Pengertian Topologi Star
Topologi Star adalah konfigurasi jaringan yang seluruh perangkatnya terhubung ke node pusat.
Semua perangkat dalam jaringan tersebut membuat bentuk yang mirip dengan bintang, oleh karena itu dinamakan topologi Star.
Topologi Star umumnya digunakan dalam Local Area Network (LAN) berbasis Ethernet, yang perangkatnya terhubung ke switch jaringan atau router yang bertindak sebagai hub pusat. Contoh penerapan lain topologi Star adalah jaringan rumah modern, di mana perangkat seperti komputer, smartphone, dan konsol game terhubung ke router Wi-Fi yang berfungsi sebagai node pusat.
Alur Kerja Topologi Star
Mengutip dari javatpoint.com, berikut ini adalah alur kerja topologi Star berdasarkan tiga kategori:
Topologi Star Pasif
Dalam topologi Star pasif, perangkat pusatnya adalah hub pasif, yang artinya hub tidak berpartisipasi aktif dalam proses transmisi data dan hanya berfungsi sebagai titik koneksi.
Saat perangkat yang terhubung ke hub mengirimkan data, hub tersebut menerimanya dan kemudian menyiarkannya ke semua perangkat lain yang terhubung. Kemudian, perangkat penerima yang dituju mengenali data tersebut sebagai miliknya dan memprosesnya, sedangkan perangkat lain mengabaikan data tersebut.
Topologi Star Aktif
Dalam topologi Star aktif, perangkat pusatnya merupakan hub aktif atau repeater multiport. Tidak seperti hub pasif, hub aktif berpartisipasi aktif dalam proses transmisi data.
Saat perangkat yang terhubung ke hub aktif mengirim data, hub tersebut menerimanya dan memeriksa alamat tujuan. Kemudian, paket data secara khusus dikirimkan ke perangkat penerima yang dituju.
Proses ini memastikan bahwa hanya perangkat target yang menerima data sehingga mengurangi kemacetan jaringan dan meningkatkan efisiensi.
Topologi Star dengan Switch
Switch dapat digunakan sebagai perangkat pusat dalam topologi Star dan membuat jaringan yang disebut sebagai Switcher Star Network Topology. Switch berfungsi sebagai perangkat inti yang cerdas karena dapat melakukan berbagai fungsi saat mengirimkan pesan data ke penerima yang dituju. Fungsi tambahan ini meliputi routing, pemrosesan atau regenerasi sinyal, dan manajemen jaringan.
Mirip dengan topologi berbasis hub, Switch menerima pesan data dari pengirim, tetapi alih-alih menyiarkannya, Switch membaca alamat tujuan dan meneruskan pesan secara khusus ke penerima yang dituju, yang dikenal sebagai transmisi Uni-cast.
Dengan kemampuannya untuk mengidentifikasi tujuan, data routing, dan meregenerasi sinyal, Switch merupakan pilihan yang optimal untuk membangun jaringan topologi Star.
Karakteristik Topologi Star
Berikut ini adalah karakteristik topologi Star menurut javatpoint.com:
Instalasi mudah
Topologi Star mudah diinstal dan dikonfigurasi, sehingga cocok untuk jaringan dengan berbagai ukuran, termasuk jaringan kecil, sedang, dan besar. Setiap perangkat terhubung langsung ke hub pusat sehingga proses instalasi cukup sederhana.
Penggunaan kabel yang banyak
Dibandingkan dengan topologi lain seperti Bus atau Ring, topologi Star membutuhkan lebih banyak kabel. Setiap perangkat memerlukan koneksi khusus ke hub pusat sehingga lebih banyak kabel diperlukan untuk menghubungkan semua perangkat ke hub.
Data lebih aman
Struktur topologi Star memiliki keamanan data yang lebih baik dibandingkan dengan topologi lainnya. Karena setiap perangkat memiliki koneksi tersendiri ke hub pusat, transmisi data terbatas pada pengirim dan penerima yang dituju. Hal ini mengurangi risiko akses tidak sah atau penyadapan di jaringan.
Perangkat yang fleksibel
Topologi Star cukup fleksibel dalam hal menambah atau menghapus perangkat. Artinya, perangkat dapat dengan mudah ditambahkan atau dihapus tanpa menyebabkan gangguan pada seluruh jaringan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa kelebihan topologi Star?
Di bawah ini adalah beberapa kelebihan dari topologi Star:
Manajemen jaringan yang terpusat
Dalam topologi Star, komputer pusat, hub, atau switch bertindak sebagai titik pusat untuk mengelola dan mengendalikan jaringan sehingga dapat menyederhanakan tugas administrasi jaringan. Kontrol terpusat ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas pengelolaan jaringan dengan banyak perangkat.
Penambahan komputer yang mudah
Menambahkan komputer lain ke jaringan topologi Star sangatlah mudah dalam topologi Star. Setiap perangkat terhubung langsung ke hub atau switch pusat sehingga penambahan komputer baru cukup dilakukan dengan menghubungkannya ke port yang tersedia di perangkat pusat.
Ketahanan jaringan
Jika satu komputer di jaringan gagal atau mengalami masalah, jaringan lainnya tidak akan terpengaruh. Hal ini disebabkan karena setiap perangkat dalam topologi Star memiliki koneksi tersendiri ke hub pusat, yang berarti kegagalan satu perangkat tidak mengganggu seluruh jaringan. Dengan kata lain, perangkat lain akan terus berfungsi secara normal sehingga jaringan tetap bertahan dan waktu henti dapat diminimalisir.
Apa kekurangan topologi Star?
Beberapa kekurangan topologi Star adalah sebagai berikut:
Biaya implementasi lebih tinggi
Menerapkan jaringan topologi Star dapat menimbulkan biaya lebih tinggi, terutama bila menggunakan switch atau router sebagai perangkat jaringan pusat. Setiap perangkat dalam jaringan memerlukan koneksi khusus ke perangkat pusat, yang dapat mengakibatkan peningkatan biaya pemasangan kabel dan hardware.
Selain itu, switch atau router dengan banyak port mungkin diperlukan untuk mengakomodasi perangkat dalam jumlah besar sehingga dapat membuat biaya implementasi juga meningkat.
Ketergantungan pada perangkat pusat
Perangkat jaringan pusat, seperti hub, switch, atau router sangat berperan penting dalam menentukan kinerja dan kapasitas jaringan. Karena itu, jika perangkat pusat tidak cukup memadai untuk menangani traffic jaringan atau memiliki daya pemrosesan yang terbatas, kinerja jaringan dapat menurun.
Titik kegagalan tunggal
Jika komputer pusat, hub, atau switch mengalami kegagalan beroperasi, seluruh jaringan dapat menjadi terputus. Hal ini disebabkan karena semua perangkat bergantung pada perangkat pusat untuk komunikasi. Titik kegagalan tunggal ini membuat jaringan menjadi rentan dan dapat menyebabkan gangguan yang signifikan jika perangkat pusat mengalami malfungsi atau downtime.