Heading Tag

Heading tag adalah elemen HTML untuk memberikan struktur pada konten web page.

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Heading Tag?

Heading tag adalah elemen HTML untuk memberikan struktur pada konten web page.

Elemen ini diberi nomor secara urut dari H1 (judul utama) hingga H6 (subjudul paling rendah). H2, H3, dan seterusnya dipakai untuk subjudul atau subtopik.

Struktur yang jelas melalui heading tag akan membuat konten lebih mudah dipahami oleh pembaca dan search engine.

Selain itu, penggunaan heading tag yang tepat dapat memudahkan user membaca sekaligus membantu search engine memahami hierarki informasi, memastikan web page mendapatkan ranking tinggi di search result.

Mengapa Heading Tag Penting?

Heading tag penting karena beberapa alasan utama yang berkaitan dengan struktur, readability, dan SEO:

  • Meningkatkan struktur dan readability konten: heading tag memberikan hierarki yang jelas, membantu pembaca memahami dan menavigasi konten. Membagi artikel menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna.
  • Meningkatkan user experience: struktur rapi melalui heading tag memudahkan pembaca menemukan informasi yang dicari. Pembaca bisa langsung menuju bagian yang relevan melalui subjudul (H2, H3, dll.)
  • Optimasi SEO dan search engine: heading tag memberi sinyal kepada search engine tentang topik utama dan subtopik halaman. Fungsi ini membantu meningkatkan visibilitas dan page ranking di hasil pencarian.
  • Aksesibilitas untuk pembaca dengan disabilitas: heading tag membantu user dengan alat bantu screen reader menavigasi konten. Ini menyediakan experience membaca lebih baik bagi pembaca dengan disabilitas.
  • Mencegah penggunaan keyword berlebihan (keyword stuffing): heading tag membantu mendistribusikan keyword secara organik di seluruh page. Mencegah penggunaan keyword yang berlebihan dan memastikan konten tetap relevan.

Jenis-jenis dan Contoh Heading Tag

Berikut beberapa jenis dan contoh heading page:

  • H1 (heading utama - primary heading): merupakan heading yang paling penting dan harus digunakan hanya sekali di setiap halaman. Biasanya menjadi judul utama dari halaman atau artikel.
  • H2 (subheading utama - primary subheading): digunakan untuk judul bagian atau subtopik utama dalam artikel. Umumnya berfungsi untuk membagi konten ke dalam bagian-bagian berbeda.
  • H3 (subheading sekunder - secondary subheading): merupakan subheading dari H2, memberikan detail lebih lanjut tentang subtopik. Digunakan untuk membagi subtopik menjadi subbagian.
  • H4 (subheading tersier - tertiary subheading): subheading dari H3, memberikan detail lebih lanjut pada subbagian tertentu. Biasanya digunakan untuk menjelaskan lebih lanjut sub-bagian yang lebih spesifik.
  • H5 (subheading kuarterner - quaternary subheading): jarang digunakan tetapi berguna jika ada tingkat hierarki tambahan.
  • H6 (subheading quintanar - quinary subheading): tingkatan paling rendah dalam hierarki heading. Digunakan saat konten membutuhkan detail yang sangat spesifik.

Contoh struktur heading tag dalam artikel

Berikut contoh coding struktur heading tag di sebuah artikel:

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara optimasi heading tag untuk SEO?

Inilah cara optimasi heading tag untuk SEO:

  • Gunakan hanya satu H1 per halaman: pastikan hanya ada satu H1 yang mewakili judul utama halaman. Hindari penggunaan H1 untuk elemen lain selain judul utama.
  • Gunakan keyword utama di H1: masukkan keyword utama di H1 untuk memberi sinyal kepada search engine mengenai topik utama halaman. Kata kunci di H1 harus relevan dan organik dengan isi konten.
  • Gunakan H2 untuk membagi konten utama: gunakan H2 untuk membagi artikel menjadi subtopik utama. Pastikan H2 memiliki keterkaitan erat dengan H1.
  • Masukkan keyword sekunder di H2 dan H3: gunakan keyword sekunder atau variasi keyword utama di subheading seperti H2 dan H3. Hal ini membantu search engine memahami konteks konten dengan lebih baik.
  • Jaga struktur heading yang logis: gunakan struktur heading secara hierarkis (H1 -> H2 -> H3, dst.) tanpa melewatkan tingkatan. Setiap heading harus memberikan informasi yang lebih mendalam dari heading sebelumnya.
  • Pastikan setiap heading relevan dan deskriptif: setiap heading secara jelas mewakili isi dari konten di bawahnya. Hindari heading yang terlalu panjang atau terlalu umum.
  • Gunakan heading untuk user experience yang lebih baik: heading harus memudahkan pembaca menemukan informasi dengan cepat. Pertimbangkan penggunaan heading dengan bullet point atau tabel untuk menambah readability.
  • Manfaatkan heading untuk featured snippets: struktur heading yang baik dapat meningkatkan peluang konten muncul di featured snippets. Pastikan heading berupa pertanyaan atau frasa yang sesuai dengan search intent.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi