CSS Margin: Kegunaan, Syntax, Cara, dan Contoh

Pelajari cara menggunakan CSS margin, lengkap dengan syntax dan contohnya!
RevoU Staff
October 12, 2023
5
min read

Mau Belajar

Software Engineering

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
DAFTAR FULL PROGRAMCOBA COURSE GRATIS

Overview

Margin dalam CSS memungkinkan web developer mengatur tampilan dan layout elemen di sebuah halaman web. Dengan fungsi utamanya sebagai ruang kosong di sekitar elemen, margin berperan penting dalam menciptakan keseimbangan, struktur, dan estetika visual situs.

Salah satu instrumen yang digunakan oleh web designer dan web developer untuk mengatur layout dan penataan elemen adalah margin CSS.

Dalam esensinya, margin adalah ruang kosong yang mengelilingi elemen HTML, berfungsi sebagai “penyangga” yang memisahkan satu elemen dari elemen lainnya. Dengan mengatur margin secara tepat, kita dapat menciptakan harmoni antara konten, gambar, dan komponen lainnya di halaman web.

Lebih dari sekadar ruang kosong, margin berperan strategis dalam menentukan bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi dan dipersepsikan oleh pengunjung situs. Artikel berikut akan membahas kegunaan, properti, syntax, cara penggunaan, dan contoh margin dalam CSS. Yuk, simak!

Kegunaan Margin dalam CSS

Dalam sebuah web, margin berperan penting untuk box model CSS, yaitu konsep dasar dalam pemformatan tampilan elemen-elemen pada halaman web.

Setiap elemen pada halaman web dikelilingi oleh sebuah "kotak" dan box model inilah yang menggambarkan bagaimana konten, padding, border, dan margin bekerja sama untuk membentuk tampilan keseluruhan dari elemen tersebut.

Lebih lanjut, berikut kegunaan utama margin dalam CSS:

  • Pembatas antar elemen: margin berfungsi sebagai ruang kosong yang mengelilingi elemen, memisahkannya dari elemen lain. Hal ini memungkinkan elemen memiliki "napas" dan tidak terasa padat atau bertumpuk.
  • Mengontrol layout: dengan margin, developer bisa mengontrol seberapa jauh elemen dari elemen lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini berguna untuk mengatur layout elemen dalam grid atau desain kolom.
  • Menghindari overlap: dalam beberapa kasus, tanpa margin yang tepat elemen mungkin tumpang tindih satu sama lain. Margin memastikan setiap elemen memiliki ruang sendiri.
  • Estetika dan desain: dari perspektif desain, margin membantu menciptakan keseimbangan, ritme, dan hierarki visual pada halaman web.
  • Responsivitas: dalam desain responsif, margin bisa diatur berbeda untuk berbagai ukuran layar, memastikan tampilan yang konsisten dan rapi di semua perangkat.

Properti CSS Margin

Properti CSS margin membantu kamu untuk mengatur jarak dengan presisi. Berikut daftar propertinya:

  • margin-top: mengatur jarak di bagian atas elemen.
  • margin-right: mengatur jarak di bagian kanan elemen.
  • margin-bottom: mengatur jarak di bagian bawah elemen.
  • margin-left: mengatur jarak di bagian kiri elemen.
  • margin (shorthand): properti shorthand mendefinisikan margin untuk semua sisi elemen dalam satu baris kode.
  • Semua sisi: margin: 20px; (Atas, kanan, bawah, dan kiri semuanya memiliki margin 20px)
  • Atas & bawah, kanan & kiri: margin: 20px 30px; (Atas dan bawah memiliki margin 20px, sementara kanan dan kiri memiliki margin 30px)
  • Atas, kanan & kiri, bawah: margin: 20px 30px 40px;
  • Atas, kanan, bawah, kiri: margin: 20px 30px 40px 50px;

Values yang bisa digunakan dalam CSS margin

Dalam CSS, properti margin dapat menerima berbagai jenis values untuk mengatur ruang di sekitar elemen. Berikut adalah beberapa values yang dapat digunakan:

  • Value tetap: kamu bisa menentukan margin dengan value tetap seperti pixel (px), poin (pt), centimeter (cm), dan lainnya. Contoh: margin-top: 10px;
  • Persentase: margin dapat didefinisikan sebagai persentase dari lebar elemen pembungkusnya. Contoh: margin-left: 20%;
  • auto: value ini memungkinkan browser untuk secara otomatis menghitung margin. Auto sering dipakai untuk memusatkan elemen secara horizontal.
  • inherit: dengan value ini, elemen akan mewarisi margin dari elemen induknya.
  • Value negatif: kamu juga bisa menggunakan value negatif untuk margin yang membuat elemen tumpang tindih dengan elemen lain. Contoh: margin-left: -20px;

Namun, penggunaan value ini sebaiknya dihindari. Menggunakan value negatif dapat menyebabkan elemen overlap dengan elemen lain dan berpotensi merusak layout halaman web.

Cara dan Contoh Menggunakan CSS Margin

Berikut langkah-langkah untuk memahami penggunaan CSS margin:

#1 Tentukan elemen yang ingin diberi margin

Sebelum menambahkan margin, tentukan terlebih dahulu elemen mana yang ingin diberi jarak. Misalnya, kamu ingin memberikan jarak pada elemen paragraf (< p >) atau elemen judul (< h1 >).

#2 Tambahkan properti margin ke dalam CSS

Buka file CSS dan tambahkan properti margin sesuai kebutuhan.

Contohnya, kamu memberikan margin 20px di atas dan bawah, serta 10px di kanan dan kiri elemen judul:

#3 Gunakan properti margin spesifik jika diperlukan

Jika kamu ingin memberikan margin hanya pada sisi tertentu dari elemen, gunakan properti margin spesifik.

Contohnya, kamu memberikan margin 15px hanya di bagian bawah elemen gambar:

#4 Eksperimen dengan value negatif

Margin dengan value negatif bisa dipakai untuk menggeser elemen lebih dekat ke elemen lainnya atau bahkan membuatnya tumpang tindih.

Contohnya, kamu akan menggeser elemen div 10px ke kiri:

#5 Uji tampilan di browser

Setelah menambahkan atau mengubah margin, periksa tampilan di browser untuk memastikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara memusatkan elemen dengan menggunakan margin?

Untuk memusatkan elemen blok secara horizontal, kamu bisa menggunakan kombinasi margin: 0 auto; dengan menentukan lebar elemen tersebut.

Namun, metode ini mungkin tidak sepenuhnya responsif di semua situasi. Sebagai alternatif yang lebih fleksibel, disarankan untuk menggunakan properti flex dalam CSS. Dengan menggunakan display: flex; dan kombinasi properti lain seperti justify-content: center;, kamu bisa menempatkan elemen di tengah secara responsif dan adaptif di berbagai ukuran layar.

Apa yang dimaksud dengan collapsing margins?

Collapsing margins terjadi ketika dua margin vertikal bertemu. Saat hal ini, margin yang lebih besar dari kedua margin yang bertemu akan diterapkan, sementara margin yang lebih kecil "menghilang" atau tidak dihitung.

Dengan kata lain, margin total antara dua elemen tidak akan menjadi jumlah dari kedua margin, tetapi hanya menggunakan margin yang lebih besar saja.

Penutup

Margin dalam CSS memungkinkan web developer mengatur tampilan dan layout elemen di sebuah halaman web. Dengan fungsi utamanya sebagai ruang kosong di sekitar elemen, margin berperan penting dalam menciptakan keseimbangan, struktur, dan estetika visual situs.

Mulai dari pengaturan jarak antara teks dan gambar sampai penyesuaian posisi elemen secara keseluruhan, margin memberikan kontrol penuh atas bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi di layar.

RevoU Staff
Kickstart your career in tech with RevoU!

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Artikel Lainnya

Mau belajar

Software Engineering

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
Menu

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Mau Belajar

Software Engineering

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

DAFTAR FULL PROGRAM

Mau Belajar

Software Engineering

?

CSS Margin: Kegunaan, Syntax, Cara, dan Contoh

Pelajari cara menggunakan CSS margin, lengkap dengan syntax dan contohnya!
RevoU Staff
October 12, 2023
5
min read

Overview

Margin dalam CSS memungkinkan web developer mengatur tampilan dan layout elemen di sebuah halaman web. Dengan fungsi utamanya sebagai ruang kosong di sekitar elemen, margin berperan penting dalam menciptakan keseimbangan, struktur, dan estetika visual situs.

Salah satu instrumen yang digunakan oleh web designer dan web developer untuk mengatur layout dan penataan elemen adalah margin CSS.

Dalam esensinya, margin adalah ruang kosong yang mengelilingi elemen HTML, berfungsi sebagai “penyangga” yang memisahkan satu elemen dari elemen lainnya. Dengan mengatur margin secara tepat, kita dapat menciptakan harmoni antara konten, gambar, dan komponen lainnya di halaman web.

Lebih dari sekadar ruang kosong, margin berperan strategis dalam menentukan bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi dan dipersepsikan oleh pengunjung situs. Artikel berikut akan membahas kegunaan, properti, syntax, cara penggunaan, dan contoh margin dalam CSS. Yuk, simak!

Kegunaan Margin dalam CSS

Dalam sebuah web, margin berperan penting untuk box model CSS, yaitu konsep dasar dalam pemformatan tampilan elemen-elemen pada halaman web.

Setiap elemen pada halaman web dikelilingi oleh sebuah "kotak" dan box model inilah yang menggambarkan bagaimana konten, padding, border, dan margin bekerja sama untuk membentuk tampilan keseluruhan dari elemen tersebut.

Lebih lanjut, berikut kegunaan utama margin dalam CSS:

  • Pembatas antar elemen: margin berfungsi sebagai ruang kosong yang mengelilingi elemen, memisahkannya dari elemen lain. Hal ini memungkinkan elemen memiliki "napas" dan tidak terasa padat atau bertumpuk.
  • Mengontrol layout: dengan margin, developer bisa mengontrol seberapa jauh elemen dari elemen lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini berguna untuk mengatur layout elemen dalam grid atau desain kolom.
  • Menghindari overlap: dalam beberapa kasus, tanpa margin yang tepat elemen mungkin tumpang tindih satu sama lain. Margin memastikan setiap elemen memiliki ruang sendiri.
  • Estetika dan desain: dari perspektif desain, margin membantu menciptakan keseimbangan, ritme, dan hierarki visual pada halaman web.
  • Responsivitas: dalam desain responsif, margin bisa diatur berbeda untuk berbagai ukuran layar, memastikan tampilan yang konsisten dan rapi di semua perangkat.

Properti CSS Margin

Properti CSS margin membantu kamu untuk mengatur jarak dengan presisi. Berikut daftar propertinya:

  • margin-top: mengatur jarak di bagian atas elemen.
  • margin-right: mengatur jarak di bagian kanan elemen.
  • margin-bottom: mengatur jarak di bagian bawah elemen.
  • margin-left: mengatur jarak di bagian kiri elemen.
  • margin (shorthand): properti shorthand mendefinisikan margin untuk semua sisi elemen dalam satu baris kode.
  • Semua sisi: margin: 20px; (Atas, kanan, bawah, dan kiri semuanya memiliki margin 20px)
  • Atas & bawah, kanan & kiri: margin: 20px 30px; (Atas dan bawah memiliki margin 20px, sementara kanan dan kiri memiliki margin 30px)
  • Atas, kanan & kiri, bawah: margin: 20px 30px 40px;
  • Atas, kanan, bawah, kiri: margin: 20px 30px 40px 50px;

