Overview
Cara menjadi content writer tidak hanya bisa menulis saja. Yuk, bahas skill, rekomendasi platform portofolio, dan jurusan kuliah untuk content writer.
Punya bakat menulis tapi tidak tahu bagaimana cara menjadi content writer profesional?
Untuk terjun ke dunia kerja profesional, skill menulis saja ternyata tidak cukup.
Content writer yang baik perlu memiliki beberapa keterampilan lain, termasuk mencari tahu topik apa yang paling banyak dicari audiens dengan riset keyword.
Kamu juga harus menguasai beberapa gaya penulisan agar bisa menyesuaikan dengan perusahaan yang akan dilamar.
Berikut langkah-langkah cara menjadi content writer yang bisa kamu lakukan!
Cara Menjadi Content Writer
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah cara menjadi content writer:
#1 Kuasai Skill yang Wajib Dimiliki Content Writer
Dirangkum dari Content Grip, skill yang wajib dimiliki content writer yaitu sebagai berikut:
Mampu Menarik Perhatian Pembaca sejak Kalimat Pertama
Tahukah kamu bahwa rata-rata perhatian audiens terhadap sesuatu ada di 8 detik pertama? 8 detik itu akan menentukan apakah mereka terus membaca kontenmu atau justru beralih mencari konten lain yang lebih menarik.
Sebagus apapun isinya, jika kamu tidak bisa membuka konten dengan menarik, pembaca cenderung tidak akan membacanya hingga selesai.
Untuk itu, latihlah skill penulisan yang bisa memikat pembaca sejak awal paragraf pembuka.
Memahami SEO
Sebagai content writer, kamu harus paham bagaimana memaksimalkan teknik SEO agar kontenmu berada di halaman pertama search engine. Pemahaman dasar tentang SEO, mencakup keywords, meta data, dan hyperlink merupakan salah satu skill penting yang harus dimiliki content writer.
Kreatif
Seorang content writer membutuhkan kreativitas dalam mencari topik dan menulis konten.
Kamu akan bersaing dengan banyak kompetitor yang menulis topik konten serupa denganmu. Maka dari itu, kamu harus mengasah kreativitas agar konten yang kamu sajikan berbeda dengan yang lain dan menarik perhatian audiens untuk membacanya.
Menyesuaikan dengan Style Brand
Setiap brand memiliki keunikan dan cara masing-masing dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Biasanya, ini menyesuaikan jenis bisnis itu. Ada perusahaan yang membawakan gaya pesan secara non-formal, ada juga bisnis yang condong ke arah formal.
Sebagai content writer, kamu diharuskan mampu menyesuaikan style penulisan dengan brand/perusahaan yang kontennya sedang kamu kerjakan. Artinya, kamu harus bisa fleksibel dan adaptif dengan berbagai jenis gaya penulisan.
Detail
Dalam menulis konten, tak jarang content writer tak sengaja melakukan kesalahan penulisan (typo). Meski terkesan kesalahan sederhana, namun hal ini dapat menurunkan kredibilitas di mata audiens.
Dengan demikian, content writer harus memiliki detail yang baik agar dapat mengoreksi kesalahan sekecil apapun. Mereka juga perlu mengoreksi kata atau kalimat berbelit yang sulit dipahami.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#2 Tentukan Ingin Jadi Generalist atau Specialist?
Sama halnya dengan role profesional lain, menjadi content writer juga memungkinkan kamu untuk memilih fokus berkarier sebagai generalist atau specialist.
Generalist membuat kamu bisa menulis dan menjelajahi berbagai bidang. Sementara specialist hanya berfokus di satu hingga dua bidang tertentu saja.
Lebih lanjut, inilah perbedaan keduanya berdasarkan Writer Access.
#3 Pelajari Basic Content Writing
Jika kamu masih bingung untuk mengembangkan ilmu content writing secara otodidak, kamu bisa mengikuti beberapa kursus penulisan. Kursus akan membuat belajarmu lebih terarah karena adanya kurikulum atau topik belajar yang terstruktur..
Beberapa kursus online gratis yang bisa kamu ikuti antara lain:
- The Content Writing Course oleh Udemy.
- Content Writing Classes Online oleh Skillshare.
- How To Become a Content Writer oleh Alison.
- Web Content Writing oleh LinkedIn Learning.
#4 Mulai Menulis di Blog ataupun Jurnal
Jika kamu sudah memiliki skill content writer dan memahami basic content writing, beranilah untuk mulai menulis di blog ataupun jurnal. Kamu bisa menulis topik apa pun yang kamu sukai, misalnya musik, film, fashion, dan lainnya.
