Overview
Portofolio content writer digunakan untuk mennjukkan skill dan keterampilanmu di bidang penulisan. Bagaimana cara membuat portofolio yang baik? Berikut penjelasannya.
Era digital menjadi keuntungan tersendiri bagi content writer ataupun penulis secara umum.
Pasalnya, kamu bisa dengan mudah memamerkan hasil karya/tulisanmu ke berbagai platform online.
Namun, bagaimana merangkum hasil karya itu menjadi suatu dokumen menarik untuk melamar pekerjaan?
Kamu butuh membuat portofolio.
Di artikel ini akan dibahas contoh portofolio content writer dari alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang saat ini sudah menjadi content writer profesional. Yuk, simak!
Apa Fungsi Penting Portofolio Content Writer?
Dirangkum dari berbagai sumber, portofolio content writer atau portofolio penulis berfungsi penting untuk:
Membuktikan Skill dan Keterampilan yang Kamu Miliki
Tujuan dari portofolio adalah untuk membuktikan kepada recruiter bahwa kamu benar-benar memiliki skill content writing dan keterampilan yang sebelumnya sudah kamu cantumkan di CV.
Dengan ini, mereka bisa melihat seberapa baik hasil kerja dan keterampilan kamu di bidang penulisan.
Meng-highlight Skill yang Relevan dengan Kebutuhan Perusahaan
Meski sama-sama menggunakan title yang sama, setiap perusahaan biasanya memiliki kualifikasi berbeda dalam merekrut content writer. Mereka akan menyesuaikan kualifikasi dengan kebutuhan konten yang diinginkan perusahaan.
Sesuaikan portofolio dengan skill yang dicari perusahaan, fokuskan kemampuanmu di sana, dan abaikan skill yang tidak relevan.
Terlihat Menonjol Dibanding Kandidat Lain
Portofolio merupakan kesempatan untuk terlihat menonjol dibanding kandidat lain. Meski di beberapa perusahaan portofolio bersifat opsional, namun menunjukkan portofolio pribadi dapat menarik perhatian recruiter dengan cara profesional.
Mereka akan memahami dengan jelas riwayat pekerjaanmu dan bagaimana kamu bekerja sebagai content writer di pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Hal yang Perlu Dicantumkan dalam Portofolio Content Writer
Peran portofolio yang krusial dalam melamar pekerjaan menjadikan dokumen ini harus dibuat dan dipersiapkan sebaik mungkin. Inilah hal yang perlu dicantumkan dalam portofolio content writer.
#1 Informasi Personal
Hal penting yang pertama harus ada dalam portofolio content writer adalah informasi personal. Ini adalah sebuah biografi singkat tentang siapa kamu dan bagaimana kehidupan profesionalmu.
Dalam biografi, setidaknya cantumkan beberapa hal berikut:
- Latar belakang pendidikan dan pengalaman profesional.
- Tujuan profesional, termasuk seberapa jauh keahlianmu dalam menulis.
- Prestasi yang relevan dengan content writing.
Di atas adalah contoh portofolio content writer milik Ervina Desiviola Tommy, salah satu alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang saat ini bekerja sebagai content writer executive di RevoU.
Dalam informasi personal, Ervina menulis apa saja skill yang menjadi kekuatannya, pekerjaan apa saja yang pernah dikerjakan, hingga pencapaian yang telah diraih berhubungan dengan content writing.
#2 Skill dan Keterampilan
Setelah memperkenalkan diri dengan biografi singkat, lengkapi portofoliomu dengan menyebutkan skill dan keterampilan di bidang teknis. Hard skill memberikan gambaran kepada recruiter apakah kamu memenuhi beberapa kualifikasi yang dicari perusahaan.
Dalam portofolionya, Ervina menulis beberapa skill di bidang media sosial ads, content marketing, SEO, CRM, hingga desain grafis.
Di bagian ini, sesuaikan skill yang kamu miliki dengan kebutuhan perusahaan.