Values yang bisa digunakan dalam CSS margin

Dalam CSS, properti margin dapat menerima berbagai jenis values untuk mengatur ruang di sekitar elemen. Berikut adalah beberapa values yang dapat digunakan:

  • Value tetap: kamu bisa menentukan margin dengan value tetap seperti pixel (px), poin (pt), centimeter (cm), dan lainnya. Contoh: margin-top: 10px;
  • Persentase: margin dapat didefinisikan sebagai persentase dari lebar elemen pembungkusnya. Contoh: margin-left: 20%;
  • auto: value ini memungkinkan browser untuk secara otomatis menghitung margin. Auto sering dipakai untuk memusatkan elemen secara horizontal.
  • inherit: dengan value ini, elemen akan mewarisi margin dari elemen induknya.
  • Value negatif: kamu juga bisa menggunakan value negatif untuk margin yang membuat elemen tumpang tindih dengan elemen lain. Contoh: margin-left: -20px;

Namun, penggunaan value ini sebaiknya dihindari. Menggunakan value negatif dapat menyebabkan elemen overlap dengan elemen lain dan berpotensi merusak layout halaman web.

Cara dan Contoh Menggunakan CSS Margin

Berikut langkah-langkah untuk memahami penggunaan CSS margin:

#1 Tentukan elemen yang ingin diberi margin

Sebelum menambahkan margin, tentukan terlebih dahulu elemen mana yang ingin diberi jarak. Misalnya, kamu ingin memberikan jarak pada elemen paragraf (< p >) atau elemen judul (< h1 >).

#2 Tambahkan properti margin ke dalam CSS

Buka file CSS dan tambahkan properti margin sesuai kebutuhan.

Contohnya, kamu memberikan margin 20px di atas dan bawah, serta 10px di kanan dan kiri elemen judul:

#3 Gunakan properti margin spesifik jika diperlukan

Jika kamu ingin memberikan margin hanya pada sisi tertentu dari elemen, gunakan properti margin spesifik.

Contohnya, kamu memberikan margin 15px hanya di bagian bawah elemen gambar:

#4 Eksperimen dengan value negatif

Margin dengan value negatif bisa dipakai untuk menggeser elemen lebih dekat ke elemen lainnya atau bahkan membuatnya tumpang tindih.

Contohnya, kamu akan menggeser elemen div 10px ke kiri:

#5 Uji tampilan di browser

Setelah menambahkan atau mengubah margin, periksa tampilan di browser untuk memastikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara memusatkan elemen dengan menggunakan margin?

Untuk memusatkan elemen blok secara horizontal, kamu bisa menggunakan kombinasi margin: 0 auto; dengan menentukan lebar elemen tersebut.

Namun, metode ini mungkin tidak sepenuhnya responsif di semua situasi. Sebagai alternatif yang lebih fleksibel, disarankan untuk menggunakan properti flex dalam CSS. Dengan menggunakan display: flex; dan kombinasi properti lain seperti justify-content: center;, kamu bisa menempatkan elemen di tengah secara responsif dan adaptif di berbagai ukuran layar.

Apa yang dimaksud dengan collapsing margins?

Collapsing margins terjadi ketika dua margin vertikal bertemu. Saat hal ini, margin yang lebih besar dari kedua margin yang bertemu akan diterapkan, sementara margin yang lebih kecil "menghilang" atau tidak dihitung.

Dengan kata lain, margin total antara dua elemen tidak akan menjadi jumlah dari kedua margin, tetapi hanya menggunakan margin yang lebih besar saja.

Penutup

Margin dalam CSS memungkinkan web developer mengatur tampilan dan layout elemen di sebuah halaman web. Dengan fungsi utamanya sebagai ruang kosong di sekitar elemen, margin berperan penting dalam menciptakan keseimbangan, struktur, dan estetika visual situs.

Mulai dari pengaturan jarak antara teks dan gambar sampai penyesuaian posisi elemen secara keseluruhan, margin memberikan kontrol penuh atas bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi di layar.

RevoU Staff
Kickstart your career in tech with RevoU!
Menu