Apa itu CPM?
Cost per mille atau CPM adalah metrik penghitungan biaya untuk setiap 1.000 impressions yang didapatkan iklan. Mille berasal dari bahasa Latin yang artinya “ribuan”.
Metode penghitungan ini sangat umum digunakan untuk menentukan biaya iklan di platform online advertising seperti Google Ads dan Facebook Ads.
CPM mengandalkan impression atau metrik yang menghitung jumlah tayangan iklan di search engine, situs web, media sosial, ataupun platform marketing lainnya, tanpa menghitung apakah iklan tersebut sampai diklik.
Impression menjadi salah satu indikator kesuksesan iklan karena meskipun hanya dilihat tanpa diklik, belum tentu iklan tersebut tidak memiliki dampak.
Misalnya, seseorang melihat display ad diskon produk yang tayang di suatu portal media online. Karena tertarik, ia langsung mencari official store di platform e-commerce tanpa mengeklik iklan tersebut.
Selanjutnya, transaksi pembelian berlangsung di sana. Dalam kasus ini, iklan memang tidak mendapat click, namun bisnis tetap meraih tujuan akhirnya yakni conversion.
Impression vs Page Views
Perlu dipahami bahwa jumlah tayangan iklan (impression) berbeda dengan jumlah pengunjung website yang menampilkan iklan (page views). Impression mengacu pada berapa kali iklan ditampilkan kepada pengunjung. Sementara page views menghitung jumlah total halaman yang dilihat pengunjung.
Pengiklan bisa saja mendapatkan dua impressions dari satu halaman yang sama. Misal, pengunjung membuka salah satu halaman blog bisnis. Di sana, ia menemukan iklan yang sama di dua tempat: banner horizontal pada bagian header dan banner vertikal di samping teks artikel blog.
Per satu kunjungan (page view) tersebut, pengiklan akan di-charge untuk dua impressions.
Perbedaan CPM, CPC, dan CPA
Istilah dalam campaign iklan berbayar sangatlah banyak. Beberapa di antaranya mungkin sulit dibedakan, seperti CPM, CPC, dan CPA.
CPM merupakan metrik yang mengacu pada jumlah uang yang dibayarkan perusahaan untuk setiap 1.000 impressions.
CPC atau cost per click adalah harga yang dibayar perusahaan setiap kali ada pengunjung yang mengeklik iklan selama campaign pemasaran berlangsung. CPC berlaku untuk semua campaign di media sosial dan search engine.
Sementara itu, CPA (cost per acquisition) adalah jumlah yang dibayarkan perusahaan untuk pengunjung yang melakukan tindakan, seperti subscribe, download, ataupun purchase. CPA berfungsi mengukur dampak campaign terhadap pendapatan perusahaan.
Mengapa CPM Penting?
CPM berperan penting untuk campaign yang berfokus pada peningkatan brand awareness. Hal ini dikarenakan iklan yang ditampilkan secara mencolok di website yang memiliki traffic tinggi akan membantu mempromosikan nama merek atau produk yang dijual.
Tanpa harus diklik, pengunjung akan langsung mengenali nama merek yang diletakkan dalam iklan.
Dengan CPM, perusahaan bisa lebih mudah membandingkan keefektifan beberapa media sosial berbeda. Misalnya, jika media sosial memiliki angka CPM lebih rendah dibanding beriklan di search engine, perusahaan bisa berfokus mengelola media sosial lebih baik karena lebih murah untuk menjangkau 1.000 orang.
Kekurangan CPM
Di samping manfaatnya, CPM juga memiliki kekurangan. Metrik ini masih diragukan dalam menghitung impression secara akurat. Beberapa pengiklan mempertanyakan apakah harga yang dibayarkan benar-benar tepat dengan jumlah impression.
Kekurangan ini semakin diperkuat dengan adanya bot internet yang bisa mengunjungi website dan menambah jumlah total impression.
Penipuan iklan rawan terjadi karena ada oknum pemilik website yang menggunakan automated scripts untuk mengirimkan traffic ke website dengan tujuan meningkatkan jumlah views.
Penutup
CPM adalah istilah dalam digital marketing, yaitu biaya yang dibayar perusahaan/pengiklan setiap iklannya mendapat 1.000 impressions. Impression sendiri adalah metrik yang digunakan untuk menghitung jumlah tampilan iklan atau viewers engagement yang diterima dari iklan.
Metode CPM merupakan salah satu dari banyak metode yang digunakan untuk menentukan harga online ads, sama halnya seperti CPA atau CPC.
Adanya CPM dapat mendorong sales conversion, meningkatkan visibilitas, sekaligus beriklan sesuai target audiens. Namun, CPM juga memiliki kekurangan. Metrik ini masih sering diragukan dalam perhitungan impression secara akurat. Selain itu, adanya bot internet juga bisa saja memanipulasi kunjungan website dan total impression.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara menghitung CPM?
Untuk menghitung CPM, perusahaan perlu mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk beriklan dan jumlah impression.
Berikut contoh penerapan rumusnya.
Perusahaan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp10.000.000,- untuk campaign iklan. Dari biaya tersebut, perusahaan menerima 500.000 impression. Maka hitungan CPM dari campaign tersebut adalah:
CPM = (10.000.000 : 500.000) X 1.000
CPM = Rp20.000,-