Confidence Interval

Confidence interval yang digunakan untuk menentukan seberapa akurat suatu estimasi berdasarkan sampel data dalam statistik. Berikut fungsi dan contoh penggunaannya!

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Apa itu Confidence Interval (Interval Kepercayaan)?

Confidence interval adalah konsep statistik yang digunakan untuk menentukan seberapa akurat suatu estimasi berdasarkan sampel data dalam statistik. 

Interval ini menyediakan batas atas dan bawah, di mana nilai sebenarnya dari parameter populasi diharapkan jatuh dengan tingkat tertentu.

Interval umumnya diungkapkan sebagai 95% atau 99%. Rentang ini dibuat menggunakan metode statistik yang mengakomodasi variasi dalam data dan ukuran sampel, memungkinkan para analyst memberikan estimasi yang lebih akurat dan terpercaya meskipun dengan adanya ketidakpastian.

Apa itu Confidence Interval 95%?

Confidence Interval 95% adalah rentang di mana nilai parameter populasi yang sebenarnya diharapkan sebesar 95%. 

Artinya, jika penelitian dengan metode yang sama dilakukan berulang kali, 95 dari 100 interval yang dihasilkan akan mencakup nilai sebenarnya dari parameter tersebut.

Interval ini sering digunakan dalam penelitian untuk menunjukkan keandalan estimasi yang diperoleh dari data sampel.

Misalnya, jika sebuah penelitian menghasilkan Confidence Interval 95% untuk rata-rata tinggi badan dalam suatu populasi adalah 160 cm hingga 170 cm, ini berarti berdasarkan data yang dikumpulkan, peneliti 95% yakin rata-rata tinggi badan sebenarnya di populasi tersebut berada di antara 160 cm dan 170 cm.

Dalam penggunaannya, Confidence Interval 95% sangat berguna dalam mengindikasikan tingkat ketidakpastian yang ada dalam estimasi, memungkinkan analyst dan pengambil keputusan untuk memiliki gambaran lebih jelas tentang variabilitas yang mungkin terjadi dalam hasil yang diperoleh dari sampel data.

Fungsi Confidence Interval dalam Statistik Data Analytics

Fungsi Confidence Interval dalam statistik data analytics meliputi:

  • Estimasi parameter: Confidence Interval memberikan rentang nilai yang kemungkinan besar mencakup nilai sebenarnya dari parameter populasi, seperti rata-rata atau proporsi, berdasarkan data sampel yang diambil.
  • Mengukur ketidakpastian: dengan menyediakan batas atas dan bawah untuk estimasi, interval kepercayaan membantu mengukur tingkat ketidakpastian atau variabilitas dalam data. Ini memberikan gambaran lebih komprehensif daripada sekadar menggunakan estimasi poin tunggal.
  • Pengambilan keputusan yang informatif: dalam analisis data, Confidence Interval dipakai untuk membuat keputusan berbasis data. Ini berguna dalam konteks seperti pengujian hipotesis, di mana keputusan tentang menerima atau menolak hipotesis didasarkan pada apakah interval kepercayaan tertentu mencakup nilai parameter tertentu atau tidak.
  • Meningkatkan kepercayaan analisis: Confidence Interval memberikan landasan kuat untuk analisis dan interpretasi data, meningkatkan kepercayaan user dan pihak terkait terhadap kesimpulan yang dihasilkan dari studi atau penelitian.
  • Validasi model: dalam model statistik dan prediktif, Confidence Interval digunakan untuk menilai keandalan dan stabilitas estimasi model, yang membantu proses validasi dan penyempurnaan model.
  • Komunikasi hasil: memberikan Confidence Interval dalam laporan analisis membantu dalam komunikasi hasil kepada stakeholder, dengan cara mengakui adanya ketidakpastian. Hal ini memfasilitasi diskusi yang lebih matang tentang temuan dan implikasinya.

Contoh Confidence Interval

Berikut contoh kasus penggunaan Confidence Interval dalam kehidupan nyata:

#1 Pemasaran produk

Sebuah perusahaan ingin menilai efektivitas iklan barunya.

Dalam upaya ini, mereka mengambil sampel dari 100 pelanggan dan mencatat rata-rata waktu yang dihabiskan di website setelah melihat iklan, yang tercatat adalah 5 menit. Standar deviasi (yang mengukur seberapa jauh waktu yang dihabiskan tiap pelanggan berbeda dari rata-rata) adalah 1 menit. Hal ini menunjukkan variabilitas dalam durasi kunjungan antar pelanggan relatif kecil.

Untuk mengestimasi seberapa representatif sampel ini terhadap seluruh populasi pelanggan, perusahaan tersebut menghitung Confidence Interval 95%. Hasil perhitungan menunjukkan interval kepercayaan antara 4.8 dan 5.2 menit.

Rentang ini menunjukkan dengan tingkat kepercayaan 95%, rata-rata waktu yang dihabiskan di website oleh populasi umum akan jatuh dalam interval tersebut, menegaskan iklan tersebut efektif dalam meningkatkan waktu yang dihabiskan di situs.

#2 Pengujian produk

Sebuah perusahaan teknologi ingin memverifikasi klaim daya tahan baterai untuk smartphone baru mereka. Dari pengujian 50 unit, ditemukan rata-rata umur baterai adalah 325 jam dengan standar deviasi 25 jam. Ini adalah ukuran statistik yang menggambarkan sejauh mana setiap pengukuran (dalam hal ini, durasi baterai setiap smartphone) menyimpang dari rata-rata (mean) keseluruhan.

Untuk mengukur ketidakpastian ini dan memberikan estimasi yang lebih akurat kepada konsumen, mereka menghitung Confidence Interval 95%. Dengan standar error sekitar 3.54 jam, dan menggunakan nilai z 1.96, interval kepercayaan yang dihasilkan adalah antara 318.06 jam dan 331.94 jam.

Hasil ini menegaskan, dengan tingkat kepercayaan 95%, rata-rata umur baterai pada produksi smartphone berada dalam rentang tersebut, memberikan bukti solid atas performa baterai yang diiklankan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan antara Interval Kepercayaan 95% dan 99%?

Perbedaan utama antara Interval Kepercayaan 95% dan 99% terletak pada tingkat kepercayaan yang disediakan dan lebar dari interval tersebut.

CI 95% menunjukkan ada 95% kepercayaan bahwa interval tersebut mencakup nilai parameter populasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, jika analyst mengulangi eksperimen atau survei di bawah kondisi yang sama sebanyak 100 kali, diharapkan sekitar 95 dari 100 interval tersebut akan mengandung nilai sebenarnya.

Sementara itu, CI 99% memberikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, yaitu 99%. Artinya, jika pengukuran dilakukan 100 kali, 99 dari 100 interval kepercayaan yang dihasilkan diharapkan untuk mencakup nilai sebenarnya.

Memilih antara CI 95% dan 99% bergantung pada seberapa besar ketidakpastian yang dapat diterima dalam analisis dan seberapa lebar interval yang dianggap praktis untuk keperluan pengambilan keputusan.

Lebih lanjut, berikut tabel perbedaan keduanya:

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi