Apa itu Cohort Analysis?
Cohort analysis adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis dan memahami perilaku sekelompok individu dari waktu ke waktu.
Dalam cohort analysis, individu tersebut dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya, seperti waktu mereka mendaftar untuk suatu layanan atau produk yang dibeli.
Tujuan utama cohort analysis adalah untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku group yang berbeda dan perubahan perilaku mereka dari waktu ke waktu.
Dari hasil analisis tersebut, suatu bisnis dapat lebih memahami retensi (pembelian berulang), engagement (interaksi), dan profitabilitas segmen pelanggan yang berbeda-beda.
Fungsi Cohort Analysis
Mengutip dari appcues.com, berikut ini adalah fungsi cohort analysis:
Mengetahui kesehatan bisnis
Cohort analysis membantu memahami kesehatan bisnis dengan melacak dan menganalisis Key Performance Indicator (KPI) dari waktu ke waktu. Dengan mengamati kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, suatu bisnis dapat menilai kinerjanya, misalnya peningkatan pendapatan, customer retention, dan customer lifetime value.
Memahami pelanggan dengan lebih baik
Dengan cohort analysis, suatu bisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pelanggan mereka dengan mengamati preferensi dan perilaku mereka. Dengan mengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristiknya, perusahaan dapat mengidentifikasi tren mengenai kebutuhan, motivasi, dan preferensi pelanggan serta menyesuaikan strategi untuk meningkatkan kinerjanya.
Segmentasi pelanggan yang lebih akurat
Dengan mengelompokkan group berdasarkan karakteristik tertentu, suatu bisnis dapat mengembangkan segmen pelanggan yang lebih tepat berdasarkan perilaku pelanggan yang sebenarnya, dan bukan berdasarkan asumsi saja. Dengan demikian, kampanye pemasaran juga dapat lebih dipersonalisasi.
Peningkatan retensi pelanggan
Cohort analysis berperan penting dalam meningkatkan customer retention rate. Dengan menganalisis pelanggan secara berkelompok, suatu bisnis dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap churn (persentase kehilangan) pelanggan tertentu dan mengembangkan strategi untuk memitigasinya.
Mengoptimalkan produk/layanan untuk meningkatkan minat
Cohort analysis membantu suatu bisnis mengoptimalkan produk atau layanan mereka dengan memahami interaksi antara kelompok pelanggan dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan menganalisis kelompok berdasarkan pola penggunaan dan feedback dari mereka, perusahaan juga dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Contoh Analisis Cohort di Kehidupan Sehari-hari
E-commerce
Perusahaan e-commerce dapat menggunakan cohort analysis untuk memahami perilaku pembelian tiap kelompok pelanggan yang berbeda.
Misalnya, dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan bulan saat mereka melakukan pembelian pertama, perusahaan dapat melacak frekuensi pembelian setiap kelompok, nilai pesanan rata-rata, dan perkembangan nilai pesanan pelanggan dari waktu ke waktu.
Analisis ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi segmen pelanggan yang paling berharga, mengoptimalkan strategi pemasaran, dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan retensi pelanggan.
Mobile app
Developer mobile app juga dapat menggunakan cohort analysis untuk mengevaluasi engagement dan retention pengguna.
Sebagai contoh, seorang developer dapat mengelompokkan pengguna berdasarkan waktu penginstalan aplikasi atau penggunaan pertama. Selain itu, dapat juga digunakan metrik seperti frekuensi sesi, waktu yang dihabiskan di aplikasi, dan churn rate pengguna untuk setiap cohort.
Analisis ini dapat membantu mengidentifikasi segmen pengguna dengan engagement rate yang lebih tinggi dan menemukan fitur yang mendorong retensi jangka panjang.
Layanan berbasis langganan
Perusahaan yang menawarkan layanan berbasis langganan, seperti platform streaming atau penyedia software as a service (SaaS), sering mengandalkan cohort analysis untuk menilai orientasi dan retensi pelanggan.
Misalnya, perusahaan dapat mengelompokkan pelanggan berdasarkan bulan mereka berlangganan dan menganalisis pola penggunaan, churn rate, dan customer lifetime value. Dengan demikian, perusahaan dapat mengoptimalkan strateginya dan mengembangkan kampanye yang lebih tertarget untuk memaksimalkan retensi pelanggan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara membaca cohort analysis?
Tabel di bawah ini merupakan contoh cohort analysis untuk ilustrasi cara membaca dan menginterpretasikannya.
Dalam tabel tersebut, terdapat 12 cohort atau group yang ditampilkan secara vertikal, yaitu jumlah user yang menggunakan suatu app untuk pertama kalinya tiap bulan. Sementara itu, sumbu horizontal menunjukkan persentase user yang aktif menggunakan app tersebut di bulan-bulan selanjutnya sejak penggunaan pertama.
Ada 3 interpretasi yang bisa digunakan untuk membaca tabel cohort analysis tersebut:
Interpretasi horizontal
Amati bagan secara horizontal dengan melihat perkembangan cohort dari waktu ke waktu. Hal ini bermanfaat untuk mengamati tren dan mengidentifikasi pola dalam perilaku tiap kelompok seiring berjalannya waktu.
Pada tabel contoh, persentase user yang aktif tiap bulannya cenderung turun di tiap cohort.
Interpretasi vertikal
Interpretasi vertikal dapat dilakukan dengan cara melihat nilai atau persentase yang terkait di setiap cohort pada titik waktu tertentu.
Sebagai contoh, pada tabel di atas, persentase user app yang aktif di bulan Maret 2011, April 2011, dan Mei 2011 dapat dibandingkan tiap bulannya.
Interpretasi diagonal
Meskipun bukan cara standar untuk menginterpretasikan bagan analisis cohort, interpretasi diagonal dapat dilakukan dengan mengamati cohort yang berbeda pada waktu tertentu, misalnya pada bulan yang sama.
Contohnya, pada tabel, persentase user app yang aktif bulan Juni 2011 pada tiap cohort dapat diamati dan dibandingkan dengan melihat tabel secara diagonal.