Apa itu Direct Marketing?
Dikutip dari Investopedia, direct marketing adalah pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan jalur komunikasi dan distribusi langsung ke konsumen tanpa perantara.
Direct marketing berisi informasi tentang produk, brand, atau layanan untuk target audiens yang paling mungkin merespons. Oleh karena itu, strategi ini cocok untuk menjangkau audiens berdasarkan kesamaan tertentu, seperti usia ataupun preferensi.
Dengan adanya direct marketing, audiens diharapkan melakukan pembelian produk atau mendaftar layanan.
Media yang biasa dipakai dalam direct marketing adalah surat kertas, pamflet/brosur cetak, e-mail, media sosial, dan SMS/pesan teks.
Istilah marketing ini disebut “direct” karena menghilangkan peran pihak ketiga, seperti media cetak tempat biasa memasang iklan. Cara ini biasanya dipakai untuk memperluas basis pelanggan atau menguji penawaran produk/layanan sebelum meluncurkannya ke audiens yang lebih luas.
Apa Fungsi Direct Marketing?
Fungsi utama direct marketing adalah menghasilkan tindakan atau respons tertentu dari audiens yang ditargetkan secara spesifik. Karena itu, CTA (Call-to-Action) menjadi bagian esensial dari direct marketing.
Lebih lanjut, berikut beberapa fungsi lain dari direct marketing dirangkum dari Rock Content:
- Membantu menjangkau pelanggan – direct marketing bisa menjangkau prospect dan pelanggan perusahaan secara langsung sekaligus memastikan mereka mendapatkan cukup informasi.
- Dapat melakukan kustomisasi – dengan menggunakan data pelanggan, perusahaan bisa melakukan personalisasi dan kustomisasi promosi sesuai kebutuhan, seperti membuat e-mail marketing diawali dengan nama pelanggan.
- Membangun loyalitas pelanggan – dengan direct marketing, perusahaan bisa memberikan pelanggan kode diskon khusus agar mereka merasa diperlakukan eksklusif dan loyal dengan brand.
- Meningkatkan penjualan – ketika perusahaan memahami kebutuhan pelanggan dan menawarkan solusi itu melalui direct marketing, secara bertahap penjualan juga terus meningkat.
- Menjangkau kembali pelanggan lama – direct marketing mampu menghubungkan kembali bisnis dengan pelanggan yang sebelumnya pernah melakukan pembelian. Di sini, perusahaan berkesempatan menunjukkan bahwa mereka menghargai dan merindukan kehadiran pelanggan.
Jenis-jenis Direct Marketing
Jenis-jenis direct marketing sangatlah banyak. Namun, berdasarkan Rock Content, berikut beberapa contoh direct marketing yang paling umum ditemui:
E-mail Marketing
E-mail marketing dilakukan dengan mengirimkan e-mail berisi promosi atau iklan kepada pelanggan dan pelanggan potensial. Ini adalah salah satu strategi marketing yang paling efektif digunakan untuk menjangkau audiens.
SMS Marketing
Saat ini, handphone adalah salah satu alat komunikasi yang paling banyak digunakan. Tak heran jika beberapa perusahaan masih menggunakan SMS (Short Message Service) sebagai media marketing.
Promosi menggunakan SMS memungkinkan audiens dengan mudah menerima pesan yang disampaikan. SMS juga dapat diotomatisasi dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan.
Direct Selling
Direct selling adalah jenis marketing yang dilakukan dengan mempromosikan produk/layanan melalui kartu pos, surat amplop, katalog, dan sejenisnya. Surat-surat promosi itu dikirim langsung kepada pelanggan dan pelanggan potensial.
Social Media Marketing
Social media marketing adalah pemanfaatan platform media sosial untuk memasarkan produk/layanan. Adanya media sosial memungkinkan suatu bisnis menjalin hubungan lebih intens dengan pelanggan, memberitahukan diskon, produk baru, dan sebagainya.
Online Advertising
Online advertising seperti Google Ads atau Facebook Ads menjadi strategi marketing yang tak kalah banyak digunakan ketika perusahaan menerapkan digital marketing.
Adanya online advertising memungkinkan perusahaan menargetkan secara spesifik siapa audiens yang berusaha dijangkau.
