Apa itu Tagline?
Biasanya dalam iklan suatu brand, selain logo juga disertai dengan kalimat pendek yang menjadi ciri khas brand tersebut. Dalam dunia bisnis, itu disebut dengan tagline.
Dikutip dari berbagai sumber, tagline adalah frasa singkat dan mudah diingat yang mendeskripsikan value, pesan, dan menekankan aspek penting dari dari sebuah brand.
Fungsi dari tagline adalah untuk membangun identitas brand, yang pada gilirannya membantu brand positioning di market sekaligus brand awareness.
Semakin baik tagline suatu brand, audiens akan memiliki pemahaman yang jelas mengenai identitas, nilai, dan produk yang ditawarkan oleh brand. Karena itu penting bagi brand untuk membuat tagline yang menarik dan representatif.
Misalnya KFC Indonesia dengan tagline “Jagonya Ayam”. Tagline itu menunjukkan bahwa KFC adalah restoran fast-food dengan menu unggulannya yaitu fried chicken.
Maka ketika seseorang mencari rekomendasi ayam goreng terbaik, mereka otomatis akan memilih KFC karena teringat dengan tagline tersebut.
Selain itu, ketika seseorang mendengarkan tagline “Jagonya Ayam” di televisi, mereka langsung mengetahui bahwa itu adalah iklan KFC walau tidak melihat logonya.
Manfaat Tagline untuk Bisnis
Berikut ini manfaat tagline untuk bisnis:
- Membantu menekankan aspek tertentu dari brand yang ingin diperkenalkan ke masyarakat luas.
- Menarik perhatian customer dan investor, serta membuat mereka paham tentang produk yang ditawarkan.
- Membuat brand lebih menonjol di tengah market yang sama.
- Membangun identitas brand dan brand awareness.
Jenis-jenis dan Contoh Tagline
Tagline adalah tools yang tepat untuk memperkenalkan keunggulan suatu brand dengan cara yang mudah. Selain itu, tagline memberikan efek jangka panjang kepada customer-nya.
Tergantung pada kebijakan perusahaan, aspek apa yang ingin disampaikan melalui tagline.
Berikut lima jenis tagline yang umum digunakan beserta contoh tagline brand:
#1 Tagline Deskriptif
Descriptive tagline adalah jenis tagline yang paling to the point dalam menjelaskan produk, layanan, serta keunggulan atau keunikan dari brand tersebut.
Salah satu contoh tagline deskriptif adalah Lego “Play On”. Lego adalah mainan blok bongkar pasang di mana penggunanya bisa menyusun blok tersebut menjadi suatu objek.
Saat ini, Lego telah bekerja sama dengan berbagai brand seperti Disney, Star Wars, Marvel, dan banyak lainnya.
#2 Tagline Spesifik
Specific tagline mengungkapkan aspek brand dengan cara yang unik dan mudah diingat. Pesan yang disampaikan melalui tagline bisa diterima secara langsung atau halus pada customer.
Misalnya, Olay memiliki tagline “Cintai kulitmu”, yang menunjukkan bahwa brand tersebut berkaitan dengan kesehatan dan kecantikan kulit.
#3 Tagline Provokatif
Tagline provokatif bertujuan untuk membangkitkan emosi audiens, dan membuat mereka tak bisa berhenti memikirkan brand tersebut.
Beberapa contoh tagline provokatif yaitu:
- Adidas – Impossible is nothing.
- Dove – Kamu lebih cantik dari yang kamu pikirkan (You are more beautiful than you think).
#4 Tagline Imperatif
Tagline imperatif berisi kata perintah, yang bertujuan agar customer melakukan tindakan tertentu.
Misalnya, tagline Nike yang berbunyi “Just Do It”, atau tagline Tokopedia “Mulai Aja Dulu”.
#5 Tagline Superlatif
Superlatif dalam bahasa Indonesia berarti menyatakan perbandingan teratas (yang paling). Misalnya, paling cantik, paling baik, dan lainnya.
Tagline superlatif adalah tagline yang menggunakan perbandingan itu di dalamnya.
Beberapa brand yang menggunakan tagline superlatif yaitu:
- BMW - The ultimate driving machine.
- Disneyland - The happiest place on Earth
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan slogan dan tagline?
Slogan dan tagline sering dianggap sama, karena keduanya memiliki karakteristik yang sama seperti deskripsi singkat, dan sering dimunculkan bersama dengan logo brand.
Namun, slogan dan tagline memiliki definisi dan tujuan yang berbeda.
Tagline merepresentasikan brand dan bertujuan untuk meningkatkan brand awareness.
Sedangkan slogan bisa digunakan untuk merepresentasikan brand, produk, atau layanan dari brand tersebut.
Tagline tidak pernah berubah, sedangkan slogan berubah seiring dengan marketing campaign yang dilakukan.
Contohnya pada gambar di atas, tagline dari Apple adalah “Think Different”. Namun tiap produk Apple memiliki slogan yang berbeda-beda, seperti:
- iPhone 14 pro - Pro. Beyond
- iPhone 14 - Wonderfull.
- Apple Watch 8 - A healthy leap ahead.
Jadi bisa dikatakan, tagline berfokus pada kegiatan untuk branding sedangkan slogan berfokus pada kegiatan marketing.