Apa itu Branding?
Melansir dari Hubspot.com, branding adalah proses menciptakan identitas suatu perusahaan.
Tujuan utama dari branding adalah untuk membangun identitas merek yang kuat dan beresonansi dengan target market, membangun kepercayaan dan loyalitas, dan membedakan suatu merek dari pesaingnya.
Elemen yang diperlukan untuk mendukung branding misalnya logo, tagline dan desain visual.
Fungsi Branding untuk Bisnis
Berdasarkan Hubspot.com, fungsi branding untuk bisnis meliputi:
Memengaruhi keputusan pembelian
Branding berperan penting dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketika konsumen memiliki asosiasi positif dengan suatu merek, mereka akan cenderung memilih merek tersebut daripada pesaing.
Branding yang kuat dapat membangkitkan emosi konsumen supaya terhubung secara lebih mendalam, dan pada akhirnya dapat mendorong mereka untuk memilih suatu produk atau layanan dibandingkan dengan yang lain.
Menciptakan identitas untuk bisnis
Branding membantu bisnis membangun identitas yang unik. Melalui branding, suatu bisnis dapat mendefinisikan kepribadiannya dan nilai-nilai yang diperjuangkan.
Dengan kata lain, branding memberi suara dan kehadiran visual tersendiri, yang dapat beresonansi dengan audiens target.
Membantu pelanggan mengingat bisnis
Dengan banyaknya kompetitor, branding membantu suatu bisnis untuk dapat menonjol dan tetap diingat. Identitas merek yang dirancang dengan baik, termasuk logo, tagline, dan estetika merek membuat pelanggan mengenali dan mengingat bisnis tersebut saat dibutuhkan.
Mendukung periklanan dan pemasaran
Branding yang efektif memperkuat dampak dari upaya periklanan dan pemasaran yang dilakukan. Brand suatu bisnis yang terkenal dapat meningkatkan efektivitas kampanye dan iklan pemasaran.
Dengan dilakukan branding, audiens dapat menjadi semakin percaya dengan produk atau layanan yang ditawarkan sehingga promosinya akan lebih berdampak dan persuasif.
Membangun dukungan dari karyawan
Branding yang kuat tidak hanya menarik pelanggan tetapi juga dapat menarik dan mempertahankan karyawan berbakat. Ketika sebuah merek memiliki identitas yang jelas dan reputasi yang positif, karyawan yang bekerja dapat merasa bangga sehingga loyalitas terhadap perusahaan juga dapat lebih meningkat.
Jenis-jenis Branding
Menurut Wix.com, jenis-jenis branding meliputi:
- Product branding: penciptaan identitas merek yang unik dan dapat dikenali untuk produk atau lini produk tertentu, misalnya pembuatan nama, logo, kemasan, dan elemen lain yang membedakan produk dari pesaing.
- Personal branding: promosi dan pengelolaan citra dan reputasi profesional individu, seperti menampilkan keterampilan, keahlian, dan kualitas unik seseorang untuk membangun kredibilitas dan pengaruh dalam industri atau bidang tertentu.
- Corporate branding: proses menciptakan identitas merek yang kuat untuk seluruh organisasi atau perusahaan, seperti pendefinisian nilai, misi, dan budaya perusahaan.
- Retail branding: penciptaan identitas merek yang berbeda untuk toko atau perusahaan ritel tertentu, misalnya pengembangan nama toko yang unik, logo, tata letak toko, dan pengalaman berbelanja secara keseluruhan.
- Geographical branding: asosiasi merek dengan lokasi geografis tertentu. Geographical branding memanfaatkan reputasi, kualitas, atau aspek budaya yang terkait dengan wilayah tertentu untuk meningkatkan citra merek dan menarik konsumen.
- Service branding: proses membangun identitas merek untuk bisnis berbasis layanan, seperti mengkomunikasikan nilai dan manfaat layanan secara efektif kepada target market.
- Online branding: strategi dan aktivitas yang ditujukan untuk membangun identitas merek di ruang digital. Contohnya adalah pengoptimalan website, media sosial, iklan online, dan saluran digital lainnya.
- Offline branding: proses membangun identitas merek melalui saluran dan media offline tradisional, seperti iklan cetak, iklan televisi, dan lain-lain.
- Co-branding: branding yang melibatkan dua atau lebih merek yang berkolaborasi untuk menciptakan produk, layanan, atau campaign pemasaran bersama. Co-branding memanfaatkan kekuatan masing-masing merek untuk menciptakan nilai tambah.
Contoh Branding
Di bawah ini adalah contoh branding yang dilakukan oleh dua perusahaan global, Apple dan Coca-cola.
- Apple: Apple dikenal dengan produknya yang ramping dan inovatif, seperti iPhone, MacBook, dan Apple Watch. Branding Apple dikaitkan dengan teknologi mutakhir, kualitas premium, dan user interface yang baik.
- Coca-Cola: Coca-Cola adalah merek minuman global yang dikenal dengan logo klasik merah putih dan botol kacanya yang ikonik. Branding perusahaan ini identik dengan kebahagiaan, kebersamaan, dan pengalaman yang menyegarkan.
Melalui branding tersebut, Coca-cola berhasil membangun hubungan emosional yang kuat dengan konsumennya melalui iklan yang berkesan dan asosiasinya dengan momen atau perayaan khusus.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana proses branding dilakukan?
Secara garis besar, berikut ini adalah proses branding:
Penelitian
Tahap penelitian misalnya mengumpulkan informasi dan wawasan tentang audiens target, pesaing, dan tren pasar industri terkait. Penelitian membantu bisnis untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan, preferensi, dan persepsi audiens target.
Strategi
Pada tahap ini, strategi branding disusun, misalnya dengan menentukan tujuan, misi, nilai, dan brand positioning. Strategi yang disusun hendaknya dapat menggambarkan keunikan khusus yang ditawarkan suatu brand dan nilai yang membedakan dari pesaing.
Desain
Pada tahap desain, elemen visual yang mewakili identitas merek dibuat, misalnya logo, warna, tipografi, dan aset visual lainnya yang selaras dengan strategi branding. Tahap desain bertujuan untuk menciptakan identitas merek yang menarik secara visual, yang beresonansi dengan audiens.
Implementasi
Di tahap ini, dilakukan penerapan identitas merek secara konsisten di berbagai saluran, misalnya di website, kemasan, materi pemasaran, profil media sosial, dan platform komunikasi lainnya. Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereknya terwakili dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan.