Data Loss Prevention

Data loss prevention (DLP) adalah serangkaian strategi dan proses yang dirancang untuk melindungi data penting dari kehilangan, kebocoran, atau penyalahgunaan.

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Pengertian Data Loss Prevention

Data loss prevention (DLP) adalah serangkaian strategi dan proses yang dirancang untuk melindungi data penting dari kehilangan, kebocoran, atau penyalahgunaan.

DLP memastikan data perusahaan atau organisasi tetap aman, baik dari ancaman internal maupun eksternal. Proses ini membantu perusahaan memantau, mendeteksi, dan mencegah tindakan yang dapat menyebabkan hilangnya data penting, seperti informasi pribadi, rahasia perusahaan, atau data finansial.

DLP bisa diterapkan dengan berbagai cara, seperti enkripsi data, pembatasan akses, dan pemantauan aktivitas user. Selain itu, DLP juga mencakup edukasi ke karyawan tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data dan memahami kebijakan keamanan yang berlaku di perusahaan.

Perlindungan data yang efektif tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga pemahaman yang kuat akan prosedur keamanan dan kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan.

Alasan Perusahaan Membutuhkan Data Loss Prevention

Inilah alasan utama mengapa perusahaan membutuhkan data loss prevention:

  • Melindungi data rahasia: perusahaan memiliki data rahasia, seperti informasi pribadi karyawan, data pelanggan, atau rahasia dagang. DLP membantu melindungi informasi ini dari akses yang tidak sah atau pencurian, menjaga integritas bisnis.
  • Mengurangi risiko kebocoran data: DLP memudahkan perusahaan mendeteksi dan mencegah potensi kebocoran data, baik dari ancaman internal maupun eksternal. Ini mengurangi risiko data penting bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
  • Kepatuhan regulasi: banyak industri memiliki regulasi ketat terkait keamanan data, seperti GDPR atau HIPAA. DLP membantu perusahaan mematuhi aturan-aturan ini, menghindari sanksi dan denda yang bisa timbul akibat pelanggaran.
  • Menjaga reputasi perusahaan: kebocoran data bisa merusak reputasi perusahaan di mata pelanggan dan mitra bisnis. DLP berfungsi menghindari insiden-insiden ini, memastikan kepercayaan terhadap perusahaan tetap terjaga.
  • Pemantauan dan kontrol: DLP memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol aliran data, termasuk akses user. Ini memudahkan untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan atau perilaku berisiko yang dapat mengancam keamanan data.
  • Menghindari kerugian finansial: kebocoran data atau penyalahgunaan informasi juga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan. DLP membantu mencegah kerugian ini dengan melindungi aset-aset digital perusahaan.

Jenis-jenis dan Contoh Data Loss Prevention ​​

Dirangkum dari Crowdstrike, terdapat tiga jenis DLP, yaitu:

#1 Network DLP

Network DLP berfokus pada perlindungan data yang dikirimkan melalui jaringan. Jenis ini memantau network traffic untuk mendeteksi dan mencegah pengiriman data sensitif yang tidak sah.

Misalnya, sistem Network DLP memblokir e-mail berisi informasi rahasia atau mencegah transfer file yang mengandung data pribadi melalui jaringan perusahaan.

#2 Cloud DLP

Cloud DLP berfokus pada perlindungan data yang disimpan dan diproses di layanan cloud. Dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi layanan cloud, Cloud DLP menjadi penting untuk memastikan keamanan data yang disimpan di platform ini.

Contohnya, Cloud DLP dapat memantau akses dan aktivitas user di layanan cloud seperti Google Drive atau Dropbox, mencegah unduhan atau berbagi file yang berisi data sensitif.

#3 Endpoint DLP

Endpoint DLP berfokus pada perlindungan data di perangkat end user, seperti komputer, laptop, atau perangkat seluler. Proses ini memastikan data sensitif tidak disalahgunakan atau bocor dari perangkat tersebut.

Misalnya, Endpoint DLP membatasi kemampuan user untuk meng-copy data ke perangkat eksternal seperti USB drive, atau mencegah akses ke website yang dianggap berisiko.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara kerja data loss prevention?

Data loss prevention (DLP) bekerja dengan menerapkan serangkaian langkah teknis dan kebijakan untuk melindungi data, termasuk:

  • Identifikasi data sensitif: DLP memulai dengan mengidentifikasi dan mengkategorikan data yang dianggap sensitif atau berharga bagi perusahaan, seperti data pribadi pelanggan, rahasia perusahaan, atau data finansial.
  • Pemantauan dan kontrol: DLP memantau aktivitas user dan traffic jaringan untuk mendeteksi potensi kebocoran data. Sistem DLP dapat mengawasi transfer data melalui e-mail, jaringan, dan penyimpanan cloud, serta aktivitas pada perangkat end user.
  • Pencegahan: jika ada aktivitas yang mencurigakan atau berisiko, DLP mengambil tindakan pencegahan, seperti memblokir transfer data, menonaktifkan akses user, atau memberi peringatan kepada administrator. Ini membantu mencegah kebocoran data sebelum terjadi.
  • Kebijakan dan pelatihan: DLP juga bekerja melalui penerapan kebijakan keamanan yang ketat di perusahaan. Selain itu, karyawan dilatih tentang pentingnya menjaga keamanan data dan mengikuti prosedur yang ditetapkan, sehingga dapat menghindari kebocoran data secara tidak sengaja.
  • Audit dan laporan: DLP menghasilkan laporan dan audit untuk menilai efektivitas langkah-langkah keamanan. Laporan ini membantu perusahaan memahami risiko yang dihadapi dan meningkatkan strategi DLP mereka dari waktu ke waktu.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu