Competitive Analysis

Competitive analysis berusaha membandingkan kegiatan bisnis dengan kompetitor di pasar yang sama. Apa tujuan dan bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak!

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu Competitive Analysis?

Competitive analysis adalah proses di mana perusahaan mengevaluasi dan membandingkan kegiatan bisnisnya dengan kompetitor di pasar yang sama.

Proses ini mencakup pemetaan kekuatan dan kelemahan pesaing, evaluasi metode marketing yang digunakan, serta analisis preferensi dan perilaku konsumen. Tujuan utama dari analisis ini untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan posisi perusahaan di pasar.

Dengan analisis mendalam, perusahaan bisa mengembangkan strategi yang lebih cermat untuk menghadapi persaingan dan meningkatkan efektivitas marketing-nya.

Tujuan Competitive Analysis

Berikut beberapa tujuan utama dari analisis kompetitif:

  • Mengidentifikasi peluang pasar: analisis kompetitif membantu mengidentifikasi celah di pasar yang mungkin belum terpenuhi oleh pesaing. Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk memasuki pasar baru atau mengembangkan produk baru.
  • Memperkuat strategi marketing: analisis ini membantu bisnis memahami taktik dan strategi yang digunakan oleh kompetitor, sehingga mereka dapat menyesuaikan atau merumuskan strategi yang efektif untuk bersaing.
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan: melalui analisis kompetitif, perusahaan dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka relatif terhadap pesaing. Ini membantu menyusun strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.
  • Antisipasi perubahan pasar: memantau kompetitor dan kondisi pasar secara terus menerus memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat menanggapi perubahan tren dan kebutuhan pasar.
  • Optimasi sumber daya: dengan mengetahui di mana pesaing mengalokasikan sumber dayanya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang di mana harus berinvestasi, baik dalam hal modal maupun sumber daya manusia.

Competitive Analysis Framework

Dirangkum dari Similar Web, berikut beberapa competitive analysis framework:

  • SWOT analysis: framework ini mengidentifikasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) baik dari internal perusahaan maupun lingkungan eksternal.
  • Porter’s five forces: dikembangkan oleh Michael Porter, framework ini mencakup lima kekuatan yang memengaruhi tingkat persaingan industri: persaingan antar perusahaan, ancaman dari produk substitusi, kekuatan tawar-menawar supplier, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan ancaman dari pendatang baru.
  • PEST analysis: analisis ini mengevaluasi faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang memengaruhi bisnis, digunakan untuk menganalisis makro-lingkungan eksternal.
  • Perceptual mapping: metode ini memplot persepsi konsumen tentang produk atau brand terhadap pesaing berdasarkan dua atau lebih dimensi, seperti kualitas dan harga.
  • Growth-share matrix: biasa disebut sebagai BCG Matrix, framework ini mengklasifikasikan unit bisnis atau produk ke dalam empat kategori berdasarkan pertumbuhan pasar dan relative market share (question marks, stars, cash cows, dan dogs).
  • Strategic group analysis: mengelompokkan perusahaan yang beroperasi di industri sama dengan strategi mirip ke dalam kelompok, bertujuan untuk menilai persaingan dan menentukan peluang kedepannya.

Contoh Competitive Analysis

Dalam industri e-commerce, contoh analisis kompetitif dapat dilihat pada Tokopedia dan Shopee.

Kedua platform ini bersaing menarik konsumen di Indonesia dengan berbagai strategi. Berikut beberapa aspek yang dapat ditinjau dalam analisis tersebut:

  • Penentuan segmen pasar: menganalisis target pasar dari kedua platform, di mana Tokopedia lebih fokus pada kerja sama dengan penjual lokal. Sedangkan Shopee menonjolkan fitur gratis ongkir yang menarik pembeli.
  • Perbandingan produk dan layanan: membandingkan ragam produk, ketersediaan barang, dan layanan pelanggan, termasuk responsivitas terhadap keluhan.
  • Marketing strategy: evaluasi marketing campaign, termasuk iklan online dan offline. Strategi ini juga mencakup penggunaan influencer dan promosi khusus seperti Shopee 9.9 Super Shopping Day atau Tokopedia Waktu Indonesia Belanja.
  • Analisis SWOT: mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Tokopedia dan Shopee berdasarkan tren e-commerce di Indonesia.
  • Analisis online traffic: membandingkan website traffic dan aplikasi kedua platform ini untuk mengukur kepopuleran dan efektivitas strategi digital mereka.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara melakukan competitive analysis?

Untuk melakukan analisis kompetitif yang tepat, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

  • Pilih kompetitor: tentukan 5-10 pesaing yang memiliki produk atau layanan serupa dan model bisnis yang mirip dengan perusahaan.
  • Lakukan market research: gabungkan primary research dari pelanggan dengan secondary research dari sumber yang sudah ada.
  • Bandingkan fitur produk: detailkan perbandingan fitur produk dengan produk pesaing.
  • Analisis marketing produk: teliti lebih dalam strategi marketing yang digunakan oleh pesaing.
  • Gunakan analisis SWOT: identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.
  • Posisikan perusahaan di market: buat grafik untuk menentukan dimana posisi perusahaan terhadap pesaing di pasar.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu