Apa itu Scrum?
Merancang hingga merilis suatu produk, khususnya software, memerlukan keterlibatan banyak pihak serta proses yang panjang.
Agar proses tersebut bisa berjalan lancar sesuai dengan target, dibuatlah beberapa metode atau kerangka kerja salah satunya adalah Scrum.
Dirangkum dari berbagai sumber, Scrum adalah metode yang membagi rencana jangka panjang menjadi beberapa periode kerja jangka pendek yang disebut sprint. Tujuannya adalah menjaga komunikasi antar tim dan bekerja berkelanjutan untuk membuat software berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan client.
Setiap sprint memiliki batasan waktu, mulai dari dua minggu hingga satu bulan. Pada setiap sprint, tim development hanya mengerjakan beberapa proyek yang telah disepakati.
Jika pekerjaan yang dibebankan terlalu banyak untuk dikerjakan pada satu sprint, pekerjaan itu akan dipecah menjadi sprint lainnya.
Scrum termasuk salah satu metode yang populer di bidang product management untuk pengembangan software karena fleksibel, mudah diadaptasi, dan mempercepat pengembangan proyek secara efektif.
Selain software development, metode ini juga bisa dimanfaatkan oleh tim sales, marketing, human resources (HR), dan lainnya.
Siapa Saja Orang yang Terlibat dalam Scrum?
Ada tiga role utama agar metode Scrum bisa berjalan dengan baik, yaitu:
#1 Scrum Master
Scrum master adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh proses berjalan dengan lancar, membimbing tim agar mematuhi aturan dan proses metodologi Scrum, mengelola hambatan proyek.
Jika diperlukan, Scrum master bisa memberikan pengarahan dan pendampingan kepada tim agar bekerja sesuai aturan yang telah ditentukan.
Scrum master juga bekerja sama dengan product owner untuk memaksimalkan rasio keuntungan dan kerugian (ROI) yang diperoleh selama metode Scrum dijalankan.
#2 Product Owner
Product owner merupakan perwakilan dari stakeholder dan customer. Product owner bertanggung jawab:
- Mengawasi ROI proyek.
- Memahami kebutuhan bisnis, pelanggan, dan pasar, kemudian menerjemahkan visi proyek ke tim development.
- Memprioritaskan pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim development (product backlog).
- Memastikan tim development mengerjakan item yang tepat dan melakukannya secara efisien.
#3 Development Team
Tim development atau disebut juga dengan tim Scrum berisikan sekelompok developer profesional yang bertugas mengembangkan proyek dan menyelesaikannya setiap sprint.
Mereka menentukan sendiri beban kerja setiap sprint berdasarkan pada kapasitas dan kecepatan kerja seperti yang biasa mereka lakukan.
Selain ketiga peran di atas, banyak juga organisasi yang melibatkan lebih banyak pihak untuk mendukung proses Scrum, seperti:
- Agile mentor: Seorang berpengalaman yang bertugas memberi pelatihan kepada tim terkait prinsip-prinsip tangkas (Agile) untuk diimplementasikan dalam pengerjaan proyek.
- Stakeholder: Orang-orang di luar ketiga peran utama Scrum dengan minat khusus dan pengetahuan tentang produk, yang bertanggung jawab untuk memberi feedback terhadap proyek.
- Business owner: Sering kali merupakan pemangku kepentingan utama dari satu atau lebih tim Scrum dalam organisasi besar.
- Subject matter experts: Orang-orang di luar tim Scrum dengan pengetahuan atau keterampilan khusus yang dapat memberi feedback proyek dan pengarahan kepada tim.
Tahapan Metode Scrum
Dikutip dari dari Product Plan, tahapan metode Scrum dibagi menjadi empat yaitu:
- Sprint planning
Metode Scrum berisi beberapa sprint untuk mengembangkan proyek. Sebelum mulai membagi sprint, langkah pertama adalah mempersiapkannya terlebih dahulu.
Pada tahap ini, seluruh pihak yang terlibat berkolaborasi menentukan sprint goal, mendata pekerjaan apa yang harus dilakukan, dan menyusun prioritas pekerjaan ke dalam sprint sesuai dengan kapasitas tim development.
- The sprint
Merupakan tahapan utama dari metode Scrum, di mana tim development mulai bekerja mengembangkan proyek sesuai tenggat waktu sprint yang ditentukan, mulai dari 2 minggu hingga satu bulan.
Tim hanya mengerjakan pekerjaan yang telah disepakati pada saat sprint planning.
- Daily Scrum
Daily scrum atau disebut juga dengan standups atau daily standups adalah briefing singkat setiap pagi sprint yang membahas rencana kerja harian tim, mendiskusikan hambatan yang dihadapi dan solusinya.
- Sprint review
Sprint review adalah pertemuan informal yang diadakan pada akhir hari setiap setelah sprint.
Pertemuan ini membahas apakah tim bekerja sesuai planning, apakah solusi yang diberikan dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan kemarin, dan mendiskusikan masalah yang menyebabkan pekerjaan tidak selesai pada hari ini.
Manfaat Metode Scrum
Berikut ini beberapa manfaat metode Scrum untuk product management:
- Bersifat fleksibel dan adaptif, yang bisa disesuaikan jika sewaktu-waktu ada perubahan dari client dan product manager selama pengembangan produk.
- Tim development bisa fokus pada fungsionalitas tertentu pada satu periode, sehingga kualitas produk lebih terjaga.
- Proses pengerjaan cepat membantu product manager mempelajari produk dan memberikan feedback.
- Tim development dapat melakukan revisi pada pekerjaan tertentu sebelum produk rilis.
- Client bisa mencoba software tersebut lebih dulu sebelum software resmi dirilis.
Contoh Penerapan Metode Scrum
Perusahaan ‘X’ yang bergerak di bidang pariwisata di daerah Jakarta berpikir untuk membuat sebuah aplikasi di mana calon pengunjung bisa mengetahui atraksi yang ditawarkan pada pariwisata mereka, promo, event menarik, serta pembelian tiket.
Perusahaan ‘X’ akhirnya meminta perusahaan IT ‘Z’ untuk membuat aplikasi tersebut, dengan deadline perilisan aplikasi 6 bulan ke depan.
Perusahaan ‘Z’ menggunakan metode Scrum untuk menyusun prioritas apa saja yang harus dikerjakan pada periode tertentu. Metode ini dipilih untuk memastikan aplikasi bekerja baik, dengan berfokus pada transparansi dan komunikasi antara perusahaan ‘X’ (client) dengan perusahaan ‘Z’.
Selain itu, metode ini juga fleksibel. Sehingga, jika sewaktu-waktu ada perubahan ide dari perusahaan ‘X’, perusahaan ‘Z’ bisa memasukkan ide tersebut tanpa harus melakukan perubahan besar-besaran pada aplikasi.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan Scrum dan Agile?
Agile adalah filosofi project management yang menggunakan 12 prinsip yang berfokus pada pembuatan produk berkualitas terbaik, kepuasan pelanggan, dan lingkungan tim itu sendiri.
Sedangkan Scrum adalah metode untuk mengerjakan proyek tersebut, dan merupakan bagian dari Agile.
Karena itu, beberapa perusahaan melibatkan Agile mentor untuk membantu seluruh tim Scrum agar bekerja sesuai dengan prinsip tersebut.