Go to Market Strategy

Pengertian Go to Market Strategy

Go-to market strategy adalah rencana terstruktur yang digunakan oleh bisnis untuk meluncurkan produk/layanan baru ke pasar.

Strategi ini mencakup serangkaian langkah yang dirancang untuk memastikan kesuksesan dalam peluncuran. Tujuan utamanya adalah untuk memahami kebutuhan pasar, menentukan target audiens, mengembangkan proposisi nilai yang unik, dan menetapkan cara terbaik untuk menjangkau pelanggan potensial.

Dalam go-to market strategy, bisnis akan melakukan analisis mendalam tentang pasar sasaran, termasuk pemahaman kompetitor, tren pasar, dan kebutuhan pelanggan. Hal ini membantu mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mungkin dihadapi saat memasuki pasar. Proposisi nilai yang jelas dan menarik adalah kunci untuk membedakan produk dari pesaing dan menarik minat pelanggan.

Secara keseluruhan, go-to market strategy merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada peluncuran produk, tetapi juga pada penciptaan dan pemeliharaan hubungan pelanggan jangka panjang yang menguntungkan.

Mengapa Go to Market Strategy Penting?

Berdasarkan Hubspot dan Coursera, beberapa manfaat utama dari go-to market strategy meliputi:

• Memahami pasar secara mendalam: go-to market strategy membantu memahami secara komprehensif tentang pasar, target pasar, pesaing, dan posisi produk yang diusulkan di pasar tersebut.
• Mengurangi biaya: melalui strategi yang solid, bisnis dapat menekan biaya marketing dengan mengidentifikasi channel promosi yang memberikan ROI tertinggi.
• Meningkatkan efisiensi: strategi ini membantu tim bekerja lebih efisien dengan menetapkan tujuan yang jelas dan menguraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
• Meningkatkan brand awareness: peluncuran dan promosi produk baru memberikan kesempatan untuk meningkatkan perhatian terhadap brand secara keseluruhan, bahkan menarik niche market baru, sehingga memperluas customer base.
• Meningkatkan potensi pertumbuhan: secara keseluruhan, go-to market strategy yang dijalankan dengan tepat bisa meningkatkan potensi pertumbuhan perusahaan. Dengan akses ke niche market baru, data pasar yang terorganisasi, dan proses peluncuran produk yang efisien, peluang pertumbuhan lebih mudah diraih.
• Keunggulan kompetitif: go-to market strategy yang efektif juga memberikan keunggulan kompetitif atas bisnis lain di pasar karena akan lebih siap untuk meluncurkan produk/layanan baru.

Faktor-faktor Utama dalam Go to Market Strategy

Berikut beberapa faktor utama go-to market strategy yang perlu diperhatikan:

• Pemahaman pasar sasaran: mengidentifikasi dan memahami pasar sasaran adalah kunci utama. Identifikasi termasuk mengetahui siapa pelanggan, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana perilaku pembelian mereka.
• Kejelasan proposisi value: menentukan apa yang membuat produk/layanan unik dan bagaimana hal itu memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasar sasaran.
• Strategi marketing dan komunikasi: mengembangkan rencana marketing yang efektif untuk menjangkau pasar sasaran, termasuk pemilihan channel marketing dan pesan yang akan disampaikan.
• Channel distribusi dan penjualan: memilih saluran distribusi dan penjualan yang tepat untuk produk atau layanan, baik itu penjualan langsung, online, ritel, atau melalui mitra.
• Analisis kompetitif: memahami siapa pesaing, apa kekuatan dan kelemahan mereka, dan bagaimana dapat memposisikan diri secara berbeda di pasar.
• Strategi harga: menetapkan strategi harga sesuai dengan nilai yang ditawarkan produk dan yang dapat diterima oleh pasar sasaran.
• Kesiapan produk: memastikan produk atau layanan siap diluncurkan, termasuk aspek kualitas, keandalan, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa saja langkah go-to market strategy?

Asana menjelaskan langkah-langkah utama dalam mengembangkan strategi go-to market, yaitu:

• Identifikasi masalah dan kebutuhan pasar: langkah pertama adalah pahami masalah yang ingin dipecahkan oleh produk/layanan dan kebutuhan spesifik pasar.
• Definisi target audiens: tentukan siapa target audiens, termasuk karakteristik demografis, perilaku, dan kebutuhan mereka.
• Analisis kompetitif: lakukan penelitian tentang pesaing untuk memahami kekuatan dan kelemahannya, sekaligus posisi pasar.
• Pengembangan proposisi nilai: susun proposisi nilai yang menonjolkan keunikan produk/layanan, serta bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhan target audiens.
• Strategi marketing dan komunikasi: susun rencana marketing, mencakup channel yang akan digunakan, pesan yang akan disampaikan, dan taktik marketing yang akan diimplementasikan.
• Pemilihan saluran distribusi: tentukan bagaimana produk/layanan akan didistribusikan ke pelanggan, apakah melalui penjualan langsung, online, ritel, atau melalui mitra.
• Penetapan harga: tentukan strategi harga yang sesuai dengan nilai produk dan kondisi pasar.
• Rencana penjualan: kembangkan strategi penjualan, termasuk pelatihan tim penjualan, tool penjualan, dan target penjualan.
• Pelaksanaan dan peluncuran: laksanakan rencana marketing dan penjualan serta luncurkan produk/layanan ke pasar.
• Pengukuran dan evaluasi: ukur keberhasilan strategi berdasarkan metrik yang telah ditetapkan dan lakukan evaluasi untuk peningkatan berkelanjutan.