Overview
Data kualitatif adalah data yang bersifat deskriptif, tidak terstruktur, dan biasanya berupa kata-kata. Sementara data kuantitatif merupakan informasi yang bisa diberi nilai numerik/diukur. Agar memahami leih baik perbedaan keduanya, simak perbedaan definisi, metode pengumpulan, dan waktu yang tepat untuk menggunakan data di artikel ini.
Berdasarkan sumbernya, ada dua jenis data, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Kedua data ini memiliki definisi dan metode pengumpulan berbeda.
Data kualitatif mengarah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “kenapa”. Data kualitatif berfokus menjawab “apa” dan “berapa”.
Lalu, apakah kedua jenis ini bisa digunakan secara bersamaan?
Simak penjelasan berikut ini!
Perbedaan Data Kualitatif dan Kuantitatif - Definisi
Data kualitatif adalah informasi yang berbentuk deskriptif dan tidak bisa diukur dengan angka.
Sementara data kuantitatif adalah sekumpulan informasi yang bisa diukur, dihitung, dan dibandingkan pada skala numerik.
Simak tabel di bawah ini untuk memahami perbedaan definisi keduanya.
Agar kamu memahami lebih jelas, perhatikan contoh berikut.
- Mengamati fenomena dengan data kualitatif:
Perusahaan X adalah perusahaan yang aktif di berbagai media sosial, termasuk Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan LinkedIn. Perusahaan itu juga aktif membalas kolom komentar di setiap media sosialnya. Di kolom komentar, sebagian besar audiens merespons positif, namun ada juga yang memberikan respons negatif.
- Mengamati fenomena dengan data kuantitatif:
Perusahaan X memiliki 100.000 followers Instagram, 250.000 followers di Twitter, dan 150.000 subscribers YouTube. Mereka juga telah mem-posting lebih dari 500 foto di feeds Instagram-nya.
Perbedaan Data Kualitatif dan Kuantitatif - Metode
Question Pro menjabarkan perbedaan metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, antara lain:
Metode Pengumpulan Data Kualitatif
#1 Wawancara
Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data kualitatif yang paling umum digunakan. Di sini, kamu akan mewawancarai satu-persatu narasumber yang memenuhi kualifikasi penelitian.
Pertanyaan yang diajukan dalam metode wawancara adalah pertanyaan terbuka. Artinya, kamu bisa menggali data sedetail mungkin dari narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan mendalam.
Tak jarang saat sesi wawancara juga akan timbul pertanyaan yang sifatnya spontan. Ini dikarenakan pewawancara akan menyesuaikan dengan cerita yang dialami narasumber.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#2 Focus Group
Metode pengumpulan focus group dilakukan dalam suatu diskusi kelompok yang terdiri antara 6-10 orang. Di sini, akan ada moderator yang bertugas menjembatani keberlangsungan diskusi. Biasanya, orang-orang yang dipilih adalah mereka yang memiliki kesamaan tindakan/persepsi.
#3 Observasi
Observasi dilakukan dengan melibatkan diri dalam suatu kelompok yang ingin diteliti/dianalisis. Misalnya, kamu ingin mengetahui bagaimana perilaku seseorang saat berbelanja di pasar tradisional. Maka kamu akan terjun langsung ke lapangan (pasar) untuk memperhatikan perilaku orang-orang lalu mencatatnya sebagai data.
Selain mencatat, kamu juga mendokumentasikan data dengan video, audio, foto, dan lainnya.
#4 Pencatatan
Metode pengumpulan data dengan pencatatan menggunakan dokumen dan sumber informasi yang sudah ada sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan dengan menjadikan buku, jurnal, koran, dan lainnya sebagai referensi.
Metode ini dikenal juga sebagai studi kepustakaan.
#5 Studi Kasus
Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang berfokus memahami secara detail apa yang dialami individu, seperti cara mereka berpikir dan bertindak. Dengan studi kasus, researcher dapat mengidentifikasi masalah utama pada suatu fenomena/kejadian.
#6 Studi Longitudinal
Studi longitudinal adalah pengumpulan data kualitatif dengan cara melakukan penelitian observasi secara berulang pada sumber data yang sama. Kurun waktu pengumpulan data bisa berlangsung bertahun-tahun.
Tujuannya yaitu untuk mencari hubungan sebab-akibat melalui studi empiris terhadap berbagai subjek yang memiliki kesamaan sifat.