Telemarketing
Telemarketing dapat membantu perusahaan dalam menemukan leads atau pelanggan potensial. Tak hanya itu, jenis direct marketing ini juga berfungsi sebagai strategi untuk menindaklanjuti campaign marketing.
Katalog Marketing
Katalog marketing adalah jenis direct marketing di mana penjual menyiapkan secara rinci produk yang ditawarkan. Setelahnya, rincian produk itu disalin dalam jumlah yang banyak dan didistribusikan kepada pelanggan.
Pelanggan akan membeli dengan cara memesan produk yang dilihat dalam katalog. Jenis direct marketing ini biasanya digunakan untuk brand pakaian, sepatu, dan sejenisnya.
Leaflet Marketing
Leaflet (selebaran) marketing dilakukan dengan cara menyebarkan beberapa selebaran secara door to door, seperti mendistribusikan lewat kotak surat, meletakkannya di depan pagar/pintu rumah, dan lain-lain.
Ini merupakan cara sederhana untuk menargetkan pelanggan yang dirasa paling ideal untuk produk bisnis.
Kelebihan Direct Marketing
The Balance Money menjelaskan kelebihan dan kekurangan direct marketing, antara lain:
Dapat meningkatkan customer base
Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan customer base adalah meminta mereka mengambil tindakan langsung, seperti mendaftar akun gratis dan memberikan penawaran khusus.
Cara ini juga bisa digunakan untuk terhubung kembali dengan pelanggan lama.
Dapat digunakan untuk test offering
Ketika suatu bisnis ingin memperkenalkan produk barunya ke pasar, direct marketing menjadi cara yang bagus untuk mengetahui bagaimana respons audiens terhadap produk baru. Selain itu, test offering juga bisa dijadikan jembatan untuk meningkatkan brand awareness terhadap produk yang akan segera dipasarkan.
Meningkatkan brand awareness
Apabila perusahaan berhasil membuat direct marketing yang unik dan menarik, audiens akan cenderung mengingat dan membagikan campaign tersebut. Lebih dari itu, mereka juga bisa membicarakannya dengan lingkungan sekitar.
Kekurangan Direct Marketing
Mengganggu audiens
Direct marketing dengan cara mengirim pesan (SMS), surat amplop, atau e-mail beberapa kali bisa mengganggu pelanggan. Ini dikarenakan promosi atau informasi tersebut tidak selalu diinginkan pelanggan.
Tingkat respons rendah
NI Business Info mengungkapkan bahwa tingkat respons direct marketing hanya sekitar 1-3% saja. Apabila perusahaan tidak menargetkan konsumen dengan tepat, direct marketing hanya akan menghabiskan banyak anggaran tanpa hasil maksimal.
Adanya regulasi privasi negara tertentu
Dunia digital rawan terjadi kebocoran data. Pelanggan mulai khawatir data privasinya akan tersebar. Hal ini menyebabkan beberapa negara mulai menerapkan regulasi privasi mereka sendiri, sehingga direct marketing akan lebih sulit menjangkaunya.
Penutup
Hal utama dari direct marketing adalah kemampuan bisnis untuk mempersonalisasi campaign dan promosi. Cara ini memungkinkan perusahaan terhubung dengan target audiens pada tingkat yang lebih dalam dan mempersuasi mereka untuk mengambil tindakan, termasuk melakukan pembelian.
Dengan strategi yang tepat, direct marketing dapat menguntungkan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan, leads, serta meningkatkan brand awareness. Tak hanya itu, direct marketing juga berpotensi meningkatkan penjualan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan direct marketing dan personal selling?
Direct marketing adalah cara mempromosikan produk dengan berkomunikasi langsung tanpa pihak ketiga. Komunikasi ini dilakukan melalui e-mail, SMS, katalog, kartu pos, dan sebagainya.
Sementara personal selling terjadi saat karyawan perusahaan di bagian sales berbincang langsung dengan pelanggan potensial dengan tujuan mempromosikan produk. Perbincangan bisa berlangsung secara tatap muka, telepon, atau platform media sosial.
Komunikasi dalam personal selling terjadi antara karyawan perusahaan (individu) dengan konsumen (individu).
Sederhananya, personal selling dilakukan dengan cara menjual produk secara pribadi. Sementara direct marketing tidak berbicara langsung dan tidak berusaha membangun hubungan personal dengan pelanggan, namun mengirimkan pesan melalui berbagai media.