#3 Karya Terbaik yang Relevan
Perlu diingat bahwa tidak semua hasil karya/pekerjaan sebelumnya harus dicantumkan dalam portofolio.
Meski fungsi portofolio adalah untuk menunjukkan hasil kerja, kamu hanya perlu menampilkan pekerjaan yang relevan dengan content writing saja.
Hindari menyajikan karya yang sama sekali tidak berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ingatlah bahwa kualitas jauh lebih baik dibandingkan kuantitas.
#4 Informasi Kontak
Hal penting lain yang harus dicantumkan dalam portofolio content writer adalah mengakhirinya dengan informasi kontak atau call-to-action. Beri tahu orang lain bagaimana mereka bisa menghubungimu melalui e-mail, nomor telepon, LinkedIn, dan semacamnya.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
Bagaimana Cara Membuat Portofolio Tulisan?
Berikut adalah tips/cara membuat portofolio tulisan.
Pilih Platform untuk Menampilkan Portofolio
Saat ini sudah banyak platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio online. Mulai dari WordPress, Medium, Clippings.me, JournoPortfolio, dan banyak lainnya.
Tentukan platform yang menurutmu paling menarik dan cocok untuk mem-publish portofolio tulisan kamu.
Buat Bio Profesional
Bio bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada recruiter atau klien. Dalam bio, tulislah informasi secara profesional, termasuk:
- Kota domisili.
- Publikasi penting.
- Penghargaan yang pernah diraih.
- Bidang/spesifikasi yang kamu tulis.
Selain itu, kamu juga bisa menautkan link media sosial seperti LinkedIn atau Instagram.
Pilih Karya Terbaik Kamu
Meskipun kamu sudah menulis berbagai jenis artikel, kamu tidak perlu mencantumkan semua hasil pekerjaan itu di portofolio tulisan. Masukkan karya-karya terbaik yang berhasil menaikkan traffic atau mendapatkan feedback baik dari klien sebelumnya.
Tentukan di Mana Fokus Kamu
Menentukan fokus berhubungan dengan jenis tulisan apa yang ingin kamu tonjolkan. Apakah kamu lebih tertarik ke SEO writing, copywriting, dan semacamnya.
Jika kamu masih bingung menentukan dan/atau memilih bekerja secara general, kamu dapat membaginya berdasarkan jenis konten yang ditulis.
Di portofolionya, Ervina juga membagi beberapa jenis konten yang sudah ia hasilkan. Di atas adalah salah satu jenis konten Ervina yang diberi judul “SEO content writing”. Artinya, beberapa artikel yang dicantumkan di portofolio bagian itu berhubungan dengan SEO.
Pastikan Kontak Mudah Dihubungi
Terakhir, pastikan informasi kontak yang kamu sertakan di portofolio valid dan bisa dihubungi. Informasi kontak memudahkan orang lain untuk menghubungimu, entah untuk merekrut atau sekadar memberi penghargaan atas karya yang sudah kamu tulis.
Contoh Portofolio Content Writer Alumni RevoU
Di bawah ini adalah contoh portofolio content writer profesional alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang bisa kamu jadikan referensi.
Portofolio Content Writer - Ditha Adinda
Ditha Adinda (Dinda) adalah salah satu alumni FSDM RevoU yang saat ini tengah mengembangkan karir sebagai senior content writer di Socialights Agency.
Ia memutuskan menjadi content writer di digital agency karena menyadari bahwa di era digital ini, konten dapat menjangkau target audiens, meningkatkan traffic dan brand awareness.
Dinda pernah dipercaya untuk menangani top-performances klien dari berbagai brand nasional besar, seperti Prodia Lab. Tak hanya itu, ia berhasil meningkatkan 5.118 followers pada Februari 2021 dengan strategi konten yang diterapkan.
Portofolio Content Writer - Ervina Desiviola Tommy
Menjadi First Team Lead (Co-Section Manager) di Fullstack Digital Marketing batch 7, kini Ervina berkarier menjadi content writer executive di RevoU. Ia senang meneliti dan mengeksplorasi konten mana yang menarik bagi audiens.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)