Metode Pengumpulan Data Kuantitatif
#1 Probability sampling
Probability sampling adalah metode pengumpulan yang memungkinkan setiap orang dalam populasi memiliki kesempatan dan peluang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Probability sampling dibagi menjadi 3 jenis, yaitu simple random sampling, systematic random sampling, dan stratified random sampling.
#2 Kuesioner atau Survei
Kuesioner/survei yang dilakukan dalam metode pengumpulan kuantitatif umumnya bersifat tertutup. Dalam kuesioner kuantitatif, responden diharuskan menjawab sesuai pilihan jawaban yang diberikan (misalnya pilihan ya/tidak).
Dalam kuesioner/survei, researcher tidak perlu melakukan interpretasi data mendalam seperti metode kualitatif.
#3 Wawancara
Berbeda dengan wawancara kualitatif yang dilakukan secara detail, wawancara dalam metode pengumpulan kuantitatif lebih terbatas, terstruktur, dan biasanya berupa pertanyaan dengan jawaban singkat.
#4 Observasi
Observasi dalam metode pengumpulan data kuantitatif juga dilakukan dengan terjun langsung ke lokasi yang ingin diteliti/analisis. Namun, metode observasi biasanya digunakan untuk menghitung jumlah, seperti menghitung berapa banyak orang yang hadir dalam acara tertentu.
#5 Review Dokumen
Review dokumen adalah metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data setelah researcher meninjau dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya. Review dokumen efektif untuk mendukung dan memperkuat penelitian.
Beberapa dokumen yang sering dianalisis sebagai data pendukung adalah dokumen pribadi, catatan publik, atau bukti fisik.
Kapan Menggunakan Data Kualitatif?
Data kualitatif cocok digunakan saat kamu ingin memahami kenapa dan bagaimana suatu fenomena/peristiwa bisa terjadi. Data ini dapat mendefinisikan masalah atau mengembangkan pendekatan terhadap masalah itu.
Misalnya, kamu berusaha menemukan sebuah konsep, pengalaman, atau opini publik dari layanan/produk perusahaan. Kamu dapat menggunakan data kualitatif untuk melakukan penelitian. Dari sini, kamu juga bisa mendapatkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Kapan Menggunakan Data Kuantitatif?
Berbeda dengan kualitatif yang berusaha memahami terjadinya suatu fenomena, data kuantitatif dipakai saat kamu ingin menguji atau mengkonfirmasi sesuatu, termasuk hipotesis dan teori.
Data ini juga cocok digunakan jika kamu mencoba mengukur masalah dan memahami seberapa lazimnya fenomena itu.
Contohnya, kamu ingin mencari tahu siapa saja yang menggunakan produk/jasa perusahaanmu, berasal dari mana, berapa usianya, berapa pendapat mereka, dan lain-lain.
Bisakah Data Kualitatif dan Kuantitatif Digunakan Sekaligus?
Meski merupakan dua jenis berbeda, data kualitatif dan kuantitatif bisa digunakan sekaligus. Researcher cukup sering menggunakan kedua pendekatan ini secara bersamaan.
Metode ini biasanya disebut dengan mixed method.
Sebagai contoh, kamu ingin menganalisis praktik penjualan dan pemasaran yang ideal digunakan perusahaan. Pertama, kamu bisa melihat riwayat pembelian semua customer. Dari data itu, kamu menentukan beberapa customer yang paling sering membeli produk dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Langkah selanjutnya akan dilakukan wawancara kepada beberapa customer terpilih guna meneliti apa saja faktor yang membuat mereka menjadi pelanggan setia produk kamu.
Contoh di atas menggambarkan penggunaan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Dengan menggunakan data kuantitatif, kamu melihat riwayat pembelian. Selanjutnya, dengan data kualitatif, kamu melakukan wawancara mendalam kepada customer terpilih yang memenuhi persyaratan penelitian.
Penutup
Data kualitatif adalah data yang bersifat deskriptif, tidak terstruktur, dan biasanya berupa kata-kata. Sementara data kuantitatif merupakan informasi yang bisa diberi nilai numerik/diukur.
Jika data kuantitatif bisa dianalisis menggunakan analisis statistik, data kualitatif tidak bisa melakukan itu. Researcher harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan mengelompokkan data menjadi topik/kategori tertentu.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)