Menulis secara teratur membuat kamu dapat mempraktikkan skill dan pengetahuan secara langsung. Dengan ini, kamu juga bisa menambah kecepatan menulis. Usahakan untuk membuat artikel yang unik, informatif, dan original. Hindari plagiasi untuk mengasah kreativitas dan keterampilanmu.
Apabila kamu belum memahami topik yang akan ditulis, luangkan waktu untuk belajar dan membaca terlebih dahulu. Ini dapat membantumu mendapatkan pandangan/wawasan tentang topik yang nantinya akan ditulis.
#5 Buat Portfolio Online
Portfolio menjadi dokumen penting yang digunakan untuk menampilkan skill dan keterampilan. Dengan beberapa hasil karya terbaik yang ditampilkan di portfolio, kamu dapat menunjukkan kredibilitas sebagai content writer.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa pilihan portfolio online yang sering dimanfaatkan oleh content writer:
JournoPortfolio
JournoPortfolio adalah platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio content writer. Penggunaan platform ini juga sederhana, sehingga kamu bisa memakainya dengan mudah.
Kamu hanya perlu meng-upload foto pribadi, menambahkan beberapa deskripsi profesional, dan memilih layout. Setelahnya, JournoPortfolio akan mengarahkan dan memandu kamu secara step-by-step untuk melengkapi isi portofolio.
WordPress
WordPress merupakan salah satu website gratis yang dapat digunakan untuk mem-publish portfolio tulisan kamu. Web ini memiliki fitur yang memungkinkan kamu bisa memilih tema dan font sesuka hati sekaligus membuat beberapa kategori sesuai topik artikel yang ditulis.
Dengan memiliki laman WordPress sendiri, kamu akan mengetahui bagaimana web traffic dan apakah kontenmu banyak disukai audiens.
Medium
Hampir sama dengan WordPress, Medium adalah platform online publishing di mana kamu bisa menulis topik apa pun. Dengan Medium, kamu dapat menulis dan menautkan internal linking untuk mengarahkan pembaca ke artikel lain yang kamu tulis.
Ini bisa menjadi halaman portfolio yang bagus jika kamu berhasil menarik minat pembaca dan mendapatkan banyak claps hingga followers.
Clippings.me
Clippings.me juga menjadi salah satu portfolio online yang dapat secara otomatis membuat halaman portfolio pribadi. Kamu hanya perlu memasukkan beberapa informasi dan platform ini akan langsung menampilkannya.
Uniknya, Clippings.me terhubung ke akun Twitter, sehingga kamu bisa lebih mudah ketika melakukan import foto profil, foto sampul, dan bio dari Twitter ke Clippings.me.
Meski tidak bisa mengatur layout halaman, namun platform ini bisa sekaligus menampilkan berbagai media dari YouTube, Vimeo, atau SoundCloud.
Contently
Contently adalah salah satu platform portfolio yang cocok digunakan untuk content writer. Platform ini memungkinkan kamu menambahkan artikel sebanyak apa pun ke portfolio lalu memasukkannya melalui URL atau PDF.
Tak hanya itu, Contently juga sangat cocok digunakan untuk freelance content writer karena menyediakan fitur “available for work”. Artinya, recruiter atau perusahaan yang melihat profil kamu dapat tahu bahwa kamu sedang mencari pekerjaan
Content Writer Masuk Jurusan Apa?
Untuk menjadi seorang content writer, kamu bisa memilih Jurusan Sastra, Jurnalistik, Komunikasi, atau Public Relations. Jurusan ini membekalimu dengan keterampilan menulis, riset, dan komunikasi yang penting dalam content writing.
Namun, lulusan dari jurusan lain juga bisa menjadi content writer jika memiliki kemampuan menulis yang baik, kreativitas, dan pemahaman tentang strategi digital marketing.
Bahkan, tidak selalu diperlukan pendidikan formal karena sudah banyak bertebaran kursus atau pelatihan online untuk meningkatkan kemampuan menulismu.
Penutup
Cara menjadi content writer harus dimulai dengan menguasai skill penting terlebih dahulu. Mengingat luasnya jenis perusahaan/bisnis, kamu perlu menentukan apakah ingin menulis dengan menguasai salah satu bidang saja atau justru mengambil peran yang lebih generalist.
Saat sudah memiliki skill dan pemahaman yang kuat tentang content writing, beranikanlah diri untuk mulai membuat portfolio online di beberapa platform, seperti WordPress, Medium, JournoPortfolio, dan banyak lainnya.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)