W3C

Siapakah yang membuat standar dari web? W3C jawabannya, memastikan berbagai teknologi web memberikan user experience yang konsisten dan mudah diakses bagi semua orang.

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu W3C?

Siapakah yang membuat standar dari web? W3C jawabannya, memastikan berbagai teknologi web memberikan user experience yang konsisten dan mudah diakses bagi semua orang.

World Wide Web Consortium atau disingkat W3C adalah organisasi internasional yang membuat dan menjaga standar agar web bisa tetap kompatibel dan terus berkembang dalam jangka panjang.

Standar yang dikembangkan oleh W3C, seperti HTML, CSS, dan XML, penting untuk memastikan berbagai teknologi web dapat bekerja sama dengan tepat, memberikan user experience yang konsisten, dan mudah diakses bagi semua orang.

Dengan bekerja sama dengan berbagai industri dan komunitas, W3C berupaya membuat web lebih inklusif dan bisa diakses semua orang di seluruh dunia.

Sejarah Singkat W3C

World Wide Web Consortium (W3C) didirikan pada Oktober 1994 oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web.

Bersama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, European Research Consortium for Informatics and Mathematics (ERCIM) di Prancis, dan Keio University di Jepang, W3C mengembangkan dan mempromosikan standar web, seperti HTML untuk pembuatan halaman web dan CSS untuk desain web.

Selama bertahun-tahun, W3C berperan penting dalam mengembangkan standar yang mendukung sinergi dan inovasi web. Pada tahun 1997, W3C merilis standar HTML 4.0 yang menjadi tonggak penting dalam pengembangan web.

W3C mulai mengembangkan standar seperti HTML untuk struktur halaman web, CSS untuk desain, dan XML untuk pertukaran data. Seiring waktu, W3C memperluas cakupannya untuk mencakup teknologi web lainnya.

Struktur Organisasi W3C

Dilansir dari W3.org, berikut struktur organisasi dari W3C:

  • Direktur: dipimpin oleh Tim Berners-Lee, pendiri W3C dan penemu World Wide Web. Bertanggung jawab atas arahan strategis dan visi misi W3C.
  • Kelompok kerja dan komite: terdiri dari para ahli dari berbagai industri. mengembangkan dan memelihara standar web melalui spesifikasi teknis.
  • Tim administrasi: menangani operasi sehari-hari dan logistik. Memastikan kelancaran semua kegiatan organisasi.
  • Host institusi utama:some text
    • Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat.
    • European Research Consortium for Informatics and Mathematics (ERCIM) di Eropa.
    • Keio University di Jepang.
  • Anggota: terdiri dari lebih dari 400 anggota dari berbagai industri teknologi, akademisi, dan organisasi lain. Berkontribusi pada pengembangan standar web.

Tujuan W3C

Beberapa tujuan dari W3C yaitu:

  • Mendorong pertumbuhan jangka panjang: W3C bertujuan untuk mengembangkan standar yang memastikan web dapat terus berkembang dan berinovasi dalam jangka panjang.
  • Compatibility: W3C bekerja untuk menciptakan standar agar berbagai teknologi web terintegrasi dengan tepat dan memastikan user experience yang konsisten di berbagai perangkat maupun platform.
  • Aksesibilitas: salah satu tujuan utama W3C adalah membuat web bisa diakses oleh semua orang, sehingga setiap orang dapat memanfaatkan potensi penuh dari web.
  • Inovasi: W3C mendorong inovasi dengan mengembangkan standar baru, memungkinkan developer untuk menciptakan aplikasi web yang lebih canggih dan fungsional.
  • Keterbukaan dan netralitas: W3C berkomitmen untuk menjaga web tetap open source dan netral, sehingga semua orang bisa berkontribusi dan mengakses informasi.
  • Keamanan dan privasi: W3C juga fokus pada pengembangan standar yang memastikan keamanan dan privasi user di web.

Spesifikasi Standar W3C

  • HTML (HyperText Markup Language): HTML adalah bahasa markup standar untuk membuat struktur dan konten halaman web. HTML menyediakan elemen-elemen seperti paragraf, gambar, dan tautan yang membentuk halaman web.
  • CSS (Cascading Style Sheets): CSS digunakan untuk mengontrol tampilan visual elemen HTML. CSS memisahkan konten dari desain, memungkinkan perubahan desain tanpa mengubah struktur HTML, sehingga lebih efisien.
  • XML (eXtensible Markup Language): XML adalah bahasa markup untuk menyimpan dan mengangkut data dengan fleksibilitas tinggi. XML membantu definisi elemen data sesuai kebutuhan spesifik aplikasi.
  • SVG (Scalable Vector Graphics): SVG berguna dalam pembuatan grafis vektor yang dapat diperbesar tanpa kehilangan kualitas. SVG ideal untuk logo dan ikon yang membutuhkan skalabilitas tinggi.
  • WAI-ARIA (Web Accessibility Initiative – Accessible Rich Internet Applications): WAI-ARIA menyediakan atribut tambahan untuk HTML yang meningkatkan aksesibilitas aplikasi web dinamis, membantu user dengan disabilitas untuk mengakses konten dan fungsi web lebih mudah.
  • WCAG (Web Content Accessibility Guidelines): WCAG menyediakan pedoman untuk memastikan konten web bisa diakses oleh semua user (termasuk disabilitas), untuk menciptakan pengalaman yang setara.
  • HTTP (HyperText Transfer Protocol): HTTP adalah protokol yang digunakan untuk mengirim dan menerima data antara klien dan server di internet, memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi di web.
  • SOAP (Simple Object Access Protocol): SOAP adalah protokol berbasis XML untuk komunikasi antar aplikasi melalui web, memudahkan pertukaran data terstruktur dan aman antara sistem yang berbeda.
  • RDF (Resource Description Framework): RDF adalah framework untuk merepresentasikan data dan hubungan antar data di web, sehingga data bisa saling terhubung dan dipahami oleh mesin. Hal ini mendukung web semantik.

FAQ (Frequently Asked Question)

Mengapa standar W3C masih relevan?

Berikut beberapa alasan mengapa standar W3C masih relevan:

  1. Dasar yang kuat untuk perkembangan web: W3C mendukung user experience yang konsisten di berbagai perangkat dan platform. Ada juga update untuk mengakomodasi teknologi terbaru seperti HTML5.
  2. Fokus pada aksesibilitas: pedoman seperti WCAG (Web Content Accessibility Guidelines) memastikan web dapat diakses oleh semua orang, termasuk disabilitas.
  3. Keamanan dan privasi: standar W3C membantu melindungi data user dan menjaga keamanan transaksi online. Hal ini penting karena saat ini ancaman keamanan semakin kompleks.
  4. Mendorong sinergi antar aplikasi: W3C memungkinkan berbagai teknologi dan aplikasi bekerja sama secara maksimal, menciptakan ekosistem teknologi yang terintegrasi dan efisien.
  5. Keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang web: W3C menetapkan guideline yang jelas dan dapat diikuti oleh developer di seluruh dunia. Hal ini memastikan web tetap terbuka, netral, dan dapat diakses semua orang.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Daftar Isi