada infrastruktur yang digunakan oleh perusahaan.

Verifikasi

Setelah proses deployment, tim harus melakukan verifikasi untuk memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik di lingkungan produksi. Tahap ini melibatkan pengecekan dan pemantauan berbagai aspek, seperti fungsionalitas, performa, dan keamanan.

Pemeliharaan dan pembaruan

Meski perangkat lunak telah di-deploy, proses belum berakhir. Akan ada tahap pemeliharaan dan pembaruan untuk memastikan perangkat lunak tetap berjalan dengan optimal dan selalu up-to-date.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Daftar Isi