Apa itu Beta Testing?
Beta testing adalah proses pengujian software yang dilakukan oleh end user sebelum rilis.
Melalui beta testing, feedback dari pengguna nyata dapat dikumpulkan sehingga developer dapat mengidentifikasi potensi masalah atau bug yang tidak ditemukan selama tahap awal pengembangan.
Tujuan Beta Testing
Melansir dari softwaretestinghelp.com, tujuan beta testing adalah:
- memberikan pemahaman yang mendalam tentang user experience yang sebenarnya dengan mengumpulkan feedback dari end user yang memiliki pengalaman menggunakan suatu produk secara langsung.
- memastikan kompatibilitas di berbagai perangkat, sistem operasi, browser, dan platform yang biasa digunakan oleh end user. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kompatibilitas apa pun.
- mengungkap bug dan masalah lain yang mungkin tidak terdeteksi selama pengujian internal oleh tim Quality Assurance. Tim pengujian internal mungkin tidak memiliki akses ke semua platform dan perangkat yang digunakan oleh end user; karena itu, beta testing membantu mengidentifikasi masalah khusus untuk platform tertentu.
- meningkatkan kompatibilitas software dengan mengidentifikasi showstopper bug yang dapat menyebabkan software gagal beroperasi pada platform tertentu. Dengan beta testing, masalah ini dapat diatasi dan software-nya dapat dibuat kompatibel dengan lebih banyak platform.
Jenis-jenis Beta Testing
Mengutip dari javatpoint.com, berikut ini adalah jenis-jenis beta testing:
Open Beta Testing
Dalam open beta testing, sejumlah besar orang diundang untuk menguji software sebelum perilisan resmi. Perusahaan akan membuat software tersebut tersedia untuk umum, dan peserta memberikan feedback dan laporan bug untuk meningkatkan kualitasnya.
Closed Beta Testing
Berbeda dengan open beta testing, closed beta testing dilakukan dengan jumlah orang yang selektif dan terbatas. Perusahaan akan merekrut pengujinya, dan produk software tidak dapat diakses oleh masyarakat umum.
Traditional Beta Testing
Pada traditional beta testing, produk akan dikirimkan ke pasar sasaran untuk mengumpulkan feedback dari pengguna. Feedback tersebut membantu meningkatkan kualitas software karena berdasarkan masukan tersebut, developer dapat membuat perubahan yang sesuai.
Public Beta Testing
Public beta testing mirip dengan open beta testing, namun pada jenis pengujian ini, produk tersedia untuk end user di seluruh dunia melalui berbagai platform online. Feedback dan data yang dievaluasi akan dikumpulkan dan tim developer mengimplementasikan modifikasi berdasarkan informasi tersebut.
Technical Beta Testing
Pada technical beta testing, software diuji dalam grup internal perusahaan. Dengan kata lain, feedback akan diberikan oleh karyawan organisasi untuk memastikan bahwa software bekerja dengan baik.
Focused Beta Testing
Jenis pengujian ini berfokus pada pemantauan dan evaluasi fitur atau komponen tertentu dari software. Software dirilis ke pasar dan feedback akan dikumpulkan untuk membuat perubahan yang diperlukan.
Post-release Beta Testing
Dalam pengujian ini, produk dirilis ke pasar terlebih dahulu untuk digunakan end user. Kemudian, feedback, reaksi, dan pengalaman pengguna dikumpulkan untuk merilis ulang software tersebut di masa mendatang.
Urutan Kerja Beta Testing
Berdasarkan softwaretestinghelp.com, urutan kerja beta testing yaitu:
- Perencanaan: Tujuan beta testing ditentukan terlebih dahulu, seperti menentukan jumlah peserta yang dibutuhkan dan memperkirakan durasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
- Rekrutmen Peserta: Idealnya, jumlah peserta tidak terbatas, namun jika memiliki keterbatasan anggaran, ada batasan minimum dan maksimum jumlah pengguna yang dapat berpartisipasi. Misalnya, 50 hingga 250 pengguna sudah cukup untuk software dengan kompleksitas sedang.
- Peluncuran Produk: Akses untuk menggunakan software dibagikan kepada para peserta, biasanya dengan membagikan link download. Selain itu, panduan pengguna, masalah umum, dan ruang lingkup pengujian akan diberikan. Proses dan metode pencatatan bug juga akan dikomunikasikan pada tahap ini.
- Pengumpulan dan Evaluasi Feedback: Peserta memberikan feedback dan saran berdasarkan pengalaman mereka menggunakan software. Feedback tersebut kemudian dievaluasi dengan hati-hati untuk menganalisis kepuasan pengguna, dan saran mereka dipertimbangkan untuk meningkatkan versi produk di masa mendatang.
- Penutupan: Setelah semua fitur berfungsi, tidak ada bug signifikan yang dilaporkan, dan kriteria keluar terpenuhi, keputusan dibuat untuk mengakhiri fase beta testing. Penghargaan atau insentif dibagikan kepada peserta sesuai rencana yang telah ditentukan untuk menjaga hubungan baik supaya dapat kembali lagi melakukan beta testing dengan mereka di masa mendatang.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa yang dimaksud versi beta?
Versi beta adalah versi produk software yang tersedia untuk sejumlah pengguna dengan tujuan pengujian. Versi beta merupakan tahapan dalam proses pengembangan software sebelum rilis resminya.
Versi beta biasanya sudah memiliki serangkaian fitur yang dapat digunakan, namun bisa saja masih berisi bug dan masalah kinerja, yang perlu ditangani sebelum rilis final.
Versi beta biasanya diluncurkan setelah selesainya fase pengujian internal dan alpha testing. Feedback dan data yang dikumpulkan dari versi beta tersebut kemudian dapat digunakan untuk membantu menyempurnakan produk, memperbaiki bug, dan memastikan end user puas sebelum software resmi dirilis.